c. Modal
Modal dalam usahatani digunakan untuk membeli sarana produksi serta pengeluaran selama kegiatan usahatani berlangsung. Sumber modal diperoleh dari milik sendiri, pinjaman
atau kredit kredit bank, pelepas uangkeluargatetangga, hadiah, warisan, usaha lain ataupun kontrak sewa.
d. PengelolaanManajemen
Pengelolaan usahatani adalah kemampuan petani untuk menentukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya dan
mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan. Pengenalan pemahaman terhadap prinsip teknik dan ekonomis perlu dilakukan untuk dapat menjadi
pengelola yang berhasil.
3.1.2. Pendapatan Usahatani
Secara umum pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan. Pendapatan yang diharapkan adalah yang bernilai positif. Penerimaan
merupakan nilai uang yang diterima dari penjualan produk usaha, sedangkan pengeluaran atau biaya adalah semua pengorbanan sumberdaya yang diukur dalam satuan uang yang
dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengeluaran usahatani atau usaha secara umum meliputi biaya tetap dan biaya operasional.
Tingkat keberhasilan usahatani dapat diukur melalui analisis pendapatan usahatani yang terdiri dari laporan kedudukan neraca dan laporan laba-rugi pada tahun berjalan. Pada
umumnya untuk petani kecil belum memiliki laporan neraca dan laba-rugi tersebut. Dapat dihitung secara sederhana dengan menggunakan data total produksi per musim tanam dan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi. Selain itu, diperlukan data harga pasar yang berlaku untuk produk yang dihasilkan serta data harga pasar untuk sarana produksi yang
digunakan selama periode tanam tersebut. Salah satu ukuran efisiensi adalah penerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan
RC rasio revenue cost ratio. Dalam analisis RC rasio akan diuji seberapa jauh nilai rupiah yang dipakai dalam kegiatan usahatani bersangkutan dapat memberikan sejumlah nilai
penerimaan sebagai manfaatnya. Dengan kata lain analisis rasio penerimaan atas biaya produksi dapat digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan relatif kegiatan usahatani
Soekartawi et al, 1986
3.1.3. Pengertian Pasar
Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi tidak harus dikaitkan dengan suatu tempat yang dinamakan pasar dalam pengertian sehari-hari. Pasar adalah tempat terjadinya suatu transaksi
antara penjual dan pembeli. Para ahli ekonomi tidak perlu membayangkan analisis suatu pasar, tetapi melihatnya secara lebih konseptual dan membayangkan bahwa pasar adalah
pertemuan antara permintaan dan penawaran. Menurut Dahl dan Hammond 1977 dalam Winandi 2009, pakar ekonomi
memberikan pengertian ruang lingkup pasar dimana 1 kekuatan dari permintaan dan penawaran bekerja, 2 sebagai penentu adalah harga atau modifikasinya, 3 pengalihan hak
milik dari sejumlah barang atau jasa, dan mengandung pengertian fisik dan kelembagaan perusahaan yang terlibat.
Pasar dalam pengertian ekonomi adalah ruang atau dimensi dimana kekuatan penawaran dan permintaan bekerja untuk menentukan atau mengubah harga. Pasar
merupakan himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau keinginan yang mungkin ingin dan mampu terlihat dalam pertukaran untuk memutuskan
kebutuhan atau keinginan Kotler, 1993.
3.1.4. Konsep Tataniaga