14
2.6 Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik dilakukan di lokasi penelitian  maupun pada  kasus  yang terjadi di lokasi lain, disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel 1 Penelitian Terdahulu
Peneliti dan Tahun
Sumber laporan Judul
Alat Analisis Hasil yang diperoleh
1 2
3 4
Riana 2010
Efektifitas dan keberlanjutan
daerah perlindungan
laut berbasis masyarakat
kasus DPL-bm blongko,
minahasa selatan, DPL-
bm pulau sebesi, lampung selatan
dan Apl pulau harapan
Kepulauan
seribu
- Analisis De
garmo untuk
efektifitas DPL - Analisis
Keberlanjutan DPL
Dengan Muti
dimensional scaling
- Pengelolaan  daerah  perlindungan  laut  untuk  DPL Bongko  dan  APL  Pulau  Harapan belum  efektif,
sedangkan DPL Pulau Sebesi sudah efektif. - Tingkat  keberlanjutan  yang  ditunjukkan  dengan
indeks  keberlanjutan  IB-DPL  program  DPL  Desa Blongko dan DPL Pulau Sebesi sudah tinggi, yaitu di
atas nilai IB-DPL 50 pada skala 0-100. Adapun APL Pulau Harapan masih rendah, yaitu kurang dari 50.
- Strategi  pengelolaan  yang  dapat  dilakukan  untuk menjaga keberlanjutan pengembangan DPL adalah:
a. Peningkatan  kualitas  terumbu  karang  dan sumberdaya  ikan  di  kawasan  DPL  melalui
penekanan kegiatan yang merusak lingkungan. b. Pengembangan mata pencaharian alternatif guna
mendukung  program  DPL  sehingga  dapat menciptakan
lapangan pekerjaan
bagi masyarakat.
c. Internasilisasi  program  DPL  ke  dalam  program tahunan  pemerintah  daerah,  sehingga  program
ini mendapatkan perhatian secara kontinyu. d. Pelibatan  lembaga  lain  non  pemerintah  dalam
pengembangan  DPL,  sehingga  berbagai keterbatasan yang dimiliki  oleh  masyarakat dan
pemerintah daerah dapat diatasi. Efin
Muttaqin 2006
Kondisi ekosistem
terumbu karang pada tahun 2002
dan tahun 2005 di daerah
perlindungan laut pulau sebesi
lampung LIT, Persentase
peneutupan karang hidup English et al,
1994 - Parameter  biofisik  perairan  lokasi  penelitian  seperti
suhu,  kecerahan salinitas dan derajat  keasaman pada Tahun  2002  dan  Tahun  2005  tidak  mengalami
perubahan yang berarti dan secara keseluruhan masih berada  dalam  kisaran  yang  layak  bagi  pertumbuhan
biota karang. - Kondisi  ekosistem  terumbu  karang  di  Pulau  Sebesi
pada tahun 2005 mengalami perbaikan dibandingkan kondisi  ekosistem  terumbu  karang  pada  tahun  2002.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kondisi terumbu karang pada Tahun 2005 dibandingkan Tahun 2002.
- Penurunan  indeks  mortalitas  karang  keras  HC Tahun  2005  dibandingkan  Tahun  2002  ini  terjadi
karena  kerusakan  terhadap  terumbu karang  akibat aktivitas  manusia  berkurang  setelah  ditetapkannya
DPL
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
15
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
2.  TINJAUAN PUSTAKA