Model Optimasi Penjadwalan Petikan Teh

60 X3 : curah hujan mm X4 : hari hujan hari Persamaan tersebut diuji dengan Uji-F. Pada output Anova diperoleh nilai F hitung sebesar 8,82 dan nilai-p 0,000. Karena nilai-p0.000 alpha 5 maka model regresi berganda mampu menjelaskan keragaman Y atau model signifikan. Uji-t untuk menguji pengaruh masing-masing peubah bebas X terhadap peubah bebas Y . Peubah X1,X3 dan X4 berpengaruh nyata terhadap Y karena memiliki nilai-p alpha 5. Sedangakan X2 tidak berpengaruh nyata terhadap Y karena nilai-p alpha 5. Hasil Uji-F dan Uji-t dapat dilihat di Lampiran 10. Tampilan SCHATZIE 1.0 untuk input model estimasi produksi pucuk basah dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Tampilan SCHATZIE 1.0 untuk Input Model Estimasi Produksi Pucuk Basah

6.2.3. Model Optimasi Penjadwalan Petikan Teh

Model optimasi penjadwalan merupakan model optimasi pemilihan model petikan sehingga didapatkan hasil pucuk petikan yang optimal. Dalam menentukan optimasi penjadwalan bertujuan mendapatkan hasil pucuk basah yang terbesar dalam setiap bulannya. Tujuan tersebut dibatasi oleh kendala yang ada yaitu jumlah lahan yang terbatas. Masukan dari model ini berasal dari data produktivitas kebun serta luas kebun yang tersedia. Produktivitas ditentukan pada model prakiraan produktivitas, yang ditentukan dari umur pangkas, jenis petikan, curah hujan, dan hari hujan pada saat bulan petikan dilakukan. Notasi produktivitas yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 12. Notasi tersebut dibuat berdasarkan hasil persamaan produktivitas dengan data faktor iklim yang telah diprakirakan dan estimasi umur pangkas berdasarkan Lampiran 2 serta jenis gilir petik. Optimasi tersebut dibagi menjadi dua belas bulan karena keterbatasan software yang digunakan yaitu jumlah variabel melebihi kapasitas software. Optimasi dilakukan pada semua kebun, yang dibagi menjadi delapan sektor. Persamaan tujuan dan kendala dimasukkan dalam program LINGO 12.0 LINDO Systems Inc 2010. Penyelesaiaan optimasi dilakukan dengan program tersebut. Persamaan tujuan dan kendala dapat dilihat pada Lampiran 13. Keluaran dari model optimasi penjadwalan merupakan jumlah estimasi pucuk basah yang didapatkan dalam bulan tersebut dari semua kebun. Serta jenis petikan dan luas lahan 61 yang dipilih untuk kebun. Hasil optimasi produksi pucuk basah dapat dilihat pada Tabel 6. Hasil optimasi luas lahan petikan terdapat pada Lampiran 14. Tampilan model optimasi dapat dilihat pada Gambar 17. Tabel 6. Hasil Produksi Pucuk Basah Berdasarkan Hasil Optimasi Penjadwalan No. Bulan Optimasi Produksi kg 1 Januari 287.573,6 2 Februari 244.588,4 3 Maret 245.569,1 4 April 333.045,9 5 Mei 341.474,6 6 Juni 269.824,5 7 Juli 226.283,1 8 Agustus 269.824,5 9 September 288.816,6 10 Oktober 343.107,4 11 November 331.602,0 12 Desember 276.232,8 Gambar 17. Tampilan SCHATZIE 1.0 untuk Model Optimasi Penjadwalan Petikan Teh

6.2.4. Model Kebutuhan Tenaga Kerja