Sarana Prasarana Energi GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 72

b. Sarana Prasarana Energi

Jangkauan pelayanan fasilitas listrik di luar Pulau Batam belum mencukupi sehingga masih diperlukan tambahan pembangkit listrik untuk masing-masing pulau besar sebanyak 10 buah dengan kapasitas 5-10 Mega Watt. Berdasarkan data yang ada untuk kebutuhan listrik di Provinsi Kepulauan Riau ini telah dipenuhi oleh PLN Cabang Tanjungpinang dengan jenis pembangkit PLTD dan tenaga yang dibangkitkan sebanyak 365.967.725 Kwh dengan jumlah pelanggan 108.117 pelanggan, namun daya yang tersedia masih jauh dari memadai. Dengan demikian kapasitas pasokan listrik belum memadai sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini diperparah dengan seringnya terjadi kerusakan mesin pembangkit dan terjadinya pemadaman bergilir. Penyediaan energi listrik merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi baik secara regional maupun nasional khususnya dalam mendukung proses pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Keberadaan energi listrik merupakan prasyarat yang penting, listrik bukan hanya untuk kepentingan penerangan saja dan lebih dari itu dimanfaatkan juga untuk mendorong tumbuhnya industri rumah tangga atau meningkatkan industri yang telah ada, minat belajar di rumah atau di tempat pendidikan lainnya. Listrik juga berguna untuk meningkatkan keamanan, kemudahan atau kenyamanan dalam kehidupan sosial budaya pada umumnya dan yang sangat penting adalah meningkatkan dan mempermudah jalur informasi antar daerah dan pusat, terutama yang berkaitan dengan kemajuan dan kegiatan di daerah. Pada saat ini penyediaan energi listrik di wilayah Kepulauan Riau diusahakan oleh PT. PLN Persero Wilayah III, yaitu melalui Sistem Terpisah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD. Pada Tahun 2005 jumlah pelanggan listrik di Kepulauan Riau berjumlah 106.015 pelanggan yang terdiri dari rumah tangga 91.412 atau 86,23, dan bisnis 12.040 pelanggan atau 11,36 serta sisanya industri, sosial dan publik kantor pemerintah. Dengan demikian jangkauan pelayanan listrik baru mencakup sekitar 23- 25 rumah tangga. Jumlah pelanggan di luar Batam untuk sektor rumah tangga setiap tahun cenderung meningkat. Jumlah pelanggan pada Tahun 2006 adalah 91.646 pelanggan, Tahun 2007 menjadi 92.877 pelanggan dan Tahun 2008 meningkat lagi menjadi 94.456 pelanggan. Kenaikan pelanggan didominasi oleh pelanggan di Tanjungpinang dan Bintan. Kenaikan jumlah pelanggan tidak diikuti dengan penambahan daya terpasang bahkan ada kecendrungan daya mampu turun dari tahun ketahun. Tahun 2005 daya terpasang sebesar 98.340 KVA, Tahun 2006 sebanyak 99.668 KVA, Tahun 2007 sebanyak 102.582 KVA dan Tahun 2008 105.646 KVA. Dengan demikian kemampuan pelayanan semakin berkurang sejalan semakin meningkatnya jumlah kebutuhan akan listrik. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 73 Pembangkit yang tersedia hanya 37 MW dengan bahan bakar solar PLTD serta terdapat daftar tunggu sebanyak 15.540 yang terdiri dari rumah tangga, bisnis dan publik lainnya. Dalam jangka pendek akan dilakukan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara PLTU dengan kapasitas 2 X 15 MW. Dalam jangka panjang akan dilakukan pembangunan pembangkit listrik bahan gas sesuai dengan potensi yang dimiliki yaitu sebesar 10.000 MW. Kondisi wilayah Kepulauan Riau yang terpisah mengakibatkan pembangunan pembangkit listrik dengan bahan bakar yang lebih ekonomis akan sulit dilakukan. Dengan kerjasama KabupatenKota sudah dilakukan penyewaan pembangkit dengan bahan bakar MFO Marine Fuel Oil yang tersebar di Natuna, Karimun, Kep. Anambas dan Lingga masing-masing 1 X 5 MW. Khusus di Batam kapasitas terpasang sebesar 304 MW yang melayani sektor rumah tangga dan industri serta publik dan bisnis dari dua pembangkit yaitu PLTG sebesar 210 MW dan PLTD sebesar 94 MW. Jumlah pelanggan rumah tangga di Batam mencapai 167.993 yang merupakan 87,7 dari 191.552 pelanggan. Walaupun dominan dari rumah tangga, pemanfaatan daya listrik bagi perumahan hanya memakai 30 dari daya terpasang, artinya lebih 60 daya terpasang dipergunakan unutk kegiatan bisnis dan industri.

c. Persampahan dan Limbah Industri