Kondisi Kota Depok Kondisi Situ
32
Tabel 8 Gambaran umum wisatawan lanjutan
No. Kategori
Wisatawan Jumlah orang
Persentase 30-34 tahun
31 31
35-39 tahun 10
10 40-44 tahun
10 10
45-49 tahun 5
5 50-55 tahun
5 5
6. Tingkat Pendidikan Formal :
SMP 6
6 SMA
62 62
D3 7
7 S1
23 23
S2 2
2 7.
Jenis Pekerjaan : Karyawan swasta
33 33
Wiraswasta 9
9 PNS
4 4
Buruh 31
31 IRT
17 17
Pelajar 6
6 8.
Tingkat Pendapatan rupiah: 500 ribu
22 22
500 ribu-1 juta 9
9 1-2 juta
33 33
2-3 juta 20
20 3-5 juta
9 9
5juta 7
7
Sumber : Data primer 2013 diolah
Tabel 8 menunjukan 36 wisatawan berjenis kelamin perempuan dan 64 wisatawan adalah laki-laki. Wisatawan laki-laki biasanya memilih kegiatan
memancing pada hari kerja atau libur, sedangkan wisatawan perempuan umumnya berwisata pada hari libur. Wisatawan Situ Pengasinan Depok didominasi oleh
wisatawan berasal dari dalam Depok sebanyak 93 wisatawan dan 7 lainnya berasal dari luar Kota Depok. Hal ini disebabkan letak Situ Pengasinan yang tidak
dilalui oleh angkutan umun dan masih kurangnya pengembangan atraksi wisata yang ditawarkan oleh Situ Pengasinan, sehingga kurang memberikan daya tarik
yang lebih karena hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik atau dalam kota saja. Daerah asal wisatawan juga mempengaruhi rendahnya kebocoran pada
33
pengeluaran wisatawan karena biaya transportasi yang dikeluarkan di luar lokasi wisata tidak besar.
Tidak semua wisatawan yang berkunjung ke Situ Pengasinan memiliki tujuan utama untuk berwisata, sebanyak 73 wisatawan menjadikan Situ
Pengasinan sebagai tujuan utama melakukan wisata, sedangkan 27 lainnya hanya sebagai pesinggahan, dan umumnya tujuan utama yang dilakukan adalah
mengunjungi rumah keluarga atau kerabat yang tinggal dekat situ. Sampel yang menjadikan wisata di situ menjadi tujuan utama sebagian besar didominasi oleh
wisatawan yang melakukan kegiatan memancing. Sebanyak 40 mengatakan tujuan mereka datang ke Situ Pengasinan untuk memancing, 35 melakukan
rekreasi keluarga, sedangkan 25 lainnya hanya menikmati pemandangan saja. Pada hari libur, aktivistas kegiatan wisata didominasi oleh rekreasi keluarga,
sedangkan pada hari kerja didominasi oleh kegiatan wisata memancing. Kegiatan wisata menikmati pemandangan, didominasi oleh pasangan muda mudi yang
menghabiskan waktunya berjalan-jalan di sekitar area situ pada sore hari. Berdasarkan Sunyoto 2011, rentang usia responden terbagi ke dalam 6
kelas yaitu 15-19 tahun, 20-24 tahun, 25-39 tahun, 40-44 tahun, 45-49 tahun, dan 50- 55 tahun. Sebaran usia wisatawan paling banyak berada pada selang 30-34
tahun sebanyak 31 , sedangkan paling sedikit pada selang usia 50-55 tahun, dan 45-49 tahun sebanyak 5.
Sebagian besar pendidikan terakhir wisatawan mencapai jenjang SMA sebesar 62 dan hanya 2 yang merupakan lulusan S2. Hal ini menunjukan
responden memiliki pendidikan tinggi. Semakin tinggi pendidikan, semakin banyak ilmu yang diketahui, sehingga harapannya pengunjung semakin peduli
terhadap lingkungan yang ada. Di luar responden lulusan SMA dan S2, terdapat 6 responden lulusan SMP.
Jenis pekerjaan responden cukup bervariasi, diantaranya adalah pelajar, karyawan swasta, PNS, wiraswasta, ibu rumah tangga IRT, dan buruh.
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 33 wisatawan memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dan 31 lainnya memiliki pekerjaan seperti buruh.
Secara tidak langsung, jenis pekerjaan dan jumlah pendapatan mempengaruhi
34
jenis kegiatan yang mereka pilih di Situ Pengasinan. Ada kecenderungan sebagian besar buruh memilih aktivitas memancing atau menikmati pemandangan saja.
Berdasarkan keterangan dari responden, jumlah pendapatan responden per bulan berkisar 1 000 000- 3 000 000 rupiah dan kurang dari 5 000 000 rupiah.
Melihat pendapatan responden tersebut, maka berwisata ke Situ Pengasinan menjadi tujuan wisata yang terjangkau.
Jumlah pendapatan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dampak ekonomi masyarakat lokal. Ada
kecenderungan jika pendapatan wisatawan besar, maka biaya yang dikeluarkan di
area wisata juga besar, begitupun sebaliknya.
35