5.7 Strategi Kebijakan Pengelolaan DPL Berdasarkan Analisis Flag modelling dan Analisis Kelembagaan
Struktur kelembagaan yang baik akan menghasilkan performance baik yang tentunya menjadi harapan bagi semua stakeholder. Berdasarkan analisis
kelembagaan yang telah di uraikan diatas adanya Perbaikan dan penguatan struktur kelembagaan dalam pengeloaan DPL Pulau Sebesi dengan
memperhatikan sumber interdependensi agar menghasilkan performance yang lebih baik. Memperbaiki struktur kelembagaan misalnya terkait batas yuridiksi
dan aturan representasi, diperkuat dengan hasil analisis bendera diatas keberlanjutan pengelolaan daerah perlindungan laut hasilnya menunjukkan adanya
ketidakberlanjutan dalam beberapa atribut. Penentuan keberhasilan atau kegagalan pengelolaan sumberdaya pesisir berbasis masyarakat di suatu wilayah tidak
dengan mudah otomatis diterapkan di wilayah lain. Kondisi ekologi di dua wilayah yang sama persis, namun karena perbedaan karakter masyarakatnya maka
pengelolaan sumberdaya pesisir berbasis masyarakat akan berbeda pula. Sehingga keberhasilan DPL berbasis masyarkat tidak dapat diterapkan secara langsung ke
daerah lain, semuanya bergantung perbedaan kondisi ekologi, karakter masyarakat, dan sosial budaya. Strategi pengelolaan yang diajukan dalam
penelitian ini dibagi berdasarkan kriteria yang atributnya tidak berkelanjutan yaitu kebijakan ekologi, kebijakan sosial ekonomi, dan kebijakan kelembagaan.
5.7.1 Kebijakan Ekologi
Agar potensi dan daya dukung sumberdaya terumbu karang dapat tetap memberikan manfaat ekologis kepada seluruh ekologi yang berasosiasi
didalamnya dan sebagai penyokong ekosistem disekitarnya, maka maka strategi kebijakan ekologi harus ditekankan pada keinginan untuk mempertahankan dan
menjaganya. Beberapa arahan strategi berdasarkan hasil analisis bendera maka kebijakan
startegi pengelolaan kawasan daerah perlindungan laut Pulau Sebesi sebagai berikut:.
a. Mereview penentuan pembagian zonasi kawasan di DPL, pembuatan tanda
batas pelampung, serta tanda batas permanen
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
b. Melakukan monitoring kondisi terumbu karang secara teratur dilaksanakan oleh tim yang sama untuk menghindari perbedaan hasil.
c. Melakukan pengawasan secara rutin terhadap penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan misalnya: trawl, bom dan sianida, potasium
d. Pengelolaan DPL Pulau sebesi bukan hanya tanggung jawab lembaga pengelola tapi juga tanggung jawab masyarakat nelayan yang
menggantungkan pendapatannya pada ekosistem DPL. Menjadikan biaya biaya transaksi penegakan status perlindungan dimasa mendatang akan lebih
rendah
5.7.2 Kebijakan Sosial Ekonomi
Arahan strategi kebijakan ekonomi dan sosial budaya ditekankan keinginan untuk memberikan penyadaran tentang tujuan dan manfaat DPL bagi masyarakat
secara berkenlanjutan.
a. Memberikan pengertian kepada masyarakat, pengusaha maupun pemerintah daerah tentang manfaat DPL dan besarnya nilai ekonomi
terumbu karang yang dihasilkan, sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan. Pengetahuan dan persepsi
masyarakat mengenai manfaat terumbu karang secara tidak langsung perlu ditingkatkan lagi melalui sosialisasi.
b. Memberikan mata pencaharian alternatif di luar perikanan untuk menghindari tidakan destruktif akibat pelarangan aktivitas masyarakat
nelayan pada DPL.
c. Memberikan akses yang lebih Agar tidak selamanya nelayan bergantung pada toke ikan.
5.7.3 Kebijakan Kelembagaan