RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
64
keteraturan  sosial.  Penanggulangan  masalah  ini  harus  segera  dilaksanakan  secara menyeluruh  baik  melalui  penegakan  hukum,  pendekatan  budaya,  agama,  dan
pendidikan. Hal  yang  perlu  dipertahankan  dan  ditingkatkan  adalah  partisipasi  masyarakat  di
dalam  proses  perencanaan,  pelaksanaan  dan  pengawasan  pembangunan  terutama dalam  penanggulangan  masalah  kesejahteraan  sosial  di  Provinsi  Kepulauan  Riau  yang
telah berjalan cukup baik. Pada Tahun 2003 misalnya, sebagaimana dicatat oleh BPS di Provinsi Kepulauan Riau telah terdapat 11 panti sosial yang dikelola masyarakat dengan
kapasitas 430 orang sementara penghuninya sekitar 275 orang.
d. Agama
Peluang  lain  yang  dapat  dikembangkan  adalah  peningkatan  kuantitas  dan persebaran  fasilitas  kegiatan  keagamaan,  seperti  madrasah  dan  tempat  ibadah.
Pengembangan sarana keagamaan ini sangat terkait dengan tujuan Pemerintah Provinsi untuk melakukan pembinaan agama dan budaya kepada generasi muda sehingga dapat
menumbuhkan sikap bijaksana dalam  menghadapi keberadaan budaya asing. Selain itu, kegiatan  keagamaan  yang  berkaitan  dengan  peningkatan  kualitas  pendidikan  dapat
menjadi  suatu  alternatif  dalam  mensiasati  tingginya  angka  putus  sekolah  di  beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau.
Masyarakat Kepulauan Riau pada umumnya berasal dari suku bangsa Melayu yang beragama  Islam.  Pengaruh  Islam  sangat  kuat  terhadap  masyarakat  melayu,  sehingga
tidak  salah  bila  masyarakat  melayu  menjadikan  Islam  sebagai  budaya  atau  melayu identik dengan Islam di samping bahasa dan pakaiannya. Dengan perkataan lain, rohnya
budaya Melayu adalah Islam. Oleh karena itu, Melayu sering diidentikkan dengan Islam. Artinya,  orang  Melayu  yang  bukan  beragama  Islam  dianggap  sebagai
“ke  luar  dari Melayu”.  Sebaliknya,  orang  bukan  Melayu  yang  memeluk  agama  Islam  disebut  dan
menyebut dirinya sebagai “masuk Melayu”.
Namun  demikian,  seiring  dengan  perkembangan  daerah  dengan  munculnya  pusat- pusat  pertumbuhan  ekonomi  baru,  saat  ini  komposisi  agama  yang  dianut  oleh
masyarakat Provinsi Kepulauan Riau cukup beragam meskipun mayoritasnya beragama Islam.  Adapun  komposisi  jumlah  pemeluk  agama  di  Kepulauan  Riau  berdasarkan  data
BPS  2007  sebagai  berikut:  Islam  1.043.646  orang,  Kristen  Protestan  136.381  orang, Katolik 72.404 orang, Hindu 11.944 orang, dan Budha 128.065 orang.
Guna  memfasilitasi  kepentingan  bersama  masyarakat  untuk  melaksanakan  ibadah, terdapat  berbagai  fasilitas ibadah  menurut  agama,  baik  yang  dibangun oleh  pemerintah
maupun  masyarakat  sendiri.  Data dari  Kanwil  Departemen  Agama  menunjukkan  bahwa dari  tahun  ke  tahun  fasilitas  peribadatan  terus  bertambah.  Pada  Tahun  2007,  di
Kepulauan Riau terdapat 1.418 masjid, 366 langgar, 376 mushola, sehingga total tempat
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
65
ibadah  untuk  umat  beragama  Islam  adalah  2.160  tempat  ibadah.  Sedangkan  untuk masyarakat beragama Budha tersedia 130 tempat ibadah yang terdiri dari 55  vihara dan
75  cetya.  Fasilitas  beribadah  untuk  masyarakat  beragama  Katolik  adalah  22  gereja,  22 kapel  dan  untuk  masyarakat  beragama  Protestan  terdapat  146  bangunan  gereja.
Fasilitas beribadah untuk yang beragama Hindu tersedia 3 Sad Kahyangan.
e. Pemuda dan Olah Raga