42
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
Tahun 1911 di Perkebunan Cianten yang pada saat itu bernama Kampung Cipacet dilakukan pembukaan hutan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk pembuatan lahan perkebunan.
Para pekerja yang pada waktu itu didatangkan dari daerah sekitar yaitu Puraseda, Cisarua dan Muara. Pembukaan lahan tersebut dilanjutkan dengan penanaman benih biji teh. Sekitar tahun
1912 pemerintah Hindia Belanda mendirikan bangunan pabrik serta prasarana lainnya termasuk pemukiman untuk para pekerja, dan Kampung Cipacet berubah menjadi “Ondernoming” atau
masyarakat setempat sering menyebutnya “Kontrak Cianten”. Pada saat itu pemimpin tertinggi di Kontrak Cianten disebut Juragan Kawasa.
Sekitar tahun 1943 pemerintah Jepang melakukan agresi terhadap pemerintah Belanda yang menduduki Indonesia dan Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Seluruh aset yang
dikuasai Belanda jatuh ke tangan Jepang, tetapi Jepang tidak melanjutkan sistem pemerintahan yang dikelola Belanda dan pada saat itu “Kontrak Cianten” tidak beroperasi.
Selama kurun waktu 1943-1948 “Kontrak Cianten” digarap oleh rakyat secara tradisional, pertengahan tahun 1948 Kontrak Cianten kembali dibuka dan dikelola kembali oleh pemerintah
Indonesia dengan nama PPH, pada tahun 1964 namanya menjadi PPN Cianten pada tahun yang sama dirubah menjadi PPN Kesatuan. Tahun 1971 PPN Antan kemudian gabungan PMP yang
berasal dari beberapa perkebunan yang lain dalam naungan PTP XII sampai tahun 1994. Sejak Tahun 1994 beberapa perkebunan yang bernaung dibawah PTP XI, PTP XII, PTP
XIII yang berada di Provinsi Jawa Barat digabungkan menjadi PTP Group Jabar. Sejak 1996 sampai sekarang seluruh perkebunan yang merupakan BUMN digabungkan kedalam wadah PTP
Nusantara I-XIV, dan Perkebunan Cianten dengan sekitar 46 Perkebunan yang ada di Jawa Barat, Perkebunan Cianten termasuk ke dalam PT Perkebunan Nusantara VIII Persero yang berkantor
pusat di jalan Sindangsirna No. 4 Bandung. Pada tahun 1986, pabrik kebun Cianten beralih fungsi dari pengolahan teh orthodox menjadi pengolahan teh CTC, dengan pertimbangan pasaran dunia
saat ini banyak meminati hasil olahan pabrik Teh CTC.
4.2 LOKASI PERUSAHAAN
Perkebunan Cianten PTP. Nusantara VIII Persero berada di Propinsi Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bogor, yang berjarak sekitar 25 Km dari Kecamatan Leuwiliang dan termasuk dalam
dua wilayah kerja Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Pamijahan serta dalam dua desa yaitu sebagian besar Afdeling I dan Emplasemen termasuk dalam wilayah kerja Desa Purasari
Kecamatan Leuwiliang selebihnya sebagian besar Afdeling Cianten II termasuk dalam wilayah kerja Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan dan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi yang
dikelilingi oleh Gunung Gagak, Gunung Keneng, dan Gunung Tanjungsari. Perkebunan Cianten PTP. Nusantara VIII Persero relatif jauh dari perkampungan penduduk, jarak terdekat dengan
perkampungan penduduk sekitar 7 Km yaitu kampung Tanjungsari, sedangkan jarak dengan Kantor Desa Purasari sekitar 11 Km dengan Desa Purwabakti sekitar 12 Km.
Perkebunan Cianten PTP. Nusantara VIII Persero memiliki luas areal konsesi 857,74 Ha pada umumnya topografi bergelombang dan terletak pada ketinggian 800 – 1000 m di atas
permukaan laut yang berpenduduk sekitar 5000 jiwa, sepenuhnya bekerja pada perkebunan teh,
43 mulai dari pembibitan, persemaian, pemeliharaan, panen sampai pengolahan teh. Kondisi iklim
tergolong daerah tipe B menurut perhitungan Sekmidt dan Fergusson temperatur berkisar antara 19˚C - 30˚C dengan kelembaban nisbi antara 38-80.
4.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Perkebunan Cianten PTP. Nusantara VIII Persero yang dipimpin langsung oleh seorang Administratur dan wakilnya yang biasa disebut Kepala Tanaman. Pada perusahaan, Administratur
dibantu 5 Lima Bagian atau Divisi yaitu Bagian Administrasi dikepalai seorang Kepala Administrasi, Bagian Teknik dikepalai oleh Kepala Teknik, Bagian Pengolahan dikepalai oleh
Kepala Pengolahan, Bagian Afdeling Cianten I dikepalai Kepala Afdeling Cianten I, dan Bagian Afdeling Cianten II dikepalai oleh Kepala Afdeling Cianten II. Masing – masing Kepala Bagian
atau Afdeling membawahi beberapa PetugasMandor Besar. Setiap Mandor Besar membawahi beberapa Mandor yang memiliki 20-40 anak buah. Khusus untuk kelancaran administrasi masing –
masing Kepala BagianAfdeling dibantu oleh JTU Kepala. Guna membantu Administratur dalam pengawasan terhadap kinerja seluruh bagian. Administratur dibantu oleh bagian Pengawas Intern
Kebun atau PIK. Bentuk struktur organisansi dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.4 KETENAGAKERJAAN