Politik dan Hukum GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 67

g. Politik dan Hukum

Sejak reformasi Tahun 1998 Indonesia mengalami percepatan perubahan yang luar biasa pesatnya terutama di bidang politik berupa loncatan demokratisasi seperti pelaksanaan otonomi daerah dan pemilihan pimpinan politik baik di eksekutif maupun legislatif yang dilaksanakan secara langsung oleh rakyat. Praktik politik ini telah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang politik dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membentuk organisasi yang lebih otonom, independen dan mandiri. Perubahan politik yang demikian juga terjadi di Kepulauan Riau, kemajuan demokrasi juga terlihat dari berkembangnya kesadaran masyarakat terhadapa hak-hak politiknya. Namun demikian kita dihadapkan kepada tantangan pembangunan politik yaitu menjaga proses konsolidasi demokrasi secara berkelanjutan. Salah satu dampak dari reformasi adalah terwujudnya aspirasi masyarakat Kepulauan Riau untuk membentuk provinsi sendiri terpisah dengan Riau dalam rangka peningkatan efektivitas dan efisensi pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Provinsi Kepulauan Riau juga telah dapat melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah PILKADA langsung untuk pertama kalinya pada Tahun 2005 dengan baik yang diikuti oleh pemilih sebanyak 930.088 orang dari jumlah penduduk sebanyak 1.245.706 orang. Dari jumlah pemilih yang terdaftar tersebut, sebanyak 508.364 orang 54,66 telah berperan secara aktif menggunakan hak pilihnya. Pemungutan suara yang dilaksanakan dengan baik pada tanggal 30 Juni 2005 dan telah ditetapkan hasilnya pada 11 Juli 2005 dengan komposisi suara sebagai berikut: pasangan Drs. H. Ismeth Abdullah dan Drs H. Muhammad Sani memperoleh 303.715 suara 60,54, dan pasangan Nyat Kadir dan Suryo Respationo memperoleh 170.881 suara 34,06, sedangkan pasangan Rizal Zen dan Firman Bisowarno memperoleh 27.064 suara 5,39. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung yang dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada umumnya berjalan dengan lancar, aman dan tertib. Meskipun sempat terjadi ketidakpuasan di antara pasangan calon Kepala Daerah dalam menerima hasil PILKADA, namun akhirnya masalah ini pun telah diselesaikan dan diputuskan oleh Mahkamah Agung, sehingga mulai tanggal 19 Agustus 2005 Provinsi Kepulauan Riau telah memiliki Gubernur dan Wakil Gubernur pertama yang telah dilantik oleh Mendagri, yaitu Drs. H. Ismeth Abdullah dan Drs. H. Muhammad Sani. Hubungan profesionalisme kerja antara DPRD dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sejak dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur pertama dapat berjalan dengan baik dan saling mendukung. Hubungan kerja antara DPRD dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersifat partnership, hal ini juga diatur dalam peraturan perundang- undangan dimana DPRD dan pemerintah daerah merupakan unsur penyelenggara RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 68 pemerintahan daerah. Hubungan yang harmonis antara Pemda dengan DPRD merupakan modal dan kekuatan utama dalam melaksanakan pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau, dan ini perlu dipertahankan demi kesinambungan pembangunan dalam jangka panjang. Kehidupan politik merupakan suatu wadah dan proses pembelajaran bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga sangat diharapkan tercipta kehidupan politik yang sehat dan stabil. Pembinaan kehidupan politik diarahkan kepada pemantapan demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam mendukung otonomi daerah dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Sejalan dengan itu pembangunan bidang politik diarahkan pada upaya memperkuat kemitraan dan check and balances antar lembaga di daerah sehingga terwujud suatu kondisi masyarakat civil society .

h. Aparatur dan Pemerintahan