Kesehatan Kesejahteraan Sosial Tantangan Masa Depan 1. Lingkungan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 104

2.3.10. Pendidikan

Rasio murid sekolah juga merupakan salah satu indikator input yang sangat penting dalam kaitannya untuk menentukan bahwa suatu sekolah baru perlu dibangun di suatu wilayah. Perbandingan antara jumlah murid dan sekolah yang cukup baik, dimana misalnya di Karimun satu bangunan sekolah menampung 64 murid, demikian halnya dengan kabupaten lain. Perbandingan antara jumlah murid dan sekolah juga cukup baik, misalnya di kota Batam dimana 14 murid ditangani oleh 1 orang guru. Namun, masalahnya adalah apabila bangunan dan fasilitas sekolah serta guru hanya terkonsentrasi di kabupatenkota tertentu saja maka kabupatenkota lainnya mengalami kekurangan fasilitas sekolah dan tenaga pengajarguru. Tantangan yang dihadapi Kepulauan Riau dalam 20 tahun ke depan dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing dalam pergaulan global, meningkatkan pelayanan dalam bentuk pemerataan pendidikan di seluruh wilayah dan meningkatkan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat di segala bidang terutama yang berkaitan dengan potensi daerah. Meningkatnya jumlah penduduk dan terbatasnya lahan serta kondisi alam yang terdiri dari laut dan tersebar memerlukan strategi dalam mempercepat pembangunan pendidikan yang maju, murah dan modern. Persoalan lainnya adalah Provinsi Kepulauan Riau belum memiliki data yang lengkap berkaitan dengan pendidikan. Seiring dengan pembangunan di bidang lain, pemerintah daerah akan mengumpulkan data dan informasi yang lengkap sehingga kebijakan dalam jangka 20 tahun kedepan dapat dijalankan dengan baik. Dalam 20 tahun kedepan diharapkan tingkat partisipasi pendidikan yang lebih tinggi untuk semua usia dan tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Angka melek huruf akan ditingkatkan menjadi 100 beserta penguasaan bahasa asing yang menjadi bahasa pergaulan dan bisnis internasional.

2.3.11. Kesehatan

Tantangan dalam bidang kesehatan adalah meningkatkan jangkauan pelayanan dan kualitas sarana dan prasaran serta pelayanan medis. Dengan semakin pesatnya perkembangan pelayanan kesehatan di negara tetangga, maka upaya mengurangi ketergantungan masyarakat berobat ke luar negeri harus ditekan dengan cara menambah jumlah tenaga medis dan sarana yang maju dan modern serta manajemen pelayanan Rumah Sakit yang profesional. Tantangan berikut adalah memberikan kemudahan jangkauan bagi kelompok masyarakat yang terpencil, rawan sosial dan daerah yang memilik kondisi alam yang RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 105 tergantung musim. Sarana dan prasarana kesehatan puskesmas dan balai pengobatan relatif tersebar walaupun masih tetap terkonsentrasi di Kota Batam, terutama penyediaan sarana rumah sakit. Dominasi pelayanan kesehatan pada suatu daerah terutama Batam, akan memberikan dampak bagi mahalnya biaya berobat bagi masyarakat terpencil. Penyebaran pembangunan sarana prasarana sejalan dengan peningkatan mutu dan dukungan prosedur yang murah dan mudah. Dalam jangka pendek, kekurangan tenaga medis harus dipasok dari luar Provinsi guna mempertahan tingkat kesehatan masyarakat. Sedangkan dalam jangka panjang, Provinsi Kepulauan Riau harus mampu menyediakan semua fasilitas kesehatan yang baik termasuk tenaga medis.

2.3.12. Kesejahteraan Sosial

Nilai Indeks Pembangunan Manusia IPM telah menjadi salah satu indikator dalam keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Nilai IPM adalah merupakan komposit dari angka harapan hidup saat lahir, angka melek aksara penduduk usia 15 tahun ke atas, dan gabungan angka partisipasi kasar jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi, serta pendapatan domestik bruto per kapita yang dihitung berdasarkan paritas daya beli Purchasing Power Parirty. Dengan demikian, maka pembangunan bangsa dan daerah sebagai unsurnya harus diarahkan pada perbaikan layanan kesehatan pada masyarakat, pendidikan, serta PDRB sebagai determinan yang merangkum berbagai variabel penyusunan IPM. Sangat disadari bahwa kinerja determinan indikator kesejahteraan masyarakat tersebut pada gilirannya sangat tergantung pada berbagai variabel internal dan eksternal yang secara simultan saling kait mengkait satu dengan lainnya. Angka harapan hidup saat lahir sebagai misal sangat tergantung pada tingkat pendidikan dan pendapatan perkapita penduduk sementara tingkat pendidikan sangat dipengaruhi oleh sarana dan prasarana serta kualitas sumber daya manusia pengelola pendidikan yang dimiliki. Saling keterkaitan di antara variabel pembangunan tersebut menyebabkan perencanaan pembangunan hendaknya dilakukan secara terintegrasi dan didasarkan pada kajian keterkaitan antar variabel yang dilakukan secara terintegrasi dan simultan. Pembangunan ditujukan bagi seluruh kelompok masyarakat, maka tantangan 20 tahun kedepan adalah bagaimana menurunkan kesenjangan antar kelompok berpenghasilan tinggi dan menengah dengan penghasilan rendah. Meningkatkan kualitas dan kemampuan SDMM secara terintegrasi dan terprogram baik masyarakat miskin, komunitas adat terpencil maupun kelompok rentan dan rawan sosial lainnya. Pengendalian penduduk menentukan keberhasilan program pembangunan. Pembangunan yang berhasil tanpa diimbangi dengan pengendalian penduduk terutama penduduk yang unskill atau uneducated akan menjadi beban pembangunan. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 106 Pendapatan per kapita dapat digunakan sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat pada suatu wilayah. Telah menjadi suatu kebiasaan bahwa tujuan utama dari pembangunan ekonomi pada suatu wilayah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya dapat diperoleh dengan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat pada wilayah tersebut. Pendapatan perkapita secara sederhana diperoleh dengan cara membagi total pendapatan regional dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun dari suatu wilayah tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa angka pendapatan per kapita pada dasarnya dapat menunjukkan rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk suatu daerah dalam kurun waktu satu tahun. Kesejahteraan masyarakat dapat diartikan sebagai kemampuan setiap anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, khususnya kebutuhan dasar. Secara ekonomi, kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam suatu kurun waktu tertentu sangat tergantung pada jumlah uang pendapatan yang dapat diperoleh pada kurun waktu yang sama. Semakin tinggi tingkat pendapatan perkapita suatu kelompok masyarakat maka dapat dikatakan semakin baik hasil pembangunan ekonomi yang telah dicapai oleh wilayah tersebut. Kesejahteraan TKI dan TKW selama ini telah dapat memberikan manfaat bagi peningkatan devisa negara. Dengan demikian pembinaan dan pengembangan TKI dan TKW perlu terus ditingkatkan terutama melalui kerjasama dengan Pemerintah. Selama ini TKI dan TKW pada umumnya berasal dari luar Kepulauan Riau, dan menjadikan Kepulauan Riau sebagai tempat transit. Namun dalam jangka panjang pembinaan TKI dan TKW lokal perlu diupayakan untuk mengantisipasi terbatasnya lapangan kerja didaerah dan meningkatkan kerjasama bilateral dengan negara lain. Dengan demikian diharapkan TKI dan TKW bukan saja mampu meningkatkan devisa negara akan tetapi juga bisa mendorong peningkatan ekonomi daerah. Sebagai sebuah provinsi yang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional dapat memberikan konsekuensi negatif seperti peningkatan jumlah Wanita Tuna Susila perlu terus diantisipasi karena bertentangan dengan nilai agama dan budaya serta akan merusak citra Kepulauan Riau dan merusak moral bangsa, perlu tindakan tegas dari pihak aparat untuk menutup tempat-tempat yang rawan terhadap perkembangan WTS ini. Penanggulangan masalah ini harus segera dilaksanakan secara menyeluruh baik melalui penegakan hukum, pendekatan budaya, agama, dan pendidikan. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025 107

2.3.13. Agama