4. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Administrasi Pulau Sebesi
Pulau Sebesi merupakan salah satu pulau yang terletak di teluk Lampung berdekatan dengan Krakatau tepatnya pada posisi 05
o
055’37.43-05
o
058’44.48 LS dan 105
o
027’30.50-105
o
030’47.54 BT. Bukit tertinggi di Pulau Sebesi mencapai 884 meter dari permukaan laut dengan bentuk kerucut yang mempunyai
tiga puncak. Batas wilayah Pulau Sebesi berbatasan dengan; sebelah Utara berbatasan Teluk Lampung dan Pulau Sebuku, Sebelah Barat berbatasan dengan
Samudera Hindia, Sebelah Selatan berbatasan dengan Pulau Krakatau, dan Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Sunda.
Beberapa pulau kecil yang berada disekitar Pulau Sebesi yaitu Pulau Sebuku 1771 ha, Pulau Sebuku Lunik 18 ha, Pulau Rakata Kecil 287 ha, Pulau
Rakata Tua 1343 ha, Pulau Sertung 1057 ha dan Pulau Panjang 423 ha BPS Lampung Selatan 2009. Pulau Sebesi masuk kedalam wilayah administrasi Desa
Tejang Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Desa Tejang Pulau Sebesi terdiri dari empat dusun yaitu; Dusun I Bangunan, Dusun II
Inpres, Dusun III Regahan Lada dan Dusun IV Segenom.
Keadaan topografi Pulau Sebesi cukup beragam mulai dari datar hingga berbukit-bukit Luas wilayah Pulau Sebesi adalah 2620 ha dengan panjang pantai
19.55 km. Sebagian besar daratan Pulau Sebesi tersusun dari endapan gunung api muda dan merupakan daratan perbukitan
4.2 Pemanfaatan sumberdaya Perikanan 4.2.1 Kapal MotorPerahu
Armada transportasi laut, baik berupa kapal motor atau perahu merupakan hal yang paling penting bagi kegiatan nelayan di Pulau Sebesi. Jenis transportasi
laut yang umumnya di gunakan adalah berupa kapal motor Pompong dan perahu bermesin dan tanpa mesin. Bagi nelayan penggunaan perahu bermotor lebih fokus
di gunakan untuk sarana transportasi Ojek untuk keluar Pulau serta mencari ikan ke kawasan yang lebih jauh dari pantai, sedangkan perahu tanpa motor sampan
di sekitar pantai.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
4.2.2 Jenis Alat Tangkap
Jenis alat tangkap yang dioperasikan oleh nelayan tidak terlalu bervariasi. yaitu berupa jaring dan pancing. Jenis alat tangkap yang dimiliki oleh hampir
seluruh nelayan adalah pancing. Nelayan mengoperasikan alat tangkapnya menggunakan armada kapal motor dan umumnya nelayan menangkap ikan
menggunakan perahu tanpa mesin karena nelayan hanya menangkap ikan dengan alat tangkap yang tradisional antara lain:
a. Jaring cumi, Kegiatan nyomek merupakan kegiatan menangkap cumi-cumi
pada malam hari dengan bantuan cahaya lampu petromak dan menggunakan alat tangkap jaring. Biasanya cumi-cumi akan berkumpul jika ada cahaya
terang. Sambil menunggu malam nelayan juga memancing ikan untuk mendapatkan hasil tambahan.
b. Alat tangkap pancing yang digunakan sepanjang tahun. Musim memancing nelayan umumnya adalah pada musim timur dan barat dengan target
penangkapan pada musim ini adalah dari family Cephalopolis, Lutjanidae, carangidae. Nelayan biasanya memancing di sekitar zona pemanfaatan daerah
perlindungan laut Pulau Sebesi.
c. Bubu Bubu merupakan alat tangkap berupa perangkap yang terbuat dari kawat
anyaman dengan desain dan ukuran tertentu. Bubu biasanya di pasang di sisi- sisi karang, jenis ikan yang tertangkap antara lain Cephalopolis dan ikan
karang lainnya.
4.3 Iklim dan Musim Penangkapan
Kondisi iklim suatu wialayah ditentukan antara lain oleh temperatur udara, curah hujan dan intensitas penyainaran. Pulau Sebesi temperatur rata-rata sebesar
20
o
C-28,5
o
C. Jumlah hujan rata-rata diperkirakan 230 mm dengan rata-rata jumlah hari hujan diperkirakan sebanyak 11 kali.
Musim penangkapan ikan oleh masyarakat sangat bergantung pada musim angin. Terdapat empat musim utama yaitu Musim Utara, Timur, Selatan dan
Barat. Setiap musim mempunyai karakteristik tersendiri yang menentukan intensitas nelayan dalam melaut. Musim utara merupakan musim dengan angin
bertiup kencang, hujan serta gelombang yang besar. Biasanya nelayan tidak dapat
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
mencari ikan jauh ketengah laut. Nelayan Pulau Sebesi pada musim ini umumnya menagkap ikan pada area yang terlindung.
Musim timur merupakan musim kemarau yang panas dan kondisi angin tenang dan laut tidak bergelombang. Pada musim ini umumnya nelayan menagkap
ikan menggunakan pancing untuk menangkap ikan karang. Pada musim ini umumnya hasil tangkapan nelayan melimpah.
Musim Selatan ditandai dengan kondisi angin kencang namun tidak sekencang Musim Utara, laut terus bergelombang pada musim ini, sehingga
nelayan sulit menangkap ikan karena laut terus bergelombang kuat. Alat tangkap yang di gunakan pada musim ini adalah jaring yang dioperasikan disekitar pulau.
Musim ini sering dikatakan sebagai musim penceklik oleh nelayan setempat. Pada musim ini hasil tangkapan nelayan kurang bagus. Kegiatan yang paling banyak
dilakukan pada musim ini adalah memancing ikan dimalam hari.
Musim barat merupakan musim yang cukup tenang, tetapi pada waktu tertentu hujan badai biasa datang tiba-tiba namun setelah itu laut akan tenang
kembali. Pada musim ini nelayan kembali memancing di sekitar karang, menyomek pada malam hari.
4.4 Penduduk