Tenaga Kerja Penggunaan Input

Menurut Susila 2006 pada tanah mineral dengan tingkat kandungan P dan K sedang, pupuk yang digunakan dalam budidaya caisin diantaranya adalah Urea: 118 kilogramhektar, SP36: 311 kilogramhektar dan KCl: 112 kilogramhektar. Sedangkan petani selain menggunakan pupuk Urea dan KCl, juga menggunakan NPK. Untuk kedepannya diharapkan Dinas Pertanian atau pihak lain yang berkompeten akademisi bisa melakukan uji tanah, sehingga bisa didapatkan rekomendasi pemupukan yang tepat. Dengan didapatkannya rekomendasi pemupukan yang tepat, diharapkan petani bisa menggunakan pupuk dengan lebih efektif dan efisien.

6.1.1.2. Tenaga Kerja

Faktor produksi yang dapat mempengaruhi produktivitas caisin berikutnya adalah tenaga kerja. Penggunaan tenaga kerja juga harus tepat jumlahnya, jika terlalu banyak menjadi tidak efisien karena biasanya pekerja akan lebih banyak berinteraksi daripada bekerja. Tenaga kerja akan berpengaruh terhadap biaya variabel usahatani caisin, biaya tenaga kerja didapatkan dengan menghitung Hari Orang Kerja HOK dikalikan dengan upah harian per HOK. Tenaga kerja terdiri dari Pria dan Wanita. Beberapa kegiatan yang menggunakan biaya tenaga kerja diantaranya pengolahan lahan, persemaian, pemupukan pertama, pembumbungan, penanaman, penyiangan, pemupukan kedua dan pemanenan. Biaya tenaga kerja usahatani caisin petani anggota Gapoktan Bunga Wortel dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja dalam Budidaya Caisin per Hektar per Musim Tanam yang dilakukan Petani Anggota Gapoktan Bunga Wortel Jenis Pekerjaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga Tenaga Kerja Luar Keluarga BiayaTenaga Kerja Rupiahhektar Pria HKP Wanita HKW Pria HKP Wanita HKW Dalam Keluarga Luar Keluarga Pengolahan Tanah 2,5 4,0 50.000 80.000 Persemaian 2,5 1,0 50.000 20.000 Pemupukan I 2,0 3,0 0,5 40.000 65.000 Pembumbungan 0,5 2,5 10.000 25.000 Penanaman 2,5 3,0 0,5 50.000 65.000 Penyiangan 2,0 3,0 0,5 40.000 65.000 Pemupukan II 2,0 3,0 40.000 60.000 Panen 3,5 3,5 0,5 70.000 75.000 Jumlah 17,5 20,5 4,5 350.000 455.000 Sumber: Data Primer, 2011 Keterangan: Upah Pria : Rp 20.000,00HKP; Upah Wanita Rp 10.000,00HKW Pada Tabel 15 menunjukkan penggunaan tenaga kerja luar keluarga terbesar adalah pada kegiatan pengolahan tanah, yaitu: Rp 80.000,00hektar. Upah tenaga kerja pria adalah Rp 20.000,00per hari kerja pria HKP, sedangkan upah tenaga kerja wanita adalah Rp 10.000,00per hari kerja wanita HKW. Jam kerja petani di Desa Citeko relatif pendek yaitu hanya dari pukul 06.00-pukul 12.00; atau satu hari kerja hanya terdiri dari enam jam. Penggunaan tenaga kerja pada petani non anggota relatif lebih besar dari petani anggota. Biaya tenaga kerja tunai terbesar dikeluarkan untuk biaya pengolahan tanah dan pemanenan, yaitu: Rp 90.000,00hektar. Biaya tenaga kerja tunai terkecil pada kegiatan persemaian, yaitu Rp 20.000,00hektar. Data rata-rata pengggunaan tenaga kerja oleh petani non anggota dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja dalam Budidaya Caisin per Hektar per Musim Tanam yang dilakukan Petani Non Anggota Gapoktan Bunga Wortel Jenis Pekerjaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga Tenaga Kerja Luar Keluarga Upah Tenaga Kerja Rpper hektarri Pria HKP Wanita HKW Pria HKP Wanita HKW Dalam Keluarga Luar Keluarga Pengolahan Tanah 3,0 4,5 60.000 90.000 Persemaian 3,5 1,0 70.000 20.000 Pemupukan I 2,5 3,5 0,5 50.000 75.000 Pembumbungan 0,5 2,5 10.000 25.000 Penanaman 2,5 2,5 1,0 50.000 60.000 Penyiangan 3,5 3,0 1,0 70.000 70.000 Pemupukan II 2,5 3,5 50.000 70.000 Panen 3,5 4,0 1,0 70.000 90.000 Jumlah 21,5 22,0 6,0 430.000 500.000 Sumber: Data Primer, 2011 Keterangan: Upah Pria : Rp 20.000,00HKP; Upah Wanita Rp 10.000,00HKW Berdasarkan Tabel 15 dan Tabel 16 penggunaan tenaga kerja terbanyak pada petani anggota dan non anggota gapoktan terdapat pada kegiatan pengolahan tanah dan panen. Jika dilihat secara total biaya tenaga kerja tunai, petani anggota mengeluarkan biaya yang lebih kecil yaitu: Rp 350.000,00hektar; sedangkan petani non anggota rata-rata biaya tenaga kerja tunai adalah: Rp 430.000,00hektar.

6.1.2. Teknik Budidaya