Responden umumnya  berpendapat  bahwa kondisi  terumbu  karang  saat  ini dalam kondisi baik yaitu sebanyak 76.19 . hal ini sesuai dengan hasil penelitian
bahwa kondisi tutupan komunitas karang di Semua DPL mencapai 35.20 -77.58 .
Hasil jawaban yang dihimpun  dari pertanyaan seputar persepsi masyarakat tentang kawasan Daerah Perlindungan Laut pada sub pertanyaan tentang manfaat
DPL bagi Nelayan Tabel 15.
Tabel 6 Persepsi masyarakat mengenai manfaat Daerah Perlindungan Laut bagi nelayan
Kategori Frekuensi
Persentase
Sangat bermanfaat Bermanfaat
Cukup bermanfaat Tidak bermanfaat
Sangat tidak bermanfaat 5
4 3
2 1
33 67
Responden  sebesar  67  menjawab  bahwa  DPL  yang  berada  di  kawasan Pulau  Sebesi  sangat  bermanfaat  dalam  melindungi  sumberdaya  perikanan
sehingga  bermanfaat  bagi  nelayan.  Adanya  program-program  terdahulu  sejak dibentuknya  DPL  sangat  berperan  dalam  hal  penyadaran  masyarakat  terhadap
perlindungan sumberdaya.
5.4.3 Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan DPL
Kategori  partisipasi  masyarakat  dalam  pengelolaan  DPL  dibagi  dalam  5 lima kategori yaitu: berpartisipasi sangat aktif dengan skor 5, berpartisipasi aktif
dengan skor 4, berpartisipasi tingkat sedang dengan skor 3, berpartisipasi kurang aktif dengan skor 2 dan tidak ikut berpartisipasi dengan skor  1. Hasil jawaban
yang dari pertanyaan seputar partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan daerah  perlindungan  laut,  pada  sub  pertanyaan  tentang  partisipasi  masyarakat
dalam Perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan tersaji dalam tabel 16.
Tabel  7 Partisipasi  masyarakat  dalam  perencanaan,  pelaksanaan  Daerah
Perlindungan Laut
Kategori Frekuensi
Persentase
Masyarakat dan pengelola Masyarakat
Hanya pengelola Pemerintah dan pengelola
Pemerintah 5
4 3
2 1
95.24 4.76
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Dalam  perencanaan  kegiatan  yang  berkaitan  dengan  Daerah  Perlindungan Laut,  salah satu bentuk  partisapasi  Masyarakat  Irzayadi 2001  adalah
dibentuknya  regu  keamanan  laut  serbaguna yang  tugasnya  adalah  menggalang kekompakan  dan  persatuan  anggota  nelayan  dalam  perencanaan  pembentukan
daerah  perlindungan  laut  dan  untuk  menjaga  kelesatarian  terumbu  karang  di kawasan  Pulau  Sebesi  dan  sekitarnya  dari  tindakan  destruktif  dari  para  nelayan
yang kebanyakan berasal dari luar Pulau Sebesi.
Pembangunan  proyek  pesisir  merupakan  motivator  bagi  masyarakat  untuk berpartisipasi  secara  utuh  sehingga  terbangunnya  kekompakan  masyarakat  dan
pengelola  dimana  sebgian  besar  pengelola  DPL  berasal  dari  masyarakat  itu sendiri. Sangat sesuai dengan hasil jawaban responden yaitu 95.24 masyarakat
dan Pengelola sangat berperan aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan DPL.
Pada tahun 2008 hingga sekarang dalam tahap pengelolaan hanya dilakukan oleh pengelola saja, masyarakat hanya sadar untuk menangkap ikan dengan alat
tangkap  tradisional  dan  tidak  membuang  sampah  di  laut,  tetapi  itu  kebanyakan hanya  dilakukan  di  Dusun  Inpres  dan  Dusun  Bangunan,  kondisi  ini  berbeda
dengan  Dusun  Regahan  Lada  yang  banyak  sampah-sampah  yang  di  buang  di sekitar pantai oleh masyarakat, seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Pita et
al. 2010  mengatakan  bahwasannya  dalam  jangka  panjang  tingkat  partisipasi masyarakat akan menurun pada fase pengelolaan, apabila tidak ada tindak lanjut
para motivator saat proyek kegiatan berakhir.
Gambar 6  Sampah-Sampah yang di buang di sekitar pantai di salah satu Dusun Pulau Sebesi.
Hasil  wawancara  dari  pertanyaan  seputar  partisipasi  masyarakat  dalam pengelolaan  kawasan  daerah  perlindungan  laut,  pada  sub  pertanyaan  tentang
partisipasi  masyarakat  keaktifan  partisipasi  dalam  kegiatan  musyawarah  yang berkaitan dengan Daerah Perlindungan Laut Tabel 17.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Tabel  8 Partisipasi  masyarakat  dalam  Musyawarah  yang  berkaitan  dengan Pengeloaan  daerah perlindungan laut
Kategori Frekuensi
Persentase
Berpartisipasi sangat aktif Berpartisipasi aktif
Berpartisipasi cukup aktif Berpartisipasi kurang aktif
Berpartisipasi tidak aktif 5
4 3
2 1
14.29 4.76
76.19 4.76
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden  berpartisipasi kurang aktif dalam  pengelolaan  sebanyak  76.19   dan  hanya  14.29   yang  berpartisipasi
sangat  aktif.  Hal  ini  karena  sudah  dibentuknya  lembaga  pengelola  Daerah Perlindungan Laut, sehingga yang berperan banyak adalah hanya masyarakat yang
masuk dalam kelembagaan.
Hasil  wawancara  dari  pertanyaan  seputar  partisipasi  masyarakat  dalam pengelolaan  kawasan  daerah  perlindungan  laut,  pada  sub  pertanyaan  tentang
partisipasi masyarakat dalam pengawasan Tabel 18.
Tabel 9 Partisipasi masyarakat dalam Pengawasan
Kategori Frekuensi
Persentase
Berpartisipasi sangat aktif Berpartisipasi aktif
Berpartisipasi cukup aktif Berpartisipasi kurang aktif
Berpartisipasi tidak aktif 5
4 3
2 1
14.29 4.76
76.19 4.76
Responden berpartisipasi kurang aktif dalam hal pengawasan sebesar 76.19 .  Hal  ini  dikarenakan  sudah  dibentuknya  lembaga  pengelola  yang  bertugas
melaksanakan kegiatan pengawasan.
5.4.4 Aspek Ekonomi