IMPLIKSASI MANAJERIAL Model perencanaan bahan baku industri teh: studi kasus di PTPN VIII Kebun Cianten, Jawa Barat

65 Tabel 8. Areal Petik Hasil Optimasi Penjadwalan Kebun Luas Pemetik Bulan Gilir Petik Kebun Luas Pemetik Bulan Gilir Petik CIN1.A.01 11,88 297 Jan - Des 10 CIN2.C.01 13 325 Jan - Des 10 CIN1.A.02 9,1 228 Jan - Des 10 CIN2.C.02 18 450 Jan - Des 10 CIN1.A.03 12,2 305 Jan - Des 10 CIN2.C.03 13,52 338 Jan - Des 10 CIN1.A.04 10 250 Jan – Des 10 CIN2.C.04 13,98 350 Jan - Des 10 CIN1.A.05 11,92 298 Jan – Des 10 CIN2.C.05 12,48 312 Jan - Des 10 CIN1.A.06 10,96 274 Jan – Des 10 CIN2.C.06 11,58 290 Jan - Des 10 CIN1.A.07 13,22 331 Jan – Des 10 CIN2.C.07 13 325 Jan - Des 10 CIN1.A.08 15,45 386 Jan – Des 10 CIN2.C.08 14,18 355 Jan - Des 10 CIN1.A.09 13,32 333 Jan – Des 10 CIN2.C.09 10 250 Jan - Des 10 CIN1.A.10 10,46 262 Jan – Des 10 CIN2.C.10 12,02 301 Jan - Des 10 CIN1.A.11 15,71 393 Jan – Des 10 CIN2.C.11 20,68 517 Jan - Des 10 CIN1.A.12 8,83 221 Jan – Des 10 CIN2.C.12 12 300 Jan - Des 10 CIN1.A.13 9,68 242 Jan – Des 10 CIN2.C.13 12,22 306 Jan - Des 10 CIN1.A.14 11,06 277 Jan – Des 10 CIN2.C.14 12,41 310 Jan - Des 10 CIN1.A.15 10,36 259 Jan – Des 10 CIN2.D.01 12,75 319 Jan - Des 10 CIN1.A.16 10 250 Jan – Des 10 CIN2.D.02 13,43 336 Jan - Des 10 CIN1.B.01 10,04 251 Jan – Des 10 CIN2.D.03 12,06 302 Jan - Des 10 CIN1.B.02 11,86 297 Jan – Des 10 CIN2.D.04 11 275 Jan - Des 10 CIN1.B.03 10,08 252 Jan – Des 10 CIN2.D.05 12,33 308 Jan - Des 10 CIN1.B.04 13,11 328 Jan – Des 10 CIN2.D.06 11,63 291 Jan - Des 10 CIN1.B.05 13,39 335 Jan – Des 10 CIN2.D.07 10,92 273 Jan - Des 10 CIN1.B.06 11,37 284 Jan – Des 10 CIN2.D.08 9,45 236 Jan - Des 10 CIN1.B.07 14,1 353 Jan – Des 10 CIN2.D.09 10,4 260 Jan - Des 10 CIN1.B.08 14,92 373 Jan – Des 10 CIN2.D.10 8,83 221 Jan - Des 10 CIN1.B.09 13,03 326 Jan – Des 10 CIN2.D.11 10,2 255 Jan - Des 10 CIN1.B.10 13 325 Jan – Des 10 CIN2.D.12 13,55 339 Jan - Des 10 CIN1.B.11 13,09 327 Jan – Des 10 CIN2.D.13 10,51 263 Jan - Des 10 CIN1.B.12 12,3 308 Jan – Des 10 CIN2.D.14 11,49 287 Jan - Des 10 CIN1.B.13 13,5 338 Jan – Des 10 CIN2.D.15 9,63 241 Jan - Des 10 CIN1.B.14 10,35 259 Jan – Des 10 CIN2.D.16 10,92 273 Jan - Des 10 CIN2.D.17 14,39 360 Jan - Des 10

6.5. IMPLIKSASI MANAJERIAL

Produksi pucuk basah per hari yang dihasilkan oleh Kebun Cianten ialah sekitar 12-32 ton. Nilai ini jauh dari kapasitas pabrik sebesar 25 ton pucuk perhari. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengelola perkebunan, rendahnya produktivitas pucuk teh di Kebun Cianten terutama disebabkan oleh hama penyakit yang menyerang tanaman teh dan pemupukan yang tidak tepat. Upaya pengelola Kebun Cianten untuk menghadapi permasalahan di atas adalah meningkatkan kualitas pemberantasan hama penyakit dan menambah unsur N pada pupuk yang diberikan sesuai dengan kondisi tanah dan tanaman. Di samping upaya yang berkaitan dengan 66 teknik budi daya, dapat dilakukan pula upaya dari segi manajemen pemetikan pucuk teh yang dapat membantu meningkatkan produktivitas pucuk. Implikasi manajerial dari penerapan program SCHATZIE 1.0 bagi pihak Kebun Cianten yaitu dapat membantu proses pengambilan keputusan dalam upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang tersedia serta perencanaan bahan baku yang lebih ekonomis. Program SCHATZIE 1.0 menggunakan data-data yang dapat diperbarui sesuai dengan kondisi yang ada pada saat program tersebut dipergunakan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dari penggunaan program ini diharapkan dapat memperkirakan hasil pucuk basah yang optimal, memberikan perencanaan jumlah tenaga pemetik, dan perencanaan kayu bakar dan papersack yang lebih ekonomis. Pengguna user dari paket program SCHATZIE 1.0 terdiri dari pengguna biasa guest dan administrator. Pengguna biasa dapat mengakses keseluruhan informasi di dalam program, tetapi hanya dapat melakukan proses pemasukan data pada model optimalisasi penjadwalan pemetikan saja. Pengguna yang berstatus sebagai administrator adalah pihak manajemen industri pengolahan teh yang berperan dalam proses pelaksanaan perencanaan pemetikan pucuk basah dan persediaan bahan penunjang. Administrator sangat berperan dalam proses peremajaan data yang digunakan dalam program SCHATZIE 1.0, yaitu data kebun dan biaya-biaya yang ada. 67 VII. SIMPULAN DAN SARAN