Fungsi Situ Kerangka Teoritis

12 analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitiannya menyatakan Pengelolaan Situ di Rawa Besar belum mencerminkan pengelolaan situ secara berkelanjutan. Lemahnya kapasitas kelembagaan pengelolaan situ dikarenakan kurangnya sumberdaya pengelolaan, baik sumber daya manusia, pendanaan, serta tidak efektifnya koordinasi antar instansi yang terkait dalam pengelolaan situ. Penelitian lain pernah dilakukan oleh Pusporini 2010 yang berjudul “Strategi Pengembangan Wisata di Situ Pengasinan Kota Depok ”. Metode yang digunakan adalah regresi logistik untuk kesediaan membayar, regresi linier, analisis finansial dan Analytical Hierrachy Proccess AHP untuk menentukan strategi yang harus diambil dalam rangka pengembangan wisata. Hasil penelitian menunjukan persepsi responden umumnya menyambut baik terhadap rencana pengembangan jika nantinya situ tersebut dikembangkan asalkan tidak mengganggu fungsi utama situ sebagai daerah konservasi air permukaan. Sebanyak 51 responden bersedia untuk membayar jika nantinya akan diterapkan pemberlakuan tarif masuk kawasan dengan nilai WTP Rp 7 309.52orang. Strategi yang dilakukan strategi sosialisasi program kepada stakeholders dan promosi wisata, strategi pemberdayaan dan pengembangan daya saing produk. Penelitian lain yang dilakukan oleh Osly 2008 denga n judul “Analisis Kesesuaian dan Perencanaan Tapak Kawasan Situ Pengasinan sebagai Kawasan Pariwisata Kota Depok ”. Metode penelitian dilakukan dengan analisis keruangan dengan menggunakan metode scoring dan pembobotan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Situ Pengasinan cocok untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata kota dengan konsep pedesaan dengan lahan sawah dan kolam besar dan target pengunjung adalah keluarga dan perorangan dan tidak ada batasan umur. 13

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Teoritis

Kerangka pemikiran secara teoritis pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu konsep analisis stakeholders dan konsep multiplier effect. Penjelasan kedua konsep tersebut akan dijelaskan pada sub bab berikut.

3.1.1 Konsep Analisis Stakeholders

Analisis stakeholders digunakan untuk mengidentifikasi dan memetakan aktor terkait pengaruh dan kepentingan dalam pengelolaan dan pemanfaatan. Langkah langkah dalam melakukan analisis stakeholders : 1. Identifikasi aktor 2. Membuat tabel aktor 3. Menganalisis pengaruh dan kepentingan 4. Membuat aktor grid Setelah diketahui nilai dari tingkat kepentingan dan pengaruh yang dimiliki masing-masing aktor, maka dapat dipetakan ke dalam matriks aktor grid pada gambar1. Tinggi Pengaruh Rendah Tinggi Kepentingan Gambar 1 Matriks aktor grid Kuadran I aktor merupakan aktor yang berpengaruh tapi rendah kepentingan dalam tujuan dan hasil kebijakan. Kuadran II pemain merupakan aktor yang memiliki derajat pengaruh dan kepentingan yang tinggi untuk mensukseskan kegiatan. Kuadran A Aktor B Pemain C Penonton D Subjek