43 mulai dari pembibitan, persemaian, pemeliharaan, panen sampai pengolahan teh. Kondisi iklim
tergolong daerah tipe B menurut perhitungan Sekmidt dan Fergusson temperatur berkisar antara 19˚C - 30˚C dengan kelembaban nisbi antara 38-80.
4.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Perkebunan Cianten PTP. Nusantara VIII Persero yang dipimpin langsung oleh seorang Administratur dan wakilnya yang biasa disebut Kepala Tanaman. Pada perusahaan, Administratur
dibantu 5 Lima Bagian atau Divisi yaitu Bagian Administrasi dikepalai seorang Kepala Administrasi, Bagian Teknik dikepalai oleh Kepala Teknik, Bagian Pengolahan dikepalai oleh
Kepala Pengolahan, Bagian Afdeling Cianten I dikepalai Kepala Afdeling Cianten I, dan Bagian Afdeling Cianten II dikepalai oleh Kepala Afdeling Cianten II. Masing – masing Kepala Bagian
atau Afdeling membawahi beberapa PetugasMandor Besar. Setiap Mandor Besar membawahi beberapa Mandor yang memiliki 20-40 anak buah. Khusus untuk kelancaran administrasi masing –
masing Kepala BagianAfdeling dibantu oleh JTU Kepala. Guna membantu Administratur dalam pengawasan terhadap kinerja seluruh bagian. Administratur dibantu oleh bagian Pengawas Intern
Kebun atau PIK. Bentuk struktur organisansi dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.4 KETENAGAKERJAAN
Karyawan di PTPN VIII Perkebunan Cianten ini, tercatat 1106 karyawan. Komposisi karyawan terbanyak terdapat pada honorer atau borong sebanyak 673 orang, sedangkan karyawan
tetap mulai dari golongan IA sampai IVD berjumlah 433 orang. Pembagian golongan karyawan berdasarkan sistem upah dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Jumlah Karyawan Berdasarkan Sistem Upah
Uraian Jumlah Karyawan
orang
Golongan IIIA – IVD 6
Golongan IB – IID 110
Golongan IA 317
BorongPKWTHonorer 673
Jumlah : 1.106
Sumber : PTPN VIII Kebun Cianten
4.5 JENIS PRODUK
Produk yang dihasilkan PTPN VIII Kebun Cianten dari pengolahan daun teh berupa teh hitam CTC. Teh hitam CTC yang dihasilkan diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan mutu yakni
Mutu I BP.Grof, BP1, PF1, PD, D I, Fann, Mutu II D II, FNGS, dan Mutu III BM2, Fluff. Jenis teh yang tergolong Mutu I yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan ini adalah BP I Broken
Pekoe I yaitu partikelnya berbentuk butiran agak bulat sampai bulat padat berwarna pekat
44 kehitaman dan bila lebih dari 75 cuplikan lolos ayakan 12 mesh dan tertahan 16 mesh, PF I
Pekoe Fanning I yaitu partikelnya berbentuk butiran agak bulat sampai bulat padat, sedikit tidak beraturan dan ukuranya tidak terlalu kecil dan bila lebih dari 75 cuplikan lolos ayakan 16 mesh
dan tertahan 24 mesh, Fann Fanning yaitu partikelnya berbentuk butiran agak bulat sampai bulat dan banyak mengandung tulang dan serat seta lolos ayakan mesh nomor 24 dan tertahan ayakan
mesh nomor 30 , PD Peko Dust yaitu partikelnya berbentuk agak bulat sampai bulat padat, bila lebih dari 75 cuplikan lolos ayakan 24 mesh dan tertahan 30 mesh, dan D I Dust I yaitu bila
lebih dari 75 cuplikan lolos ayakan 30 mesh dan tertahan 50 mesh. Untuk jenis teh yang tergolong Mutu II adalah DII Dust II yaitu partikel berbentuk seperti D I dan mengandung
hancuran tangkai, serat, dan butiran yang lebih kecil. Rincian peniliaan kenampakan teh hitam CTC terhadap unsur penilaiaan berdasarkan SNI dapat dilihat pada Tabel 4 dan spesifikasi
persyaratan mutu teh hitam dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel 4. Rincian peniliaan kenampakan teh hitam CTC terhadap unsur penilaiaan
warna, bentuk, bau, tekstur, keragaman ukuran dan benda asing
Kondisi Teh Nilai
Warna kehitaman, bentuk bulat butiran tidak berserat, bau normal, tekstur tidak
rapuh, seragam, tidak ada benda asing. A = Sangat baik
Warna kehitamankemerahan, bentuk bulat butiran tidak berserat, bau normal, tekstur
tidak rapuh, seragam, tidak ada bneda asing. B = Baik
Warnakemerahan, bentuk bulat butiran agak berserat, bau normal, tekstur tidak
rapuh, seragam, tidak ada benda asing. C= Sedang
Warna keabu-abuan, bentuk bulat butiran, berserat, bau apek, tekstur rapuh, kurang
seragam, rata dan ada bneda asing sedikit. D = Kurang baik
Warna keabu-abuan, bentuk bulat butiran, berserta banyak, bau apek, tekstur rapuh,
tidak seragam, tidak rata dan ada benda asing banyak
E = Tidak baik
Sumber : SNI 01-1902-1995
4.6 PERENCANAAN BAHAN BAKU