Tabel 1 Jenis dan Sumber Data
No Dimensi
Atribut Sumber Data
1 Ekologi
Biofisik : a. Persentase Tutupan Terumbu karang
b. Spesies Ikan Target c. Spesies Ikan Indikator
d. Spesies Ikan Major PrimerSekunder
PrimerSekunder PrimerSekunder
PrimerSekunder 2
Sosial Ekonomi
a. Persepsi b. Sikap
c. Partisipasi d. Pendapatan
Primer Primer
Primer Primer
3 Kelembagaan
a. Keberadaan kelompok Pengelolaa DPL
b. Tingkat Konflik Pengelolaan DPL c. Pemahaman Masyarakat Tentang
DPL d. Pelanggaran di DPL
e. Pemasukan PrimerSekunder
PrimerSekunder PrimerSekunder
Sekunder Sekunder
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Perameter Lingkungan
Data parameter lingkungan yang diperlukan dalam penelitian sebagai berikut:
Tabel 2 Data parameter lingkungan
No Paremeter
Satuan Alat dan Bahan
Keterangan
1. Posisi Stasiun
Ltg-Bjr GPS
In situ 2.
Kecerahan Meter
Secchi disc In situ
3. Suhu
o
C Termometer
In situ 4.
5. Salinitas
Jenis substrat
o oo
Refractometer In situ
Pasir, Batu dan pecahan-pecahan karang
3.4.2 Data Komunitas Terumbu Karang
Stasiun pengamatan terumbu karang akan dilakukan 4 stasiun pada lokasi penelitian Gambar 2 yang dianggap mewakili kondisi terumbu karang pada
kedalaman 3 meter dan kedalaman 10 meter. Transek pengambilan data ditetapkan setelah melihat hasil observasi. Kondisi terumbu karang pada
kedalaman 3 meter merupakan titik stasiun yang sama dengan penelitian- penelitian terdahulu Prasetiawan 2002 dan Muttaqin 2006 karena dianggap
mewakili maka dijadikan perbandingan antara t
,t
1
dan kondisi sekarang.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Tabel 3 Daftar penggolongan komponen dasar penyusun ekosistem terumbu karang berdasarkan life form karang dan kodenya
Kategori Kode
Keterangan
Dead Coral DC
Baru saja mati, warna putih atau putih kotor Dead Coral with Alga
DCA Karang masih berdiri, struktur skeletal masih
terlihat Acropora
Branching ACB
Paling tidak 2
o
Percabangan. Memiliki axial dan radial coralit
Encrusting ACE
Biasanya merupakan dasar dari bentuk acropora belum dewasa
Submassive ACS
Tegak dengan bentuk seperti baji Digitae
ACD Bercabang tidak lebih 2
o
Tabulate ACT
Bentuk seperti meja datar Non-
Acropora Branching
CB Paling tidak 2
o
Percabangan. Memiliki axial dan radial coralit
Encrusting CE
Sebagian besar terikat pada substrat mengerak. Paling tidak 2
o
percabangan Foliose
CF Karang terikat pada satu atau lebih titik, seperti
daun, atau berupa piring Massive
CM Seperti batu besar atau gundukan
Submassive CS
Berbentuk tiang kecil, kenop atau baji Mushroom
CMR Soliter, karang hidup bebas dari genera Heliopora
CHL Karang biru
Millepora CML Karang api
Tubipora CTU
Bentuk seperti pipa-pipa kecil Soft Coral
SC Karang bentuj lunak
Sponge SP
Zeanthids ZO
Others OT
Ascidians, anemon, georgonian dan lain-lain Alga
Alga assemblage
AA Corallinee alga
CA Halimeda
HA Macroalga
MA Turf Alga
TA Abiotik
Sand S
Pasir Rubble
R Patahan karang yang ukuran kecil
Silt SL
Pasir berlumpur Water
W Air
Rock RCK
Batu Sumber: English et al. 1994
Metode yang digunakan untuk penentuan kondisi terumbu karang adalah metode transek garis menyinggung Linear Intercept Transect dengan
menentukan bentuk pertumbuhan life form karang dan persentase luasan penutupan karang dengan melihat nilai kategori English et al. 1994. Teknis
pelaksanaan di lapangan yaitu seorang penyelam meletakkan meteran sepanjang rataan terumbu reef flat horizontal garis pantai sampai daerah tubir reef crest.
Kemudian dilakukan pencatatan karang yang berada tepat digaris meteran dengan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
ketelitian hingga sentimeter, pengamatan biota pengisi habitat dasar didasarkan pada bentuk pertumbuhan life form yang memiliki kode-kode tertentu English
et al. 1994, dapat dilihat pada Tabel 4.
3.4.3 Membandingkan Kondisi Terumbu Karang t