Keamanan dan Ketertiban Air Bersih

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 110 untuk menertibkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan di daerah. Program legislasi daerah diperlukan untuk melakukan penataan hukum dan mengintegrasikan peraturan perundang-undangan agar tidak tumpang tindih dan mengurangi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam upaya penegakan hukum.

2.3.17. Aparatur dan Pemerintahan

Aparatur pemerintah memliki tantangan sendiri dalam menjalankan tugasnya, di samping tantangan dalam membangun aparatur yang bersih, profesional dan memiliki kinerja dan etos kerja yang tinggi. Dalam jangka panjang tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengefektifkan organisasi pemerintahan agar mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat berdasarkan prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Pelaksanaan pemerintahan perlu didukung dengan penguatan sistem dan manajemen pemerintahan yang maju dengan sarana dan prasarana yang modern, seimbang dengan kemajuan negara tetangga. Hal ini berhubungan dengan keinginan Kepulauan Riau sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional yang juga harus mampu memberikan pelayanan yang seimbang dengan tuntutan kemajuan masyarakat dan costumer. Dalam rangka meningkatkan rentang kendali pemerintahan yang efesien dan jangkauan palayanan yang maksimal, pengembangan pemerintahan daerah secara bertahap akan terus dilakukan dengan didahului oleh kajian dan penelitian yang mendukung itu.

2.3.18. Keamanan dan Ketertiban

Tantangan dalam keamanan dan ketertiban dalam jangka waktu 20 tahun kedepan adalah mewujudkan kondisi lingkungan baik darat, laut dan perbatasan yang kondusif bagi kegiatan masyarakat. Penegakan hukum dan peningkatan pengawasan perlu terus dilakukan. Di samping itu peningkatan kesadaran hukum dan disiplin bagi masyarakat sehingga terwujud masyarakat yang berbudaya dengan ciri taat hukum dan disiplin dapat diwujudkan. Heterogenitas penduduk menjadi tantangan sendiri dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban termasuk menjaga hubungan harmonis antar sektor publik dengan privat, antar pemerintah dengan masyarakat dan antar pemerintah dengan aparat keamanan dan penegak hukum. Keamanan lingkungan laut dari pencemaran dan pencurian hasil laut dan perikanan serta tambang menjadi tantangan sendiri. Di masa yang akan datang perlu ada lembaga khusus yang menangani perbatasan agar mampu mengkoordinasikan perencanaan, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 111 pembangunan dan pengawasannya. Dengan demikian optimalisasi pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan. Kemanan daerah menentukan keamanan regional, nasional dan internasional, terutama dalam tataran hubungan antar negara. Kerjasama antar negara serumpun perlu terus ditingkatkan baik secara langsung maupun melalui pemerintah.

2.3.19. Air Bersih

Tantangan 20 tahun yang akan datang di bidang penyediaan air bersih adalah memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan air bersih dan jaminan ketersediaan sumber air yang layak konsumsi dan aman dari pencemaran. Pelayanan perpipaan di perkotaan dengan menjaga sumber daya air dan meningkatkan jangkauan serta kualitas pelayanan menjadi tantangan utama. Cakupan pelayanan air bersih di perkotaan baru mencapai 50, tantangannya adalah memenuhi persentase pelayanan mencapai 100, dengan kualitas air dan pelayanan yang lebih baik. Sedangkan bagi masyarakat pedesaan, maka penyediaan sumber air baik yang bersumber dari mata airair bawah tanah maupun air permukaan tetap menjadi perhatian. Perbaikan lingkungan pedesaan dan pencegahan pencemaran menjadi prioritas sejalan dengan pembinaan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan alam. Kawasan konservasi terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya agar jaminan ketersediaan air baik air bawah tanah maupun air permukaan tetap ada. Penyaluran air bersih tersebut didistribusikan ke pelanggan yaitu tempat tinggal, hotelwisata, tempat ibadah, sarana umum, pertokoan, perusahaan dan lain-lain. Secara umum penggunaan air bersih rata-rata di Kepulauan Riau 105 literdetik dengan tingkat pelayanan 48,5, yang mencakup Batam dan Tanjungpinang serta sebagian Bintan dan Lingga, di masa yang akan datang harus terus ditingkatkan baik jangkauan pelayanan maupun kualitas jaringan dan sarana prasarana.

2.3.20. Sarana Prasarana Energi