4 Market externality; bagaimana dapat meminimalkan market externalities yang negatif
dan meningkatkan yang positif. 5
Conservation, berkaitan dengan isu-isu antara lain ekolabeling dan greenpeace. 6
Price flexibelity, dalam kaitan bagaimana penyesuaian atau perubahan harga dengan adanya perubahan biaya Winandi, 2009.
Hammond dan Dahl 1977 menyatakan bahwa untuk menganalisis sistem tataniaga dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu sebagai berikut:
1 Pendekatan fungsi Functional Approach, terdiri dari fungsi pertukaran pembelian dan
penjualan, fungsi fisik penyimpanan, pengolahan dan pengangkutan dan fungsi fasilitas standarisasi dan grading, pengangguran risiko, pembiayaan dan informasi
pasar. 2
Pendekatan kelembagaan Institutional Approach, terdiri dari pedagang, pedagang perantara, pedagang spekulan, pengolah dan organisasi yang memberikan fasilitas
tataniaga. 3
Pendekatan perilaku Behavioural Approach, merupakan kelengkapan dari kedua fungsi di atas yaitu menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam proses tataniaga seperti
perubahan dan perilaku lembaga tataniaga. Terdiri dari pendekatan input-output, power dan adaptive behaviour sistem.
3.1.6. Lembaga Pemasaran dan Saluran Pemasaran
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir serta
mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran ini muncul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh komoditi yang sesuai dengan
waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan konsumen. Tugas lembaga pemasaran ini adalah menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal
mungkin. Konsumen memberikan balas jasa kepada lembaga pemasaran ini berupa margin pemasaran. Lembaga pemasaran ini dapat digolongkan menurut penguasaannya terhadap
komoditi yang dipasarkan dan bentuk usahanya. Menurut penguasaannya terhadap komoditi yang diperjualbelikan lembaga pemasaran
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1 lembaga yang tidak memiliki tetapi menguasai benda, seperti agen perantara atau makelar; 2 lembaga yang memiliki dan menguasai
komoditi-komoditi pertanian yang dipejualbelikan, seperti pedagang pengumpul, tengkulak,
eksportir dan importir; 3 lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan menguasai komoditi - komoditi pertanian yang diperjualbelikan, seperti perusahaan - perusahaan penyedian
fasilitas-fasilitas transportasi, asuransi pemasaran dan penentu kualitas produk pertanian atau surveyor Sudiyono, 2002.
Saluran pemasaran merupakan sekelompok lembaga yang ada diantara berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Anggota-anggota
kelompok terdiri atas beberapa pedagang dan beberapa agen, maka ada sebagian yang ikut memperoleh nama dan bagian yang lain tidak. Tidak perlu setiap saluran memiliki pedagang.
Alasannya adalah bahwa hanya pedagang saja yang dianggap tepat sebagai pemilik untuk memindahkan barang. Dalam hal ini, distribusi fisik merupakan kegiatan yang penting
Swastha, 1999.
3.1.7. Analisis Margin Pemasaran