RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
18
Pada Tahun 2005 jumlah angka pengangguran sebesar 71.914 orang atau sekitar 5,65 dari jumlah penduduk. Pada Tahun 2006 angka pengangguran tercatat berjumlah
71.914 orang atau sekitar 4,82 dari jumlah penduduk, sedangkan Tahun 2007 pengangguran berjumlah 53.077 orang atau 3,6 dari penduduk. Dengan demikian
jumlah pengangguran terbuka pada Tahun 2007 lebih rendah dibandingkan Tahun 2006 atau dengan kata lain mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir.
Sekitar 85,81 pengangguran terjadi di wilayah perkotaan, sedangkan sisanya berada di wilayah perdesaan yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Kota Batam memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi, yaitu sebesar 903 orangKm
2
. Kemudian diikuti oleh Kota Tanjungpinang sebesar 743 orangkm
2
sedangkan penduduk dengan tingkat kepadatan terendah berada di Kabupaten Natuna termasuk Kep. Anambas, yaitu sebesar 35 orangkm
2
.
2.2.3. Ekonomi dan Sumber Daya Alam a. Perekonomian Daerah
a.1. Pertumbuhan Ekonomi Perkembangan ekonomi wilayah Provinsi Kepulauan Riau selama 2003-2007
mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,71 per tahun dengan migas dan 7,32 per tahun tanpa
migas. Dengan laju pertumbuhan tersebut, PDRB dengan migas meningkat dari Rp 26.775,78 milyar tahun 2003 menjadi Rp 34.713,81 milyar pada tahun 2007.
Sementara itu, PDRB tanpa migas meningkat dari Rp 24.829,13 milyar tahun 2003 menjadi Rp 8.108,59 milyar pada tahun 2007. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
migas dan tanpa migas dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor industri dan sektor perdagangan sebagai sektor penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB.
Dalam kurun waktu 2003-2007 laju pertumbuhan sektor industri mencapai 6,99 per tahun. Dengan laju pertumbuhan tersebut, nilai tambah yang dihasilkan sektor industri
meningkat sebesar Rp 4.317,77 milyar selama 2003-2007. Peningkatan ini memberikan sumbangan sebesar 54,39 terhadap peningkatan PDRB migas dan 53,25 terhadap
PDRB tanpa migas. Laju pertumbuhan sektor perdagangan meningkat 6,62 per tahun yang meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan sebesar Rp 1.742,97 milyar.
Peningkatan ini memberikan kontribusi sebesar 21,96 terhadap peningkatan PDRB migas dan 21,50 terhadap PDRB tanpa migas. Secara sektoral pertumbuhan semua
sektor pembentuk ekonomi wilayah Provinsi Kepulauan Riau mengami peningkatan kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Penurunan laju pertumbuhan sektor
pertambangan dan penggalian dipengaruhi oleh menurunnya laju pertumbuhan sub sektor minyak dan gas bumi yaitu sebesar -2,27 per tahun. tabel 2.4. dan gambar 2.1.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
19
Tabel 2.4. Perkembangan Ekonomi Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2003-2007
Lapangan Usaha PDRB Milyar Rupiah
Pertumbuhan 2003
2004 2005
2006 2007
2003-2007 Tahun
1 Pertanian
1.313,42 1.388,21
1.463,15 1.542,36
1.639,46 5,70
a. Tanaman Bahan Makanan 75,51
76,61 78,53
82,31 84,42
2,83 b. Tanaman Perkebunan
75,59 78,92
82,05 84,39
85,81 3,22
c. Peternakan 210,84
221,74 226,36
236,94 254,37
4,80 d. Kehutanan
18,47 19,13
19,83 22,11
20,24 2,31
e. Perikanan 933,01
991,81 1.056,38
1.116,61 1.194,62
6,37
2 Pertambangan Penggalian
2.206,75 2.108,64
2.102,75 2.139,16
2.119,37 -1,00
a. Minyak dan Gas Bumi 1.946,65
1.837,94 1.821,65
1.815,75 1.776,09
-2,27 b. Pertambangan Tanpa Migas
147,85 152,88
157,75 188,67
202,24 8,15
c. Penggalian 112,25
117,82 123,35
134,74 141,04
5,87
3 Industri Pengolahan
13.907,21 14.999,42
16.119,19 17.219,54
18.224,98 6,99
a. Industri Migas 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 1. Pengilangan Minyak Bumi
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
2. Gas Alam Cair 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 b. Industri Tanpa Migas
13.907,21 14.999,42
16.119,19 17.219,54
18.224,98 6,99
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih
61,91 65,92
70,28 172,61
182,55 31,04
a. Listrik 50,76
54,16 58,23
62,47 67,16
7,25 b. Gas
0,00 0,00
0,00 97,64
102,44 c. Air Bersih
11,15 11,76
12,05 12,50
12,95 3,81
5 Bangunan
705,97 750,25
792,34 880,58
1.137,24 12,66
6 Perdagangan, Hotel, Restoran
5.967,17 6.356,12
6.781,39 7.154,43
7.710,14 6,62
a. Perdag BesarEceran 5.128,23
5.451,19 5.829,80
6.101,09 6.518,91
6,18 b. Hotel
551,94 596,46
626,51 698,58
791,32 9,42
c. Restoran 287,00
308,47 325,08
354,76 399,91
8,65
7 Pengangkutan Komunikasi
931,37 1.040,55
1.129,09 1.266,02
1.408,28 10,89
a. Pengangkutan 824,72
919,90 993,09
1.114,04 1.234,81
10,62 1. Angkutan Rel
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 2. Angkutan Jalan Raya
474,88 520,90
553,18 585,17
645,03 7,96
3. Angkutan Laut 191,08
216,97 237,65
301,02 329,60
14,60 4. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 5. Angkutan Udara
101,29 122,09
139,69 156,40
179,77 15,42
6. Jasa Penunjang Angkutan 57,47
59,94 62,57
71,45 80,41
8,76 b. Komunikasi
106,65 120,65
136,00 151,98
173,47 12,93
8 Keuangan, Persewaan, Jasa Perush
1.163,52 1.249,48
1.335,63 1.444,03
1.580,90 7,96
a. Bank 783,75
841,20 893,65
968,59 1.058,02
7,79 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
42,17 45,24
47,90 52,39
57,75 8,18
c. Real Estat 329,87
354,98 385,59
413,69 454,55
8,35 d. Jasa Perusahaan
7,73 8,06
8,49 9,36
10,58 8,16
9 Jasa-jasa
518,46 550,47
587,66 622,28
710,89 8,21
a. Pemerintahan UmumPertahanan 231,58
245,10 259,91
269,85 316,96
8,16 1. Adm, Pemerintahan, Pertahanan
231,58 245,10
259,91 269,85
316,96 8,16
2. jasa Pemerintahan Lainnya 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
b. Swasta 286,88
305,37 327,75
352,43 393,93
8,25 1. Sosial Kemasyarakatan
37,09 38,77
40,97 48,20
56,56 11,13
2. HiburanRekreasi 59,35
63,94 68,32
72,95 83,58
8,94 3. PeroranganRumah Tangga
190,44 202,66
218,46 231,28
253,79 7,44
PDRB Dengan Migas 26.775,78
28.509,06 30.381,48
32.441,01 34.713,81
6,71 PDRB Tanpa Migas
24.829,13 26.671,12
28.559,83 30.625,26
32.937,72 7,32
Sumber: PDRB Provinsi-Provinsi di Indonesia, 2003-2007, BPS Jakarta, diolah.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RPJP PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2005-2025
20
5.000 10.000
15.000 20.000
25.000 30.000
35.000 40.000
2003 2004
2005 2006
2007
Tahun PD
R B
Mi ly
a r
R p
PDRB Dengan Migas PDRB Tanpa Migas
Gambar 2.1. Perkembangan PDRB Harga Konstan Tahun 2003-2007
Laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dicapai Provinsi Kepulauan Riau melebih laju pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Dengan memperhatikan sektor
migas laju pertumbuhan Provinsi Kepualuan Riau menempati posisi pertama dalam lingkup Pulau Sumatera, sedangkan tanpa memperhitungkan sektor migas pertumbuhan
ekonomi Provinsi Kepulauan Riau menempati posisi kedua setelah Provinsi Riau. Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Pertumbuhan Ekonomi Pulau Sumatera Tahun 2003-2007
No Provinsi
Dengan Migas No
Provinsi Tanpa Migas
1 Kepulauan Riau
6,71 1
Riau 8,61
2 Sumatera Utara
6,08 2
Kepulauan Riau 7,32
3 Sumatera Barat
5,92 3
Sumtera Selatan 7,26
4 Jambi
5,92 4
Jambi 6,91
5 Bengkulu
5,79 5
Sumatera Utara 6,17
6 Sumtera Selatan
5,13 6
Sumatera Barat 5,92
7 Lampung
5,00 7
Bengkulu 5,79
8 Riau
4,22 8
Lampung 5,45
9 Kep Bangka Belitung
3,82 9
Kep Bangka Belitung 4,78
10 NAD
-5,23 10
NAD 4,49
P. Sumatera 4,18
P. Sumatera 6,44
a.2. Struktur Ekonomi Wilayah