Analisis Kebutuhan Formulasi Permasalahan

36

3.2 PENDEKATAN SISTEM

Pendekatan sistem adalah suatu cara untuk memecahkan masalah yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan. Identifikasi terhadap kebutuhan- kebutuhan kemudian menghasilkan suatu operasi dari sistem. Operasi tersebut dianggap efektif dan efisien, dimana kemungkinan akan dilakukannya pendefinisian kembali dari penentuan suatu gugus kebutuhan yang dapat diterima Eriyatno, 1998. Dalam penerapan analisis sistem dibutuhkan kemampuan untuk menterjemahkan faktor-faktor penting dalam hubungan matematik. Kemudian dari kebutuhan tersebut akan menghasilkan operasi dari sistem. Operasi tersebut dapat dikatakan efisien apabila penentuan suatu gugus keputusan sudah diterima. Dalam pendekatan sistem umumnya ditandai oleh dua hal, yaitu : mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah dan dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara rasional Eriyatno 2003. Identifikasi masalah dapat digambarkan dengan Gambar 5.

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan permulaan pengkajian dari suatu sistem. Analisis kebutuhan selalu menyangkut pada interaksi antara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Pada tahap analisis kebutuhan, dapat ditentukan komponen-komponen yang berpengaruh dan berperan dalam sistem. Komponen-komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain serta berpengaruh terhadap keseluruhan sistem yang ada Marimin 2004. Gambar 5. Metodologi penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem Manestch dan Park 1977 dalam Rohman 2007 Analisis kebutuhan menunjukkan hal-hal utama yang diharapkan aktor-aktor atau pelaku sistem stakeholders yang berperan dan berpengaruh di dalam sistem. Analisis 37 kebutuhan dari model perencanaan bahan baku teh meliputi aktor dan kebutuhannya sebagai berikut: 1 Bagian Pengelolaan Tanaman dan Perkebunan a Jumlah dan mutu pucuk yang sesuai standar b Tercapainya target produksi c Penggunaan tenaga kerja yang optimal d Gilir rotasi pemetikan yang tepat e Ketepatan jadwal operasional kebun f Pemeliharaan tanaman yang optimal g Alokasi alat angkut yang optimal 2 Bagian Proses Produksi dan Pengolahan a Ketersediaan bahan baku teh dalam waktu dan jumlah yang sesuai kontinuitas b Jenis dan grade teh sesuai dengan keinginan pelanggan c Kualitas bahan baku yang baik 3 PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Cianten a Kelancaran produksi b Meminimumkan biaya operasional c Memperoleh keuntungan yang maksimal d Optimalisasi penggunaan sumberdaya e Perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar f Produk teh yang dipasarkan bermutu tinggi g Harga teh yang kompetitif di pasar internasional 4 Pemerintah a Meningkatnya sumber devisa bagi negara b Meningkatnya daya saing teh di pasar internasional c Menjamin peningkatan produktivitas teh sebagai komoditi yang mempunyai peran penting

3.2.2 Formulasi Permasalahan

Permasalahan yang mendasari pembuatan model perencanaan bahan baku teh dapat diformulasikan sebagai berikut: 1. Kriteria mutu teh yang tidak sesuai dengan keinginan pelanggan yang disebabkan pemetikan dan pengolahan pucuk teh yang kurang tepat. 2. Perlunya sistem pemetikan yang tepat dengan memperhitungkan jumlah produksi dan kebutuhan tenaga kerja. 3. Perlunya estimasi terhadap kebutuhan jumlah produksi yang tepat yang sesuai dengan kapasitas produksi di pabrik pengolahan teh.

3.2.3 Identifikasi Sistem