Analisis Usahatani dan Pemasaran Bawang Merah Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Pepaya California

2.2. Analisis Usahatani dan Pemasaran Bawang Merah

Maulina 2001 menganalisis pendapatan usahatani dan pemasaran bawang merah di Desa Kemukten, kecamatan Kersana, Kabupaten Dati II Brebes, Jawa Tengah. RC rasio atas biaya total sebesar 1,4 maka usahatani bawang kurang menguntungkan untuk dikembangkan. Namun karena RC rasio atas biaya tunai sebesar 2,5 maka usahatani bawang merah layak dikembangkan. Dari 27 responden, didapatkan tiga pola saluran pemasaran. Pola saluran yang paling efisien adalah pola saluran pemasaran II, karena selain memiliki saluran pemasaran yang pendek dan farmer share’s yang cukup besar yaitu 90 persen. Penelitian mengenai usahatani dan pemasaran bawang merah bermanfaat sebagai bahan rujukan bagi penulis dalam menentukan alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian usahatani dan tataniaga caisin. Penelitian ini juga dapat menambah informasi usahatani dan pemasaran komoditas hortikultura lainnya, selain caisin.

2.3. Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Pepaya California

Purba 2008 menganalisis pendapatan usahatani dan saluran pemasaran pepaya California di Desa Cimande dan Lemahdulur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan dapat disimpulkan bahwa petani memperoleh nilai RC rasio atas biaya total sebesar rata-rata 3,59 dan RC aras biaya tunai sebesar rata-rata 4,05. Nilai dari kedua RC tersebut lebih dari satu, maka usahatani pepaya California tersebut masih memberikan keuntungan bagi petani dan layak untuk dikembangkan. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan petani adalah luas lahan, jumlah tanaman per hektar, jarak tanam, penggunaan bibit, penggunaan pupuk kompos, penggunaan pupuk NPK dan penggunaan tenaga kerja luar keluarga. Pada saluran pemasaran pepaya California di Desa Cimande dan Lemahdulur, terdapat dua bentuk pola saluran. Pola saluran I, petani menjual pepaya kepada supplier, kemudian supplier menjual pepaya tersebut kepada pedagang pengecer dan pengecer menjualnya kepada konsumen akhir. Sedangkan untuk pola saluran II, petani menjual pepaya langsung kepada pabrik konsumen akhir. Perhitungan efisiensi usahatani pepaya California menggunakan RC rasio atas biaya tunai dan RC rasio atas biaya total. Untuk penelitian usahatani caisin yang akan dilakukan akan menggunakan alat analisis yang sama. Dengan mengetahui efisiensi usahatani caisin, dapat diketahui kelayakan usahatani caisin tersebut. Jika RC rasio yang didapatkan lebih dari satu, maka usahatani caisin menguntungkan bagi petani caisin. Pepaya California sebagai salah satu komoditas hortikultura yang memiliki karakter cepat rusak perishable memiliki kesamaan denga karakter caisin. Saluran pemasaran yang relatif pendek membuat tataniaga papaya ini menjadi efisien. Dengan memiliki karakter yang cepat rusak juga, saluran pemasaran caisin yang akan diteliti idealnya memiliki jarak yang relatif pendek.

2.4. Analisis Tataniaga Sayuran Bayam