TATA LAKSANA Model perencanaan bahan baku industri teh: studi kasus di PTPN VIII Kebun Cianten, Jawa Barat

38 sistem, sedangkan output terdiri dari output yang dikehendaki dan output yang tidak dikehendaki. Pembuatan model perencanaan input tak terkendali yakni kondisi iklim dan produktivitas yang akan mempengaruhi model perencanaan yang akan dibuat dan juga dipengaruhi input terkendali seperti luas lahan petikan dan rotasi pemetikan. Hasil dari model model ynag dikembangkan dapat berupa yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki, yang tidak dikehendaki akan digunakan proses penegndalian sehingga dihasilkan input yang terkendali. Identifikasi sistem dilakukan dengan menggunakan diagram input output sebagaimana terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Diagram Input Output

3.3 TATA LAKSANA

1. Sumber dan Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Data primer merupakan data yang didapat dari hasil wawancara langsung dengan Kepala Tanaman dan Kepala Pabrik Pengolahan Teh PTPN VIII Kebun Cianten, berupa data luas lahan tanaman, umur pangkas, data biaya pemesanan dan penyimpanan. Data curah hujan dan hari hujan berasal dari hasil pengamatan mulai tahun 2003-2009. Data yang digunakan dalam pembuatan produktivitas merupakan data hasil produksi tanaman pada bulan Mei-Juli 2010. Pada Tabel 2 disajikan jenis data dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini. 39

2. Metode Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan studi mengumpulkan dan menganalisa data sekunder dari pihak-pihak yang terkait, buku-buku acuan, laporan-laporan hasil penelitian, jurnal, dan literatur lainnya. Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai optimasi produksi tanaman teh serta perhitungan model EOQ. Studi pustaka dilakukan beberapa tempat, perpustakaan LSI IPB dan PITP IPB, dan hasil penelitian, jurnal dan literatur lainnya. b. Observasi Lapang Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi serta mempelajari secara langsung permasalahan yang ada dalam perencanaan bahan baku teh tersebut. Observasi lapang dilakukan untuk memeriksa apakah data dari administrasi kebun sesuai dengan kenyataan di lapangan. c. Wawancara Wawancara dilakukan langsung dengan Kepala Gudang dan Kepala Admisitrasi PTPN VIII Kebun Cianten terkait data mengenai biaya penyimpanan dan pemesanan barang. Tabel 2. Jenis data dan alat analisis No Tahapan Jenis Data Alat Analisis 1 Pembuatan model estimasi faktor iklim Data sekunder mengenai: 1. Curah hujan 2. Hari hujan Pengolahan data deret waktu ARIMA dengan bantuan MINITAB 16 Minitab Inc 2010 2 Penentuan persamaan produktivitas tanaman Data sekunder mengenai: 1. Curah hujan 2. Hari hujan 3. Umur pangkas 4. Gilir petik 5. Luas areal pemetikan 6. Produksi pucuk basah Analisis Regresi Berganda 3 Pembuatan model penjadwalan petikan optimal Data sekunder mengenai: 1. Curah hujan 2. Hari hujan 3. Umur pangkas 4. Gilir petik 5. Luas areal pemetikan 6. Produksi pucuk basah Program linier dengan bantuan LINGO 12.0 LINDO Systems Inc 2010 4 Pembuatan model kebutuhan tenaga pemetik Data sekunder mengenai: 1. Luas areal petikan 2. Kebutuhan pemetik Model economic order quantity EOQ 5 Pembuatan model kebutuhan bahan penunjang Data sekunder mengenai: 1. Biaya penyimpanan dan pemesanan kayu bakar dan papaersack 2. Kebutuhan kayu bakar dan papaersack Perhitungan matematis 40

3. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul pada tahap pengumpulan data. Metode pengolahan data analisis deret waktu time series ARIMA untuk data prakiraan faktor iklim, software yang digunakan adalah MINITAB 16 Minitab Inc 2010. Pembuatan persamaan regresi digunakan dalam membuat persamaan produktivitas kebun, software yang digunakan adalah MINITAB 16 Minitab Inc 2010. Penyelesaian persamaan optimasi penjadwalan menggunakan pemograman linier dengan software yang digunakan adalah LINGO 12.0 LINDO Systems Inc 2010.

4. Metode Pengembangan Model

Tahapan ini adalah tahap untuk menganalisa sistem, desain sistem, dan tahapan pengembangan implementasi. Tahapan analisa sistem bertujuan untuk menetapkan berbagai dasar sistem dan keperluan serta menjadi landasan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem. Pada tahap analisa sistem juga dilakukan penentuan ruang lingkup yang bertujuan untuk menentukan batasan-batasan. Asumsi dan ruang lingkup permasalahan yang akan diimplementasikan pada model perencanaan. Tahap desain sistem didasarkan atas sistem yang dikaji meliputi tahap perancangan sistem basis model, sistem pengolahan data, sistem pengolahan pusat, dan sistem dialognya. Tahapan pengembangan implementasi yang meliputi kegiatan transformasi desain ke sistem dan pembuatan perangkat lunak. Tahapan verifikasi dilakukan dengan tujuan apakah model perencanaan yang dibuat layak digunakan. Tahap validasi dilakukan dengan tujuan menentukan tingkat keakuratan model yang dibuat dibandingkan dengan dunia nyata. Model perencanaan bahan baku yang dikembangkan terdiri dari sistem manajemen basis data dan sistem manajemen basis model yang dihubungkan dengan sistem pengolahan terpusat serta sistem manajemen basis dialog yang mempermudah komunikasi antara pengguna dengan komputer, yang tersusun dalam: a. Sistem manajemen basis data Sistem manajemen basis data berfungsi untuk memuat data dan mengorganisasikannya sehingga akan mempermudah dalam pengambilan data. Pengembangan basis data dalam sistem membutuhkan beberapa data yang harus tersedia, yaitu data hasil pengamatan iklim baik curah hujan dan hari hujan, data hasil prakiraan produksi pucuk basah, data estimasi bahan penunjang, dan data estimasi pemetik. b. Sistem manajemen basis model Sistem manajemen basis model adalah suatu sistem yang digunakan sebagai penunjang keputusan yang berisi formulasi matematis. Pengembangan sistem manajemen basis model berdasarkan data-data yang diperoleh dari manajemen basis data yang akan dikembangkan yaitu model prakiraan faktor iklim, model optimasi penjadwalan petikan, model estimasi pemetik, model kebutuhan bahan penunjang.

5. Implementasi

Hasil rancangan sistem diimplementasikan ke dalam suatu bentuk program komputer. Alat bantu yang digunakan adalah aplikasi pengolahan database dan perangkat lunak pembuatan user interface. Koordinasi dilakukan pada tahap ini antara basis data dan basis model yang akan diimplementasikan dalam suatu program komputer. Pengembangan sistem ini menggunakan perangkat lunak Borland Delphi 7 Borland 2002 dan pengembangan basis data menggunakan Microsoft Office Access 2007 Microsoft Corporation 2006. 41

6. Verifikasi

Model yang telah dibuat dalam sistem yang dibuat dilakukan verifikasi dengan menggunakan data aktual untuk mengetahui apakah model tersebut layak digunakan dan dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Verifikasi dilakukan untuk memeriksa dan memastikan bahwa simulasi yang dibentuk berjalan dengan tepat sesuai harapan. Verifikasi adalah upaya pembuktian bahwa model yang telah dirancang mampu melakukan simulasi sistem dari model abstrak yang dikaji. Pengujian awal dilakukan untuk memastikan bahwa model terbebas dari kekeliruan proses logis logical errors agar bisa berfungsi sebagaimana yang dikehendaki. Menurut Maarif 2005 verifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni 1 melakukan tes data, yaitu mengevaluasi setiap kejadian yang mungkin, mempersiapkan data masukan dengan khusus dan kemampuan program pada kondisi ekstrim; 2 tulis debug program dalam modul-modul atau subprogram-subprogram; 3 diuji oleh banyak orang; 4 run pada asumsi penyederhanaan dimana model simulasi dapat dihitung dengan mudah; 5 lihat hasil simulasi. Verifikasi dilakukan dengan menggunakan data aktual yang terdapat pada bagian administrasi, kemudian memeriksa keluaran yang dihasilkan dan membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi, serta menelusuri proses logis secara rinci ketika proses verifikasi berlangsung. Selain itu, diuji dengan menggunakan data aktual untuk mengetahui bahwa model tersebut cukup layak untuk digunakan dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

7. Validasi

Validasi dilakukan untuk mengetahui dan memastikan ketepatan konsep logika dari model yang dirancang serta hubungan yang tepat dan rasional antara input dan output yang digunakan pada model. Teknik validasi yang digunakan adalah teknik face validity. 42 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN