RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
109
Riau menjadi payung bagi budaya lainnya dalam rangka memperkokoh eksistensi NKRI. Ini dilakukan dengan melibatkan berbagai stakeholder, baik pemerintah, lembaga-
lembaga sosial, pengusaha, maupun masyarakat. Dalam jangka panjang, budaya melayu dengan dukungan budaya lainnya sebagai penopang kekuatan SDM Provinsi Kepulauan
Riau dalam menghadapi pengaruh dan persaingan budaya baik secara nasional maupun global.
Nilai-nilai Budaya Melayu yang belum diwariskan dengan terencana dan terprogram atau diregenerasikan perlu dilakukan kebijakan penanaman nilai budaya melaui lembaga
pendidikan dan kemasyarakatan. Nilai budaya luhur akan hilang jika penanaman nilai- nilai budaya melayu pada masyarakat Kepulauan Riau tidak dilakukan. Pengenalan dan
penanaman nilai-nilai Budaya Melayu dan disiplin dilakukan melalui pendidikan formal, pendidikan informal, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga pemuda, lembaga adat-
budaya, lembaga agama, dan seluruh lapisan masyarakat. Sesuai dengan perkembangan pembangunan diharapkan nilai-nilai budaya Melayu semakin melekat dan
berakar pada masyarakat Kepulauan Riau.
2.3.16. Politik dan Hukum
Tantangan dalam 20 tahun kedepan adalah bagaimana menjaga kondisi lingkungan tetap aman dengan meningkatnya kesadaran politik masyarakat dan meningkatnya
tuntutan akan hak azasi manusia. Penguatan komitmen sebagai bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan terus ditingkatkan. Politik yang diwujudkan dimasa datang
adalah politik yang berbudaya, beretika menurut dasar-dasar moral dan nilai kemanusiaan.
Pembentukan lembaga politik bukan menjadi hambatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan kelompok dan organisasi menjadi modal dasar bagi
membangun ke arah yang lebih baik. Dukungan masyarakat dalam pemilihan umum menjadi budaya tersendiri dalam menentukan perbedaan yang dilandasi keharmonisasn
hubungan antar warganegara. Salah satu dampak dari reformasi adalah terwujudnya aspirasi masyarakat
Kepulauan Riau untuk membentuk Provinsi sendiri terpisah dengan Riau, untuk itu tantangan yang dihadapi adalah memenuhi kebutuhan masyarakat agar sejahtera dan
bangkit dari keterpurukan akibat pembangunan masa dulu yang kurang memperhatikan kawasan perbatasan. Untuk itu perlu meningkatkan efektifitas dan efisensi pembangunan
dan pelayanan kepada masyarakat. Di bidang hukum dihadapkan kepada tantangan penyuluhan kesadaran hukum
masyarakat dan pembinaan lembaga hukum termasuk aparatur penegak hukum didaerah
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
110
untuk menertibkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan di daerah. Program legislasi daerah diperlukan untuk melakukan penataan hukum dan mengintegrasikan
peraturan perundang-undangan agar tidak tumpang tindih dan mengurangi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam upaya penegakan hukum.
2.3.17. Aparatur dan Pemerintahan
Aparatur pemerintah memliki tantangan sendiri dalam menjalankan tugasnya, di samping tantangan dalam membangun aparatur yang bersih, profesional dan memiliki
kinerja dan etos kerja yang tinggi. Dalam jangka panjang tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengefektifkan organisasi pemerintahan agar mampu memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat berdasarkan prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Pelaksanaan pemerintahan perlu didukung dengan penguatan sistem dan
manajemen pemerintahan yang maju dengan sarana dan prasarana yang modern, seimbang dengan kemajuan negara tetangga. Hal ini berhubungan dengan keinginan
Kepulauan Riau sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional yang juga harus mampu memberikan pelayanan yang seimbang dengan tuntutan kemajuan masyarakat dan
costumer. Dalam rangka meningkatkan rentang kendali pemerintahan yang efesien dan
jangkauan palayanan yang maksimal, pengembangan pemerintahan daerah secara bertahap akan terus dilakukan dengan didahului oleh kajian dan penelitian yang
mendukung itu.
2.3.18. Keamanan dan Ketertiban