3.5.1.3  Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner H’
Indeks keanekaragaman H’ digunakan untuk mengetahui keanekaragaman komunitas organisme agar mudah menganalisis infomasi jumlah individu masing-
masing  spesies  ikan  dalam  suatu  komunitas  Odum  1993,  untuk  mengetahui keanekaragaman ini maka digunakan rumus:
H’= - pi
piln
S 1
i
Dimana: H’ = Indeks Diversitas Shannon-Wienner
pi  = niN ln  = Logaritme nature
pi  = ∑niN Perbandingan individu spesies ke-I dengan jumlah total individu s   =  Jumlah spesies ikan karang
3.5.1.4 Indeks Keseragaman E
Indeks  keseragaman  E  digunakan  mengetahui  komposisi spesies  yang terdapat dalam suatu komunitas. Jika ukuran individu antar spesies makin merata
maka  keseimbangan  ekosistem  akan  semakin  meningkat.  Rumus  untuk mengetahui keseragaman sebagai berikut:
E= Dimana, H maks = ln S S merupakan banyaknya spesies
3.5.1.5 Indeks Dominasi C
Untuk  menghitung  dominasi  suatu  spesies  maka  dapat  dihitung  dengan indeks dominasi C dengan rumus:
C =
 S
1 i
2
pi
Keterangan: C  = Indeks dominasi
Pi  = perbandingan jumlah ikan jenis ke-I ni terhadap jumlah total individu N
3.5.2 Analisis Sosial Ekonomi a. Aspek Sosial
Pendekatan  yang  digunakan  untuk  mengetahui  persepsi  dan  partisipasi masayarakat  terhadap  pengelolaan  DPL  Pulau  Sebesi  dilakukan  dengan
mengajukan kuesioner  ke  21  masyarakat  nelayan  yang  penghasilannya  hanya berhantung  dari  hasil melaut.  Pertanyaan  yang  di  ajukan  terkait  persepsi  ada  5
pertanyan  dan untuk partisipasi masyarakat ada 3 pertanyaan.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Hasil jawaban dari responden tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan rating scale, yaitu jumlah hasil jawaban responden yang sudah di skoring dibagi
total  jumlah  responden    dan  kemudian  dikalikan  100  untuk  mendapatkan persentasinya. Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini
adalah Skala Likert adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Instrumen Skala Likert yang telah dimodifikasi
No Jawaban
Skor
1 Sangat Setuju, Sangat Tahu, Sangat Penting
5 2
Setuju 4
3 Ragu-Ragu, sedang
3 4
Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju tidak ada
10 Sumber: Sugiono 2006 dengan Modifikasi
b. Aspek  Ekonomi  manfaat  langsung  yang  didapat  oleh  masyarakat  dari sumberdaya  yang  ada,  yaitu  Pendapatan nelayan  yang  data  sekundernya
beruapa  pendapatan  harian  dari  penampung  ikan.  Dianalisis  secara  deskriptif kuantitatif.
3.5.3 Analisis Kelembagaan
Aspek  kelembagaan  mengkaji  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  pola  dan peranan  kelembagaan  dalam  pengelolaan  Pengelolaan  kawasan  DPL  merupakan
suatu himpunan aturan untuk akses dan kontrol terhadap sumberdaya alam, maka merupakan bentuk dari suatu sistem kelembagaan.
Kelembagaaninstitusi  merupakan  aturan  main,  norma-norma,  larangan- larangan,  kontrak  dan  lain  sebagainya  dalam  mengatur  dan  mengendalikan
perilaku  individu  dalam  masyarakat  atu  organisasi.  Teori  kelembagaan diditujukan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi dampak dari aturan
main  serta  membahas  bagaimana  perubahan  suatu  aturan  dapat  mempengaruhi kinerja pengelolaan: untuk pengembangan kelembagaan untuk pengelolaan DPL
yang  berkelanjutan  yang  tentunya  menghasilkan  performa  yang  baik,  maka beberapa hal yang perlu dipahami dan di analisis antara lain: 1 berbagai situasi
sebagai sumber interpendensi, 2 struktur kelembagaan batas yuridiksi, property right  dan  aturan  representatif,  dan  3  pengaruh  kelembagaan  terhadap
keragaanperforma.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Analisis kelembagaan  dalam  penelitian  ini  di  lakukan  secara  deskriftif kualitatif terhadap perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan DPL Pulau Sebesi.
adanya  perubahan  perilaku  bihavior  masing-masing  stakeholder  sehingga menghasilkan kinerja yang baik perlu dilakukan perubahan terhadap unsur-unsur
atau  struktur  kelembagaan  seperti  yang  dinyatakan  oleh  Pakpahan  1989  yang meliputi unsur utama yaitu:
a. Batas Yuridiksi
Batas  yuridiksi  adalah  batas  wilayah  kekuasaan  atau  batas  otoritas  yang dimiliki suatu lembaga, batas yuriksi menentukan siapa dan apa yang tercakup
dalam organisasi. Batas yuridiksi juga dapat berimplikasi ekonomi pada para pihak yang terlibat dalam yuridiksi tersebut.
b. Hak kepemilikan property righ. Konsep property righ atau hak kepemilikan muncul dari konsep hak right dan
kewajiban  obligations yang  didefenisikan  dan  diatur  oleh  hukum,  adat, tradisi,  atau  konsensus  yang  mengatur  hubungan  antar  anggota  masyarakat
dalam hal kepentingan terhadap sumberdaya  yang  ada. Oleh karena itu tidak ada  seorangpun yang  dapat  menyatakan  hak  milik  tanpa  pengesahan  dari
masyarakat  dimana  dia  berada.  Implikasinya  memberi  akses  dan  kontrol terhadap sumberdaya Pakpahan 1989.
c. Aturan representasi Aturan  representatif  mengatur  permasalahan  siapa  yang  berhak  berpatisipasi
terhadap  apa  dalam  proses  pengambilan  keputusan,  keputusan  apa  yang diambil  yang  berpengaruh  pada  performance,  akan  ditentukan  oleh  kaedah-
kaedah representasi yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.5.4  Keberlanjutan  pengelolaan  DPL  dengan  Menggunakan  Permodelan Bendera Flag Modelling