Persampahan Perhubungan dan Telekomunikasi

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 113 Premier Oil West Natuna untuk mengalirkan sebagian gas sebagai alternatif dengan kapasitas 40 MMSCF.

2.3.21. Persampahan

Laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi beserta kegiatannya akan menimbulkan bangkitan sampah baik limbah domestik maupun limbah industri. Untuk limbah domestik perlu dilaksanakan perencanaan dan pengelolaan persampahan.Pengelolaan persampahan di Provinsi Kepulauan Riau dilakukan secara komunal yang pengelolaannya dilaksanakan oleh InstansiDinas Kebersihan KabupatenKota melalui pengangkutan secara rutin yang kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir. Sanitary landfill adalah salah satu cara yang paling populer dalam mengelola sampah, namun pengelolaan sampah dengan sistem sanitary landfill ini harus dilakukan dengan cara yang benar, karena jika tidak dikelola dengan baik dan penanganan yang tidak profesional dapat menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Fasilitas pengelolaan persampahan di tiap kabupatenkota antara lain adalah telah tersedianya Tempat Pembuangan Sementara TPS yang dikelola oleh masing-masing pemerintah kabupatenkota. Pengelolaan sampah yang baik bisa memberikan kontribusi bagi pemerintah kabupatenkota, dalam pengelolaan sampah dikenal dengan tipping fee yang bisa menjadi salah satu income bagi pemerintah kabupaten maupun kota. Penanganan limbah industri harus menjadi tanggung jawab dari masing-masing industri itu sendiri, namun pemerintah provinsi harus memberikan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan dalam penanganan limbah industri, bahkan jika memungkinkan pemerintah provinsi dapat membangun instalasi pengolahan limbah bagi industri dan mengenakan biaya kepada pengguna instalasi tersebut.

2.3.22. Perhubungan dan Telekomunikasi

Tantangan dalam waktu 20 tahun kedepan dalam bidang perhubungan dan komunikasi adalah menjamin kelancaran arus barang, orang dan jasa antar wilayah untuk memperpendek jarak dan waktu tempuh yang efesien. Pembangunan sarana perhubungan dan infrastruktur pendukung baik jalan, pelabuhan, dermaga dan bandara akan terus dilakukan baik pengembangan maupun peningkatan kualitas. Kondisi Kepulauan Riau yang terpisah dan tersebar, dengan musim yang berbeda dari waktu kewaktu perlu menjadi bahan terobosan untuk menciptakan jenis angkutan masal yang murah, efesien dan aman. Menjaga kualitas jalan dan membuka aksesibilitas jalan terutama bagi daerah yang terpencil dan terisolir akan terus dilakukan. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 114 Pelibatan masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan sarana angkutan, baik darat, laut dan udara dengan tetap menjaga kelancaran dan keamanan serta kenyamanan menjadi tantangan yang tidak ringan terutama bila dihubungkan dengan perkembangan ekonomi daerah dan ekonomi masyarakat yang menginginkan pelayanan lebih baik. TelekomunIkasi antar daerah dan antar pulau perlu mendapat dukungan untuk menjaga kesatuan dan keterikatan masyarakat dalam daerah dan menjadi bagian dari upaya menjaga ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional. Terutama penduduk dan wilayah yang berada di wilayah perbatasan dan pulau terluar. Peningkatan sarana telekomunikasi dan jaminan ketersediaan jaringan dan sarana penunjang akan mampu mendorong laju dan berkembangnya ekonomi daerah.

2.3.23. Penataan Ruang