Rasio atas biaya total =
�
Rasio atas biaya tunai =
�
= +
Dimana :
TP = Total penerimaan usahatani Rupiah
BT = Biaya Total Rupiah
Bt = Biaya tunai Rupiah
Bd = Biaya diperhitungkan Rupiah
Sumber: Soekartawi et al, 1986
4.4.3. Analisis Saluran Tataniaga
Saluran tataniaga sayuran caisin di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bogor dilakukan mulai dari petani-pedagang pengumpul-pedagang besar-pedagang pengecer-
konsumen dengan menghitung persentase pasokannya. Jalur tataniaga yang terbentuk akan menggambarkan peta saluran tataniaga. Semakin panjang saluran tataniaga, maka semakin
tinggi juga margin tataniaga yang terjadi. Analisis saluran tataniaga dilakukan dengan mengamati lembaga-lembaga tataniaga yang berperan dalam menyalurkan sayuran caisin
yang berasal dari petani anggota dan non anggota Gapoktan Bunga Wortel sampai dengan ke konsumen. Selain itu menganalisis peta saluran tataniaga yang terbentuk.
4.4.4. Analisis Lembaga Tataniaga
Analisis lembaga tataniaga untuk mengetahui fungsi-fungsi tataniaga yang terjadi di setiap lembaga tataniaga. Analisis fungsi tataniaga digunakan untuk mengevaluasi biaya
tataniaga. Selain itu dapat diketahui perbandingan biaya yang dikeluarkan oleh setiap lembaga pemasaran. Perbandingan biaya tersebut terdapat hubungan diantara lembaga
tataniaga. Fungsi tataniaga diamati melalui kegiatan pokok yang dilakukan oleh setiap lembaga
tataniaga dalam proses penyaluran sayuran caisin dari petani ke konsumen. Fungsi-fungsi yang dilakukan lembaga tataniaga terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi
fasilitas dapat dilihat pada Tabel 7 Kohls dan Uhl 1990 dan 2002 dalam Winandi 2009.
Tabel 7. Fungsi-Fungsi Tataniaga yang dilaksanakan oleh Lembaga Pemasaran Tataniaga
Caisin
Fungsi Tataniaga Lembaga Tataniaga
Petani Pedagang
Pengumpul Pedagang
Besar Pedagang
Pengecer Fungsi pertukaran:
Pembelian atau pengumpulan dan penjualan Fungsi Fisik:
Fungsi penyimpanan atau gudang, pengangkutan dan fungsi pengolahan
Fungsi Fasilitas: Fungsi standarisasi, pembiayaan, penaggungan
risiko dan intelejen pemasaran Sumber: Kohls dan Uhl 1990 dan 2002 dalam Winandi 2009
4.4.5. Analisis Struktur dan Perilaku Pasar
Analisis struktur pasar untuk mengetahui jenis struktur pasar sayuran caisin yang ada di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Apakah termasuk kedalam pasar
persaingan sempurna, pasar monopolistik atau pasar oligopoli. Untuk mengetahui struktur pasar sayuran caisin dapat dilakukan pengamatan terhadap jumlah lembaga tataniaga,
kemudahan untuk masuk kedalam pasar, sifat produk dan sistem informasi pasar seperti pada Tabel 8.
Tabel 8. Karakteristik Struktur Pasar
Karakteristik Pasar Sturktur Pasar
Persaingan Sempurna
Monopolistik Oligopoli
Murni Oligopoli
Diferensiasi Monopoli
Jumlah pembeli
dan penjual Banyak
Banyak Sedikit
Sedikit Satu
Sifat Produk Standarisasi
homogen Diferensiasi
Standar Diferensiasi
Unik Keluar
masuk pasar
Mudah Relatif Mudah
Sulit Sulit
Sulit Pengendalian
harga Tidak ada
Tergantung tingkat
perbedaan Cenderung
stabil Cenderung
stabil Ada
Lembaga tataniaga Sumber : Dahl dan Hammond, 1977
Analisis perilaku pasar dilakukan dengan melihat strategi pemilihan yang ditempuh baik penjual ataupun pembeli dalam penentuan harga dan sistem promosi yang dilakukan
oleh penjual. Selain itu dapat dianalisis melalui pembayaran harga dan sistem kerjasama yang terjalin diantara lembaga pemasaran sayuran caisin.
4.4.6. Analisis Margin Tataniaga