25
pengunjung ke dalam ekonomi lokal atau ekonomi nasional. Di bawah ini merupakan formula untuk menghitung nilai pengganda dari pengeluaran wisatawan Marine
Ecotourism for Atlantic Area 2001 : 1.
Keynesian Local Income Multiplier , yaitu nilai yang menunjukan berapa besar pengeluaran pengunjung berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat
lokal. 2.
Ratio Income Multiplier, yaitu nilai yang menunjukan seberapa besar dampak terhadap perekonomian lokal. Penggandaan ini mengukur dampak tidak langsung
dan dampak lanjutan induced impact. Secara matematis dirumuskan :
1. Keynesian Income Multiplier
+ � + �
2. Ratio Income Multiplier Tipe I
+ �
3. Ratio Income Multiplier Tipe II
+ � + �
Keterangan: E : Pengeluaran wisata rupiah
D : Pendapatan lokal yang diperoleh unit usaha dari E rupiah N : Pendapatan tenaga kerja yang diperoleh dari gaji rupiah
U : Pengeluaran tenaga kerja di lokasi wisata rupiah.
26
V. GAMBARAN UMUM
5.1 Kondisi Kota Depok
Kota Depok terletak di sebelah selatan Kota Jakarta. Pada awalnya, Depok merupakan bagian dari Kabupaten Bogor. Akan tetapi, pada tahun 1999 terjadi
pemisahan Depok dari Kabupaten Bogor, hingga akhirnya menjadi Kotamadya Depok. Kotamadya Depok meliputi tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Limo,
Sawangan, Beji, Pancoran Mas, Sukmajaya, Cimanggis, dan Bojongsari. Batas batas Kota Depok terdiri dari:
Sebelah Utara : Provinsi DKI Jakarta dan Tanggerang
Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor
Sebelah Timur : Bekasi dan Kabupaten Bogor
Sebelah Barat : Kabupaten Bogor
Secara geografis, kota Depok t erletak pada koordinat antara 6˚19 00 -
6˚28 00 Lintang Selatan dan 106˚43 00 - 106˚55 30 Bujur Timur. Depok merupakan perbatasan antara Jakarta dan Kabupaten Bogor. Kota Depok memiliki
intensitas curah hujan yang cukup tinggi dibandingkan dengan DKI Jakarta. Selain itu, letak geografis kota Depok mempengaruhi kondisi alam. Secara alami,
kota depok merupakan daerah yang memiliki kemampuan sebagai daerah tampungan air.
Luas kota Depok sekitar 200.92 km² dengan pusat pemerintahan di Kecamatan Pancoran Mas. Kota Depok mengalami perkembangan fisik yang
pesat, baik dari kondisi jalan, gedung bertingkat, serta fasilitas umum lainnya. Depok dianggap sebagai kota yang cukup strategis dengan kualitas lingkungan
yang cukup baik. Hal ini menjadi faktor penyebab tingginya pertumbuhan penduduk di kota Depok.
5.2 Kondisi Situ
Berdasarkan data Status Lingkungan Hidup Daerah SLHD kota Depok pada tahun 2009, dijelaskan bahwa kota Depok memiliki 26 situ dengan total
luasan 147.2 Ha. Situ ini berperan sebagai kawasan resapan air, baik bagi kota
27
Depok maupun DKI Jakarta sebagai daerah perbatasan Depok. Berdasarkan hasil pemantauan, sebagian besar situ berada dalam kondisi kritis, seperti mengalami
pedangkalan, penyusutan volume air, berbau, dan ditumbuhi gulma. Namun demikian, masih terdapat enam situ yang tergolong baik dengan total luasan
kurang lebih 36.45 Ha. Empat situ lainnya dengan total luasan 26 Ha tergolong kurang baik, empat situ lainnya dengan total luasan 33.30 Ha kondisinya rusak,
lima situ dengan total 23.54 Ha tidak berfungsi. Dari 20 situ, 19 situ memiliki Kelompok Kerja Pokja.
Tabel 6 Inventarisasi Kondisi Situ di Kota Depok
Kecamatan Kelurahan
Nama Situ Luas
ha Kedalam
m KeteranganKondisi
Permasalahan I.
Cimanggis 1. Harjamukti
Gede 1
- Akan dikembangkan Pondok
Pesantren Buperta
7.2 2 - 4
Kondisi situ terawat, perlu pengerukan, retaining wall
saluran gendong.
2. Mekarsari
Tipar 11.32
2 - 3 Pencemaran limbah domestik
industri, banyak sampah gulma air, pendangkalan situ
3. Tugu
Pedongkelan 6.25
2 - 5 Sebagian
untuk karamba,
pencemaran sampah limbah domestik, RPH, pendangkalan
situ dan gulma air
4. Cisalak Pasar Gadog
1.3 1 - 5
Sebagian situ untuk karamba, pencemaran oleh limbah industri
domestik, banyak gulma air
5. Curug
Rawa Kalong
8.25 1 - 3
sebagian untuk karamba saung
apung, pencemaran
limbah domestik,
banyak sampah dan gulma air
6. Tapos
Patinggi 5.5
1 Eksploitasi penangkapan ikan
oleh masyarakat
sekitar, pendangkalan
7. Jati jajar
Jatijajar 6.5
1 - 4 Sebagian
untuk karamba,
pencemaran sampah limbah domestik, RPH, pendangkalan
situ dan gulma air
8. Cilangkap
Cilangkap 6
1 - 2 Sebagian
lahan situ
untuk karamba, pencemaran limbah
domestik, pendangkalan situ banyak sampah
II. Pancoranmas
Rangkapan Jaya Asih Pulo
2 2 - 3
Perlu retainingwall, perbaikan inletoutlet pengerukan