Sarana dan Prasarana a. Air Bersih

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 71

2.2.6. Sarana dan Prasarana a. Air Bersih

Fasilitas air bersih yang ada di Provinsi Kepulauan Riau tersebar di KabupatenKota yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM dan swasta. Namun saat ini PDAM baru mampu melayani masyarakat yang berada perkotaan saja pada pulau- pulau utama seperti Kota Batam, Tanjungpinang, Tanjung Uban, Kijang, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Batu, Dabo Singkep, Daik, Ranai dan Tarempa. Sedangkan masyarakat lainnya terutama di pulau-pulau terpencil masih mempergunakan air sumur sebagai sumber air bersih. Cakupan pelayanan air bersih dari PDAM pada masyarakat baru 50 dengan tingkat kebocoran yang cukup besar akibat belum profesionalnya manajemen PDAM dan kurangnya tenaga teknis. Kebutuhan air minumbersih semakin menjadi kebutuhan pokok, sejalan dengan perkembangan penduduk. Pada Tahun 2005, air minum yang disalurkan di Kepulauan Riau sebesar 2.664.495 m 3 meningkat pada Tahun 2006 sebesar 2.748.720 m³. Daerah-daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sumber pemenuhan air bersih di Provinsi Kepulauan Riau: P. Bintan Teluk Bintan dengan kapasitas 4 m 3 menit, P. Sebayang kapasitas 50 literdetik, P. Lingga dengan kapasitas 100 literdetik. Kapasitas produksi air bersih di Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2006 yang terbesar digunakan oleh Kota Batam, yaitu sebesar 42.129.748 m 3 dengan pengelola air bersih skala besar oleh PT. ATB Batam berkapasitas pengelolaan 1.357 literdetik. Penyaluran air bersih tersebut didistribusikan ke pelanggan yaitu tempat tinggal, hotelwisata, tempat ibadah, sarana umum, pertokoan, perusahaan dan lain-lain. Secara umum penggunaan air bersih rata-rata di Provinsi Kepulauan Riau 105 literdetik dengan tingkat pelayanan 48,5 . Selain melalui pipanisasi, upaya penyaluran air bersih kepada masyarakat dapat dilakukan melalui kapal-kapal atau perahu tongkang yang dapat menjangkau pemukiman di seluruh pulau- pulau yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau sehingga akhirnya kebutuhan akan air bersih seluruh penduduk terpenuhi. Meskipun demikian perlu diketahui seberapa besar kebutuhan akan air pada masing-masing wilayah sehingga pengembangan penyaluran air bersih tersebut layak secara ekonomi. Sumber air bersih di Kepulauan Riau cukup memiliki potensi untuk dikembangkan tetapi juga sangat perlu dilakukan perlindungan atau pelestarian. Strategi ini memungkinkan sumber-sumber air bersih alami untuk dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang. Berbagai sumber air bersih telah dimanfaatkan untuk mensuplai bahan baku industri air minum seperti di Pulau Bintan, Pulau Karimun dan Pulau Natuna. Berkaitan dengan usaha pelestarian sumber-sumber air baku maka program pelestarian sumber daya hutan khususnya di daerah perbukitan atau pegunungan perlu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 72

b. Sarana Prasarana Energi