RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
108
cabang olah raga unggulan yang ada pada masing-masing kabupatenkota dan provinsi. Sejalan dengan itu pemantapan profesionalisme dan kemampuan organisasi pemuda
dan olah raga secara berjenjang dan berkesinambungan perlu terus dilakukan. Pengembangan potensi olahraga, disamping adanya cabang olahraga unggulan juga
perlu dibangkitkan dan dikembangkan olahraga tradisional dan sesuai dengan potensi daerah. Olahraga tradisional seperti Silat, Sepak Takraw dan Gasing perlu dilestarikan
dan dikembangkan menjadi unggulan. Cabang olahraga unggulan yang potensi sesuai kondisi wilayah yang terdiri lautan antara lain dayung, kano, renang dan selancar perlu
terus dipupuk dan dilakukan pembinaan atlet mulai dari lembaga sekolah sampai dengan pembinaan lembaga olahraga disamping cabang olahraga yang sudah berprestasi
selama ini.
2.3.15. Kebudayaan
Meningkatnya pemahaman terhadap keragaman budaya, pentingnya toleransi, dan pentingnya sosialisasi penyelesaian masalah tanpa kekerasan, serta mulai
berkembangnya interaksi antarbudaya merupakan pertanda pembangunan budaya sudah mengalami kemajuan. Namun di sisi lain upaya pembangunan jatidiri bangsa
seperti penghargaan pada nilai budaya nasional dan budaya daerah, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan rasa cinta tanah air dirasakan semakin memudar. Hal tersebut
disebabkan antara lain lemahnya budaya patuh pada hukum, cepatnya penyerapan budaya global yang negatif, dan kurang mampunya menyerap budaya global yang lebih
sesuai dengan karakter bangsa, serta ketidakmerataan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Tantangan bidang kebudayaan di masa yang akan datang adalah melestarikan nilai budaya dan seni sebagai identitas daerah dan bangsa. Dengan perkembangan teknologi
dan kemajuan hubungan antar negara tanpa batas, memberikan pengaruh bagi pemahaman akan nilai budaya sendiri. Di masa depan perlu dilakukan pewarisan nilai
budaya serta pelestariannya melalui lembaga perlindungan hak cipta, agar produk budaya unggulan tetap menjadi milik daerah.
Kebudayaan merupakan kekayaan khasanah budaya baik yang bersifat tangible aset budaya yang kasat mata maupun intangible aset budaya yang tidak kasat mata.
Warisan situs-situs kerajaan, peninggalan sejarah, seperti makam-makam, dan peninggalan budaya Melayu sebagaimana terdapat di Pulau Penyengat dan daerah
lainnya perlu dijaga dan dilestarikan. Revitalisasi kebudayaan Melayu perlu dilakukan untuk meningkatkan jatidiri dan
budaya masyarakat dalam mendukung budaya nasional, budaya Melayu di Kepulauan
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
109
Riau menjadi payung bagi budaya lainnya dalam rangka memperkokoh eksistensi NKRI. Ini dilakukan dengan melibatkan berbagai stakeholder, baik pemerintah, lembaga-
lembaga sosial, pengusaha, maupun masyarakat. Dalam jangka panjang, budaya melayu dengan dukungan budaya lainnya sebagai penopang kekuatan SDM Provinsi Kepulauan
Riau dalam menghadapi pengaruh dan persaingan budaya baik secara nasional maupun global.
Nilai-nilai Budaya Melayu yang belum diwariskan dengan terencana dan terprogram atau diregenerasikan perlu dilakukan kebijakan penanaman nilai budaya melaui lembaga
pendidikan dan kemasyarakatan. Nilai budaya luhur akan hilang jika penanaman nilai- nilai budaya melayu pada masyarakat Kepulauan Riau tidak dilakukan. Pengenalan dan
penanaman nilai-nilai Budaya Melayu dan disiplin dilakukan melalui pendidikan formal, pendidikan informal, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga pemuda, lembaga adat-
budaya, lembaga agama, dan seluruh lapisan masyarakat. Sesuai dengan perkembangan pembangunan diharapkan nilai-nilai budaya Melayu semakin melekat dan
berakar pada masyarakat Kepulauan Riau.
2.3.16. Politik dan Hukum