134 Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
196 Sekretaris Dewan Komisaris
Secretary of The Board Commissioner
198 Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
198. Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary
199. Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan
Resume of Corporate Secretary
199. Pelatihan dan Pengembangan Sekretaris Perusahaan
Training and Development of Corporate Secretary
200. Aktivitas Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Activities
203 Akses Data dan Informasi Perusahaan
Access to Corporate Data and Information
204 Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit Unit
204. Tugas dan Tanggung jawab Satuan Pengawasan Internal
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
204. Kedudukan dan Proses Pemilihan Ketua Satuan Pengawasan Internal
Position and Election Process of Internal Audit Unit Head
205. Sumber Daya Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit Unit Resources
205. Profil Pemimpin Unit Satuan Pengawasan Internal
Head of Internal Audit Unit Profile
206. Program Kerja Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit Unit Work Program
206. Sertifikasi Profesi Satuan Pengawasan Internal
Professional Certification of Internal Audit Unit
206. Pelatihan dan Pengembangan Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit Unit Training and Development
207. Pelaksanaan Kegiatan Spi Tahun 2015
Implementation of IA Unit Activities in 2015
208 Audit Eksternal
External Audit
209 Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
210 Manajemen Risiko
Risk Management
210. Pengelolaan Risiko Perusahaan
Company Risk Management
211. Unit Kerja Terkait Penerapan ERM
Work Units Related to ERM Implementation
213. Tujuan, Misi dan Filosofi Penerapan Sistem ERM
Objectives, Mission and Philosophy of ERM System Implementation
214. Kerangka Kerja ERM PT PII
IIGF Enterprise Risk Management Framework
215. Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Evaluation of Risk Management System Effectiveness
216. Risiko-risiko Perusahaan
Corporate Risks
217. Penilaian Risiko
Risk Evaluation
219. Pemantauan Risiko
Risk Monitoring
219. Tinjauan Tahun 2015
2015 Overview
220. Fokus Utama Kami Pada Tahun 2015 Risiko Utama
Our Priorities in 2015 Major Risk
220. Fungsi Kepatuhan Prosedur
Procedural Compliance Function
221. Fokus Utama Kami Pada Tahun 2015 Isu Kepatuhan
Our Priorities in 2015 Compliance Issue
221. Sorotan Pencapaian Tahun 2015 Metode Mitigasi
Highlight of 2015 Achievements Mitigation Method
222 Perkara Hukum
Lawsuit
222 Penyimpangan Internal
Internal Deviations
222 Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
223 Kode Etik
Code of Conduct
223. Ruang Lingkup Kode Etik
Scope of The Code of Conduct
223. Jenis Sanksi
Type of Sanctions
224 Whistleblowing System
Whistleblowing System
224 Rencana Pengembangan GCG Tahun 2016
2016 GCG Development Plan
225 Praktik Bad Corporate Governance
Practice of Bad Corporate Governance
BAB 7 - TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
228 Filosofi Kami
Our Philosophy
230 CSR – Lingkungan Hidup
CSR – Environment
231 CSR – Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja K3 CSR – Employment, Occupational Health And Safety
OHS
236 CSR – Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
CSR – Social and Community Development
240 CSR – Konsumen
CSR – Consumer
BAB 8 - LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL REPORT
LAMPIRAN : REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO X.K.6
Appendix : Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6
8
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
KILAS KINERJA 2015
2015 PERFORMANCE FLASHBACK
Pencapaian Penting 2015
1 PT PII telah menerbitkan 3 tiga pernyataan kesediaan penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk sektor
telekomunikasi, yaitu proyek broadband Palapa Ring Paket Barat, Tengah, dan Timur yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
IIGF has issued three 3 In-Principle ApprovalIPA for the telecommunication sector, namely Palapa Ring West, Central, East Packages broadband project, developed by Ministry of Communication and Informatics.
2 PT PII telah menerbitkan pernyataan kesediaan penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk sektor transportasi,
yaitu proyek Jalan Tol Soreang-Pasir Koja di Bandung, Jawa Barat yang dikembangkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPERA.
IIGF has issued an In-Principle ApprovalIPA for the transport sector, namely Soreang-Pasir Koja Toll Road project in Bandung, West Java, developed by the Indonesian Toll Road AuthorityBadan Pengatur Jalan Tol BPJT, Ministry of
Public Works and Public Housing.
3 PT PII menerima Penyertaan Modal Negara PMN sebesar Rp1,5 triliun dari APBN-P tahun 2015 yang telah
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan dananya telah diterima oleh PT PII pada tanggal 31 Desember 2015 sehingga total ekuitas PT PII mencapai Rp6 triliun.
IIGF received a State Capital Injection PMN of Rp1.5 trillion from the 2015 State Budget approved by the House of Representatives. The fund has been received by IIGF on December 31, 2015 so that IIGF total equity became Rp6 trillion.
4 PT PII memperoleh rating BBB- atau setara dengan sovereign rating Pemerintah Republik Indonesia dari
lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings.
IIGF obtained BBB- rating or equivalent with the Government of the Republic of Indonesia sovereign rating from the International rating agency Fitch Ratings.
5 PT PII telah menerbitkan 2 dua pernyataan kesediaan penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk sektor Air
Minum, yaitu proyek Sistem Pengelolaan Air Minum SPAM Bandar Lampung dan Umbulan, Jawa Timur. IIGF has issued two 2 In-Principle ApprovalIPA for the Drinking Water sector, namely Bandar Lampung and Umbulan
Drinking Water Management System SPAM project, East Java.
6 PT PII telah dipercaya oleh World Bank untuk menerbitkan buku Panduan Kerjasama Pemerintah dan Badan
Usaha PPP Reference Guide dalam versi Bahasa Indonesia. IIGF has been entrusted by the World Bank to publish the Guide of Public Private Partnership PPP Reference Guide
in Indonesian language version.
7 PT PII telah menerbitkan 3 tiga pernyataan kesediaan penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk sektor
kelistrikan, yaitu proyek PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 9a, 9b, dan 10. IIGF has issued three 3 In-Principle ApprovalIPA for the electricity sector, namely Mine-mouth 9a, 9b, and 10 power
plant project in South Sumatera.
2015 Key Achievements
9
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
KEUNGGULAN KAMI
OUR EXCELLENCE
1 Satu-satunya BUMN yang bertugas untuk memberikan penjaminan atas proyek infrastruktur Pemerintah yang
dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU. IIGF is the only SOE that is responsible for providing guarantee on government infrastructure projects developed
under Public Private Partnership PPP scheme.
2 Kehadiran Penjaminan PT PII dapat meningkatkan kelayakan proyek infrastruktur di mata perbankan bankable
sehingga menarik partisipasi swasta untuk pembiayaan proyek infrastruktur. IIGF’s guarantee can increase the bankability of infrastructure projects thus attracting private sector participation for
financing the infrastructure projects.
3 Bekerjasama dengan lembaga multilateral internasional untuk meningkatkan kapasitas penjaminan untuk
proyek-proyek infrastruktur nasional berskala besar. IIGF cooperates with multilateral international institutions to increase the guarantee capacity for large-scale national
infrastructure projects.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
01
KEY FINANCIAL DATA HIGHLIGHTS
12
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
LABA RUGI KOMPREHENSIF dalam Ribuan Rupiah
COMPREHENSIVE INCOME STATEMENT
In Thousand Rupiah
2015 2014
2013 2012
2011
Pendapatan Operasi Operating Income
533.064.678 529.991.942
392.961.435 312.240.468
228.349.244 Beban Operasi
Operating Expenses 213.973.206
207.383.200 163.562.813
111.555.015 73.821.743
Laba Sebelum Pajak Profit before tax
319.091.472 322.608.742
229.398.622 201.085.453
154.527.501 Laba Bersih
Net profit 339.455.477
346.043.363 249.759.988
213.378.069 157.141.089
a. Diatribusikan kepada pemilik
entitas induk; dan a.
Attributable to equity holders of the parent entity; and
- -
- -
- b.
D i a t r i b u s i k a n k e p a d a kepentingan nonpengendali
b. Attributable to non-controlling
interests -
- -
- -
Laba Bersih Komprehensif Comprehensive Net Income
335.548.323 303.574.440
232.322.909 214.778.786
157.657.468 a.
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
a. Attributable to equity holders
of the parent entity; and -
- -
- -
b. Diatribusikan kepada
kepentingan nonpengendali b.
Attributable to non-controlling interests
- -
- -
- Laba per Saham Rp
Earnings per Share 56.576
76.899 55.502
47.417 44.897
Direklasifikasi PT PII merupakan perusahaan dengan kepemilikan saham 100 oleh Pemerintah Republik Indonesia dan bukan perusahaan terbuka, sehingga tidak terdapat laba yang diatribusikan baik kepada pemilik entitas
induk maupun kepentingan non pengendali. Reclassified
IIGF is a company with 100 ownership of the Government of the Republic of Indonesia and not a public company, so there is no profit attributable to equity holders of the parent entity and non-controlling interests.
13
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Grafik Laba Rugi Komprehensif Comprehensive Income Statement Graph
Laba Bersih
Net Income dalam Ribuan Rp in Thousand Rp
213.378.069 157.141.089
249.759.988 345.043.363
339.455.477
2011 2012
2013 2014
2015
Laba Bersih Komprehensif
Net Comprehensive Income dalam Ribuan Rp in Thousand Rp
303.574.440 232.322.909
214.778.786 157.657.468
335.548.323
2011 2012
2013 2014
2015
Pendapatan
Revenue dalam Ribuan Rp in Thousand Rp
312.240.468 228.349.244
392.961.435 529.991.942
533.064.678
2011 2012
2013 2014
2015
Laba per Saham
Net Income per Share dalam Ribuan Rp in Thousand Rp
76.899 55.502
47.417 44.897
75.364
2011 2012
2013 2014
2015
14
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
LAPORAN POSISI KEUANGAN
dalam Ribuan Rupiah Statement of Financial
Position in Thousand Rp
2015 2014
2013 2012
2011
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
1.616.841.306 806.051.513
1.218.009.773 2.746.643.432
2.632.388.309 Investasi pada Entitas
Asosiasi Investment in Associates
5.522.138.542 4.554.802.800
3.861.052.807 2.142.262.853
1.078.119.828 Jumlah Aset Lainnya
Other Assets 242.427.356
160.956.452 117.405.527
77.931.051 28.122.990
Aset Assets
7.381.407.204 5.521.810.765
5.196.468.107 4.966.837.336
3.738.631.127 Kewajiban
Liabilities 94.294.267
70.246.151 48.477.933
49.720.071 34.842.648
Ekuitas Equity
7.287.112.937 5.451.564.614
5.147.990.174 4.917.117.265
3.703.788.479
LAPORAN ARUS KAS dalam Ribuan Rupiah
Cash Flows Statement in Thousand Rp
2015 2014
2013 2012
2011
Arus Kas Operasi Cash Flows from Operating
Activities 273.398.923
317.795.449 212.207.977
179.653.661 176.871.698
Arus Kas Investasi Cash Flows from Financing
Activities 974.250.343
738.397.635 1.740.531.391
1.064.620.365 1.050.423.285
Arus Kas Pendanaan Cash Flows from Investing
Activities 1.511.641.213
8.643.926 310.245
999.221.827 1.499.992.765
Kenaikanpenurunan bersih kas dan setara kas
Net increasedecrease in cash and cash equivalents
810.789.793 411.958.260
1.528.633.659 114.255.123
626.391.178 Kas dan setara kas awal
tahun Cash and cash equivalents at
beginning of year 806.051.513
1.218.009.773 2.746.643.432
2.632.388.309 2.005.997.131
Kas dan setara kas akhir tahun
Cash and cash equivalents at end of year
1.616.841.306 806.051.513
1.218.009.773 2.746.643.432
2.632.388.309
15
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Grafik Posisi Keuangan
Likuiditas
Liabilities dalam Ribuan Rp in Thousand Rp
49.720.071 34.842.648
48.477.933 70.246.151
94.294.267
2011 2012
2013 2014
2015
Ekuitas
Equity dalam Ribuan Rp in Thousand Rp
4.917.117.265 3.703.788.479
5.147.990.174 5.451.564.614
7.287.112.937
2011 2012
2013 2014
2015
Aset
Assets dalam Ribuan Rp in Thousand Rp
4.966.837.336 3.738.631.127
5.196.468.107 5.521.810.765
7.381.407.204
2011 2012
2013 2014
2015
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investment in Associates dalam Ribuan Rp in Thousand Rp
2.142.262.853 1.078.119.828
3.861.052.807 4.554.802.800
5.522.138.542
2011 2012
2013 2014
2015
Financial Position Graph
16
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
RASIO-RASIO KEUANGAN dalam
Financial Ratios in
2015 2014
2013 2012
2011
Marjin Laba Operasi Operating Profit Margin
59,86 60,87
77,54 64,40
67,67 Marjin Laba Bersih
Net Profit Margin 63,68
65,29 63,60
68,30 68,80
ROE ROE
5,99 6,51
4,96 5,47
7,00 BOPO
BOPO 20,95
20,20 22,30
16,30 16,30
Grafik Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratio Graph
Rasio Marjin Laba Operasi
Operating Profit Margin Ratio dalam in
64,40 77,54
60,87 59,86
2011 2012
2013 2014
2015
Rasio Marjin Laba Bersih
Net Profit Margin Ratio dalam in
68,30
63,60 65,29
63,68
2011 2012
2013 2014
2015
BOPO
BOPO dalam in
16,30 22,30
20,20 20,95
2011 2012
2013 2014
2015
ROE
ROE dalam in
5,47 4,96
6,51 5,99
2011 2012
2013 2014
2015
67,67
7,00
16,30 68,80
Direklasifikasi Reclassified
17
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
IKHTISAR SAHAM
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero merupakan Perusahaan yang kepemilikan sahamnya dimiliki 100 oleh
Negara Republik Indonesia dan bukan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
IKHTISAR OBLIGASI, SUKUK ATAU OBLIGASI KONVERSI
Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero tidak menerbitkan obligasi, sukuk atau obligasi
konversi, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat tentang: 1.
Jumlah obligasisukukobligasi konversi yang beredar outstanding;
2. Tingkat bungaimbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasisukuk.
STOCK HIGHLIGHTS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund is a Company 100 owned by the Republic of Indonesia and the Company’s shares is not traded
at the Indonesia Stock Exchange.
BONDS, SUKUK OR CONVERTIBLE BONDS HIGHLIGHTS
As of the end of 2015, Indonesia Infrastructure Guarantee Fund did not issue bonds, sukuk or convertible bonds, so there is no
information regarding: 1.
Amount of outstanding bondssukukconvertible bonds; 2.
Interest rateyield; 3.
Maturity date; and 4.
Bondssukuk rating.
18
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
19
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
TINjAUAN USAHA
Business Review
Perusahaan semakin memantapkan posisinya sebagai yang terdepan dalam pembiayaan perumahan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi-
nya, Perusahaan memperkenalkan budaya Perusahaan yang baru. Perusahaan semakin memantapkan posisinya sebagai yang terdepan
dalam pembiayaan perumahan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi- nya, Perusahaan memperkenalkan budaya Perusahaan yang baru.
02
LAPoRAN DEwAN KomISARIS DAN DIREKSI
02
REpoRT oF THE BoARD oF CommISSIoNERS AND DIRECToRS
20
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
“Upaya Direksi di dalam menyiapkan Perusahaan atas perluasan sektor dan
mandat yang diterima pada tahun 2015 mewarnai pelaksanaan tugas pengawasan
yang dilakukan oleh Dewan Komisaris”.
“The Board of Directors’ effort in preparing for both sector and mandate expansion in 2015
evince the implementation of the supervisory function of IIGF’s Board of Commissioners”.
Luky Alfirman
Komisaris Utama President Commissioner
21
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Pemegang Saham yang Kami Hormati,
Sebagaimana kita maklumi bersama, Pemerintahan Presiden Joko Widodo menetapkan beberapa sasaran strategis pembangunan
di dalam masa Pemerintahannya. Salah satunya adalah mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi 7 selama lima tahun ke depan.
Dalam upaya mencapai sasaran tersebut, percepatan penyediaan infrastruktur merupakan salah satu yang harus dipenuhi.
Pembangunan infrastruktur penting untuk mencapai peningkatan produktivitas maupun daya saing ekonomi Indonesia.
Terkait pembangunan infrastruktur tersebut penyediaan dana merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi. Salah satu
pendekatan yang dikembangkan Pemerintah untuk menjawab tantangan tersebut adalah meningkatkan keterlibatan swasta,
baik dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha KPBU maupun non KPBU.
Pada tahun 2015 Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan keterlibatan swasta, salah satunya memperluas
cakupan sektor dan maupun skema penjaminan yang dapat dilakukan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PII
sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur BUPI. Perluasan cakupan sektor yang dapat dijamin oleh PT PII, tercermin dengan
dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur pada tanggal 20 Maret 2015. Berdasarkan Perpres ini terdapat 19 sembilan belas sektor infrastruktur ekonomi dan
infrastruktur sosial yang dapat dikerjasamakan dan dapat diberikan penjaminan dari sebelumnya hanya 8 delapan sektor.
Sementara perluasan cakupan skema penjaminan yang dapat dilakukan oleh PT PII dapat dicermati dengan diterbitkannya
Perpres Nomor 82 tahun 2015 pada tanggal 15 Juli 2015 tentang Jaminan Pemerintah Pusat Atas Pembiayaan Infrastruktur Melalui
Pinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan Internasional kepada Badan Usaha Milik Negara. Dengan terbitnya Perpres ini skema
penjaminan yang dapat dilakukan oleh Perseroan menjadi bertambah, tidak hanya risiko infrastruktur pada proyek KPBU
akan tetapi juga pada skema Direct Lending. Direct Lending merupakan fasilitas pembiayaan infrastruktur berbentuk pinjaman
yang disediakan oleh Lembaga Keuangan Internasional secara langsung kepada Badan Usaha Milik Negara Infrastruktur dan
atau Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur Milik Negara yang akan diteruspinjamkan kepada BUMN. Skema penjaminan Direct
Lending merupakan bagian dari fasilitas credit guarantee yang diberikan Pemerintah, diantaranya, melalui BUPI.
Respected Shareholders,
As we all understand, the Government of President Joko Widodo set some strategic development goals during his administration. One of
them is to achieve an average economic growth of 7 over the next five years. To achieve those goals, the acceleration of infrastructure
provision is a must. Infrastructure development is critical to increase productivity and competitiveness of the Indonesian economy.
The provision of fund is one of the challenges that must be faced in relation to infrastructure development. One of the Government’s
approach to address those challenge is by increasing the private sector involvement, both in the Public Private Partnership PPP as
well as non PPP schemes.
In 2015, the Government has issued several policies to increase private sector participation, one of them was to expand the scope
of infrastructure sectors along with the guarantee scheme that can be implemented by IIGF as Infrastructure Guarantee Business Entity.
The expansion of sector coverage that can be guaranteed by IIGF, reflected by the issuance of the Presidential Decree No. 38 of 2015 on
Public Private Partnership in the Provision of Infrastructure on March 20, 2015. Based on this Presidential Decree, there are 19 nineteen
economic and social infrastructure sectors which can be cooperated and guaranteed from the previously only 8 eight sectors.
Meanwhile, the expansion of IIGF’s guarantee scheme was highlighted with the issuance of the Presidential Decree No. 82
of 2015 on July 15, 2015 on Central Government Guarantee On Infrastructure Financing Through Direct Lending from International
Financial Institutions to the State Owned Enterprises. With the issuance of the Presidential Decree, it has increased the guarantee
scheme rendered by the Company, not only to cover infrastructure risks of PPP projects but also to cover Direct Lending scheme. Direct
Lending is an infrastructure financing facility in the form of loans provided by International Financial Institutions directly to Infrastructure
State-Owned Enterprises andor State-Owned Infrastructure Financing Company which will be further lent to SOEs. The Direct Lending
guarantee scheme is part of the credit guarantee facilities provided by the Government, among others, through Infrastructure Guarantee
Business Entity.
22
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Upaya Direksi di dalam menyiapkan Perusahaan atas perluasan sektor dan mandat yang diterima pada tahun 2015 mewarnai
pelaksanaan tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, di samping tentunya pelaksanaan mandat utama
yang telah diterima selama ini yaitu penjaminan atas risiko infrastruktur pada proyek-proyek KPBU. Kegiatan lain yang
menjadi fokus pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2015 adalah peningkatan Good Coorporate Governance GCG
sebagai implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 88 PMK.062015.
Pemegang Saham yang Kami Hormati,
Dalam usianya yang masih relatif muda, PT PII telah mencatatkan berbagai kemajuan penting dalam rangka mewujudkan mandat
yang diamanatkan oleh Pemerintah, yaitu sebagai pelaksana satu pintu untuk pelaksanaan evaluasi usulan penjaminan, penyusunan
struktur penjaminan, serta penyediaan jaminan proyek infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU.
Dengan kapasitas yang dimiliki sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur BUPI, PT PII mempunyai peran penting dalam
memobilisasi dana dari sektor swasta, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga dari pasar internasional, untuk pengembangan
infrastruktur Indonesia.
Peran tersebut semakin bertambah dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden yang menjadi landasan hukum bagi perluasan
sektor dan mandat yang diterima Perusahaan. Dengan perluasan sektor dan mandat ini, Kami merasa hal itu merupakan salah
satu wujud pengakuan atas keberadaan Perusahaan serta kepercayaan dan harapan yang telah terbangun sejak berdirinya
PT PII. Hal ini juga merupakan momen strategis yang harus dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Perusahaan dalam menunjukkan
kiprah dan kontribusinya di masa mendatang, guna mendukung pembangunan infrastruktur.
Atas kepercayaan yang diterima dari stakeholder tersebut, Kami, Dewan Komisaris memberikan appresiasi yang setinggi-tingginya
kepada seluruh jajaran Direksi dan Karyawan, yang tetap bersikap optimis dan bekerja dengan semangat yang tinggi sehingga
dapat mencapai kinerja yang patut untuk dibanggakan baik dari sudut keuangan maupun operasional. Kinerja tersebut dapat
dicapai meskipun di tengah meningkatnya tantangan dalam kondisi perekonomian domestik yang belum kondusif, serta belum
optimalnya perangkat peraturan perundangan yang terkait erat dengan pembangunan infrastruktur pada umumnya dan proyek
KPBU pada khususnya. Hence for the implementation of its supervisory duty, the Board of
Commissioners focused toward the Board of Directors’ efforts in preparing the Company for the sector and mandate expansion in
2015, meanwhile continue to supervise toward the execution of the primary mandate carried which is guarantee provision for PPP project
infrastructure risk. Other activity that also become the focus of the Board of Commissioners’ supervision in 2015 was the improvement of
Good Corporate Governance GCG practice for the implementation of the Minister of Finance Regulation No.88 PMK.062015.
Respected Shareholders,
In its relatively young age, IIGF has recorded various important progresses towards fulfilling the mandate set by the government as
a single window entity for the evaluation of the proposed guarantees, forming guarantee structure, as well as providing infrastructure project
guarantee with Public Private Partnership PPP scheme. With the capacity as Infrastructure Guarantee Business Entity, IIGF has an
important role in mobilizing funds from the private sector, not only from domestic but also from international markets, for infrastructure
development in Indonesia.
That role is increasing with the issuance of the Presidential Decree that became the legal foundation for the expansion of the sector
and mandate of the Company. We believe the sector and mandate expansion is the recognition of the Company’s existence as well as
belief and expectation that have been built since the establishment of IIGF. It is also a strategic moment which shall be utilized by the
Company to demonstrate the progress and contribution in the future, to support infrastructure development.
With the trust earned from stakeholders, the Board of Commissioners would like to express the highest appreciation to the entire Board of
Directors and employees for their unfailing optimism and for working with high enthusiasm, achieving a commendable performance from
a financial view as well as an operational view. This performance was achieved despite the increasing challenges in unfavorable domestic
economic conditions, and not-so optimal legislation support related to infrastructure development in general and in particular the PPP
projects.
23
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Oleh Dewan Komisaris
Pembahasan Laporan Bulanan
Selanjutnya, dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris secara rutin telah melakukan pengawasan atas
pengelolaan Perusahaan dengan secara aktif, atas kegiatan penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban RKAP
2015. Kami, secara rutin setiap bulannya telah bertemu dengan Direksi untuk membahas laporan manajemen bulanan yang berisi
perkembangan pelaksanaan RKAP dan informasi-informasi lain terutama terkait mandat yang diberikan kepada Perusahaan
yang perlu dibahas bersama Dewan Komisaris.
Pada pertemuan-pertemuan tersebut atau dalam berbagai kesempatan lain, Dewan Komisaris selalu memberikan arahan-
arahan yang diperlukan untuk dapat membantu Direksi dalam rangka mencapai target-target yang ditentukan di RKAP maupun
Kontrak Manajemen. Kami juga secara konsisten melaksanakan pemantauan terhadap penggunaan Penyertaan Modal Negara
PMN sesuai peruntukannya.
Di samping itu, Kami juga selalu melakukan pemantauan atas pelaksanaan strategi Perusahaan, termasuk membantu manajemen
PT PII dalam mengupayakan solusi atas masalah-masalah yang masih menghambat realisasi proyek-proyek infrastruktur selama ini.
Implementasi PMK Nomor 88 PMK.062015
Lebih jauh, Dewan Komisaris memfokuskan juga perannya pada pengawasan pelaksanaan pengelolaan PT PII agar tetap
berjalan sesuai dengan tata kelola Perusahaan yang baik GCG. Terkait dengan tata kelola ini, pada tanggal 28 April
2015, Menteri Keuangan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 88PMK.062015 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perusahaan Persero di Bawah Pembinaan dan Pengawasan
Menteri Keuangan.
Dalam rangka penerapan PMK tersebut, Kami senantiasa mendorong Direksi untuk dapat melakukan perubahanpenyesuaian
atas dokumen-dokumen yang terkait. Melalui beberapa kali rapat pembahasan dengan Direksi untuk menyesuaikan Pedoman
Good Corporate Governance GCG dan Board Manual sebagai implementasi dari PMK tersebut, ditargetkan kedua dokumen ini
dapat diselesaikan dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada Kuartal I 2016 dan dapat diimplementasi secara
penuh dalam tahun 2016 yang akan datang.
Implementation of the Board of Commissioners Supervisory Function
Discussion of Monthly Report
Furthermore, in carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners routinely carries out supervision of the Company
management, actively supervises the development, implementation, and the report on the 2015 Company’s work and budget plan. Every
month, the Board of Commissioner regularly meet with the Board of Directors to discuss the monthly management reports on the
progress of the work and budget plan and other information as well, in particular related to the mandate given to the Company that needs
to be discussed with the Board of Commissioners.
In these meetings, or in any other occasions, the Board of Commissioners always gives the necessary directions to assist the
Board of Directors to meet the targets specified by either the work and budget plan or the Management Contract. We also consistently
monitor the use of State Capital Injection PMN according to their designated purpose.
Moreover, We also constantly monitor the execution of the Company strategy, including assisting the management in its efforts to resolve
any problems hampering the infrastructure projects development over the years.
Implementation of the Regulation of Minister of Finance Number 88PMK.062015
Furthermore, the Board of Commissioners likewise focuses on the supervision of IIGF governance to ensure it complies with
Good Corporate Governance GCG principles. In relation to this governance, on April 28, 2015, the Minister of Finance issued
the Minister of Finance Regulation Number 88PMK.062015 on Implementation of Good Corporate Governance for State Owned
Companies Under the Guidance and Supervision of the Minister of Finance.
In the implementation of the regulation above, We always encourage the Directors to be able to make changesadjustments to the related
documents. Through several meetings with the Board of Directors in order to adjusting the Code of Good Corporate Governance GCG
and the Board Manual with the existing regulations, it is targeted that these two documents can be completed and signed by both
the Board of Commissioners and the Board of Directors in the First Quarter of 2016 so that it can be fully implemented in 2016.
24
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Pengawasan atas Kinerja Keuangan dan Operasional
Dalam rangka pengawasan atas kinerja keuangan dan operasional, Kami dengan dibantu oleh Komite Audit, telah mengusulkan
KAP kepada RUPS yang akan ditunjuk untuk melakukan audit keuangan atas Laporan Keuangan PT PII tahun 2015. Sesuai
dengan usulan Kami, KAP yang ditunjuk oleh RUPS adalah KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan PwC. Audit keuangan
atas Laporan Keuangan PT PII tahun 2015 telah diselesaikan oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan PwC pada tanggal
7 Maret 2016 dengan opini wajar tanpa pengecualian WTP.
Terkait dengan pelaksanaan RKAP tahun 2015, secara umum dapat dikatakan kinerja keuangan Perusahaan sedikit lebih rendah,
dibandingkan dengan target-target keuangan yang ditentukan dalam RKAP 2015 maupun dengan kinerja keuangan tahun 2014.
Secara lebih rinci dapat kami sampaikan realisasi angka-angka pendapatan, beban maupun laba.
Realisasi pendapatan tahun 2015 yang mencapai Rp533,064 miliar pencapaiannya lebih rendah dari yang dianggarkan, yaitu sebesar
Rp708,900 miliar. Selisih kurang ini disebabkan tidak terealisasinya penerimaan penjaminan yang sebelumnya telah dianggarkan sebesar
Rp225,605 miliar. Namun demikian, pendapatan tahun 2015 ini sedikit mengalami kenaikan yaitu sebesar 1 apabila dibandingkan
pendapatan tahun 2014, yaitu sebesar Rp529,991 miliar.
Di sisi lain, beban usaha yang dianggarkan sebesar Rp205,232 miliar realisasinya hanya mencapai Rp111,667 miliar atau hanya
46 dari yang dianggarkan. Realisasi beban usaha tahun 2015 ini naik sebesar 5 dibandingkan beban usaha tahun 2014, yaitu
sebesar Rp106,173 miliar. Realisasi beban usaha yang lebih rendah ini akibat tingkat kemajuan proyek-proyek yang akan
dijamin tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan.
Dengan capaian tersebut, realisasi laba tahun berjalan mencapai Rp339,455 miliar, atau sedikit lebih rendah dari target anggarannya
sebesar Rp407,535 miliar atau terdapat deviasi negatif sebesar 17 di bawah anggarannya. Realisasi laba tahun berjalan ini
mengalami sedikit penurunan sebesar 2 apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014, yaitu sebesar Rp346,043 miliar.
Total aset PT PII pada akhir tahun 2015 telah mencapai Rp7,381 triliun. Dengan demikian aset PT PII telah tumbuh 3,5 kali lipat sejak
PT PII berdiri. Hasil ini dapat dicapai karena selama lima tahun ini PT PII secara konsisten terus menerus dapat menghasilkan laba.
Sementara itu modal PMN yang telah disetor sebesar Rp6 triliun. Dari total angka PMN Rp6 triliun tersebut, terdapat tambahan
PMN sebesar Rp1,5 triliun sebagaimana telah dialokasikan pada APBN-P 2015. Tambahan PMN ini diharapkan dapat memperkuat
Supervision of Financial and Operational Performance
In the supervision framework on financial and operational performance, with the assistance of the Audit Committee, We have
proposed the public accountant to be appointed by the GMS to carry out a financial audit for the IIGF 2015 Financial Report. In
accordance with our proposal, the public accountant appointed by the GMS was Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan PwC. The
Financial audit for the IIGF 2015 Financial Report was completed by Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan PwC on March 7, 2016
with “unqualified opinion”.
In relation of the implementation of 2015 work and budget plan, in general, the Company’s financial performance is slightly lower than
the financial targets defined in the 2015 work and budget plan, as well as the financial performance in 2014. We shall deliver the
realization of income, expenses and profit in more details as follow.
Realized income of 2015 is at Rp 533.064 billion, lower than the budget allocation of Rp 708.900 billion. The difference is due to
unrealized revenue from guarantee provision which has previously been budgeted at Rp 225.605 billion. However, the revenue in 2015
slightly increased by 1 at Rp 529.991 billion compared to the 2014.
On the other hand, from the budgeted operating expenses of Rp 205.232 billion, the realization reached only Rp 111.667 billion, or
only 46 of the budget. The realization of operating expenses in 2015 rose by 5 from 2014, or by Rp 106.173 billion. The realization
of lower operating expenses is due to the projects that would be guaranteed did not move as planned.
This achievement realized a profit that reached Rp 339.455 billion, slightly lower than the budget target of Rp 407.535 billion or showing
a negative deviation of 17 under budget. This current year profit experienced a slight decrease of 2 from 2014, or Rp 346.043 billion.
IIGF’s total assests as of 2015 reached Rp 7.381 trillion. This means that IIGF’s assets have risen by 3.5 times since its establishment.
This is due to IIGF’s unfailing success in recording profit every year for the past five years. Meanwhile the PMN is Rp 6 trillion. Of the total
number of 6 trillion, there was additional PMN of Rp 1.5 trillion that has already been allocated in the 2015 State Budget. The Additional
PMN is expected to strengthen the capital structure in the context of
25
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
struktur permodalan di dalam rangka perluasan sektor dan mandat yang akan diterima Perusahaan.
Kegiatan Operasional
Salah satu capaian penting dalam bidang operasional di tahun 2015 yang patut dicatat adalah kemajuan dalam Proyek Telekomunikasi
Palapa Ring yaitu dengan telah diterbitkannya IPA untuk Paket Barat dan Paket Tengah. Proyek Palapa Ring ini merupakan salah
satu Proyek Infrastruktur Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Perpres No 3 Tahun 2016, yang juga dikategorikan sebagai
Proyek Prioritas Nasional dan salah satu proyek dengan progres tercepat, dengan penandatanganan Guarantee Agreement akan
dilakukan pada kuartal pertama tahun 2016.
Sebagai informasi, Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU pertama dalam
sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau Availability Payment AP. Skema AP ini
diprakarsai Kementerian Keuangan dan sumber dana AP berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation USO. Lebih
lanjut, skema AP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190PMK.082015 merupakan pembayaran secara berkala selama
masa konsesi berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun oleh badan usaha. Progres yang menjanjikan
dari Proyek Palapa Ring dengan skema AP diharapkan menjadi katalis bagi percepatan proyek-proyek infrastruktur lainnya dan
juga tentunya bagi kinerja keuangan Perusahaan.
Sementara itu, Proyek Central Java Power Plant CJPP telah mengalami beberapa kemajuan diantaranya pelaksanaan
Construction Kick-Off oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5 Oktober 2015. Peradilan Tata Usaha Negara PTUN pada tanggal
5 Oktober 2015 telah memutuskan menolak seluruh gugatan atas surat Penetapan Lokasi oleh Gubernur Jawa Tengah, saat ini
proses pembebasan telah selesai, sehingga diharapkan financial
closed dapat dilaksanakan pada akhir kuartal kedua. Kemajuan lainnya juga telah dicapai oleh Proyek Air SPAM
Umbulan dengan telah diterbitkannya IPA pada tanggal 29 September 2015 dan ditetapkannya pemenang lelang, yaitu,
Konsorsium Medco-Bangun Cipta.
Sebagai catatan kita bersama, Proyek KPBU SPAM Bandar Lampung realisasinya belum sesuai dengan rencana awal.
Meskipun IPA telah diterbitkan pada tanggal 15 September 2015, namun hingga akhir tanggal bid submission yang ditetapkan,
tidak ada peserta lelang yang mengajukan dokumen penawaran dikarenakan besaran Viability Gap Fund VGF yang dianggap
terlalu rendah oleh para calon investor. the sector and mandate expansion carried by the Company.
Operational activities
One important achievement in the operational year 2015 that is worth for being recorded is the progress in Palapa Ring Telecommunications
Project, with the In Principle Approval for Guarantee issuance for the West and Central Packages. The Palapa Ring Project is one of the
National Strategic Infrastructure Projects as stated in the Presidential Decree No.3 of 2016, which is also classified as a National Priority
Project and considered among the projects with the fastest progress, of which the Guarantee Agreement signing will be conducted in the
first quarter of 2016.
For information, the Palapa Ring Project is the first Public Private Partnership PPP project in the telecommunications sector
implementing the Availability Payment AP scheme. The AP scheme was initiated by the Ministry of Finance and the AP source
of funds comes from the Universal Service Obligation USO Funds. Furthermore, the AP scheme governed by the Minister of Finance
Regulation No.190PMK.082015 is a payment on a regular basis during the concession period based on the availability of infrastructure
services that have been constructed by the enterprise. The promising progress of the Palapa Ring Project with the AP scheme is expected
to be a catalyst for the acceleration of other infrastructure projects and also obviously for the Company’s financial performance.
Meanwhile, the Central Java Power Plant CJPP Project has undergone several advances including the commission of the
Construction Kick-Off by President Joko Widodo on October 5, 2015. The Administrative Court decided to reject the entire lawsuit to the
Location Determination Letter issued by the Central Java Governor on October 5, 2015. At present, the land acquisition process has
been completed therefore the financial closed stages is expected to be executed by the end of the second quarter.
Other progress also achieved by the Umbulan Drinking Water Supply SPAM Project. The In-Principle Approval IPA was issued
on September 29, 2015 and the Medco-Bangun Cipta Consortium as the winning bidder enacted.
For our record, the realization of PPP Project of SPAM Bandar Lampung implementation did not correspond with the original plan.
Although the IPA was published on September 15, 2015, but until the end of the bid submission date set, there were no bidders submitting
the bid documents because of the amount of Viability Gap Fund VGF was considered too low by the prospective investors.
26
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Pencapaian Kinerja
Dari sisi pencapaian kinerja keuangan dan kinerja operasional sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Kontrak Manajemen
dapat kami sampaikan bahwa PT PII telah berhasil memenuhi delapan belas dari dua puluh Indikator Kinerja Utama yang telah
ditetapkan dengan skor akhir yang dicapai adalah 102,33 dari target 100. Sehingga secara umum dapat dikatakan PT PII
telah mencapai target yang telah ditetapkan.
Pengangkatan Organ Dewan Komisaris
Dalam rangka memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan sebagai langkah pendahuluan dalam rangka pembentukan
Komite Pemantau Risiko sebagaimana dimaksud di dalam PMK Nomor 88PMK.062015, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2015, Dewan
Komisaris telah mengangkat Dr. Ferry Irawan sebagai Tenaga Ahli Dewan Komisaris Bidang Manajemen Risiko.
Sementara itu, dalam rangka mendukung tugas dan operasional Dewan Komisaris, terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2015, Dewan
Komisaris juga telah mengangkat Saudara Indra Safri sebagai Sekretaris Dewan Komisaris.
Pengangkatan kedua organ Dewan Komisaris ini diharapkan dapat membantu upaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan
dan arahannasihat di masa yang akan datang serta antisipasi peningkatan aktifitas penjaminan di Perusahaan dengan adanya
perluasan sektor maupun penjaminan untuk Direct Lending.
Penyiapan Organisasi dalam Rangka Perluasan Sektor dan Mandat
Dikeluarkannya Peraturan Presiden mengenai perluasan sektor dan mandat tersebut di atas, merupakan peluang sekaligus
tantangan untuk dapat memperluas dan memperbesar peran Perusahaan ke depan dalam mendukung dan mempercepat
pembangunan infrastruktur Indonesia. Oleh karenanya, Dewan Komisaris memandang PT PII harus terus meningkatkan kapasitas
internal agar dapat melaksanakan fungsinya secara lebih efektif dan siap memanfaatkan peluang pertumbuhan usaha yang
semakin terbuka di masa mendatang. Hal ini perlu dijawab oleh PT PII dengan menyiapkan strategi dan mengalokasikan sumber
daya cukup.
Dalam upaya menyiapkan strategi dan alokasi sumber daya tersebut, selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah beberapa kali
melakukan pembahasan serta memberikan arahan kepada Direksi agar melakukan penyesuaian strategi jangka panjang Perusahaan
termasuk di dalamnya penyiapan sumber daya manusia baik jumlah maupun kompentesinya, struktur organisasi, model bisnis
serta proses bisnis yang diperlukan.
Achievement of Performance
As for the financial and operational performance, as stipulated in the Management Contract, We can convey that IIGF has successfully
met eighteen out of twenty determined Key Performance Indicators with a score of 102.33 out of 100 target. So in general it can
be said that IIGF has achieved the set targets.
Appointment of The Board of Commissioners’ Organ
In order to strengthen the supervisory function of the Board of Commissioners and as a preliminary step of the Risk Monitoring
Committee establishment referred to the MoF Regulation No.88 PMK.062015, the Board of Commissioners has appointed Dr. Ferry
Irawan as the Expert of the Board of Commissioners in the Risk Management field commencing July 1, 2015.
Meanwhile, to support the duties and operations of the Board of Commissioners, Indra Safri has been appointed as the Secretary of
the Board of Commissioners commencing August 1, 2015.
The appointment of both organs of the Board of Commissioners is expected to improve the quality of supervision and guidanceadvice
in the future as well as the anticipation of growth of the Company’s underwriting activities due to the sector expansion and the Direct
Lending guarantee.
Preparation of the Organization for Sector and Mandate Expansion
The aforesaid Presidential Decree on the sector and mandate expansion provides both an opportunity and a challenge to widen
and enlarge the Company’s future role in supporting and accelerating the infrastructure development in Indonesia. Therefore, the Board
of Commissioners views that it is necessary for IIGF to continuously pursue its internal capacity enhancement to perform its function
more effectively, and equipped to take advantage of the more open business growth opportunities in the future. This needs to
be addressed by IIGF by constructing strategies and allocating sufficient resources.
In an effort to prepare the strategy and the resources allocation, the Board of Commissioners has made several discussions and provided
guidance to the Board of Directors during 2015 to make adjustments to the Company’s long term strategy including the training of human
resources both in quantity and competency, organizational structure, business model and required business processes.
27
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Dewan Komisaris juga terus mendorong Direksi untuk berpartisipasi aktif dan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait di
dalam penyiapan landasan hukum yang diperlukan, yaitu dalam bentuk perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan-Perusahaan Persero di
Bidang Penjaminan Infrastruktur. Di dalam usulan perubahan yang masih dalam proses pembahasan ini, maksud dan tujuan
PT PII diharapkan cukup fleksibel sehingga tidak hanya dapat mencakup skema penjaminan untuk proyek-proyek KPBU akan
tetapi juga untuk skema yang lain, antara lain Direct Lending. Revisi PP ini apabila telah disetujui oleh Presiden akan memformalkan
perluasan mandat yang telah diterima oleh Perusahaan sebagai BUPI. Sehingga dengan demikian, Perusahaan dapat
mengoperasionalkan skema Direct Lending di samping skema penjaminan pada proyek-proyek KPBU seperti yang selama ini
telah dilaksanakan.
Ke depan, kami telah dan akan terus mendorong Direksi untuk menyiapkanmengimplemetasikan strategi jangka panjang
Perusahaan untuk menciptakan kondisi yang mendukung perluasan sektormandat serta berbagai hal yang dibutuhkan
seperti penyiapan landasan hukum, model bisnis, aspek keuangan serta kesiapan sumber daya manusia, organisasi dan sumber
daya lainnya.
Ucapan Terima Kasih
Akhir kata, mewakili Dewan Komisaris, sekali lagi kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Direksi,
manajemen dan seluruh jajaran karyawan PT PII atas kerja keras, dedikasi dan prestasi yang telah dilakukan dan dicapai
sepanjang tahun 2015. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham serta semua pemangku kepentingan
di sektor publik maupun swasta, atas kepercayaan, dukungan dan kerja sama yang terus diberikan kepada PT PII dalam
mewujudkan misi yang diamanatkan, demi semakin meningkatnya laju pembangunan ekonomi Indonesia dimasa mendatang.
Jakarta, Maret 2016 Jakarta, March 2016
Luky Alfirman Komisaris Utama
President Commissioner Further, the Board of Commissioners continues to encourage
the Board of Directors to actively participate and strengthen the coordination with the relevant stakeholders in preparation for
required legal basis, as mentioned in an amendment of Indonesian Government Regulation No.35 of 2009 on State Capital Injection
for the Establishment of a State-Owned Enterprise in Infrastructure Guarantee Provision. In the process of proposed changes discussion,
it is expected that IIGF’s aim and objective will be flexible enough to not only cover the guarantee scheme for PPP projects but also for
other scheme, including Direct Lending. The Government Regulation revision if approved by the President will formalize the expansion of
mandate of the Company as Infrastructure Guarantee Business Entity. Therefore, the Company can operate the Direct Lending scheme in
addition to the guarantee scheme of PPP projects which have been implemented so far.
Next, we have and will continue to encourage the Board of Directors to prepare implement the long term strategy of the Company to create
favorable conditions to the sectormandate expansion including a variety of other required matters such as the preparation of legal
basis, business model, financial aspects as well as the readiness of human resources, organization and other resources.
Expression of Gratitude
Lastly, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our most sincere gratitude to the Board of Directors,
management and all employees of IIGF for their hard work, dedication and achievements throughout 2015. We would also like to thank our
shareholders and all stakeholders in both the public and private sectors, for their trust, support for and cooperation with IIGF, in helping
it to reach its mandated targets for the purpose of ever-faster growth of the Indonesian economy.
28
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Luky Alfirman
Komisaris Utama President Commissioner
Ayu Sukorini
Komisaris Commissioner
Iskandar
Komisaris Commissioner
29
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Luky Alfirman, 46 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan. Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Penjaminan Infrastruktur
Indonesia Persero sejak 19 Agustus 2013. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Pusat Harmonisasi dan Kebijakan Kementerian
Keuangan PUSHAKA, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro di Badan Kebijakan
Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Beliau mulai bekerja pada Kementerian Keuangan sejak tahun 1995, dengan
penugasan pertama pada Direktorat Jenderal Pajak, dan kemudian bergabung dengan Badan Kebijakan Fiskal.
Beliau memiliki gelar Doktor PhD dan Master MA dalam bidang ekonomi dari University of Colorado, Boulder, Amerika Serikat, dan
gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung ITB. Sejak tahun 2004 sampai sekarang, beliau juga aktif mengajar di
Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi.
Beliau juga telah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan lanjutan dalam bidang Perpajakan, Manajemen Risiko, Good
Governance dan Leadership, yang diselenggarakan berbagai institusi, seperti University of Chicago Booth School of Business,
John F. Kennedy School of Government, Harvard University, IMF, dan ADBI. Selain itu beliau telah diundang sebagai pembicara
di berbagai forum atau seminar internasional, di antaranya IMF, ADFIMI, Economist, IFN, dan Indonesia Investor Forum.
Luky Alfirman, 46 years old, domiciled in South Jakarta. Has served as President Commissioner of IIGF since August 19, 2013. He currently
serves as the Head of Center for Analysis and Policy Harmonization of Secretariat-General, Ministry of Finance, after his previous position as
the Head of Macro Economic Policy unit at the Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance. He has worked at the Ministry of Finance since
1995, first at the Directorate General of Taxation, later moved to the Fiscal Policy Agency.
He obtained a Doctorate and a Master degree in Economics from the University of Colorado, Boulder, US, and a Bachelor’s degree
in Industrial Engineering from the Bandung Institute of Technology ITB. Since 2004, he has been active in teaching at the Faculty of
Economics, University of Indonesia.
He also participated in several training and secondary education in tax, risk management, good governance and leadership organized by
various institutions, including the University of Chicago Booth School of Business, the John F. Kennedy School of Government, Harvard
University, IMF and ADBI. He has also been invited as speaker at various international forum and seminars, among others IMF, ADFIMI,
Economist, IFN and Indonesia Investor Forum.
Luky Alfirman
Komisaris Utama President Commissioner
30
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Ayu Sukorini, 49 tahun, berdomisili di Depok, Jawa Barat. Selain menjabat sebagai Komisaris PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia
Persero saat ini juga, menjabat sebagai Direktur Pinjaman dan Hibah di Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Beliau telah bertugas selama hampir 22 tahun di Kementerian Keuangan
dan ditugaskan di berbagai posisi di area Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Pengelolaan Obligasi serta Pengelolaan Utang terutama
pada bidang Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan. Beliau terlibat secara langsung dalam eksekusi penerbitan Obligasi
Negara sejak tahun 2003 sampai 2007 baik di pasar domestik dan internasional.
Beliau memiliki gelar Master of Arts MA dalam bidang ekonomi dari Universitas Colorado, Denver, Amerika Serikat, dan gelar
sarjana dalam bidang ekonomi dari Universitas Satya Wacana, Salatiga. Beliau juga telah mengikuti berbagai pendidikan
profesional lanjutan yang diselenggarakan beberapa institusi di Singapura, Washington DC, Sydney dan Tokyo dalam area
Kebijakan Fiskal, Manajemen Risiko dan Pasar Keuangan. Beliau juga berpartisipasi aktif sebagai penyaji dalam berbagai forum
internasional seperti pertemuan pengelola utang di London, Washington, Tokyo dan kawasan regional.
Ayu Sukorini
Komisaris Commissioner
Ayu Sukorini, 49 years old, domiciled in Depok, West Java. In addition to her role as a Commissioner at IIGF, she currently serves as Director
of Grant and Loan at Directorate General of Financing and Risk Management, Ministry of Finance. She has worked for almost 22
years at the MoF, serving in several positions in the areas of Fiscal Policy, Bond Management Policy and Loan Management, especially
with regard to Planning and Policy Formulation. She was directly involved in the issuing of state bonds from 2003 to 2007, both in the
domestic and international markets.
She obtained a Master degree in Economics from the University of Colorado, Denver, US, and a Bachelor degree in Economics from
Satya Wacana University in Salatiga. She has attended a number of secondary educations held by various institutions in Singapore,
Washington DC, Sydney and Tokyo in the areas of fiscal policy, risk management and financial markets. She has also been actively
participated as panelist at various International forums on Loan Management in London, Washington, Tokyo and other regional areas.
31
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Iskandar, 62 tahun, berdomisili di Depok, Jawa Barat. Beliau menjabat sebagai komisaris pada PT Penjaminan Infrastruktur
Indonesia Persero, pernah bertugas di Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian
Keuangan. Beliau lama bertugas sebagai Kepala Kantor wilayah di beberapa provinsi di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan juga
di kantor pusat sebagai Direktur Sistem Perbendaharaan pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
Pada masa-masa awal dimulainya reformasi manajemen keuangan pemerintah di Indonesia, beliau terlibat langsung baik sebagai
penyelenggara maupun sebagai narasumber di berbagai Kementerian dan Lembaga, termasuk bagi para duta besar
Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Palembang, dan telah mengikuti berbagai pendidikan kedinasan
baik di dalam maupun di luar negeri. Iskandar, 62 years old, domiciled in Depok, West Java. Serves as a
Commissioner of IIGF. He formerly worked at the Directorate General of Budget and the Directorate General of Treasury of the Ministry of
Finance. He served for an extensive time as Regional Office Head in provinces across Sumatera, Java, Bali and Sulawesi and also
as Treasury System Director in the Head Office of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance.
He has involved in Indonesia’s government financial management reform since the early stage, both as the organizer and the resource
person for various ministries and agencies, including for Indonesian ambassador in the Middle East and Africa.
He completed his education at Sriwijaya University Faculty of Economics in Palembang and participated in various trainings both
in Indonesia and abroad.
Iskandar
Komisaris Commissioner
32
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Dengan potensi yang ada, dan dukungan seluruh pemangku kepentingan dan
Pemerintah selaku pemegang saham, kami yakin PT PII mampu berperan secara
signifikan dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
We believe that IIGF is able to contribute significantly to the acceleration of infrastructure development in Indonesia,
by having the existing potential and support from all stakeholders along with the Government as shareholder
Sinthya Roesly
Direktur Utama President Director
33
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Mengawali sambutan ini perkenankan kami menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pencapaian yang
kami telah peroleh pada tahun 2015 dan rasa optimisme kami menghadapi tahun-tahun dalam periode masyarakat ekonomi
ASEAN MEA. Untuk itu, tema Laporan Tahunan 2015 adalah “Menarik Investasi Demi Percepatan Pembangunan Infrastruktur”.
Tema tersebut memiliki makna yang mendalam mengenai perjalanan PT PII sebagaimana tujuan utama pembentukan
Perusahaan. Tema tersebut menggambarkan spirit yang terkandung dalam visi dan misi PT PII mendorong percepatan
pembangunan infrastruktur.
Dengan potensi yang ada, dan dukungan seluruh pemangku kepentingan dan Pemerintah selaku pemegang saham, kami
yakin PT PII mampu berperan secara signifikan dalam percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia. Hal ini diharapkan akan
berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional, yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi kesejahteraan
masyarakat.
Analisis Kinerja Tahun 2015
Walaupun kondisi tahun 2015 secara umum merupakan tahun yang penuh tantangan, namun PT PII mampu menorehkan kinerja
keuangan yang cukup baik. Beberapa indikator keuangan yang dapat dikemukakan antara lain adalah aset, investasi, ekuitas,
pendapatan, dan laba bersih. Pada tahun 2015, aset PT PII mampu mencapai Rp7,38 triliun, meningkat 33,68 dari Rp5,52 triliun
pada tahun 2014. Sedangkan, portofolio investasi pada tahun 2015 mencapai Rp5,52 triliun, meningkat 21,24 terhadap posisi
investasi pada 2014 sebesar Rp4,55 triliun. Indikator lain yang juga menunjukkan kinerja positif PT PII adalah dari sisi ekuitas di mana
PT PII mampu mencapai Rp7,29 triliun, meningkat sebesar 33,67 terhadap posisi ekuitas pada tahun 2014 sebesar Rp5,45 triliun.
Dari sisi bottom line, PT PII mampu mempertahankan kinerja dengan baik karena dari 2 indikator utama yaitu pendapatan dan laba
komprehensif seluruhnya mampu membukukan hasil yang positif dan bertumbuh. Dari sisi pendapatan, pada tahun 2015 PT PII
membukukan pendapatan sebesar Rp533,06 miliar, Rp3,07 miliar atau 0,58 jika dibandingkan tahun 2014. Sementara itu, dari ukuran
profitabilitas lainnya yaitu laba komprehensif dimana PT PII pada tahun 2015 mampu memperoleh pencapaian sebesar Rp335,55
miliar, meningkat Rp31,97 miliar atau sebesar 10,53 dibanding tahun sebelumnya dengan perolehan Rp303,574,440 miliar.
Respected Shareholders and Stakeholders,
Firstly, please allow us to convey our gratitude to the Almighty God for the achievement we have gained in 2015 and our optimism to
face the coming years of ASEAN Economic Community AEC. Therefore, the theme of the 2015 Annual Report is “Encouraging
Investment, Accelerating Infrastructure Development”. The theme has a deep meaning related to IIGF journey as well as the main
objective of the Company’s establishment. The theme depicts the spirit of IIGF’s vision and mission to encourage the acceleration of
infrastructure development.
With the existing potential, and support from all stakeholders and Government as shareholder, we believe that IIGF is able to contribute
significantly to the acceleration of infrastructure development in Indonesia. It is expected to have an impact on national economic
growth that will eventually give a positive impact on public welfare.
2015 Performance Analysis
Although 2015 was a year full of challenges, IIGF was able to record sound financial performance. Several financial indicators delivered,
among others, are assets, investment, equity, income, and net income. In 2015, IIGF’s assets reached Rp7.38 trillion, up 33.68
from Rp5,52 trillion in 2014. Meanwhile, the investment portfolio in 2015 realized at Rp5.52 trillion, up 21.24 against investment
portfolio in 2014 of Rp4.55 trillion. Other indicator which also showed IIGF’s positive performance was the equity in which IIGF was able
to achieve Rp7.29 trillion, increased by 33.67 against the equity position in 2014 of Rp5.45 trillion.
From the bottom line perspective, IIGF managed to maintain its performance well because both of the two main indicators, income
and comprehensive income, posted a positive result. In 2015 IIGF posted revenue of Rp533.06 billion, Rp3.07 billion, or 0.58 if
compared to 2014. Meanwhile, from other profitability measure, i.e.comprehensive income, IIGF was able to achieve Rp335.55
billion in 2015, up Rp31.97 billion, or 10.53 compared to prior year of Rp303.574,440 billion.
34
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Dari sisi permodalan, PT PII mendapat suntikan modal dari Pemegang Saham sebesar Rp1,50 triliun. Tambahan modal ini
akan menopang dan meningkatkan kapasitas penjaminan PT PII pada terhadap proyek yang telah berjalan dan potensi proyek
infrastruktur dan tahun-tahun berikutnya. Penambahan modal tersebut merupakan wujud komitmen dari Pemerintah dan PT PII,
untuk terus mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur dan menumbuhkan kepercayaan investor berinvestasi di dalam
negeri.
PT PII terus mendorong dan mendukung proyek-proyek infrastruktur Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU
yang memiliki skala ekonomi yang prospektif sekaligus bankable, dengan mengacu pada rancangan proyek yang disusun dengan
proses yang akuntabel melalui model proyek yang dikembangkan selama ini.
Kendala-Kendala Yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam merealisasikan proyek pembangunan infrastruktur dalam skema KPBU, di tahun 2015 masih belum
banyak berubah, yakni terutama adalah terkait dengan kesulitan pengadaan lahan pada beberapa proyek infrastruktur tertentu.
Seluruh kendala-kendala tersebut membutuhkan terobosan penyelesaian yang tepat dengan dukungan dan peran Pemerintah.
Kendala yang lain adalah terkait keterbatasan kapasitas pemangku kepentingan di sektor publik dalam penanganan proyek dengan
skema KPBU. PJPK sebagai pemilik proyek infrastruktur masih memiliki keterbatasan dalam mempersiapkan dan menstruktur
suatu proyek agar menjadi bankable. Para PJPK yang belum terbiasa dengan kompleksitas yang dituntut dalam skema KPBU
menyangkut alokasi sumber daya, termasuk pendanaan proyek, ataupun pembagian risiko, dan bagaimana semua itu harus
dituangkan dalam suatu kontrak yang dipersiapkan dengan baik. From the capital side, IIGF obtained Rp1.50 trillion following the
capital injection from the shareholder. This additional capital will sustain and increase IIGF guarantee capacity on the ongoing
projects and potential infrastructure projects in the subsequent years. The additional capital participation shows the Government
and IIGF’s commitments to continue encouraging infrastructure development and fostering investors’ confidence to invest in
Indonesia.
IIGF continued to encourage and support Public Private Partnership PPP project which have prospective economies of scale and
bankable as well, based on the accountable project design that has been collated through the project model developed in the
whole years.
Obstacles Encountered
The obstacles encountered in the realization of infrastructure development project under PPP scheme in 2015 were still not
much changed, especially due to land provision difficulties in certain infrastructure projects. All the obstacles need an effective
breakthrough solution supported by the Government support.
Another obstacle was because of the limited capacity of stakeholders in public sector handling the PPP projects. The Contracting
Agencies as project owner still have the limitations in preparing and structuring a project to be bankable. The CAs were still not
used to the complexity of PPP scheme especially related to resource allocation, project funding, or risk distribution and how that should
be implemented in well prepared contract.
35
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Prospek Usaha PT PII
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 yang mengalami peningkatan didukung oleh akselerasi belanja pemerintah
seiring dengan realisasi proyek-proyek infrastruktur dan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. Bank Indonesia
memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 berada pada kisaran 5,2 – 5,6. Proyeksi tersebut didasarkan pada peningkatan
realisasi berbagai proyek infrastruktur pemerintah yang akan meningkatkan aktivitas dunia kerja dan dunia usaha. Pertumbuhan
ekonomi pada level tersebut diharapkan akan berdampak positif bagi peningkatan daya beli domestik dan akan mendorong
perbaikan pada berbagai indikator ekonomi nasional.
Merujuk data pada penghujung tahun 2015, laju inflasi terkendali sesuai dengan harapan yaitu berada level 4. Level inflasi yang
relatif terkendali diharapkan akan berdampak pada perbaikan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Jika pada tahun 2015 nilai tukar
pada level Rp14.000, diharapkan pada tahun 2016 akan membalik di level Rp12.750 hingga Rp13.000 yang menimbulkan dampak
positif bagi peningkatan kinerja berbagai indikator ekonomi nasional, termasuk penurunan suku bunga.
Secara umum, ekonomi nasional tahun 2016 diproyeksikan akan mengalami perbaikan dan peningkatan. Hal tersebut merupakan
akumulasi dari berbagai upaya dan inisiatif pemerintah dalam mendorong belanja pemerintah khususnya bidang infrastruktur
yang diharapkan dapat mendorong pergerakan dan pertumbuhan sektor riil. Kondisi demikian diharapkan berimbas pada perbaikan
berbagai indikator ekonomi baik makro maupun mikro, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi bisnis Perusahaan.
Berdasarkan indikator-indikator pertumbuhan ekonomi tersebut, PT PII yakin bahwa pengembangan infrastruktur terus menjadi
prioritas bagi Pemerintah. Sebagai badan usaha penjaminan infrastruktur, PT PII optimis untuk dapat berkontribusi lebih luas
kepada kebijakan Pemerintah mendorong percepatan penyediaan
IIGF Business Prospects
The economic growth in 2015 was supported by improved spending by the Indonesian Government along with the realization
of infrastructure projects and the issuance of economic policy packages. The Central Bank of Indonesia forecasts an economic
growth at the range of 5.2 to 5.6 in 2016. This projection is based on the realization of various government infrastructure projects
that will boost the working and business activities. The economic growth on that level is expected to have a positive impact on the
escalation of domestic purchasing power and to encourage the improvement in various national economic indicators.
In reference to the data at the end of 2015, the inflation rate was under control, in line with the expectation of 4. The relatively
restrained inflation level was relied upon to have an increase impact on Rupiah exchange rate against the USD. If in 2015 the exchange
rate was at the level of Rp14,000, in 2016 it is anticipated to be at the level of Rp12,750 to Rp13,000, which will have positive
consequences in enhancing the performance of various nationwide economic indicators, including lower interest rates.
In general, the projection of national economy in 2016 showed the improvement and growth. that was the accumulation of
Government’s efforts and initiative to increase their spending especially in infrastructure sector which was expected to drive
the movement and growth of the real sector. Those conditions were expected to give an impact on the improvement of various
economic indicators both macro and micro, which in return will positively affect the Company’s business.
Based on the aforementioned economic growth indicators, IIGF believes that infrastructure development continues to be a priority
for the Government. As an infrastructure guarantee business entity, IIGF is confident to make broader contributions to government policy,
to accelerate the provision of national infrastructure along with the
36
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
infrastruktur nasional seiring dengan peningkatan kapasitas penjaminan yang dimiliki Perusahaan. Dengan terbitnya Perpres
38 tahun 2015, PT PII dapat memperluas cakupan usahanya untuk dapat menjamin 19 sektor infrastruktur yang dikembangkan melalui
skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU. Optimisme Perusahaan sebagai pengemban misi Pemerintah
dalam bidang penjaminan infrastruktur didukung oleh besarnya potensi proyek-proyek infrastruktur. Besarnya nilai proyek-proyek
yang akan dikembangkan dengan skema KPBU diperkirakan mencapai sekitar Rp120 triliun mencakup sektor kelistrikan, sektor
air, sektor jalan tol, telekomunikasi dan sektor transportasi. Untuk dapat mendukung beberapa proyek infrastruktur prioritas,
PT PII menjajaki perluasan mandat untuk penjaminan terkait proyek infrastruktur selain dengan skema KPBU antara lain terkait
penjaminan Direct Lending, Penjaminan Penugasan Hutama Karya untuk proyek Trans Sumatera, Surat Jaminan Kelayakan Usaha
SJKU PT PLN dan Surat Jaminan Pemerintah Pusat SJPP PDAM.
Target dan Strategi Bisnis
Menghadapi tahun 2016, PT PII telah merumuskan beberapa target pencapaian kinerja dengan rasa optimisme yang tinggi.
Perusahaan meyakini bahwa tahun-tahun ke depan merupakan periode yang akan berdampak positif dan pertumbuhan
ekonomi nasional di kawasan ASEAN. Beberapa indikator yang menggambarkan optimisme pada tahun 2016 antara lain:
1.
Perluasan sektor infrastruktur yang dapat diberikan penjaminan oleh PT PII sesuai dengan Peraturan Presiden
No. 38 Tahun 2015, yang semula berjumlah 8 sektor menjadi 19 Sektor. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih luas
lagi kepada PT PII untuk dapat berkontribusi aktif dalam mendukung dan mendorong percepatan pembangunan
infrastruktur di berbagai pelosok Indonesia. Hal ini juga didukung oleh peningkatan Modal Perusahaan melalui
Penyertaan Modal Negara yang terakhir berjumlah Rp1.5 Triliun sehingga dapat menjamin lebih banyak proyek lagi.
2. Pemerintah juga dengan menerbitkan Peraturan Presiden
No. 3 Tahun 2016 telah mengidentifikasi 225 proyek strategis nasional yang memberikan credible pipeline bagi PT PII
untuk mulai melakukan pendekatan atas proyek-proyek yang berpotensi diberikan penjaminan.
Company’s guarantee capacity enhancement. With the issuance of Presidential Regulation No.38 of 2015, IIGF can expand its business
scope to guarantee 19 infrastructure sectors developed through Public Private Partnership PPP scheme.
The optimism of the Company as the Government’s mission caretaker in infrastructure guarantee is supported by the magnitude
of infrastructure projects potentials. The value of projects that will be developed using PPP scheme is estimated at around Rp120
trillion, covering electricity, water, toll road, telecommunication and transport sectors.
In order to support multiple priority infrastructure projects, IIGF is exploring the mandate expansion for guarantee related to
infrastructure projects using other than PPP schemes, among others, Direct Lending guarantee, guarantee of Hutama Karya Assignment
for Trans Sumatra highway project, Business Feasibility Guarantee Letter SJKU for PT PLN and Central Government Guarantee Letter
SJPP for Municipal Water Utility Company PDAM.
Target and Business Strategy
IIGF has formulated several performance achievement targets to encounter year 2016 with great enthusiasm.The Company believes
that the years ahead are the periods which will bring positive impact and growth of the national economy in the ASEAN region. Some
indicators that reflect the optimism of 2016 include:
1. The expansion of infrastructure sectors that can be given
guarantee by IIGF in accordance with the Presidential Decree No. 38 of 2015, which originally was for 8 sectors,
now became 19 Sectors. This provides wider opportunities for IIGF to actively contribute in supporting and encouraging
infrastructure development in various remote areas of Indonesia. It is also supported by an increase in the Company
capital through State Capital Injection of Rp1.5 Trillion so as to guarantee more projects.
2. The Government issued Presidential Regulation No. 3 of 2016
and has identified 225 national strategic projects which give credible pipeline for IIGF to begin approaching the projects
which have the potentials to be given the guarantee.
37
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Untuk menunjang pencapaian kinerja, PT PII akan menerapkan beberapa strategi dalam menghadapi dinamika tahun 2016.
Langkah dan strategi yang telah dirumuskan antara lain: 1.
Perkuatan pengembangan kapasitas melalui aliansi strategis dengan perguruan-perguruan tinggi terkemuka di berbagai
daerah di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk dapat memberikan informasi, masukan, pembelajaran atas
pembangunan infrastruktur melalui skema KPBU.
2. Perkuatan dan peningkatan kapasitas penjaminan selain dari
perolehan PMN, namun juga membangun aliansi strategis dengan berbagai lembaga keuangan sebagai mitra penjamin
atau co-guarantor.
3. Meningkatkan fokus kepada proyek-proyek yang dapat
dijadikan showcase dan memiliki unsur replicability yang tinggi agar dapat dijadikan percontohan untuk proyek-proyek
sejenis lainnya.
Penerapan Tata Kelola
Manajemen PT PII sepenuhnya menyadari betapa pentingnya implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG
bagi pencapaian kinerja Perusahaan. GCG menjadi penting karena pada dasarnya didesain untuk melindungi kepentingan
stakeholders maupun shareholders. Selain itu, bagi Perusahaan, GCG merupakan pilar penting bagi
keunggulan daya saing berkelanjutan. Penerapan GCG secara konsisten akan memperkuat posisi daya saing Perusahaan,
memaksimalkan nilai Perusahaan, mengelola sumberdaya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan
memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan stakeholders, sehingga PT PII dapat beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan
dalam jangka panjang. PT PII berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan
berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG.
Optimalisasi penerapan GCG
Optimalisasi penerapan GCG PT PII terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, pengujian
keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasiketentuan untuk mendukung
pelaksanaan GCG yang semakin efektif. Kelengkapan kebijakan dan SOP untuk mendukung pelaksanaan GCG diantaranya adalah:
Pedoman GCG, Code of Conduct, Board Manual, Charter Komite Audit, Road Map GCG dan SOP terkait lainnya.
To support the performance achievement, IIGF will apply several strategies in dealing with the dynamics of year 2016. The measures
and strategies which have been formulated, among others: 1.
Strengthening capacity building through strategic alliances with leading universities in various regions across Indonesia
that aims to provide information, feedback, learning on infrastructure development through PPP scheme.
2. Strengthening and enhancing guarantee capacity aside than
State Capital Injection, also building a strategic alliances with various financial institutions as co-guarantors.
3. Increasing focus on projects that can be used as a showcase
and have the high replicability element to be used as a model for other similar projects.
Corporate Governance Implementation
IIGF management is fully aware of the significance of Good Corporate Governance or GCG implementation for the Company’s
performance achievement. GCG becomes essential because it is basically designed to protect the interests of the stakeholders
and shareholders.
In addition, GCG is a critical pillar for sustainable competitive advantage for the Company. The consistent implementation of GCG
will strengthen the Company’s competitive position, maximize the value of the company, manage resources and risk more efficiently
and effectively, which in turn will strengthen the trust of shareholders and stakeholders, so that IIGF may operate and grow sustainably
in the long term. IIGF is fully committed to implement GCG at all levels of the organization which is guided by various terms and
conditions associated with GCG implementation.
Optimization of GCG Implementation
The optimization of GCG implementation continues to be done by strengthening the infrastructure to reach its best practices, reliability
testing as well as system and procedure adjustments in accordance with the development of business and regulations provisions that
support more effective GCG implementation. A comprehensiveness set of policies and SOPs to support GCG implementation includes:
GCG Guidelines, Code of Conduct, Board Manual, Audit Committee Charter, GCG Road Map and other relevant SOPs.
38
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme
untuk membantu organisasi dalam melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin berperannya sumber daya manusia dalam
mencapai keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya perhatian terhadap manajemen SDM. Terkait dengan hal tersebut,
PT PII berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki sebagai salah satu modal dasar dalam menghadapi
persaingan.
Komitmen tersebut, diwujudkan dengan pelaksanaan pengembangan SDM melalui training peningkatan kompetensi. Pada tahun 2015,
PT PII telah melaksanakan inhouse training sebanyak 61 training dan public training sebanyak 8 delapan training dengan total
keikutsertaan karyawan sebanyak 72 orang baik dalam negeri maupun luar negeri.
Perubahan Komposisi Direksi
Komposisi Direksi pada tahun 2015, tidak mengalami perubahan. Komposisi Direksi yang ada saat ini diangkat berdasarkan
keputusan RUPS tanggal 31 Desember 2014. Adapun komposisi Direksi tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Sinthya Roesly
: Direktur Utama Armand Hermawan
: Direktur Keuangan Manajemen Risiko
Yadi Jaya Ruchandi : Direktur Operasi
Human Resource Development
Humans are one of the resources within an organization. The emergence of need for professionalism to assist organization in
carrying out its objectives indicates greater involvement of human resources in the organization’s success and increasing focus on
human resource management. Related to the above mentioned, IIGF is committed to develop the existing human resources as one
of the basic capitals in facing competition.
That commitment is realized with the implementation of human resource development through competency enhancement trainings.
In 2015, IIGF has conducted 61 inhouse trainings and 8 public trainings with a total participation of 72 employees, both domestically
and abroad.
Changes in the Board of Directors Composition
The composition of the Board of Directors in 2015 did not change. The current Board of Directors composition appointed by
the GMS decision dated December 31, 2014. The composition of the Board of Directors in 2015 was as follows:
Sinthya Roesly
: President Director Armand Hermawan
: Director of Finance Risk Management
Yadi Jaya Ruchand : Director of Operations
39
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Penutup
Telah dilalui bersama, tahun 2015 merupakan waktu bagi PT PII untuk membuktikan dan mengimplementasikan model bisnis
penjaminan berdasarkan pengetahuan, kapasitas, dan proses bisnis yang telah dibangun sepanjang 5 lima tahun sejak berdiri.
Alhasil, berbagai proyek-proyek KPBU dapat didorong maju hingga ke tahapan akhir transaksi dari penjaminan proyek-proyek tersebut
antara lain di sektor telekomunikasi dan informatika dan sektor jalan tol, ditandatangani perjanjian kerjasama KPBU dan penjaminannya
pada awal 2016.
Kami menyadari sepenuhnya, tahun-tahun ke depan merupakan tahun yang penuh tantangan tetapi juga sekaligus memberikan
peluang bagi PT PII untuk lebih eksis, unggul dan terpercaya. Kedepan, PT PII terus berupaya meningkatkan peran sertanya
dalam pembangunan infrastruktur melalui peningkatan kapasitas penjaminan. Dengan dukungan dan kerja sama dari para pemangku
kepentingan, PT PII optimis dapat mencapai kemajuan lebih jauh dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Perusahaan dalam
mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia.
Akhirnya, atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh karyawan PT PII yang selama ini telah
bekerja sama dengan solid dan penuh dedikasi demi kemajuan Perusahaan. Kami juga sangat menghargai dukungan Pemegang
Saham dan kerja sama dari Dewan Komisaris, serta pemangku kepentingan lainnya, termasuk mitra kerja di berbagai Kementerian
dan Lembaga Pemerintahan di pusat dan daerah, para Penanggung Jawab Proyek Kerjasama, serta investor dan perbankan.
Jakarta, Maret 2016 Jakarta, March 2016
Sinthya Roesly Direktur Utama
President Director
Closing
The year 2015 has been passed and that was time for IIGF to prove and implement its business model based on knowledge,
capacity, and business process that have been developed since the Company’s establishment 5 five years ago. As a result, various
PPP projects such as telecommunication sector and toll road sector could be pushed forward to the final stage of the guarantee with the
signing of PPP cooperation agreement and guarantee agreement in the early year 2016.
We fully realized that the years ahead shall be challenging years but also simultaneously provide opportunities for IIGF to be existent,
superior and reliable. In the future, IIGF continues to elevate its participation in infrastructure development through guarantee
capacity building. With support and cooperation of the stakeholders, IIGF is optimistic to achieve further progress in actualizing the
vision, mission and objectives of the Company in supporting the development of Indonesian infrastructure.
To conclude, on behalf of the Board of Directors, we would like to extend our sincere gratitude to all IIGF employees who have
exhibited solid and dedicated teamwork for the interest of the Company’s greatness. We also appreciate Shareholders’ support
and the cooperation of the Board of Commissioners, as well as other stakeholders, including our partners in various Ministries, Central
and Regional Government Institutions, Contracting Agencies, as well as investors and banks.
40
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PROFIL DIREKSI
PROFILE OF DIRECTORS
Sinthya Roesly
Direktur Utama President Director
Yadi J. Ruchandi
Direktur Operasi Director of Operations
Armand Hermawan
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Director of Finance and Risk Management
41
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Sinthya Roesly, 46 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur
Indonesia Persero sejak Desember 2009. Beliau pernah berbakti di PT PLN Persero selama lebih dari 19 tahun dengan
berbagai penugasan mulai dari keuangan korporat, pendanaan, perencanaan korporat dan strategi, komersial, operasi sistem
tenaga listrik dan transmisi, serta konstruksi proyek pembangkit listrik.
Selama di PLN, beliau terlibat secara penuh dalam mendapatkan pembiayaan untuk proyek-proyek PLN baik dari lembaga multilateral
dan bilateral, termasuk program percepatan pembangkit 10.000 MW, serta pembiayaan dari obligasi domestik dan global serta
pendanaan dari perbankan domestik dan internasional. Beliau juga terlibat secara aktif dalam pengembangan electricity trading
mechanism untuk sistem Jawa-Bali, penyiapan sistem operasi untuk IPP generasi pertama di Indonesia pada akhir tahun 1990,
selain keterlibatannya dalam berbagai proses restrukturisasi korporasi dan sektor ketenagalistrikan di Indonesia pada akhir
1990an sampai awal 2000an.
Sinthya Roesly pernah menjadi Ketua Kelompok Kerja untuk Energy Market Reform - World Energy Council, Indonesia National
Committee dari tahun 2005 – 2006. Sinthya Roesly memiliki gelar Master of Management dari IPMI International Business School
dan MBA dari Monash University, Australia; gelar MEngSc dalam Power Systems dari University of New South Wales, Australia; dan
gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Indonesia. Sinthya Roesly, 46 years old, domiciled in South Jakarta. Has
served as the President Director of IIGF since December 2009. She previously worked at PT PLN Persero for more than 19 years and
in several capacities, including in the areas of corporate finance, funding, corporate planning and strategy, commerce, power supply
and transmission operational systems and power plant project constructions.
During her assignment in PLN, she was directly involved in sourcing funding for PLN’s projects from both bilateral and multilateral bodies,
including the program to accelerate a 10,000 MW generator with funding from domestic and global bond and also international banks.
She was also directly involved in developing the electricity trading mechanism for the Java-Bali system, preparing the system for the first
generation of independent power producers in the late 1990s. She was also involved in a number of corporate restructuring processes in
the electricity supply sector from the late 1990s until the early 2000s.
Sinthya Roesly was also Head of the Working Group for Energy Market Reform at the World Energy Council, Indonesia National Committee,
from 2005 to 2006. Sinthya Roesly obtained her Master degree in Management from IPMI International Business School and an MBA
from Monash University, Australia; a MEngSc in Power Systems from the University of New South Wales, Australia; and a Bachelor degree
in Electrical Engineering from the University of Indonesia.
Sinthya Roesly
Direktur Utama President Director
42
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Yadi J. Ruchandi, 44 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan. Beliau menjabat sebagai Direktur Operasi PT Penjaminan Infrastruktur
Indonesia Persero sejak Desember 2009. Sebelumnya, beliau adalah Wakil Presiden Eksekutif dari sebuah integrated logistics
and aviation group dan Direktur Keuangan dari sebuah Perusahaan penerbangan swasta. Beliau memiliki pengalaman yang luas
di bidang keuangan dan investasi perbankan, serta bekerja di berbagai Perusahaan dan organisasi terkemuka termasuk Bank
American-Express dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional Bank Indonesia.
Beliau telah memiliki berbagai pengalaman mulai dari Merger and Acquisition, negosiasi dan restrukturisasi hutang korporat,
business turnaround dan pengembangan proyek. Yadi J. Ruchandi adalah seorang Chartered Financial Analyst CFA dan memiliki
gelar dalam bidang teknik mesin dan MBA dari Thunderbird- American Graduate School of International Management, USA.
Yadi J. Ruchandi, 44 years old, domiciled in South Jakarta. Has served as IIGF’s Director of Operations since December 2009. He
was previously Vice Executive President at an integrated logistics and aviation group and Finance Director at a private airline company.
He has broad experience in finance and investment banking, having worked at a number of renowned organizations and companies,
including Bank American-Express and the Indonesian Bank Restructuring Agency.
He has experience in many fields, including mergers and acquisitions, negotiation and restructuring of corporate debt, business turnaround
and project development. Yadi J. Ruchandi is a Chartered Financial Analyst CFA and obtained his degree in Mechanical Engineering and
MBA from the Thunderbird-American Graduate School of international Management, USA.
Yadi J. Ruchandi
Direktur Operasi Director of Operations
43
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Armand Hermawan, 47 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan. Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT
Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero sejak Desember 2009. Sebelumnya, beliau menghabiskan kehidupan profesional di
Perusahaan telekomunikasi raksasa Indonesia, Indosat. Jabatan terakhir beliau di Indosat adalah Senior Vice President SVP dan
Chief of Group Controlling Office. Selama di Indosat, beliau dipercaya untuk berperan penting
dalam transaksi Merger and Acquisition dan aksi korporat lainnya seperti IPO dan penerbitan obligasi syariah. Pada saat beliau di
Divisi Corporate Strategy, Indosat mendapatkan award sebagai Perusahaan dengan “The Best Strategy Company” dari Asia
Money pada tahun 2005.
Beliau adalah seorang Chartered Accountant CA, Certified Public Accountant CPA dan Certified Management Accountant CMA.
Beliau memperoleh gelar Master of Commerce and Management MCM dari University of Lincoln, NZ dan PhD di bidang keuangan
dari University of Newcastle, NSW, Australia. Armand Hermawan, 47 years old, domiciled in South Jakarta. Has
served as Director of Finance and Risk Management since December 2009. He previously worked at Indonesia’s largest telecommunication
company, Indosat, serving as Senior Vice President SVP and Chief of Group Controlling Office.
During his assignment at Indosat, he was entrusted with a major role in Mergers and Acquisitions and other corporate actions such as
Initial Public Offering and issuance of sharia bonds. While he was in the Corporate Strategy division, Indosat received an award for “The
Best Strategy Company” from Asia Money in 2005.
He is a Chartered Accountant CA, Certified Public Accountant CPA and Certified Management Accountant CMA. He obtained
a Master’s degree in Commerce and Management MCM from the University of Lincoln, New Zealand, and a PhD in Finance from the
University of Newcastle, NSW, Australia.
Armand Hermawan
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Director of Finance and Risk Management
44
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2015
STATEMENT OF RESPONSIBILITY FOR 2015 ANNUAL REPORT
Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan
Tahunan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Tahun Buku 2015
Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan
tanggung jawab Manajemen PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi melalui penandatanganan masing-masing di bawah ini.
Accountability Statement of The Board of Commissioners and Directors for the 2015
Annual Report of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund
The Annual Report, including the Corporate Governance Report, the Financial Report and other relevant information is the Indonesia
Infrastructure Guarantee Fund management accountability and has been approved by all the undersigned members of the Board
of Commissioners and Board of Directors below.
Dewan Komisaris,
Board of Commissioners,
Luky Alfirman Komisaris Utama
President Commissioner
Direksi,
Directors,
Sinthya Roesly Direktur Utama
President Director Ayu Sukorini
Komisaris Commissioner
Armand Hermawan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
Director of Finance and Risk Management Iskandar
Komisaris Commissioner
Yadi J. Ruchandi Direktur Operasi
Director of Operations Jakarta,
2016
45
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PRoFIL PERUSAHAAN
03
PT PII dirancang sebagai lembaga penyedia penjaminan yang kredibel untuk proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU untuk
meningkatkan kelayakan kredit proyek-proyek infrastruktur guna menarik partisipasi swasta dalam proyek- proyek infrastruktur di Indonesia.
IIGF is designed to be a credible guarantee provider for Public Private Partnership PPP infrastructure projects to improve creditworthiness and to attract participation of private sector of infrastructure projects in
Indonesia.
CompANY pRoFILE
48
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
IDENTITAS PERUSAHAAN
COMPANY IDENTITY
49
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
50
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Nama Perusahaan Name of the Company
: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund Nama Panggilan
Abbreviated Name :
PT PII IIGF
Bidang Usaha Line of Business
: Penjaminan Infrastruktur dalam proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha KPBU
Infrastructure Guarantee for Public-Private Partnership PPP projects Status Perusahaan
Company Status :
Badan Usaha Milik Negara BUMN State-Owned Enterprise SOE
Kepemilikan Ownership
: Pemerintah Indonesia 100
100 owned by the Government of Indonesia Anak Perusahaan
Subsidiary :
Tidak ada None
Tanggal Pendirian Date of Establishment
: 30 Desember 2009
December 30, 2009
Dasar Hukum Legal Basis of Establishment
: Akta Pendirian oleh: Notaris Lolani Kurniati Irdham-Idroes, SH. LLM No. 29 tanggal 30
Desember 2009. Deed of Establishment: Based on the Notarial Deed of Lolani Kurniati Irdham-Idroes,
SH. LLM No. 29 dated December 30, 2009. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir
dirubah dengan Akta Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. No. 59 tanggal 11 April 2013. The Company’s Articles of Association has been amended several times and lastly
amended by Deed of Aryanti Artisari, SH, M.Kn. No.59 dated April 11, 2013. Modal Dasar
Authorized Capital :
Rp9.000.000.000.000, terdiri dari 9.000.000 lembar saham dengan nominal Rp1.000.000 per saham
Rp9.000.000.000.000, consist of 9,000,000 shares with nominal value of Rp1,000,000 per share
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital
: Rp6.000.000.000.000, terdiri dari 6.000.000 lembar saham dengan nominal
Rp1.000.000 per saham Rp6.000.000.000.000, consist of 6,000,000 shares with nominal value of
Rp1,000,000 per share Pencatatan di Bursa
Stock Listing :
Saham Perusahaan belum dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. the Company’s shares is unlisted in the Indonesian Stock Exchange.
Jumlah Karyawan Number of Employees
: 75
Kantor Pusat Head Office
: Sampoerna Strategic Square
North Tower 14th floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46, Jakarta 12930 Indonesia
Telp. Tel.
: +62 21 57950550
Fax. Fax.
: +62 21 57950040
Website Website
: www.iigf.co.id
Email :
infoiigf.co.id
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
BRIEF HISTORY OF THE COMPANY
51
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia PerseroPT PII sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur BUPI yang dibentuk oleh
Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 Desember 2009 merupakan salah satu instrumen Pemerintah dalam upaya percepatan
penyediaan Infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU. Penjaminan PT PII dimaksudkan untuk meningkatkan
kepastian dalam mencapai Perolehan Pembiayaan Financial Close proyek, melalui peningkatan kelayakan kredit atau bankability dari
proyek-proyek KPBU. Penjaminan infrastruktur sebagai bentuk dukungan fiskal dari Kementerian Keuangan, dimaksudkan untuk
memberikan kepastian kepada swasta terkait komitmen Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK dalam memenuhi kewajiban
finansialnya dalam perjanjian KPBU. Dalam melaksanakan mandatnya, PT PII berperan dalam
kerangka Kebijakan Satu Pelaksana Single Window Policy, yang dimaksudkan untuk mewujudkan akuntabilitas, transparansi serta
konsistensi dalam pemberian jaminan dan pemrosesan klaim, guna meningkatkan kepercayaan investor untuk berpartisipasi dalam
proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, namun dengan tetap menjaga kepentingan Pemerintah, utamanya terkait kewajiban
kontinjensi yang mungkin timbul kepada Pemerintah akibat pemberian penjaminan pemerintah.
Untuk menjalankan fungsi penjaminan sebagai bidang usaha utama, hingga saat ini, Pemerintah telah melakukan penyertaan modal dari
APBN ke PT PII sebesar Rp6 triliun. PT PII secara bertahap akan mengurangi ketergantungan pada APBN dan akan meningkatkan
kapasitas penjaminannya melalui kerja sama dengan berbagai institusi keuangan, baik institusi multilateral Bank Dunia, ADB, IDB,
MIGA, institusi bilateral, maupun lainnya. Perkembangan usaha PT PII sejak pendirian hingga tahun pelaporan
dapat dilihat pada uraian tonggak sejarah berikut: Indonesia Infrastructure Guarantee FundIIGF as Infrastructure
Guarantee Business Entity BUPI established by the Government of Indonesia on December 30, 2009, is one of the instrument of
Government to accelerate the provision of infrastructure through Public Private Patnership PPP scheme. IIGF guarantee is
intended to increase the certainty in achieving financial close through improved creditworthiness and bankability of PPP projects.
Infrastructure guarantee as a form of fiscal support from the MoF is intended to give certainty to private sectors related to financial
obligations of CA in PPP agreement.
In carrying out its mandate, IIGF acts within the framework of the Single Window Policy to uphold accountability, transparency and
consistency in the guarantee provision and claim processing to increase the confidence of investors to participate in infrastructure
projects in Indonesia, while also maintaining the interest of government, mainly in relation to its contingency obligations which
may arise as a result of Government-provided guarantee.
In carrying out guarantee function as its main business, IIGF has obtained State Capital Injection PMN of Rp6 trillion from the
Government. IIGF will gradually lessen its dependency on the state budget and will increase its guarantee capacity through cooperation
with various financial institutions, either multilateral institutions World Bank, ADB, IDB, MIGA, bilateral institutions, or others.
IIGF’s development since its establishment until this reporting year can be seen in the following milestones:
52
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
52
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
52
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
TONGGAK SEJARAH
MILESTONES
Pembentukan PT PII
Pada tanggal 30 Desember 2009, Pemerintah Indonesia mendirikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero, atau PT PII, sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara BUMN melalui Penempatan Modal Negara
sebesar Rp1 triliun sesuai PP No. 35 tahun 2009, sebagai modal dasar ditempatkan dan disetor penuh.
Establishment of IIGF
On December 30, 2009, the Government of Indonesia established Indonesia Infrastructure Guarantee Fund or IIGF, as a State-Owned Enterprise SOE through the Placement of State Capital of Rp1 Trillion
in accordance with the PP No. 35 of 2009, as authorized, issued and fully paid capital.
Peresmian Operasional PT PII
Pada tanggal 11 Mei 2010, PT PII secara resmi mulai beroperasi sesuai mandatnya untuk menyediakan penjaminan bagi proyek-proyek infrastruktur dalam skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU
sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
IIGF Operations Inauguration
On May 11, 2010, IIGF was officially in operation in accordance with its mandate to provide guarantee for infrastructure projects using Public Private Partnership PPP scheme as an effort to accelerate Indonesia’s
infrastructure development.
Peraturan Presiden No. 782010
Penerbitan Peraturan Presiden No. 782010 tanggal 21 Desember 2010 tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan
Infrastruktur menandakan dimulainya era baru proses penjaminan infrastruktur di Indonesia.
Presidential Regulation No. 782010
The Presidential Regulation No. 782010 dated December 21, 2010 on infrastructure guarantee of Public Private Partnership project by the infrastructure guarantee Company, starting the new era in infrastructure guarantee
process in indonesia.
Peraturan Menteri Keuangan No. 260 PMK .0112010
Tanggal 31 Desember 2010, Menteri Keuangan Republik Indonesia menerbitkan Peraturan MenteriKeuangan No. 260PMK.0112010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama
Pemerintah Dengan Badan Usaha, yang merupakan peraturan pelaksana dari Peraturan Presiden No. 782010.
Minister of Finance Regulation No.260 PMK.0112010
On December 31, 2010, the Minister of Finance published a regulation No. 260PMK.0112010 concerning the guidance of infrastructure guarantee implementation in the PPP Projects, which is the implementing regulation
of the Presidential Regulation No. 782010.
Penambahan Penyertaan Modal Negara 2010
Pada akhir Desember 2010, Pemerintah RI menambah Penyertaan Modal Negara PMN di PT PII sebesar Rp1 triliun, merujuk pada PP No. 882010, sehingga total PMN menjadi Rp2 triliun.
Addition of State Capital Injection in 2010
At the end of December 2010, the government of Republic of Indonesia has added the State Capital Injection PMN in IIGF of Rp1 trillion, referring to the PP No. 882010, as the result that total PMN became Rp2 trillion.
2009
2010
53
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
53
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
53
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Penambahan Penempatan Modal Negara
Perusahaan telah menerima Penyertaan Modal Negara PMN sebesar Rp1 triliun
pada tanggal 17 Desember 2012 sehingga total kapasitas penjaminan menjadi Rp4,5
triliun.
Addition of the State Capital Injection
The Company obtained the State Capital Injection PMN of Rp1 trillion on Desember
17, 2012, making the total guarantee capacity to Rp4.5 trillion.
Penandatanganan Nota Kesepahaman
PT PII dengan PT PLN Persero untuk persiapan proyek PLTU Mulut Tambang
Sumsel 9a, 9b 10.
Signing of Memorandum of Understanding
IIGF and PT PLN signed the MoU for the preparation of Mine-Mouth 9a, 9b 10
Power Plant Project, South Sumatera.
Acuan Alokasi Risiko
Maret 2011, PT PII menerbitkan dokumen Acuan Alokasi Risiko yang berisi kategori dan distribusi risiko infrastruktur yang akan menjadi rujukan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam skema KPBU untuk proyek infrastruktur.
Risk Allocation Guideline
In March 2011, IIGF published the Risk Allocation Guideline which stated the distribution and categories of infrastructure risks, as a guideline for the involving parties in PPP scheme.
PLTU Jawa Tengah
Tanggal 6 Oktober 2011, PT PII menandatangani Perjanjian Penjaminan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU 2 x 1.000 MW di Batang, Jawa Tengah, yang menjadi proyek pembangunan infrastruktur skema KPBU pertama yang berhasil
diwujudkan oleh Pemerintah menggunakan fasilitas penjaminan bersama oleh PT PII dan Kementerian Keuangan RI.
Central Java Power Plant
On October 6, 2011, IIGF signed the Guarantee Agreement for the Power Plant project PLTU of 2 x 1.000 MW in Batang, Central Java, as the first PPP infrastructure project realized by the Government through guarantee facility from IIGF and
Ministry of Finance.
Penambahan Penempatan Modal Negara
Pada tanggal 31 Desember 2011, Pemerintah RI meningkatkan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh PT PII melalui tambahan Penempatan Modal Negara sebesar Rp1,5 triliun, sesuai dengan PP No. 552011, untuk memperkuat kapasitas
penjaminan PT PII menjadi total Rp3,5 triliun.
Addition of State Capital Injection
On December 31, 2011, the Government of Indonesia increased the issued and fully paid capital of IIGF through the additional State Capital Injection of Rp1.5 trillion, in line with the PP no. 552011, to strengthen the guarantee capacity of IIGF, to a total
of Rp 3.5 trillion.
Peningkatan Kapasitas Penjaminan
Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari World Bank Loan senilai USD25 juta dan implementasi
co-guarantee dengan MIGA senilai USD 50 juta untuk peningkatan kapasitas penjaminan dalam rangka
mendukung proyek SPAM Bandar Lampung.
Guarantee Capacity Enhancement
The Company received loan facility from the World Bank Loan of USD 25 million and implementation of
co-guarantee with MIGA of USD 50 million to enhance the guarantee capacity to support the Bandar Lampung
water project.
Pengakuan Peringkat Kredit
Perusahaan mendapatkan peringkat kredit BBB- outlook stabil dari Fitch Ratings, lembaga pemeringkat
keuangan internasional, setara dengan peringkat Pemerintah Indonesia yang menunjukkan pengakuan
atas kapasitas dan kinerja keuangan Perusahaan.
Loan Ratings Recognition
The Company received loan rating of BBB- stable outlook from Fitch Ratings, international financial
ratings institution, which is equal with the Indonesian Government sovereign rating that represent the
recognition on the Company’s capacity and financial performance.
2011
2013 2012
54
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
54
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
54
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Construction Kick Off PLTU Jawa Tengah – Batang CJPP
Pada tanggal 28 Agustus 2015 telah dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan proyek PLTU Jawa Tengah–Batang oleh Presiden Jokowi. Proyek ini merupakan proyek pertama yang mendapatkan penjaminan dari
PT PII.
Construction Kick Off of Central Java Power Plant - Batang CJPP
The construction kick off of Central Java Power Plant in Batang, Central Java was done on August 28, 2015 by President Jokowi. This project was the first PPP project to receive a guarantee from IIGF.
Penerbitan Pernyataan Kesediaan Penjaminan untuk Proyek Jalan Tol Soreang-Pasir Koja
Penerbitan pernyataan kesediaan penjaminan In-Principle ApprovalIPA PT PII untuk proyek Jalan Tol Soreang- Pasir Koja di Bandung, Jawa Barat pada bulan Mei 2015 yang dikembangkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol,
Kementerian PUPERA.
Issuance of In-Principle Approval of Guarantee for Soreang-Pasir Koja Toll Road Project
Issuance of IIGF In-Principle Approval IPA of guarantee for Soreang-Pasir Koja Toll Road project in Bandung, West Java in May 2015, developed by the Toll Road Regulatory Agency, Ministry of Public Works and Public Housing.
Penerbitan Pernyataan Kesediaan Penjaminan untuk Proyek Palapa Ring
PT PII telah menerbitkan Pernyataan Kesediaan Penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk proyek telekomunikasi Palapa Ring pada 20 November 2015.
Issuance of In-Principle Approval of Guarantee for Palapa Ring Project
IIGF issued In-Principle ApprovalIPA of guarantee for Palapa Ring telecommunication project on November 20, 2015.
Pembentukan UNIID
PT PII melalui IIGF Institute memfasilitasi pembentukan Jaringan Kerja antar Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Infrastruktur atau University Network for Infrastructure Development UNIID pada 16 Desember 2015 sebagai forum
para akademisi untuk berkontribusi mendorong percepatan pengembangan infrastruktur di Indonesia.
Formation of UNIID
IIGF through IIGF Institute facilitated the formation of University Network for Indonesia Infrastructure Development UNIID on December 16, 2015 as a forum for academics to contribute in accelerating the development of infrastructure
in Indonesia.
Peluncuran Masyarakat Infrastruktur Indonesia MII
Peluncuran Masyarakat Infrastruktur Indonesia MII yang digagas oleh PT PII dan para ahli di bidang infrastruktur sebagai lembaga profesional bidang infrastrukur pada 17 Desember 2015.
Launch of Masyarakat Infrastruktur Indonesia MII
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund launched “Masyarakat Infrastruktur Indonesia MII” which was initiated by the experts in the field of infrastructure on December 17, 2015.
PLTU Mulut Tambang 9a, 9b 10
Pada tanggal 17 Oktober 2014, Menteri Keuangan menandatangani Persetujuan Penjaminan Bersama untuk proyek KPBU PLTU Mulut Tambang 9a, 9b 10.
Mine-Mouth 9a, 9b 10 Power Plant
On October 17, 2014, the Minister of Finance signed the Co-guarantee Agreement of Mine-Mouth 9a, 9b 10 Power Plant Project.
Perjanjian Kerjasama dengan Universitas
Pada tanggal 18 Agustus 2014, PT PII melalui IIGF Institute dan Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan menandatangani Nota Kesepahaman MoU. Disusul dengan penandatanganan MoU dengan Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan
pada 17 Oktober 2014 untuk kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, peningkatan kapasitas serta kemitraan dalam bina lingkungan, sosial dan masyarakat.
Cooperation Agreement with Universities
On August 18, 2014, IIGF through its IIGF institute and Sriwijaya University, South Sumatera signed the Memorandum of Understanding MoU.Followed by MoU signing with Hasanuddin University, South Sulawesi on October 17, 2014 for the
cooperation in education, research, community service, capacity enhancement and partnership in environmental, social and community.
Proyek SPAM Umbulan Jawa Timur
PT PII telah menerbitkan Surat Dukungan Letter of Intent atas penjaminan proyek SPAM Umbulan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai PJPK.
Umbulan Water project, East Java
IIGF has issued Letter of Intent for the guarantee of Umbulan Water project to the Provincial Government of East Java as the CA.
Buku Optimisme KPBU
PT PII meluncurkan Buku Optimisme KPBU di Indonesia yang membahas mengenai infrastruktur di Indonesia, implementasi KPBU dan peranan PT PII di dalam pembangunan infrastruktur.
PPP Optimism Book
IIGF launched the PPP Optimism Book in indonesia covering the indonesia’s infrastructure and IIGF’s role in the development of infrastructure.
2014
2015
55
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
55
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
55
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
VISI, MISI DAN NILAI-NILAI UTAMA PERUSAHAAN
VISION, MISSION AND CORE VALUES OF THE COMPANY
PERUBAHAN NAMA PERUSAHAAN
CHANGE OF COMPANY NAME
Visi
Vision
Misi
Mission
“Menjadi satu-satunya penyedia penjaminan yang memiliki peran penting dalam menarik
partisipasi swasta untuk pembangunan infrastruktur dalam rangka mempercepat
pertumbuhan ekonomi Indonesia.” “To be the sole guarantee provider that plays
a pivotal role in attracting private sector participation for infrastructure development to
accelerate Indonesia’s economic growth”.
• Menyediakan produk-produk penjaminan melalui proses bisnis yang transparan dan baik.
• Melaksanakan kebijakan “Satu Pelaksana” dalam proses pemberian jaminan dengan
modal yang kuat dan manajemen yang profesional.
• Meningkatkan kelayakan kredit proyek infrastruktur Indonesia.
• To provide guarantee products through transparent and robust business processes.
• To implement a “Single Window” policy in guarantee provision through a solid capital
base and professional management. • To improve the creditworthiness of infrastructure
projects in indonesia.
Per 31 Desember 2015, tidak terdapat perubahan nama Perusahaan. Nama yang digunakan adalah PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia
Persero. As of December 31, 2015, there was no change in the Company’s
name. The name used is the Indonesia Infrastructure Guarantee Fund.
56
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Makna Visi Perusahaan:
“Menjadi satu-satunya penyedia penjaminan...”
PT PII merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang memperoleh mandat untuk memberikan penjaminan atas proyek-
proyek infrastruktur Pemerintah yang dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU.
“..yang memiliki peran penting dalam menarik p a r t i s i p a s i swa s t a u n tu k p e m b a n g u n a n
infrastruktur”
Penjaminan PT PII diharapkan dapat memberikan kepastian terhadap komitmen Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK
sehingga swasta merasa aman dalam berinvestasi kepada proyek infrastruktur Pemerintah.
“...dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia”
Keberadaan infrastruktur yang merata mendukung usaha Pemerintah untuk dapat meningkatkan kemajuan ekonomi negara
dan kesejahteraan masyarakat.
Meaning of Vision:
“Being the sole guarantee provider ...”
IIGF is the only State-Owned Enterprise that receives the mandate from Government to provide guarantees for infrastructure projects
developed using Public Private Partnership PPP scheme.
“..that has a pivotal role in attracting private sec- tor participation for infrastructure development”
IIGF’s guarantee is expected to provide the certainty of Contracting Agencies’ CA commitment so the private sector feels secure to
invest in the Government infrastructure projects.
“... to accelerate Indonesia’s economic growth”
The existence of equitable infrastructure supports the Government efforts to improve economic growth and public welfare.
Visi dan Misi PT PII telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
Vision and Mission of IIGF have been approved by the Board of Commissioners and Directors.
57
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Nilai-Nilai Utama : In TIME
CORE VALUES: IN TIME
Integritas
1. Bekerja dengan standar etika tertinggi.
2. Jujur terhadap diri sendiri maupun orang lain dalam segala
urusan. 3.
Mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi, golongan danatau pihak-pihak lain.
4. Menjaga komitmen dalam melaksanakan tugas.
5. Mentaati aturan Perusahaan.
6. Bertanggung jawab dalam seluruh tindakan.
Kerja Sama
1. Beroperasi sebagai sebuah tim.
2. Memberi kontribusi ketrampilan dan pengetahuan demi
kepentingan tim. 3.
Mengutamakan kepentingan tim untuk mencapai tujuan Perusahaan.
Berpikiran Luas
1. Memiliki pemikiran luas dan mutakhir.
2. Mempertimbangkan berbagai alternatif untuk hasil yang lebih
baik bagi Perusahaan dan bagi pemangku kepentingan. 3.
Menggali secara terus menerus ide-ide baru untuk perkembangan Perusahaan.
4. Terbuka terhadap berbagai perkembangan yang ada di
lingkungan demi hasil terbaik tanpa meninggalkan prinsip tata kelola yang baik.
Saling Percaya
1. Memegang teguh etika bisnis bersama seluruh komponen
internal Perusahaan maupun dengan mitra Perusahaan. 2.
Konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan. 3.
Mempercayai dan menghormati satu sama lain dengan itikad baik untuk mendapatkan kepercayaan dari rekan-rekan kerja
dan mitra bisnis.
Keunggulan
1. Berkomitmen untuk menjadi yang terunggul dalam
melaksanakan apapun yang dilakukan. 2.
Berusaha untuk melakukan perbaikan yang terus menerus. 3.
Memiliki pengetahuan mendalam guna mendukung kegiatan dan mendapatkan hasil yang melebihi harapan.
Integrity
1. To work with the highest standard of ethics.
2. To be honest with oneself or other persons in all interactions.
3. To uphold the interest of the Company above the interest of
the individual, group andor other parties. 4.
To maintain the commitment in executing duties. 5.
To always comply with company regulations. 6.
To always be responsible in all actions.
Teamwork
1. To operate as a team.
2. To contribute in skills and knowledge for the benefit of the team.
3. To uphold the interest of the team in striving for company’s
objectives.
Think Big
1. To be broad-minded and cognizant of the latest issues.
2. To consider alternatives that can lead to improved results for
the benefit of the company and stakeholders. 3.
To continuously strive for innovation towards the Company’s development.
4. To be receptive to various developments in the work
environment that can lead to the best results while adhering to the principles of good governance.
Mutual Trust
1. To uphold the highest of business ethics with all components
within the company as well as with business partners. 2.
To consistently fullfil the agreed service level standard. 3.
To trust and respect one another in good faith in order to earn the confidence of co-workers and business partners.
Excellence
1. To commit to be the best in all of one’s endeavor.
2. To strive for continuous improvement.
3. To develop comprehensive and thorough knowledge that
can support one’s work and deliver results that are above expectation.
58
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN
OBJECTIVES, TARGETS AND STRATEGY OF THE COMPANY
BIDANG USAHA
BUSINESS FIELDS
Bidang Usaha PT PII sesuai Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 3 Ayat 1 sebagai berikut:
1. Pemberian penjaminan terhadap kewajiban finansial Pemerintah
dalam perjanjian KPBU dalam proyek-proyek infrastruktur yang mampu mewujudkan akuntabilitas pengelolaan kewajiban
kontijensi pemerintah dan meningkatkan kelayakan kredit creditworthiness proyek KPBU di bidang infrastruktur sehingga
Perusahaan dapat mencapai peringkat kredit credit rating yang lebih tinggi daripada peringkat pemerintah sovereign
rate atau sama dengan peringkat investasi investment grade. 2.
Kerjasama dengan pihak lain termasuk lembaga keuangan multilateral dalam rangka pelaksanaan pemberian penjaminan.
3. Usaha patungan atau penyertaan modal pada badan hukum
lain yang mempunyai maksud dan tujuan yang sejenis dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
4. Pemberian jasa konsultasi dan penyediaan informasi untuk
meningkatkan kualitas alokasi risiko dan struktur pembiayaan proyek dalam rangka mencapai maksud dan tujuan
Perusahaan. Bidang usaha yang saat ini dijalankan PT PII sebagai berikut:
• Pemberian Penjaminan untuk Proyek Infrastruktur dengan
skema KPBU. Jasa yang dihasilkan:
• Penjaminan proyek Infrastruktur pemerintah yang
dikembangkan dengan skema KPBU. IIGF business fields according to its Article of Association Article 3
Paragraph 1 are as follows: 1.
Providing guarantee for government financial obligations in infrastructure projects with PPP agreement, which is able to
realize management accountability of government contingent liabilities and improve creditworthiness of PPP infrastructure
projects so the Company can achieve credit rating higher than the government rating sovereign rating or equal to the
investment rating investment grade. 2.
Cooperation with other parties, including multilateral financial institutions in order to implement provision of guarantee.
3. Joint ventures or equity participation in other legal entities
which have similar purposes and objectives with those of the Company.
4. Provision of consultancy services and provision of information
to improve the quality of risk allocation and project financing structure in order to achieve the Company’s objectives and
purposes. The business field that is currently run by IIGF is as follows:
• Provision of Guarantee for Infrastructure Projects with PPP
scheme. Services produced:
• Guarantee of Government infrastructure projects developed
with PPP scheme.
Tujuan Perusahaan
• Meningkatkan kelayakan kredit dan kualitas proyek-proyek
infrastruktur KPBU melalui kerangka evaluasi dan pengelolaan klaim atas penjaminan.
• Meningkatkan tata kelola dan transparansi pelaksanaan
penyediaan penjaminan. •
Memfasilitasi keberhasilan transaksi bagi PJPK Kementerian, BUMN, Pemerintah Daerah melalui penyediaan penjaminan
bagi proyek KPBU yang distruktur dengan baik. •
Memagari kewajiban kontinen Pemerintah dan meminimalkan kejutan langsung kepada APBN.
Company Objectives
• To improve creditworthiness and quality of PPP infrastructure
projects through evaluation and claim framework on guarantees.
• To improve governance and transparency of guarantee
provision implementation. •
To facilitate success of transactions for Contracting Agencies i.e. Ministries, SOEs, regional governments by providing
guarantees for well-structured PPP projects. •
To ring-fence government contingent liability and minimize sudden shock yes to the State Budget.
59
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Sasaran Perusahaan
Sasaran Perusahaan terkait dengan mandat utama Perusahaan yaitu bisnis penjaminan dan hal ini akan selalu menjadi inti usaha
Perusahaan. Namun dalam pelaksanaannya, ada banyak hal-hal yang perlu dibangun, disiapkan, didorong untuk bisa mencapai
sasaran tersebut. Pada tahun 2015, yang juga merupakan tahun ke-5 Perusahaan beroperasi, banyak yang telah dicapai dan
dipersiapkan, antara lain sebagai berikut: a.
Metode dan perangkat Appraisal yang dilakukan oleh PT PII dapat dibandingkan dengan skema Penjamin di Negara lain
seperti United Kingdom. Hal ini dapat dilihat dari standardisasi screening form yang sesuai best practice meliputi kelayakan
proyek, analisa PJPK, kesiapan proyek, analisa risiko proyek. Demikian juga halnya dengan Guarantee Application Package
atau Usulan Penjaminan telah disiapkan secara komprehensif untuk digunakan oleh para PJPK.
b. PT PII telah memiliki jumlah modal yang memadai dari aspek
keuangan maupun aspek sumber daya manusia. Saat ini, total modal per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp6 triliun dan
jumlah sumber daya manusia sebanyak 75 orang yang telah mengisi semua divisi fungsi gugus tugas yang diperlukan.
c. Modal utama tersebut diatas dapat dituangkan untuk memperoleh
kapabilitas pendukung bisnis yang tepat seperti penggunaan konsultan keuangan, teknis dan legal yang kompeten, dapat
melakukan strukturisasi proyek dengan skala yang besar dengan kompleksitas tinggi, dan juga optimalisasi pengembangan dana.
Namun dari hal-hal yang telah dicapai, PT PII juga menyadari bahwa tujuan akhir belum dicapai, masih ada hal-hal yang dapat
ditingkatkan dan disempurnakan dalam melakukan mandat utama Perusahaan, salah satunya adalah komunikasi Perusahaan guna
meningkatkan peran, awareness serta pemahaman publik atas perihal skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU dan
bisnis penjaminan. Selain itu juga sistem dan tata cara dokumentasi yang dapat menangkap akumulasi pengetahuan dan pengalaman
proses penjaminan atas sektor-sektor yang selama ini dibangun perlu menjadi fokus Perusahaan ke depan.
Gambar berikut mencerminkan upaya berkelanjutan dalam menghantarkan dan menyelesaikan proyek yang sudah diproses
selama 4 tahun terakhir. Hal-hal lain yang berupa dukungan aktivitas seperti kapasitas penjaminan telah mencapai target tahunan
sebagaimana dituangkan dalam RJP, penerimaan pasar atas leveraging factor yang telah disampaikan kepada investor dan
lender hingga sebesar 1,5 kali, bahkan hingga ke peringkat PT PII yang telah mencapai investment grade setara dengan sovereign
rating BBB- stable outlook. Kesemuanya menunjukkan kesiapan internalitas PT PII dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Company Targets
The targets related to Company’s primary mandate, namely guarantee business and it remains to be the core business of the Company.
However, in practice, there are a lot of things that need to be built, prepared, encouraged to reach those targets. In 2015, which was
also the 5th year the Company operates, much has been achieved and prepared, among others, as follows:
a. Appraisal method and device conducted by IIGF can be
compared with Guarantee scheme in other countries such as the United Kingdom. It can be seen from the screening
form standardization according to the best practice, including project eligibility, CA analysis, project readiness, project
risk analysis. Similarly, Guarantee Application Package or Guarantee Proposal has been prepared in a comprehensive
manner to be used by CAs. b.
IIGF has an adequate amount of capital from the financial and human resources aspects. Currently, total capital per
December 31, 2015 was Rp 6 trillion and with total 75 human resources, all have been placed in the corresponding divisions
required. c.
The major capital mentioned above can be utilized to obtain appropriate business support capabilities such as engagement
of competent financial, technical, and legal advisory to do project structuring in a large scale and with high complexities,
also optimization of funding development. Out of all the achievements, IIGF is also aware that the ultimate
objective has not been achieved yet, there are still matters that can be enhanced and improved in conducting the main mandate
of the Company, one of which is Company communication in order to enhance the role, awareness as well as public understanding
regarding Public Private Partnership PPP scheme and guarantee business. In addition, documentation system and procedure which
can capture the accumulated knowledge and experience of guarantee process on sectors that have been built so far, which shall be the
Company’s focus in the future. The following figure depicts our sustained effort in delivering
and completing projects which have already been processed for guarantee over the past 4 years. Other supporting activities such
as guarantee capacity has reached the annual target as stated in Company Long Term Plan, market acceptance on leveraging factor
that has been delivered to the investors and lenders up to 1.5 times, also the Company rating has reached investment grade equal with
BBB- sovereign rating stable outlook. All of which indicates the readiness of internal IIGF in carrying out its duties and functions.
60
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Proyek yang telah masuk tahapan RfP
Projects under RfP stage Penandatangan
Perjanjian Penjaminan Guarantee Agreement
Signing Kapasitas Penjaminan
Guarantee Capacity Leveraging Factor
Peringkat kredit Credit rating
Sumber daya Manusia Human resources
9 proyek ~ Rp135 T 9 projects - Rp135 T
1 proyek ~Rp30 T 1 project - Rp30 T
Rp6 triliun Rp6 trillion
2x BBB– Fitch Ratings
75 orang dgn 20 key persons 75 people with 20 key
~ 2,5 x 1.5 x
~ 1.5x on target
on target on target
21 Proyek ~ Rp174 T 21 projects -Rp174 T
21 Proyek Rp174 T 21 projects Rp174 T
~ Rp9 T ~ Rp9 trillion
2x Min. equal to sovereign rating
50 orang dgn 20 key persons 50 people with 20 key persons
Sampai dengan 2015 Up to 2015
Target peningkatan Increment target
Sasaran di tahun 2017 Targets in 2017
Akan tetapi, dalam menentukan strategi jangka pendek, PT PII kembali kepada mandat dan dua fungsi pokok PT PII sebagai
fiscal tools dan Perusahaan Terbatas. Mandat dan fungsi utama ini memaksa PT PII untuk fokus pada melanjutkan penyelesaian proyek
yang sudah ada secepatnya di tahun 2015 namun tetap berada pada koridor kehati-hatian dan proses penjaminan yang berkualitas.
Hal ini penting agar PT PII tidak kehilangan momentum dan kepercayaan yang telah didapatkan dari pasar atas pembangunan
infrastruktur dengan skema KPBU. Saat ini PT PII sedang melakukan kajian mengenai Rencana Jangka
Panjang tahun 2017-2022 untuk menyesuaikan dengan kondisi perkembangan bisnis dan kondisi saat ini.
Secara umum, dua fungsi yang tertanam dalam tubuh PT PII sebagai fiscal tool dan korporasi dapat digambarkan sebagai berikut:
However, in determining the short-term strategy, IIGF relies on its mandate and two principal functions as a fiscal tool and limited
liability company. The previously mentioned factors force IIGF to focus on continuing the development of existing project in 2015 as
fast as possible while also remained at the corridor of prudence and qualified guarantee process. It is crucial that IIGF does not lose the
momentum and market confidence on infrastructure development using PPP scheme.
IIGF is currently conducting study on 2017-2022 Company Long Term Plan which is adjusted to current business developments and
conditions. In general, the two function embodied in IIGF as a fiscal tool and
corporation can be described as follows:
61
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Mandat Mandate
Alat Fiskal Pemerintah
Fiscal Tool
Perusahaan Terbatas
Limited Liability Company
PPP Insfrastructure Devt Less Govt Spend for Infra
Devt APBN Ring Fencing
Reduced Sudden Shock to APBN
Guarantee Assessor Fair Risk Allocation
Claim Assessor Accountable Valid Claim
Payment Guarantee Risk Mitigation
Guarantee Monitoring Fungsi
Function Tujuan
Objectives Tugas
Duties Sasaran
Target
Sustainable Pipeline Guarantee Fee
Guarantee Process Business Growth
Professional Governance
PMN Utillisation Penyedia Penjaminan
Guarantee Provider
Badan Usaha Penjaminan
Infrastruktur BUPI
Infrastructure Guarantee Business Entity
Keberlangsungan
Sustainability
Manager Risiko
Risk Manager
P er
usahaan Corporation
Badan Usaha P enjaminan
Infr astr
uktur B UPI
Infrastructur e Guarantee
Business Entity
Satu hal yang ditekankan dalam pelaksanaan proses penjaminan PT PII adalah kualitas, kehati-hatian penilaian, kesesuaian struktur penjaminan,
alokasi risiko yang fair adalah merupakan hal yang paling penting dan ini mengalahkan kepentingan penyelesaian proyek tepat waktu.
Pertimbangannya adalah walau pembentukan berupa Perusahaan Terbatas dimaksudkan untuk dapat beroperasi lebih profesional. Namun
perlu dipastikan aspek sustainability guna mendukung kredibilitas sebagai penjaminfiscal tool dan peran ring-fencing.
Strategi Perusahaan
PT PII dalam melaksanakan mandatnya memandang pentingnya Penanggung Jawab Proyek Kerjasamaa PJPK untuk memiliki
pemahaman yang komprehensif mengenai skema KPBU dan skema penjaminan PT PII. Hal ini dimaksudkan agar sebuah proyek
infrastruktur dapat dikembangkan dengan skema KPBU secara efektif. Untuk itu PT PII melakukan strategi untuk melaksanakan program
peningkatan kapasitas PJPK dan key stakeholder terkait seperti legislatif, akademis, dan lainnya melalui program workshop maupun training
secara intensif. Pendekatan ini dipandang efektif diterapkan di beberapa proyek infrastruktur yang sedang dalam proses penjaminan PT PII.
Seiring dengan penugasan Pemerintah kepada BUMN untuk beberapa proyek infrastruktur prioritas, PT PII juga sedang menjajaki rencana
perluasan mandatnya dengan Kementerian Keuangan sehingga kedepannya PT PII diharapkan dapat pula menyediakan penjaminan
untuk proyek-proyek dengan skema non KPBU. The most important things emphasized in the implementation of IIGF
guarantee process are quality, prudential assessment, guarantee structure compliance, and fairness in risk allocation, exceeding
the importance of on time project completion. What is taken into consideration is how IIGF operates more professionally. Nevertheless,
IIGF needs to ensure the sustainability aspects in order to support their credibility as a guarantorfiscal tool and ring-fencing role.
Company strategy
In carrying out its mandate, IIGF views the importance of Contracting Agencies CA to have comprehensive understanding of the PPP
scheme and IIGF guarantee scheme so that the infrastructure project could be developed effectively.
Therefore, IIGF undertake strategy to implement capacity building program for CAs and key stakeholders such as government,
academics, and others through intensive workshop and training. This approach is deemed to be effectively applied on some infrastructure
projects under IIGF guarantee process. Along with the assignment from Government to the SOEs related to
infrastructure priority projects, IIGF is also preparing the mandate expansion along with the Ministry of Finance so that the company
is trusted to also providing guarantee for non-PPP projects.
62
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
62
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
62
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Contoh: •
Kewajiban pembayaran PJPK - Ketidakmampuan bayar
- Ketidaksediaan untuk membayar •
Terminasi dinikewajiban pembayaran lainnya akibat
adanyatidak adanya suatu tindakan Pemerintah, seperti:
- Perubahan undang-undang - Penyitaan- Mata uang yang tidak
dapat dikonversitransfer - PJPK mengalami Force Majeure
Risiko terjadinya suatu kewajiban finansial tertentu
pada para pihak Risk that leads to certain
financial obligation of the bearer PC: Pelaksana Proyek
CA: PJPK PC: Project Company
CA: Contracting Agency
Cakupan Penjaminan oleh PT PII Possible IIGF Guarantee Coverage
Alokasi Risiko dalam Perjanjian KPBU – sebuah ilustrasi Risks Allocation in a PPP Agreement – an Illustration
PC SHARE
CA A
B C
D E
F G
H Proposal Penjaminan
Guarantee Proposal Rencana Mitigasi Risiko Regres
Risk Mitigation Plan Recourse
Permohonan untuk Penjaminan Guarantee Policy Equity Injection
62
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PROSES BISNIS PERUSAHAAN
COMPANY BUSINESS PROCESSES
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama Contracting Agency
KementerianPemdaBUMN Line MinistriesRegional GovtsSOEs
Kementerian Keuangan
MOF Ministry of Finance
63
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
63
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
63
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Fasilitas LikuiditasPenjaminan Liquidity Guarantee Facility
Perjanjian Kerjasama Cooperation Agreement
Counter Guarantee
Transportasi Transportation
Ketenagalistrikan Electricity
Sumber Daya Air dan Irigasi Water and Irigation
Konservasi Energi Energy Conservation
Fasilitas Pendidikan Educational Facilities
Sistem Pengelolaan Sampah
Waste Management System Pariwisata
Tourism Jalan
Roads
Air Minum Drinking Water
Fasilitas Perkotaan Urban Facilities
Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
Local Waste Management System
Kesehatan Health
Perumahan Rakyat Public Housing
Kawasan Estate
Lembaga Pemasyarakatan Correctional Institution
Sekt or
: Sesuai P er
atur an P
residen No . 38
T ahun 20
1 5
Sectors: As per Pr esidential Regulation No. 672005
63
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Multilateral Development AgencyOthers Badan Usaha
Project Company
Perjanjian Penjaminan Guarantee Agreement
Examples: •
CA Payment Obligations - Inability to Pay
- Unwillingness to Pay •
Early TerminationOther Payment Obligations due to Government
Actions Inactions, such as: - Change in Law
- Expropriation - Currency Inconvertibility
Non Transfer - Force Majeure Affecting CA
Minyak dan Gas Bumi dan Energi Terbarukan
Oil Gas Renewable Energy
Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Integrated Waste Management System
Telekomunikasi dan Informatika
Telecommunication and Informatics
Sarana dan Prasarana Olahraga Serta Kesenian
Art and sport infrastructure and facilities
64
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
ORGANIZATION STRUCTURES
Board of Commissioners
Chief Executive Officer
Chief Operating Officer Board of Directors
COO Office Risk Compliance RAC
Business Development Communication BDC
Corporate Secretary CSR
Environmental Social
Technical Expert Underwriting Team
Underwriting Team
Underwriting Team Underwriting Team
Underwriting Team Underwriting Team
Underwriting Team Underwriting Team
Audit Committee
Project Finance
Project Legal Project Guarantee
Consultation PGC Project Appraisal
Structuring PAS
65
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Chief Financial Risk Management Officer
Armand Hermawan
Legal Counsel LEC
CFO Office
IIGF Institute Internal Audit IA
Project Monitoring
Treasury Accounting Tax
Corporate Strategy Human Resources
Information Technology
Procurement Claim
Management Investment
Finance Budgeting
Business Performance
Pricing Collection
Organization Development
Knowledge Management
Facility Management
Project Monitoring Claim
Treasury Investment TRI
Corporate Strategy Finance CSF
Corporate Service COS
Procurement PRC
66
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Andre Permana
SVP Risk and Compliance
Andre Permana, beliau adalah SVP Risk Compliance di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero pada bulan Juni tahun
2010. Pria 39 tahun yang lahir di Cirebon ini merupakan lulusan S1 Teknik Sipil di Universitas Indonesia Tahun 1993, kemudian beliau
melanjutkan pendidikan Magister Teknik Project Management di Universitas Indonesia pada tahun 2001 dan pendidikan Doktoral
di bidang Project Finance and Risk Management pada tahun 2010 di Nanyang Technological University of Singapore.
Andre Permana is SVP Risk Compliance at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund in June 2010. The 39-year old male, born in Cirebon,
is Bachelor of Civil Engineering at University of Indonesia in 1993. He then continued his Master education in Project Management at
University of Indonesia in 2001 and Doctoral education in Project Finance and Risk Management in 2010 at Nanyang Technological
University of Singapore.
PROFIL KEPALA DIVISI PT PII
HEAD OF IIGF DIVISION PROFILES
Donny Hamdani
SVP CFO Office - Plt SVP Corporate Strategy Finance
Donny Hamdani, SVP CFO Office PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero.Pria kelahiran Jakarta 37 tahun lalu bergabung
di PT PII pada bulan April tahun 2012. Di tahun 2015, beliau juga menjabat sebagai Plt. SVPCSF. Beliau menyelesaikan pendidikan
S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Donny Hamdani, SVP CFO Office in Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. The 37-year old male, born in Jakarta, joined with
IIGF in April 2012. In 2015, he also served as Acting SVP CSF. He is a Bachelor of Economic, majoring in Accounting at University of
Indonesia.
67
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Ria Frilina
SVP Project Legal
Ria Frilina, SVP Project Legal di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bergabung dengan PT PII pada bulan
September tahun 2010. Beliau lahir 45 tahun yang lalu di Jakarta. Beliau lulus sebagai sarjana dari fakultas hukum dan diploma dari
sastra Inggris di Universitas Indonesia, kemudian beliau melanjutkan pendidikan S2 beliau di Universitas Indonesia jurusan Hukum
Ekonomi.
Ria Frilina, SVP Project Legal at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. She joined IIGF in September 2010. She was born 45 years
ago in Jakarta. She is a Bachelor at University of Indonesia in 1992 majoring in Law and English Language, and then continued her
Master education at University of Indonesia majoring in Economic Law.
Djoko Sarwono
SVP Project and Guarantee Consultation 2
Djoko Sarwono, beliau adalah SVP Project and Guarantee Consultation di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero.
Beliau bergabung dengan PT PII pada bulan Februari tahun 2011. Sebelum menjadi SVP Project and Guarantee Consultation di tahun
2013, beliau juga sempat menjadi SVP Business Development. Beliau lahir di Tulungagung 52 tahun yang lalu. Latar belakang
dari pendidikan beliau adalah Master of Business Administration di LPPM jurusan Keuangan dan Sarjana Teknik Pertanian di Institut
Pertanian Bogor. Djoko Sarwono, is SVP Project and Guarantee Consultation at
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. He joined IIGF in February 2011. Prior to being SVP Project and Guarantee Consultation in
2013, he was also SVP Business Development. Djoko was born in Tulungagung 52 years ago. He is a Masters of Business Administration
majoring in Finance at LPPM and a Bachelor of Agricultural Engineering at Bogor Institute of Agricultural.
68
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Erwin Setiadi Sukandar
SVP Project and Guarantee Consultation 3
Tanti Hidayati
SVP Project and Guarantee Consultation 1
Erwin Setiadi Sukandar, beliau adalah SVP Project and Guarantee Consultation di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero.
Beliau bergabung dengan PT PII pada bulan Januari tahun 2011. Sebelumnya, menjabat sebagai SVP Business Development hingga
tahun 2013. Pria kelahiran Jakarta 52 tahun lalu, memenangkan beasiswa Fullbright dari Ausaid hingga menyelesaikan pendidikan
Master of Business Administration di Monash University, Australia tahun 1996 dan memiliki gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi
Bandung ITB. Erwin Setiadi Sukandar SVP Project and Guarantee Consultation at
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. He joined IIGF in January 2011. He previously served as SVP Business Development in 2013.
The 52-year old male, obtained Fullbright scholarships from Ausaid until he finished his Master of Business Administration at Monash
University, Australia in 1996 and has a Bachelor of Civil Engineering from Bandung Institute of Technology ITB.
Tanti Hidayati, SVP Project and Guarantee Consultation di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Lahir di Bogor 43 tahun
yang lalu, beliau bergabung dengan PT PII pada bulan Oktober tahun 2011. Beliau lahir di Bogor 43 tahun yang lalu. Beliau menyelesaikan
pendidikan S1 Agribisnis di Institut Pertanian Bogor IPB.
Tanti Hidayati, SVP Project and Guarantee Consultation at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. Born in Bogor 43 years ago, she joined
IIGF in October 2011. She earned Bachelor degree in Agribusiness at Bogor Institute of Agriculture IPB.
69
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Pratomo Ismujatmika
SVP Corporate Secretary
Pratomo Ismujatmika, SVP Corporate Secretary di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bergabung dengan PT
PII pada bulan Juni tahun 2013 dan saat ini berusia 39 tahun. Pria kelahiran Gresik ini adalah lulusan S1 Teknik dari Institut Teknology
Sepuluh Nopember ITS Surabaya tahun 1999 kemudian mengambil Magister Manajemen di Universitas Gajah Mada tahun 2001. Beliau
kemudian meneruskan pada Graduate Exchange Program di Gatton College of Business, University of Kentucky Lexington, USA tahun
2001-2003 dan memperoleh Master of Business Administration di Sullivan University, Lexington, USA pada tahun 2005.
Pratomo Ismujatmika, SVP Corporate Secretary at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. He joined IIGF in June 2013 and
currently 39 years old. Male, born in Gresik, he graduated with Bachelor of Engineering degree from Sepuluh Nopember Institute
of Technology ITS Surabaya in 1999. He then took Master in Management program at University of Gajah Mada in 2011. He
participated in Graduate Exchange Program in Gatton College of Business at University of Kentucky, Lexington, KY, USA year 2001-
2003 and received a Masters of Business Administration at Sullivan University, Lexington, KY USA in 2005.
Indra Pradana Singawinata
SVP Business Development and Communication
Indra Pradana Singawinata, SVP Business Development and Communication di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero.
Beliau bergabung dengan PT PII pada bulan Agustus tahun 2015. Latar belakang pendidikan beliau yaitu S1 Ekonomi di Universitas
Trisakti, S2 Manajemen Audit di Universitas Indonesia dan S3 Political Economic and Development Sociology di Asia Pasific
University APU, Beppu-Jepang. Beliau yang lahir di Jakarta, saat ini berusia 41 tahun.
Indra Pradana Singawinata, SVP Business Development and Communication at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. He
joined IIGF in August 2015. He is a Bachelor of Economics at Trisakti University, Master of Audit Management at University of Indonesia
and Doctor of Political Economic and Development Sociology at Asia Pacific University APU, Beppu, Japan. He was born in Jakarta,
currently 41 years old.
70
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
I Gede Susila Aryana
SVP Internal Audit
I Gede Susila Aryana, SVP Internal Audit di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bergabung dengan PT
PII pada bulan Juni tahun 2011. Sebelumnya beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN, Balai
Pendidikan dan Latihan Keuangan, Kementerian Keuangan. Selain itu, beliau sudah bersertifikasi CISA Certified Information System
Auditor dari Information System Audit and Control Association ICASA. Beliau lahir di Singaraja, 47 tahun yang lalu.
I Gede Susila Aryana, SVP Internal Audit at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund . He joined IIGF in June 2011. Previously, he studied
at the State College of Accountancy STAN, Education and Training Center for Finance, Ministry of Finance. In addition, he has CISA
Certified Information Systems Auditor certification of the Information Systems Audit and Control Association ICASA. He was born in
Singaraja, 47 years ago.
Yunan Novaris
SVP Legal Counsel and Plt. SVP Project Monitoring and Claim
Yunan Novaris, SVP Legal Counsel di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero dan Plt. SVP Project Monitoring and Claim.
Beliau bergabung dengan PT PII pada bulan April tahun 2013. Pria berusia 43 tahun yang lahir di Yogyakarta ini adalah lulusan
S1 Hukum Perdata di Universitas Gadjah Mada tahun 1997.
Yunan Novaris, SVP Legal Counsel and concurrently, Acting SVP Project Monitoring and Claim at Indonesia Infrastructure Guarantee
Fund. He joined IIGF in April 2013. The 43-year-old male, who was born in Yogyakarta, is a Bachelor of Civil Law at University of Gadjah
Mada in 1997.
71
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Ma’mun Zuberi
SVP Treasury and Investment
Ma’mun Zuberi, SVP Treasury and Investment di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bergabung dengan PT
PII pada bulan September 2015. Meski terhitung baru bergabung di PT PII beliau sudah memiliki pengalaman di bidang terkait.
Beliau lahir di Semarang. Pria berusia 44 tahun ini memiliki latar belakang pendidikan S1 Bisnis Administrasi di Islamic University
of Assyafi’iyah Jakarta tahun 1997 dan S2 Financial Economics di University Putra Malaysia UPM, Selangor Malaysia tahun 2003.
Mamun Zuberi, SVP Treasury and Investment at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. He joined IIGF in September 2015.
Although he recently joined IIGF, he already has experience in the related field. He was born in Semarang. The 44-year-old male is a
Bachelor of Business Administration at Islamic University of Jakarta Assyafi’iyah 1997 and Master of Financial Economics at University
Putra Malaysia UPM, Malaysia Selangor in 2003.
Shiddarta
SVP Corporate Service
Shiddarta, SVP Corporate Service di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bergabung dengan PT PII pada bulan
Januari tahun 2012. Sebelumnya divisi yang dinaungi oleh beliau sudah 2 kali berganti nama. Di tahun 2011-2012 beliau menjadi
SVP HR dan GA, kemudian di tahun 2012 berubah menjadi SVP Resource and Consultant Management dan di tahun 2013 hingga
saat ini menjadi SVP Corporate Service yang juga membawahi fungsi Information Technology IT. Latar belakang pendidikan dari beliau
adalah S1 Teknik Elektro dan S1 Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau saat ini berusia 48 tahun lahir di Jakarta.
Shiddarta, SVP Corporate Service at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. He joined IIGF in January 2012. The division
managed by him previously has changed the names two times. He became SVP HR and GA in 2011-2012, then in 2012 turned into SVP
Resource and Management Consultant and in 2013 until now is SVP Corporate Services who also oversees the functions of Information
Technology IT. He is a Bachelor of Electrical Engineering and Economics at University of Indonesia. He is now 48 years old and
was born in Jakarta.
72
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Sahurdi
VP Procurement
Sahurdi, VP Procurement PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bertugas di Divisi Procurement dan merupakan
salah satu karyawan yang bergabung pertama kali dengan PT PII di awal pembentukan PT PII tahun 2010. Beliau lahir di Bukittinggi
43 tahun yang lalu. Beliau mengenyam pendidikan Teknik Sipil di Universitas Andalas, Padang tahun 1991-1996.
Sahurdi, VP Procurement at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. He serves in Procurement Division and was one of the first
employees of IIGF in the early formation of IIGF in 2010. He was born in Bukittinggi 43 years ago. He was educated in Civil Engineering at
University of Andalas, Padang in 1991-1996
Ari Firmandi
SVP Project Appraisal and Structuring
Ari Firmandi, SVP Project Appraisal Structuring di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bergabung dengan PT
PII pada bulan September 2014. Beliau memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil di Institute Teknologi Bandung tahun
1997, S2 Teknik Sipil di USC, Los Angeles tahun 1999 dan S2 Administrasi Bisnis di USC, Los Angeles tahun 2006. Di usia beliau
yang sudah menginjak 42 tahun, beliau sedang mengemban pendidikan S3 di Strategic Management, Universitas Indonesia.
Beliau lahir di Jakarta, 42 tahun yang lalu. Ari Firmandi, SVP Project Appraisal Structuring at Indonesia
Infrastructure Guarantee Fund. He joined IIGF in September 2014. He is a Bachelor of Civil Engineering at Bandung Institute of Technology
in 1997, Master of Civil Engineering at USC, Los Angeles in 1999 and Master of Business Administration at USC, Los Angeles in 2006. At 42
years old, he currently is studying Doctor in Strategic Management at University of Indonesia. He was born in Jakarta, 42 years ago.
73
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Haryo Dewanto
VP Procurement
Rizka Anandita Ramses
VP COO Office
Haryo Dewanto, VP Procurement PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bergabung dengan PT PII pada
bulan Desember tahun 2011 dan saat ini bertugas di Divisi Procurement. Pria berusia 48 tahun ini lahir di Kota Wonosobo.
Beliau menyelesaikan pendidikan Geofisika di Institut Teknik Bandung tahun 1994 dan melanjutkan pendidikan Master Degree
di Administration and Business Policy di Universitas Indonesia tahun 2006.
Haryo Dewanto, VP Procurement at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. He joined IIGF in December 2011 and currently serves in
Procurement Division. The 48-year-old male was born in Wonosobo. He is a Bachelor of Geophysics at Bandung Institute of Technology
in 1994 and continued his Masters Degree in Administration and Business Policy at University of Indonesia in 2006.
Rizka Anandita Ramses, beliau adalah VP COO Office di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero pada bulan Juli tahun
2013. Wanita 32 tahun yang lahir di Jakarta ini merupakan lulusan S1 Marketing di bidang Bisnis Internasional dari Universitas New
South Wales.
Rizka Anandita Ramses is VP COO Office at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund in July 2013. The 32-year old female who was born
in Jakarta, is a Bachelor of Marketing in International Business from University of New South Wales.
74
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Mahdi Manfaluthi
VP Project and Guarantee Consultation 4
Mahdi Manfaluthi, VP Project and Guarantee Consultation di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Beliau bergabung
dengan PT PII pada bulan Mei tahun 2012. Mengawali tahun 2015 beliau diberikan tugas sebagai Plt. Head of PGC 4. Beliau lahir di
Jakarta. Pria 35 tahun ini, memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Metalurgi Universitas Indonesia dan S2 Magister Management
di Universitas yang sama. Mahdi Manfaluthi, VP Project and Guarantee Consultation at Indonesia
Infrastructure Guarantee Fund. He joined IIGF in May 2012. Starting 2015 he was given the task as PGC 4 Acting Head. He was born
in Jakarta. The 35 year old male, is a Bachelor of Metallurgical Engineering at Universitas Indonesia and Master of Management
at the same university.
Muhammad Ridho
VP Project Monitoring and Claim - Plt. VP Environmental and Social
Muhammad Ridho, VP Project Monitoring and Claim - Plt. VP Environmental and Social di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia
Persero. Beliau bergabung dengan PT PII pada bulan Oktober tahun 2014. Pria berusia 40 tahun yang lahir di Demak ini adalah
lulusan S1 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota di Universitas Diponegoro tahun 1998 kemudian melanjutkan studi S2 dan S3
di bidang Urban Environmental Engineering di Kyushu University, Fukuoka, Jepang tahun 2003-2008.
Muhammad Ridho, Acting VP Project Appraissal and Structuring, is a VP Environmental and Social at Indonesia Infrastructure Guarantee
Fund. He joined IIGF in October 2014. The 40-year-old male, who was born in Demak, is a Bachelor of Engineering in Urban Regional
Planning at Diponegoro University in 1998 and then continued his Master and Doctoral degree in Urban Environmental Engineering
at Kyushu University, Fukuoka, Japan year 2003-2008.
75
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA
PROFILE OF HUMAN RESOURCES
Jumlah karyawan PT PII hingga akhir tahun 2015 adalah 75 orang yang terdiri dari 50 pegawai tetap dan 25 pegawai tidak tetap
kontrakoutsourcing. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu sebanyak 57 orang.
Komposisi Pegawai Tahun 2015 Menurut Status Kepegawaian
No Status Kepegawaian
Employment Status Jumlah Pegawai
Number of Employee Persentase
Percentage 1
Tetap Permanent
50 66
2 Tidak Tetap Kontrak Outsourcing
Non-permanent Contract 25
33 Jumlah
Total 75
100
Komposisi Pegawai Tahun 2015 Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Gender Jumlah Pegawai
Number of Employee Persentase
Percentage 1
Laki-laki Male
39 52
2 Perempuan
Female 36
48 Jumlah
Total 75
100
Komposisi Pegawai Tahun 2015 Menurut Jenjang Pendidikan
No Jenjang Pendidikan
Education Level Jumlah Pegawai
Number of Employee Persentase
Percentage 1
Sarjana S1 Diploma Bachelor Diploma
45 60
2 S2
Master 26
35 3
S3 Doctor
4 5
Jumlah Total
75 100
Komposisi Pegawai Tahun 2015 Menurut Tingkat Jabatan
No Tingkat Jabatan
Job Level Jumlah Pegawai
Number of Employee Persentase
Percentage 1
Staff 24
32 2
Junior Manager AM-M 9
12 3
Middle Manager DSM-AVP 17
23 4
Senior Manager VP-SVP 24
32 5
Executive Manager EVP 1
1 Jumlah
Total 75
100 The number of IIGF employees until the end of 2015 was 75 people,
consisting of 50 permanent employees and 25 temporary employees contractoutsourcing. The number increased compared to the year
2014 of as many as 57 people.
2015 Employee Composition According to Employment Status
2015 Employee Composition According to Gender
2015 Employee Composition According to Education
2015 Employee Composition According to Position Level
76
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
STRUKTUR DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
STRUCTURE AND COMPOSITION OF SHAREHOLDERS
100
Kepemilikan Saham PT PII 100 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. IIGF Shareholding is 100 owned by the Republic of Indonesia.
Kepemilikan Saham yang Mencapai 5 Atau Lebih Per 31 Desember 2015
Nama Name
Status Pemilik Owner Status
Presentase Percentage
Negara Republik Indonesia Republic of Indonesia
Negara Republik Indonesia Republic of Indonesia
100
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksI
Per 31 Desember 2015 tidak terdapat kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi PT PII di Perusahaan.
Shareholding up until 5 or More Per December 31, 2015
Shareholding of the Board of Commissioners and Board of Directors
As of December 31, 2015 there was no share ownership by IIGF Board of Commissioners and Directors in the Company
77
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
CHRONOLOGY OF SHARES LISTING
DAFTAR ENTITAS ANAK, ENTITAS ASOSIASI, JOINT VENTURE DAN SPECIAL PURPOSE VEHICLE COMPANY
LIST OF SUBSIDIARIES, ASSOCIATED ENTITIES, JOINT VENTURES AND SPVS
KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA
CHRONOLOGY OF OTHER SECURITIES LISTING
Keterangan Information
Nama Kantor Office name
Alamat Address
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm
Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan PwC
Tanudiredja, Wibisana, Rintis and Partners PwC
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - INDONESIA
P.O. Box 2473 JKP 10001 Notaris
Notary Kumala Tjahjani Widodo, SH., MH., M.Kn.
Jl. Biak Raya No. 7D, Jakarta Pusat Konsultan Hukum
Legal Consultant Malaming Partners
Ruko Garden Shopping Arcade B8 DH Jl. S. Parman kav. 28 Kel. Tanjung Duren
Selatan, Jakarta Barat
LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PERUSAHAAN
PROFESSIONAL INSTITUTIONS SUPPORTING THE COMPANY
PT PII per 31 Desember 2015 merupakan salah satu BUMN non listed atau belum mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia
sehingga tidak terdapat informasi mengenai kronologis pencatatan saham, corporate action, perubahan jumlah saham dan nama bursa
dimana saham Perusahaan dicatatkan. As of December 31, 2015 IIGF was not listed in Indonesia Stock
Exchange so there was no information about the chronological listing of shares, corporate action, changes in the number of shares and
name of exchange on which the company’s shares are listed.
Per December 31, 2015 IIGF did not issue securities in any form so there was no information about the chronological list of other
securities, corporate action, changes in the amount of other securities, name of exchange on which other securities are listed, as well as
securities rating. PT PII per 31 Desember 2015 tidak menerbitkan efek dalam bentuk
apapun sehingga tidak terdapat informasi mengenai kronologis pencatatan efek lainnya, corporate action, perubahan jumlah
efek lainnya, nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan, serta peringkat efek.
Per 31 Desember 2015, PT PII tidak memiliki Entitas Anak, Entitas Asosiasi, Joint Venture dan Special Purpose Vehicle Company.
As of December 31, 2015, IIGF did not have Subsidiary, Associate, Joint Venture and Special Purpose Vehicle Company.
78
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
INFORMASI MENGENAI WEBSITE PERUSAHAAN
INFORMATION ON THE COMPANY’S WEBSITE
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi situs www.iigf.co.id. Dalam situs tersebut tersedia berbagai informasi yang dibutuhkan
oleh para pemangku kepentingan. For more information, please visit www.iigf.co.id. A wide range of
information required by stakeholders is available in the website.
79
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PERISTIWA PENTING 2015
IMPORTANT EVENTS IN 2015
30 Januari 2015 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Perusahaan Pada tanggal 30 Januari 2015 telah dilaksanakan RUPS untuk membahas
Rencana Kerja dan Anggaran PT PII tahun 2015 yang bertempat di Kementerian Keuangan.
January 30, 2015 THE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS OF WORK PLAN AND BUDGET
GMS discussed IIGF 2015 Work Plan and Budget at the Ministry of Finance conducted on January 30, 2015
2-4 Maret 2015 WORKSHOP
PERLUASAN MANDAT PT PII
Workshop membahas perihal persiapan perluasan mandat sebagai upaya perluasan lingkup usaha Perusahaan dalam mendukung percepatan infrastruktur
nasional.
2-4 March 2015 IIGF MANDATE EXPANSION WORKSHOP
Workshop to discuss the preparation for mandate expansion as an effort to expand business scope of the Company in supporting the acceleration of
national infrastructure.
18-19 Maret 2015 WORKSHOP
PEMBAHASAN LETTER OF INTENT
Workshop pembahasan Letter of Intent LoI Semarang Barat membahas aspek persiapan untuk penerbitan LoI PT PII untuk penjaminan proyek SPAM Semarang
Barat. Dihadiri oleh segenap tim teknis Pemerintah Kota Semarang dan difasilitasi bersama PT PII dan Universitas Diponegoro.
March 18 to 19, 2015 LETTER OF INTENT DISCUSSION WORKSHOP
West Semarang Letter of Intent LoI workshop discussed the preparation aspect for the issuance of IIGF LoI for West Semarang SPAM guarantee project. The
workshop was attended by all Semarang City Government technical team and facilitated by IIGF and Diponegoro University
1 April 2015 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RUPS
Rapat RUPS Tahunan PT PII dilaksanakan dengan salah satu agenda utama yaitu: Persetujuan atas Laporan Tahunan PT PII sebagai laporan pelaksanaan
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP tahun anggaran 2014.
April 1, 2015 GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS GMS
IIGF Annual GMS implemented with one main agenda: Approval of the IIGF Annual Report as report on the implementation of the company’s 2014 Work
Plan and Budget WPB.
80
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
6 Juli 2015 BUKA PUASA BERSAMA MENTERI KEUANGAN RI
PT PII bersama dengan LembagaBUMN lain di bawah pembinaan Kementerian Keuangan RI melaksanakan Acara Buka Puasa di Direktorat Jenderal Pajak.
Selain untuk menjalin silaturahmi dan keakraban antar sesama, acara ini juga mengundang 40 anak yatim-piatu untuk diberikan santunan.
July 6, 2015 BREAK FASTING WITH THE MINISTER OF FINANCE
IIGF along with other institutionsSOEs under the guidance of Ministry of Finance held Break Fasting event in Directorate General of Taxation.
In addition to establish a relationship and closeness between the personnel, the event also invited 40 orphans to be given compensation.
18-19 Mei 2015 WORKSHOP
PPP DAN PENJAMINAN PT PII
Workshop mengenai PPP dan Penjaminan PII mengundang pemangku kepentingan di Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPERA, Kemenkeu,
Kemenhub, BPKP di Bandung.
May 18-19, 2015 PPP AND IIGF GUARANTEE WORKSHOP
PPP and IIGF Guarantee workshop invited stakeholders in the Toll Road Regulatory Agency Ministry of Public Works and Housing, Ministry of Finance,
Ministry of Transport, and BPKP held in Bandung.
Mei 2015 PENERBITAN PERNYATAAN KESEDIAAN PENJAMINAN UNTUK PROYEK
TOL SOREANG-PASIR KOJA Penerbitan pernyataan kesediaan penjaminan In-Principle ApprovalIPA PT
PII untuk proyek Jalan Tol Soreang-Pasir Koja di Bandung, Jawa Barat yang dikembangkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPERA.
May 2015 ISSUANCE OF IN-PRINCIPLE APPROVAL FOR SOREANG-PASIR KOJA TOLL
ROAD PROJECT
Issuance of IIGF In-Principle ApprovalIPA for Soreang-Pasir Koja toll road project in Bandung, West Java, which was developed by the Toll Road Regulatory
Agency, Ministry of Public Works and Public Housing.
Mei dan Juni 2015 SOSIALISASI SKEMA AVAILABILITY PAYMENT UNTUK PROYEK
INFRASTRUKTUR PEMERINTAH PT PII berpartisipasi mendukung kegiatan sosialisasi skema Availability
Payment Pembayaran Ketersediaan Layanan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Dirjen PPR,
Kementerian Keuangan di Provinsi Sumatera Utara, Bali, Aceh, Papua Barat, Kalimantan TIimur, dan Sulawesi Tengah.
May and June 2015 SOCIALISATION OF AVAILABILITY PAYMENT SCHEME FOR GOVERNMENT
INFRASTRUCTURE PROJECTS IIGF participated in the socialization of Availability Payment scheme organized
by the Directorate of Government Support and Infrastructure Financing PPR Directorate General, Ministry of Finance held in several Provinces of North
Sumatra, Bali, Aceh, West Papua, East Borneo, and Central Sulawesi.
81
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
28 Agustus 2015 GROUND-BREAKING PLTU JAWA TENGAH-BATANG
Pelaksanaan acara peletakan batu pertama untuk pembangunan proyek PLTU Jawa Tengah-Batang yang dilakukan oleh Presiden Jokowi beserta jajaran
Menteri: Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Gubernur Jawa Tengah, dan Bupati Batang dan PT PLN, PII dan investor
pengembang. Proyek ini merupakan proyek KPBU sektor listrik pertama yang akan memperoleh penjaminan dari PT PII.
August 28, 2015 GROUND-BREAKING OF CENTRAL JAVA POWER PLANT-BATANG
The groundbreaking ceremony for the construction of power plant project in Central Java-Batang by President Joko Widodo along with the Ministers:
Minister of Finance, Minister of SoE, Minister of Agraria and Spatial Planning, Governor of Central Java, and Regent of Batang, PT PLN, IIGF and Project
development investor. This is the first PPP project from the electric sector that obtained guarantee from IIGF
21 Agustus 2015 BAKTI SOSIAL BUMN DI BAWAH KEMENKEU
PT PII turut serta dalam kegiatan Bakti Sosial BUMN dan Lembaga yang ada di bawah Pembinaan Kementerian Keuangan yang bertujuan untuk membantu
masyarakat kurang mampu di wilayah Rusunawa Marunda.
21 to 9 July-August 2015 SOCIAL SERVICES OF SOEs UNDER MoF
IIGF participated in social service activities of SOEs and Institutions under the Ministry of Finance guidance which aimed to help the less fortunate in the
Marunda flats area.
29 September 2015 PENERBITAN PERNYATAAN KESEDIAAN PENJAMINAN UNTUK PROYEK
SPAM UMBULAN Sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah dalam penyediaan air
minum, PT PII telah menerbitkan Pernyataan Kesediaan Penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk proyek Air Minum Umbulan yang dikembangkan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
September 29, 2015 ISSUANCE OF IN-PRINCIPLE APPROVAL OF GUARANTEE FOR UMBULAN
WATER PROJECT
As a form of support for the Government project in drinking water supply, IIGF has issued In-Principle Approval IPA of guarantee for the Umbulan drinking
water project developed by the Provincial Government of East Java.
29 September 2015 PENERBITAN BUKU PPP REFERENCE GUIDE
PT PII telah dipercaya oleh World Bank untuk menerbitkan buku Panduan Referensi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha PPP Reference Guide
dalam versi Bahasa Indonesia.
September 29, 2015 PUBLISHING OF PPP REFERENCE GUIDE BOOK
IIGF has been trusted by the World Bank to publish the Reference Guide of Public Private Partnership PPP in Indonesian language version.
82
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
12 November 2015 INDONESIA INFRASTRUCTURE ROUNDTABLE-11
IIGF Institute menggelar acara Indonesia Infrastructure Roundtable IIR yang ke-11 dengan topik “Rekonstruksi Pungutan Negara Atas Infrastruktur
Telekomunikasi”. Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia dan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi.
November 12, 2015 INDONESIA INFRASTRUCTURE ROUNDTABLE-11
IIGF Institute held the11th Indonesia Infrastructure Roundtable IIR on the topic “Reconstruction of Country Levy On Telecommunications Infrastructure“. The
event was attended by the General Chairman of Indonesian Infocom Society and the General Chairman of the Telecommunication Network Organizer Association.
5 November 2015 INDONESIA INTERNATIONAL INFRASTRUCTURE CONFERENCE
EXHIBITION 2015 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero turut serta dalam rangkaian
acara Indonesia International Infrastructure Conference Exhibition IIICE Tahun 2015. Dalam kesempatan ini, PT PII mengadakan Konsultasi Publik
mengenai Pedoman Penyusunan Kajian Kelayakan Proyek dalam Rangka Penjaminan Infrastruktur.
November 5, 2015 2015 INDONESIA INTERNATIONAL INFRASTRUCTURE CONFERENCE
EXHIBITION
IIGF participated in the 2015 Indonesia International Infrastructure Conference Exhibition IIICE. On this occasion, IIGF held Public Consultation on the Guidelines
for Preparation of Projects Feasibility Study In Infrastructure Guarantee Framework.
27 Oktober 2015 RAPAT PERSIAPAN FGD
PT PII mengadakan Rapat Persiapan FGD I VfM terkait Value for Money Assessment Tool yang dihadiri oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur
Prioritas KPPIP, Kementerian PUPERA, Kementerian Keuangan.
October 27, 2015 FGD PREPARATION MEETING
IIGF held Preparatory Meeting of FGD I VfM related to Value for Money Assessment Tool which was attended by the Committee for Acceleration of
Priority Infrastructure Delivery KPPIP, Ministry of Public Works and Public Housing, Ministry of Finance.
9-10 November 2015 POLICY DISCUSSION
Kegiatan “Policy Discussion of the Provision of Guarantee for Infrastructure Project in Indonesia” yang dilakukan oleh PT PII dan mengundang lembaga
keuangan multilateral dan lembaga keuangan perbankan dan asuransi untuk membahas skema Direct Landing.
November 9-10, 2015 POLICY DISCUSSION
The “Policy Discussion of the Provision of Guarantee for Infrastructure Project in Indonesia” event conducted by IIGF, inviting multilateral financial institutions
and banking financial institutions as well as insurance to discuss Direct Landing scheme.
83
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
20 November 2015 PENERBITAN PERNYATAAN KESEDIAAN PENJAMINAN UNTUK PROYEK
PALAPA RING PT PII telah menerbitkan Pernyataan Kesediaan Penjaminan In-Principle
ApprovalIPA untuk proyek broadband Palapa Ring yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
November 20, 2015 ISSUANCE OF IN-PRINCIPLE APPROVAL OF GUARANTEE FOR PALAPA
RING PROJECT
IIGF has issued In-Principle Approval IPA of guarantee for Palapa Ring broadband project developed by the Ministry of Communications and Information
Technology.
7-8 Desember 2015 INVESTOR GATHERING
PAMERAN INVESTASI
PT PII turut serta dalam mendukung acara Investor Gathering dan Pameran Investasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan dan
Pembiayaan Risiko DJPPR Kementerian Keuangan RI dengan menampilkan booth yang menyajikan berbagai informasi mengenai Perusahaan dan
mensosialisasikan arti kehadiran Perusahaan kepada pengunjung.
December 7-8, 2015 INVESTOR GATHERING INVESTMENT EXHIBITION
IIGF participated in the Investor Gathering and Investment Exhibition organized by the Directorate-General of Risk Management and Financing DJPPR of
Ministry of Finance that provided various information regarding the Company and socialized the presence of the Company to visitors.
16 Desember 2015 PEMBENTUKAN UNIVERSITY NETWORK FOR NATIONAL INFRASTRUCTURE
DEVELOPMENT UNIID. PT PII melalui IIGF Institute memfasilitasi pembentukan Jaringan Kerja antar
Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Infrastruktur atau University Network for Infrastructure Development UNIID pada 16 Desember 2015 sebagai forum
para akademisi untuk berkontribusi mendorong percepatan pengembangan infrastruktur di Indonesia.
December 16, 2015 FORMATION OF UNIVERSITY NETWORK FOR NATIONAL INFRASTRUCTURE
DEVELOPMENT UNIID.
IIGF through the IIGF Institute facilitated the formation of the University Network for Infrastructure Development UNIID on December 16, 2015 as a forum
for academics to contribute in encouraging the acceleration of infrastructure development in Indonesia.
16 Desember 2015 PENANDATANGANAN MOU ANTARA PT PII DENGAN TRIPARTIT
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT PII dengan Tripartit Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung
dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2015, untuk kerjasama di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
December 16, 2015 SIGNING OF MOU BETWEEN IIGF WITH TRIPARTITE
The signing of the Memorandum of Understanding between IIGF with Tripartite Gadjah Mada University, University of Indonesia, and Bandung Institute of
Technology held on December 16, 2015, for cooperation in the fields of Education, Research, and Service to the Community.
84
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
17 Desember 2015 SEMINAR NASIONAL INFRASTRUKTUR UNTUK RAKYAT
PT PII menggelar puncak acara rangkaian seminar nasional tahun 2015 pada hari Kamis, 17 Desember 2015 di Thamrin Nine Ballroom, UOB Plaza, Jakarta.
Selain yang dihadiri oleh Menko Perekonomian, rangkaian acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,serta Menteri Keuangan
Republik Indonesia, yang sebelumnya juga sempat memberikan keynote speech dengan spirit mendorong perkembangan infrastruktur di Indonesia.
December 17, 2015 NATIONAL SEMINAR OF INFRASTRUCTURE FOR THE PEOPLE
As part of its anniversary, IIGF held the 2015 National Seminar of Infrastructure for the People event on Thursday, December 17, 2015 at Thamrin Nine Ballroom,
UOB Plaza, Jakarta. Attended by the Coordinating Minister for Economy, the event was also attended by Minister of Public Works and Housing, and
Minister of Finance, who previously also delivered keynote speech in the spirit of encouraging the development of infrastructure in Indonesia.
18 Desember 2015 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RKAP 2016
Telah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham yang membahas RKAP Perusahaan Tahun 2016 dan Rencana Kerja dan Anggaran Program 2016.
December 18, 2015 GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS OF 2016 WORKPLAN BUDGET
GMS discussed the approval of 2016 IIGF’s Work Plan and Budget program
17 Desember 2015 PELUNCURAN MASYARAKAT INFRASTRUKTUR INDONESIA MII
PT PII meluncurkan Masyarakat Infrastruktur Indonesia MII yang merupakan hasil gagasan para ahli di bidang infrastruktur untuk mendukung peningkatan
kualitas tenaga profesional domestik di bidang infrastruktur. sebagai puncak acara rangkaian Seminar Nasional Infrastruktur untuk Rakyat pada hari Kamis,
17 Desember 2015 di Thamrin Nine Ballroom, UOB Plaza, Jakarta.
December 17, 2015 LAUNCHING OF THE INDONESIA INFRASTRUCTURE COMMUNITY IIC
IIGF launched the Indonesia Infrastructure Community IIC, which is the outcome of the infrastructure experts notion to support the improvement of domestic
professionals quality in infrastructure. It was launched at the summit of the National Infrastructure for the People Seminar event on Thursday, December
17, 2015 at Thamrin Nine Ballroom, UOB Plaza, Jakarta.
16 Desember 2015 Indonesia Infrastructure
Roundtable ke-12
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia PerseroPT PII melalui IIGF Institute mengadakan Indonesia Infrastructure Roundtable-12 dengan topik “Aspek
Pembiayaan pada Pembangunan Bandar Udara. Studi Kasus: Bandar Udara Kertajati”.
December 16, 2015 12th Indonesia Infrastructure Roundtable
Indonesia Infrastructure Guarantee FundIIGF through the IIGF Institute held the 12th Indonesia Infrastructure Roundtable with the topic “Financing Aspect
of Airport Construction. Case Study: Kertajati Airport”.
85
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
19 Desember 2015 IIGF FRIENDLY SPORT MATCH
Dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke-6, tahun PT PII ke-6, menggelar acara pertandingan persahabatan futsal yang diikuti oleh stakeholders
dari Kementerian Keuangan dan BUMN di bawah Kementerian Keuangan RI, yang dilaksanakan di Pro Arena Futsal, Pondok Indah, Jakarta.
December 19, 2015 IIGF FRIENDLY SPORT MATCH
In order to celebrate its 6th birthday, IIGF held a friendly sport matches attended by stakeholders from the Ministry of Finance and State-Owned Enterprises
under the Ministry of Finance.
PENGHARGAAN TAHUN 2015
Fitch Ratings
PT PII memperoleh peringkat kredit BBB- outlook stabil dari Fitch Ratings, lembaga pemeringkat keuangan internasional, setara dengan
peringkat Pemerintah Indonesia yang menunjukkan pengakuan atas kapasitas dan kinerja keuangan Perusahaan.
Fitch Ratings
IIGF obtained BBB- credit rating stable outlook from Fitch Ratings, an international financial rating agency, which is equivalent with the
Indonesian Government rating,demonstrating recognition of the Company’s capacity and financial performance.
SUMBER DAYA MANUSIA
04
PT PII menyadari bahwa Sumber Daya Manusia SDM merupakan elemen penting yang akan menunjang produktivitas kinerja Perusahaan. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat menuntut manusia untuk
selalu berkembang menjadi lebih baik. Untuk menjawab tantangan zaman yang semakin global saat ini, PT PII berkomitmen untuk terus melakukan program pembinaan karyawan secara intensif guna mencetak insan
PT PII yang handal dan kompeten dalam dunia bisnis. Komitmen ini ditunjukkan dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan serta program pengembangan SDM.
IIGF realizes that Human Resources HR is an important element to support the Company’s performance. Intense business competition requires HR to continuously strive to be better. To answer its business demand,
IIGF is committed to continuously conduct intensive employee training program in order to develop reliable and competent employees. This commitment is demonstrated by the participation of employees in various
education, training and human resources development programs.
Source:Antara Foto
HumAN RESouRCES
88
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
STRUKTUR PENGELOLA SDM
HR MANAGEMENT STRUCTURE
Melalui pengelolaan SDM yang terintegrasi dan berkesinambungan, diharapkan dapat tercipta sumber daya manusia yang unggul dan profesional dalam jumlah yang memadai berdasarkan keahlian, sehingga mampu mewujudkan
komitmen perusahaan dalam melakukan yang terbaik bagi peserta atau pelanggan serta mendukung keberhasilan perusahaan dalam mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan. Komposisi dan jumlah Karyawan PT PII
terus mengalami perubahan secara dinamis dari tahun ke tahun. Perubahan tersebut juga sebagai konsekuensi dari kebutuhan dan penempatan Karyawan di masing-masing lini organisasi.
An integrated and sustainable HR management creates human resources with adequate numbers, capacity and professionalism according to their skill and expertise. This allows the Company to fullfil its commitment to perform its
best for its customers while ensure the company’s ability in implementing its strategies. The composition and number of IIGF employees continue to change dynamically year on year according to need and placement of employees in each
line of the organization.
Pengelolaan SDM PT PII dijalankan oleh Fungsi Human Resources yang berada di bawah Divisi Corporate Service COS dan berada
di bawah koordinasi Direktur Keuangan Manajemen Risiko. SVP Corporate Service saat ini dijabat oleh Shiddarta. Profil Shiddarta
dapat dilihat di Bagian Profil Kepala Divisi PT PII. Tugas dan tanggung jawab Bagian Human Resources adalah
1. Berkontribusi dalam meningkatkan optimalisasi dan
produktivitas unit kerja. 2.
Memastikan pemenuhan kebutuhan SDM Perusahaan melalui proses rekruitmen dan seleksi SDM yang sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan. 3.
Memastikan efektivitas pelaksanaan program pengembangan berdasarkan arahan strategis organisasi sehingga program
pengembangan kompetensi memenuhi kebutuhan perusahaan maupun individu karyawan.
4. Memastikan terselenggaranya sistem penilaian kinerja yang
transparan, obyektif dan adil di seluruh unit kerja dalam organisasi.
5. Memastikan terselenggaranya sistem kompensasi dan
benefit yang berlandaskan prinsip internally fair externally competitive.
6. Berkontribusi dalam mencapai sasaran unit kerja yang telah
ditetapkan serta melakukan pengembangan. IIGF HR management is performed by Human Resources Function
under the Corporate Service COS Division led by SVP Corporate Service currently held by Shiddarta. The division is under the
coordination and supervision of the Director of Finance and Risk Management. Profile of Shiddarta can be viewed in IIGF Head
Profile Section. Duties and responsibilities of Human Resources Division are:
1.
Contributing to improve the optimization and productivity of work units.
2. Ensuring the compliance of Company’s human resources
provision through the recruitment and selection process which in line with the applied procedures.
3. Ensuring the effectiveness of development programs
implementation based on the organization strategic direction to meet the needs of company and employee.
4. Ensuring the implementation of transparent, objective and
fair performance appraisal system in all work units within the organization.
5. Ensuring the implementation of compensation and benefit
system based on the principle of internally fair externally competitive.
6. Contributing towards the work unit accomplishments and as
well as providing the capacity development.
89
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PROFIL SDM
HR PROFILE
Untuk mendukung pertumbuhan PT PII yang berkelanjutan, saat ini PT PII berusaha mengoptimalisasi pendayagunaan SDM yang
ada. Jumlah Karyawan PT PII pada akhir tahun 2015 berjumlah 75 orang atau bertumbuh 32 dibandingkan jumlah Karyawan
pada akhir tahun 2014 sebesar 57 orang. Dari 75 orang tersebut, 50 adalah karyawan tetap, sementara sisanya sebanyak 25 orang
adalah karyawan tidak tetap dengan status kontrak.
Komposisi Karyawan Menurut Status Kepegawaian
Status Kepegawaian Employment status
2015 2014
Karyawan Tetap Permanent employee
50 42
Karyawan Kontrak Contract based employee
25 15
JUMLAH TOTAL
75 57
66,66 33,33
Karyawan Tetap Permanent
employee Karyawan
Kontrak Contract based
employee
73,68 26,32
Karyawan Kontrak Contract based
employee
Karyawan Tetap Permanent
employee
2015 2014
25 50
42 15
Komposisi Jumlah Karyawan Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Gender
2015 2014
Laki-laki Male
39 31
Perempuan Female
36 26
JUMLAH TOTAL
75 57
52 48
Perempuan Female
Perempuan Female
Laki-laki Male
Laki-laki Male
54,38 45,61
2015 2014
36 39
31 26
In order to maintain its sustainable growth, IIGF is currently trying to optimize the utilization of existing human resources. The number
of IIGF employees at the end of 2015 was 75 or increased by 32 compared to 57 by the end of 2014. Out of 75, 50 were permanent
employees, while the remaining 25 were temporary employees with contract status.
Employees Composition Based on Employment Status
Employees Composition Based on Gender
90
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Komposisi Jumlah Karyawan Menurut Pendidikan
Jenjang Pendidikan Level of Education
2015 2014
Doktor S3 Doctoral
4 3
Pasca Sarjana S2 Post Graduate
26 23
Sarjana S1 Diploma Bachelor Diploma
45 31
JUMLAH TOTAL
75 57
Doktor S3 Doctoral
Doktor S3 Doctoral
Pasca Sarjana S2 Post Graduate
Pasca Sarjana S2 Post Graduate
Sarjana S1 Diploma Bachelor Diploma
Sarjana S1 Diploma Bachelor Diploma
5,33
34,67 60,00
5,26
40,35 54,39
2015 2014
45 31
26 23
4 3
Komposisi Jumlah Karyawan Menurut Usia
USIA Age
2015 2014
18-25 18-25
10 3
26-35 26-35
35 25
36-45 36-45
24 19
46-54 46-54
5 8
55 keatas 55-above
1 2
JUMLAH TOTAL
75 57
Employees Composition Based on Level of Education
Employees Composition Based on Age
91
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
46,66 32,00
1,33 6,67
13,33
18-25
26-35 36-45
46-54 55 keatas
55-above 55 keatas
55-above
5,26
43,86 33,33
14,04
3,51
18-25
26-35 36-45
46-54
2015 2014
35 19
25 8
3 2
10
1
5 24
Komposisi Jumlah Karyawan Menurut Level Organisasi
Kelas Jabatan Organization Level
2015 2014
Staff 24
14 Junior Manager AM-M
9 10
Middle Manager DSM-AVP 17
8 Senior Manager VP-SVP
24 23
Executive Manager EVP 1
2 JUMLAH
TOTAl 75
57
32,00
Staff
12,00
Junior Manager
AM-M
22,67
Middle Manager
DSM-AVP
32,00
Senior Manager
VP-SVP
1,33
Executive Manager
EVP Executive
Manager EVP
Staff
Junior Manager
AM-M Middle
Manager DSM-AVP
Senior Manager
VP-SVP
24,56
17,54 14,04
40,35 3,51
2015 2014
24 17
9
1
24 23
14
10 8
2 Employees Composition Based on Organization Level
92
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
ROADMAP SDM 2015
2015 HR ROADMAP
REKRUTMEN SDM
HR RECRUITMENT
Tahun 2015 SDM masih berfokus pada pengembangan kompetensi karyawan baik Soft Skill dan Hard Skill. Selain itu, kami juga
berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan SDM di PT PII seiring dengan semakin besarnya Bisnis PT PII.
PT PII menerapkan asas kesamaan kesempatan dalam proses rekrutmen. Oleh karenanya rekrutmen karyawan PT PII pada
dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun. Untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan bertalenta
terbaik untuk mengisi posisi tertentu, PT PII menerapkan 2 pola rekrutmen, yakni rekrutmen internal dan rekrutmen umum.
Melalui proses rekrutmen tersebut, pada tahun 2015, PT PII telah menambah jumlah karyawan sebanyak 18 orang. Calon karyawan
diberikan program orientasi untuk membekali dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai perusahaan dan lingkungan kerja
sesuai dengan job description. In 2015 HR strategy still focused on developing employee
competency, both Soft Skill and Hard Skill. In addition, HR also strived to meet the needs of human resources at IIGF along with the
increasing growth of IIGF Business.
IIGF applies the equal opportunity principle in its recruitment process. Therefore, the recruitment is done transparantly and open to public.
In order to get qualified candidates and the best talents to fill certain positions, IIGF applies two recruitment methods: internal recruitment
and general recruitment.
Through the recruitment process, in 2015, IIGF hired 18 new employees. Prospective employees were given the orientation
program to equip them with knowledge and understanding of the Company and its working environment in accordance with their job
description.
93
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
KESEMPATAN YANG SAMA PADA SELURUH PEGAWAI
EQUAL OPPORTUNITY FOR ALL EMPLOYEES
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM
DEVELOPMENT OF HR COMPETENCY
Karyawan adalah aset berharga sehingga mendapat perhatian yang tinggi dari PT PII. Kami menerapkan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, adil dan bebas dari tekanan. Setiap pegawai mendapatkan
kesempatan yang sama dalam berbagai hal mulai dari penerimaan karyawan, melaksanakan tugasnya secara profesional,
memperoleh kompensasi, pendidikan dan jenjang karir sesuai dengan kompetensinya masing-masing tanpa membedakan suku,
agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik.
PT PII menjamin tidak terjadinya diskriminasi sehingga tercipta perlakuan yang adil dan jujur dalam mendorong Pegawai sesuai
dengan potensi, kemampuan, pengalaman dan ketrampilan masing-masing untuk mencapai kinerja excellence.
PT PII merekrut, mempertahankan, dan mengembangkan insan yang memiliki kemampuan dan kinerja excellence. Dengan
demikian PT PII berupaya melakukan proses pengelolaan SDM berdasarkan faktor kemampuan competency dan kinerja
performance yang sejalan dengan aspek fairness.
PT PII merealisasikan program pengembangan kompetensi karyawan selaras dengan kebutuhan tugas, dan pengembangan
usaha. Sejak tahun 2012, PT PII telah menyusun daftar kompetensi perusahaan, sehingga aktivitas rekrutmen dan pengembangan
kompetensi karyawan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif untuk mencapai sasaran-sasaran Perusahaan.
Upaya pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui pengadaaan berbagai pelatihan, lokakarya maupun seminar bagi
karyawan mengenai berbagai topik di bidang penjaminan dan risiko terkait konsep KPBU maupun kompetensi yang relevan
dengan bidang kerja karyawan di berbagai fungsi atau posisi. Employees are valuable assets that receive high attention from IIGF.
We apply Human Resource Management System based on the principles of openness, fairness and freedom of pressure. Each
employee has equal opportunity in various aspects, from recruitment, carrying out their duties professionally, obtaining compensation,
education and career according to their respective competency regardless of race, religion, group, class, gender and physical
conditions.
IIGF ensures no discrimination to create fair treatment in encouraging employees according to their respective potential, ability, experience
and skills to achieve performance excellence.
IIGF recruits, retains, and develops personnel who have the capability and excellence performance. Thus, IIGF strives to conduct the
human resource management process based on the competency and performance factors which are in line with aspect of fairness.
IIGF realizes that employee competency development program is aligned with the needs and the development of its business. Since
2012, IIGF has compiled list of Company competencies, so the recruitment activities and employee competency development
activities can be done efficiently and effectively to achieve the Company’s goals.
Employee competency development is conducted through organization of various trainings, workshops and seminars with topics
in the field of guarantee and risks related to PPP scheme as well as relevant competencies with the employee’s work field in a variety of
functions or positions.
94
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Tabel Training Menurut Jenis Pelatihan di Tahun 2015
No Jenis Pelatihan
Type of Training Jumlah Judul
No of Subject 1
Inhouse Training Inhouse Training
61 2
Public Training Public Training
8 PT PII memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak
untuk mengikuti pelatihanworkshop yang dikehendaki. Sepanjang tahun 2015, total terdapat 72 orang yang mengikuti pelatihan baik
di dalam negeri maupun di luar negeri.
Tabel Pelatihan yang dilakukan di Tahun 2015
No Bidang Teknis
Technical Field Bidang Keuangan
Financial Field Bidang PemasaranKomunikasi
SalesCommunication Field Bidang Kepemimpinan
Leadership Field Bidang Tata Kelola
Governance Field
1 IT Governance
Sharing Knowledge : Kewajiban Penggunaan
Mata Uang Rupiah di Wilayah Negara
Kesatuan R.I
Sharing Knowledge : Obligation to use
Rupiah Currency in The Republic of
Indonesia Sharing Session on
Communication Practice Sharing Session on
Communication Practice Values Based Leadership
Values Based Leadership 3P Compensation
Management 3P Compensation
Management
2 Building Web
Application with PHP and MySQL
Building Web Application with PHP
and MySQL Financial Modelling for
Sensitivity and Scenario Analysis
Financial Modelling for Sensitivity and
Scenario Analysis 4th Indonesia Corporate
Communication Summit 4th Indonesia
Corporate Communication
Summit Teknik Penyusunan
SOP SOP Preparation
Technique
3 Training Targeted
Selection Interviewer Targeted Selection
Interviewer Training Analisis Laporan
Keuangan Financial Report
Analysis Speaking Impressively
Speaking Impressively Organization Design
Development Master Class
Certification Organization Design
Development Master Class Certification
4 ALPINE Module 1
ALPINE Module 1 Strategic Cost
Management Strategic Cost
Management Effective Coaching Counseling
Effective Coaching Counseling CHRP
CHRP
5 ALPINE Module 2
ALPINE Module 2 Finnacial Modelling for
Non Finance People Financial Modelling for
Non Finance People Interpersonal Skill for Success
Interpersonal Skill for Success
Managing Legal Risk Managing Legal Risk
Table of Training According to Type of Training in 2015
IIGF provides equal opportunity to all employees to participate in desired trainingsworkshops. In 2015, there were a total of 72
employees who attended trainings both domestic and abroad.
Table of Training conducted in 2015
95
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Bidang Teknis
Technical Field Bidang Keuangan
Financial Field Bidang PemasaranKomunikasi
SalesCommunication Field Bidang Kepemimpinan
Leadership Field Bidang Tata Kelola
Governance Field
6 Sharing Knowledge:
Project Finance for PPP Scheme and
Lenders Perspective on Goverment Guarantee
Sharing Knowledge : Project Finance for
PPP Scheme and Lender’s Perspective
on Goverment Guarantee
Updating PPh Potput dan Teknik
Efektif Menghadapi Pemeriksaan PPh Potput
Witholding Tax Update and Effective Technique
in Dealing with Witholding Tax Audit
Pelatihan Penulisan Kelompok Group Writing Training
FGD : Risk Management
Software FGD : Risk
Management Software
7 Workshop Legal
Aspects Related to Port, Railway and Toll Road
Projects.
Workshop Legal Aspects Related to
Port, Railway and Toll Road Projects.
The 2nd Indonesia Tax Summit
The 2nd Indonesia Tax Summit
Report Writing Report Writing
Seminar Apakah Business Judgement
di Lingkungan BUMN Dapat di Pidana
Korupsikan?
“Is Business Judgement
In SOEs Can Be Convicted of
Corruption?” Seminar
8 Conference 5th Annual
Modern Railways 5th Annual
Modern Railways Conference
Financial Modelling for Non-finance people
Financial Modelling for Non-finance people
Peran dan Kontribusi Kajian Komunikasi dalam Konfrensi
Komunikasi dan New Media Role and Contribution of
Communication Study in Communication and New Media
GA Professional - Concept, Strategy
Implementation GA Professional -
Concept, Strategy Implementation
9 Project Management
PM : Dari Konseptual sampai Operasional
Project Management PM : From Conceptual
until Operational PSAK Imbalan Kerja,
Manfaat Purnakarya Aspek Perpajakan. PSAK
24, PSAK 18, dan ISAK 15 yang berlaku Efektif
2015
SFAS Employee Benefits, Retirement Benefits,
Aspect of Taxation SFAS 24, SFAS 18, and SFAS
15 Effective in 2015 Workshop Pelatihan Jurnalistik
Media Intansi MediaInstitution Journalism
Training Workshop High Commitment
High Performance Organization
High Commitment High Performance
Organization
10 Technique of Risk
Assessment Technique of Risk
Assessment Financial Model for
Capital Investment Planning
Financial Model for Capital Investment
Planning Social Media PR Trends 2015
Social Media PR Trends 2015 Risk Control Self
Assessment Risk Control Self
Assessment
11 VMWare
VMWare Project Financing
Project Financing The 7 Habits of Highly Effective
People-Signature The 7 Habits of Highly
Effective People- Signature Risk Based Auditing
Risk Based Auditing
96
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Bidang Teknis
Technical Field Bidang Keuangan
Financial Field Bidang PemasaranKomunikasi
SalesCommunication Field Bidang Kepemimpinan
Leadership Field Bidang Tata Kelola
Governance Field
12 Pendidikan Khusus
Profesi Advokat Advocate Profession
Special Education Updating Peraturan PPN
Implementasi e-Faktur Updating of VAT
Regulation and E-Invoice implementation
Conference on Communication and new media
Conference on Communication and new media
Risk Based Internal Auditing
Risk Based Internal Auditing
13 Ujian Profesi Advokat
Advocate Profession Exam
Basic Financial Management for Non
Finance Manager Basic Financial
Management for Non Finance Manager
Workshop Penulisan Jurnal Internasional
International Journal Writing Workshop
Penilaian Kinerja Perusahaan dengan
Kriteria Penilaian Kinerja Unggulan
KPKU
Company Performance
Assessment with Superior
Performance Assessment Criteria
KPKU
14 Workshop English Legal
English Legal Workshop Financial Modelling for
Non-finance people Financial Modelling for
Non-finance people 2nd Secretary Development
Conference 2nd Secretary Development
Conference International
Association for Impact Assessment
IAIA International
Association for Impact Assessment
IAIA
15 Workshop Cross Border
Transactions Cross Border
Transactions Workshop Managing Cash Flow,
Planning Cost Control Managing Cash Flow,
Planning Cost Control The 5 Choices to Extraordinary
Produtivity The 5 Choices to Extraordinary
Produtivity 5th Procurement
Management Congress
5th Procurement Management
Congress
16 Audit Information
Technology Audit Information
Technology Receivable Corporate
Collection Management Receivable Corporate
Collection Management Corporate Culture
Corporate Culture Workshop
Stakeholders Mapping
Workshop Stakeholders
Mapping 17
Global Audit Symposium Global Audit Symposium
Professional Financial Modeler PFM
Professional Financial Modeler PFM
5th Indonesia Secretary Forum 2015
5th Indonesia Secretary Forum 2015
CHRP CHRP
18 Introduction to PSC
System in Indonesia Oil Gas Conceptual
Practice
Introduction to PSC System in Indonesia
Oil Gas Conceptual Practice
FINNON 1 : Understanding Financial
Statement FINNON 1 :
Understanding Financial Statement
97
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Bidang Teknis
Technical Field Bidang Keuangan
Financial Field Bidang PemasaranKomunikasi
SalesCommunication Field Bidang Kepemimpinan
Leadership Field Bidang Tata Kelola
Governance Field
19 10th Conference
Exhibition ; HR Expo 10th Conference
Exhibition ; HR Expo Financial Modelling
Fundamentals, Sensitivity Scenario Analysis
Module Optimizing Financial Modelling
Fundamentals, Sensitivity Scenario
Analysis Module Optimizing
20 JBIC Seminar 2015
JBIC Seminar 2015 Project Finance
Modelling Project Finance
Modelling 21
Metodologi Penelitian Kualitatif
Research Methodology Qualitative
Pelatihan Statistik Training on Statistic
22 Infrastructure Higlight
Infrastructure Higlight
23 Kongres Nasional IV
Assesment Center Indonesia 2015
The 4th National Congress of
Assesment Center Indonesia 2015
24 Business Judgement
Rule Business Judgement
Rule 25
Public Policy Private Sector Development
Public Policy Private Sector Development
26 Audit Information
Technology Audit Information
Technology
98
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
SISTEM MANAJEMEN KINERJA
PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
EMPLOYEE WELFARE
PT PII melakukan pengelolaan SDM talent retention program yang berbasis kompetensi guna menciptakan suatu pool talent
melalui sistem manajemen kinerja SDM. Untuk mengidentifikasi target pencapaian masing-masing karyawan sesuai dengan peran
dan tanggung jawabnya, PT PII telah mengembangkan Sistem Manajemen Kinerja Performance Management System.
Evaluasi kinerja dilakukan setahun sekali dengan menggunakan Key Performance Indicator KPI berbasis Balanced Score
Card BSC atau lebih dikenal dengan istilah BSC KPI. Selain itu perusahaan juga melakukan assessment bagi karyawan di
tingkat senior tingkat SVPEVP menggunakan jasa konsultan assessment yang kompeten di bidangnya. Tindak lanjut penilaian
kinerja dan kompetensi adalah perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan, rotasi, mutasi dan promosi bagi
karyawan bersangkutan.
Untuk tahun 2015, PT PII telah melaksanakan penilaian kinerja terhadap seluruh karyawan.
Sebagai salah satu upaya retensi dan peningkatan kinerja karyawan, PT PII menerapkan standar penggajian yang kompetitif
sesuai kemampuan keuangan perusahaan. PT PII berpartisipasi dalam survei remunerasi yang dilakukan oleh konsultan remunerasi
terkemuka untuk memastikan besaran paket kesejahteraan yang bersaing.
Berdasarkan survei tersebut PT PII melakukan standardisasi sistem kompensasi dan imbal jasa yang mampu memotivasi karyawan
meningkatkan kompetensi dan kinerjanya namun seimbang dengan kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan.
Komponen imbal jasa karyawan PT PII terdiri dari: 1.
Gaji Pokok 2.
Tunjangan Jabatan 3.
Tunjangan Transportasi 4.
Tunjangan Komunikasi 5.
Tunjangan Perumahan 6.
Tunjangan Cuti Tahunan IIGF implements competency-based talent retention program in order
to create a talent pool through HR performance management system. To identify the attainment targets of each employee based on their
role, IIGF has developed the Performance Management System.
Performance reviews are conducted annually using Key Performance Indicator KPI based on a Balanced Score Card BSC, better known
as BSC KPI. Moreover, the company also assesses senior level SVP EVP level employees hiring a competent assessment consultancy
provider in that field. The follow-up on performance assessments and competency include planning and implementation of development
programs, rotation, transfer and promotion for deserving employees.
In 2015, IIGF has assessed the performance of all employees.
As an effort to retain employees and improve their performance, IIGF applies a competitive salary standard in line with the Company’s
financial capabilities. IIGF participates in remuneration surveys which carried out by a leading remuneration consultant to ascertain the
Company offers a competitive welfare package.
Based on these surveys, IIGF has standardized its salary and benefit system to motivate employees to increase their competencies and
performance. The system, at the same time, complies with the Company’s financial condition and capabilities.
IIGF employee benefits consist of: 1.
Base Salary 2.
Functional Allowance 3.
Transportation Allowance 4.
Communication Allowance 5.
Housing Allowance 6.
Annual Leave Allowance
99
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
HUBUNGAN INDUSTRIAL
INDUSTRIAL RELATIONS
PT PII berupaya memastikan terjalinnya hubungan yang saling menghormati dan mampu menciptakan keseimbangan antara
pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan dua pihak, yakni karyawan dan Manajemen
yang saling mendukung dalam mencapai target perusahaan. Hubungan yang saling mendukung ini dimanifestasikan dalam
bentuk butir-butir aturan sebagaimana tercantum pada Peraturan Perusahaan PP, yang ditinjau dan diperbaharui secara berkala.
PT PII berupaya membangun lingkungan kerja yang kondusif, yang memungkinkan karyawan menjalankan aktivitasnya dan
memberikan kompetensi terbaiknya demi kemajuan Perusahaan. Salah satu strategi utama yang dijalankan adalah dengan
menerapkan kebijakan untuk senantiasa mentaati peraturan ketenaga kerjaan dalam pengelolaan karyawan. Lingkungan kerja
yang kondusif diharapkan membuat tingkat turnover karyawan relatif stabil dalam jangka pendek dan untuk kemudian semakin
mengecil dalam jangka panjang.
Biaya SDM
Selama 2015, biaya Sumber Daya Manusia untuk penggajian sebesar Rp61,8 miliar.
Sementara itu, realisasi pelaksanaan pendidikan dan latihan tahun 2015 sebesar Rp3.061.707.029,07.
7. Tunjangan Hari Raya
8. Tunjangan Pakaian
9. Bonus
10. Tunjangan Pensiun Karyawan dengan status kontrak tidak mendapatkan tunjangan
pensiun. Adapun fasilitas yang diberikan oleh Perusahaan adalah:
1. Fasilitas Asuransi Jiwa Kumpulan untuk Dewan Komisaris,
Dewan Direksi dan Karyawan; 2.
Jaminan pemeliharaan kesehatan kepada Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Keluarga
3. Fasilitas Asuransi Personal Accident dalam setiap perjalanan
dinas yang dilakukan oleh Direksi Karyawan; 4.
Fasilitas Bantuan Hukum bagi Direksi dan Karyawan 5.
Fasilitas Olahraga yang disesuaikan dengan minat Karyawan 7.
Religious Allowance 8.
Clothing allowance 9.
Bonus 10. Retirement Benefit
Contracted employees do not receive retirement benefit. Benefits provided by the Company are:
1. Life Insurance for the Board of Commissioners, the Board of
Directors and Employees; 2.
Health Insurance for the Board of Commissioners, the Board of Directors, Employees and Families
3. Insurance facility for Personal Accident occurred in business
related travel for the Directors and Employees; 4.
Legal aid for the Directors and Employees 5.
Sports facilities tailored to the interests of Employees
IIGF strives to ensure the relations that mutually respect each other and able to take into equal account the observance of rights and
duties, through intensive communication involving the employees and management who were mutually supportive in achieving the
target. Such mutually supportive relations was manifested in the form of rules as stipulated in Company regulation which being reviewed
and updated regularly.
IIGF attempts to create a conducive work environment, allowing employees to carry out their works and give their best competencies
for the progress of the Company. One of IIGF main strategies is to constantly adhere to employment regulation in managing its
employees. A conducive work environment is expected to stabilize employee turnover in the short term and continue to reduce it in
the long term.
HR costs
During 2015, the Human Resource costs for payroll was Rp61,8 billion. Meanwhile, the realization of education and training implementation
in 2015 amounted to Rp3,061,707,029.07.
ANALISA DAN PEmBAHASAN mANAjEmEN ATAS KINERjA
PERUSAHAAN
05
Sampai dengan akhir tahun 2015, Perusahaan telah menyelesaikan proses penjaminan atas seluruh proyek dari 4 empat sektor baik kelistrikan, Sistem Penyediaan Air Minum SPAM, transportasi dan
telekomunikasi. As of the end of 2015, the Company completed the guarantee process for the entire projects from
4 four sectors, namely electricity, Drinking Water Supply System SPAM, transportation and telecommunication.
Source:Antara Foto
mANAGEmENT DISCuSSIoN AND ANALYSIS oF THE CompANY pERFoRmANCE
102
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
OPERATIONS REVIEW PER BUSINESS SEGMENT
SEGMEN USAHA PENJAMINAN
Sebagaimana visi dan tujuan pendirian Perusahaan, PT PII bergerak dalam usaha pemberian penjaminan atas proyek infrastruktur
pemerintah yang dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU. Disamping itu, PT PII juga
bekerjasama dengan lembaga multilateral internasional untuk meningkatkan kapasitas penjaminan untuk menjamin proyek-proyek
infrastruktur nasional berskala besar. Dengan demikian, diharapkan keberadaan penjaminan PT PII dapat meningkatkan partisipasi dan
pembiayaan swasta bagi pembangunan infrastruktur Indonesia.
Secara umum, pembagian segmen usaha penjaminan dijabarkan ke dalam sektor-sektor bisnis yang telah mendapatkan program
penjaminan proyek infrastruktur. Keberhasilan dari usaha penjaminan tersebut adalah upaya Perusahaan untuk memfasilitasi
serta mendorong keberhasilan transaksi bagi PJPK Kementerian, BUMN, Pemda dengan penyediaan penjaminan untuk proyek KPBU
yang baik. Lebih lanjut, Perusahaan dapat meningkatkan kepastian keberhasilan transaksi dengan pihak investor yang berujung pada
kepastian pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan efisien.
GUARANTEE BUSINESS SEGMENT
As the vision and objective of the Company, IIGF provides guarantee for Public Private Partnership PPP projects requiring government
guarantees. In addition, IIGF also cooperates with international multilateral agencies to increase its guarantee capacity in order to
guarantee large-scale national infrastructure projects. Therefore, IIGF’s guarantee is expected to increase private sector’s participation and
financing for Indonesia’s infrastructure development.
In general, IIGF’s guarantee has been classified into various business sectors that have obtained infrastructure project guarantee programs.
The success of guarantee business is Company’s effort to facilitate and encourage a successful transaction for CAs Ministries,
SOEs, Local Governments by providing better guarantees for PPP projects. Furthermore, the Company should increase the certainty
of a successful transaction to ensure the quality and certainty of efficient infrastructure development.
103
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Sampai akhir tahun 2015, PT PII telah memproses penjaminan untuk 16 proyek pembangunan infrastruktur, antara lain:
1. Sektor Kelistrikan sebanyak 4 proyek yaitu Pembangkit
Tenaga Listrik Uap PLTU Jawa Tengah dan PLTU Mulut Tambang 9a, 9b, dan 10, Sumatera Selatan.
2. Sektor Air Minum sebanyak 3 proyek yaitu Sistem Penyediaan
Air Minum SPAM di kota Bandar Lampung, kota Semarang Barat dan Umbulan, Jawa Timur.
3. Sektor Telekomunikasi sebanyak 3 proyek yaitu proyek
Broadband Palapa Ring paket Barat, Paket Tengah, dan Paket Timur.
4. Sektor Transportasi sebanyak 6 proyek yaitu proyek Soreang-
Pasir Koja Jawa Barat, Batang-Semarang Jawa Tengah, Manado-Bitung Sulawesi Utara, Balikpapan-Samarinda
Kalimantan Timur, Pandaan-Malang Jawa Timur dan proyek kereta api di Kalimantan Tengah. dan proyek kereta
api di Kalimantan Tengah.
Adapun selama tahun 2015, PT PII telah menerbitkan pernyataan kesediaan penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk proyek-
proyek infrastruktur yang telah diproses penjaminannya: 1.
Sektor Telekomunikasi sebanyak 3 proyek yaitu proyek Broadband Palapa Ring Paket Barat, Paket Tengah, dan
Paket Timur. 2.
Sektor Air Minum sebanyak 2 proyek yaitu Sistem Penyediaan Air Minum SPAM di kota Bandar Lampung dan Umbulan,
Jawa Timur. 3.
Sektor Transportasi sebanyak 1 proyek yaitu proyek Tol Soreang Pasir-Koja, Bandung, Jawa Barat.
4. Sektor Kelistrikan sebanyak 3 proyek yaitu Pembangkit
Tenaga Listrik Uap PLTU Mulut Tambang 9a, 9b, dan 10, Sumatera Selatan.
Kemajuan pembangunan masing-masing proyek dalam penjaminan tersebut bervariasi sesuai dengan karakteristik masing-masing
proyek dimana kendala utama yang dihadapi oleh Perusahaan pada proyek dalam proses penjaminan, yakni kendala pembebasan
lahan proyek dan proses pengadaan badan usaha proyek.
SEKTOR KELISTRIKAN
Pada sektor kelistrikan, PT PII turut berpartisipasi dalam penjaminan penyediaan infrastruktur pembangkit listrik. Atas
proyek pembangunan infrastruktur listrik tersebut, PT PII telah menandatangani Perjanjian Penjaminan dengan PT PLN Persero
selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK untuk pengembangan proyek-proyek kelistrikan nasional.
Peran serta tersebut, diharapkan sebagai upaya untuk membantu Until the end of 2015, IIGF has processed guarantees for 16
infrastructure development projects, among others: 1.
Electricity Sector by 4 projects, namely Central Java Power Plant, Central Java and Mine-Mouth 9a, 9b, and 10 Power
Plant, South Sumatera. 2.
Water Sector by 3 projects, namely Drinking Water Supply System SPAM in the city of Bandar Lampung, West
Semarang and Umbulan, East Java. 3.
Telecommunication sector by 3 projects, namely Palapa Ring Broadband project for West, Central, and East packages.
4. Transport sector by 6 projects, namely Soreang-Pasir Koja
West Java, Batang-Semarang Central Java, Manado- Bitung North Sulawesi, Balikpapan-Samarinda East
Kalimantan, Pandaan-Malang East Java toll roads and The Central Kalimantan railway project.
As for 2015, IIGF issued the following In-Principal Approval IPA for infrastructure projects of which the guarantees had been processed:
1. Telecommunication sector by 3 projects, namely Palapa Ring
Broadband project for West, Central, and East packages. 2.
Water Sector by 2 projects namely Drinking Water Supply System SPAM in the Bandar Lampung and Umbulan East
Java 3.
Transport Sector by 1 project, namely Soreang-Pasir Koja Toll road project West Java.
4. Electricity Sector by 3 projects namely Mine-Mouth 9a, 9b,
and 10 Power Plant South Sumatera.
The development progress of each project under guarantees varies according to its respective characteristics where the main obstacles of
projects faced by the Company are land acquisition and procurement process for business entity.
ELECTRICITY SECTOR
In electricity sector, IIGF provides guarantee for the provision of power plant infrastructure. IIGF has signed a Guarantee Agreement
with PT PLN Persero as the Contracting Agency CA for national electricity development.
The participation is expected to help the government to meet the
104
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
pemerintah dalam memenuhi peningkatan kebutuhan listrik nasional, seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Sampai dengan akhir tahun
2015, PT PII telah melakukan kerja sama penjaminan terhadap penyediaan proyek infrastruktur kelistrikan antara lain: Pembangkit
Listrik Tenaga Uap PLTU di Kabupaten Batang Jawa Tengah dan PLTU di area Mulut Tambang Mine-Mouth Sumatera Selatan.
Kedua pembangkit listrik tersebut dirancang dan dibangun dengan menggunakan teknologi subcritical pada boiler-nya sehingga akan
lebih ramah lingkungan.
Proyek PLTU Jawa Tengah
PLTU Jawa Tengah merupakan proyek infrastruktur skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBUPPP pertama
sesuai Perpres 672005. Proyek ini berhasil diwujudkan dengan memperoleh penjaminan bersama, dimana Penandatanganan
kontrak kerjasamanya dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur KKPPI, Menteri Keuangan, Menteri PPNKepala Bappenas, Menteri Badan Usaha Milik Negara a.i, Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Batang dan
Duta Besar Jepang, Direktur Utama PT PLN Persero, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero, CEO
J-Power, CEO Itochu, CEO PT Adaro, serta undangan yang mewakili berbagai institusi terkait. Proyek pembangunan fasilitas
pembangkit listrik berlokasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Proyek pembangkit tersebut memiliki kapasitas daya sebesar 2 x 1.000 MW dengan nilai sekitar USD 3 miliar. Pembangkit listrik ini
juga merupakan PLTU berbahan bakar batu bara terbesar di Asia Pasifik. Pembangunan infrastruktur fasilitas pembangkit listrik ini
dibangun oleh konsorsium PT Bhimasena Power Indonesia BPI dengan skema Build-Operate-Transfer selama masa konsesi 25
tahun. Perjanjian KPBU proyek pembangunan infrastruktur fasilitas
pembangkit listrik telah ditandatangani oleh PT PLN Persero dan BPI sesuai ketentuan pemerintah dan PPA Power Purchase
Agreement. Sedangkan pada saat bersamaan, PT PII telah menandatangani Perjanjian Penjaminan dengan BPI serta
Perjanjian Regres dengan PT PLN Persero sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK pada tanggal 6 Oktober 2011.
growing demand for national electricity, along with the economic growth. As of the end of 2015, IIGF has executed the guarantee
cooperations for these following electricity projects: Central Java Power Plant Batang - Central Java and Mine-Mouth Power Plant
South Sumatera. Both power plants are designed and built using subcritical boiler technology so it would be more environmentally
friendly.
Central Java Power Plant Project
Central Java Power Plant is the first PPP project based on the Presidential Regulation No.672005. The project was successfully
realized by acquiring joint guarantee, where the cooperation agreement signing was attended by the Coordinating Minister of
Economic Affair as the Chairman of the Committee for Acceleration of Infrastructure Delivery KKPPI, Minister of Finance, Minister of
National Development PlanningBappenas, Minister of State Owned Enterprises, Minister of Energy and Mineral Resources, Chairman
of the Investment Coordinating Board, Central Java Governor, Batang Regent, Ambassador of Japan, President Director of PT PLN
Persero, President Director of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund, CEO of J-Power, CEO of Itochu, CEO of PT Adaro, and the
invitees represent a variety of relevant institutions. The project is located in Batang, Central Java.
Central Java Power Plant has a capacity of 2 x 1,000 MW with investment of more than US4 billion.This power plantis also the
largest coal-fired power plant in Asia Pacific and will be developed by PT Bhimasena Power Indonesia BPI consortium under Build-
Operate-Transfer scheme within the concession period of 25 years.
The PPP agreement has been signed by PT PLN Persero and BPI based on the Government regulation and the PPA Power Purchase
Agreement. While at the same time, IIGF signed a Guarantee Agreement with BPI and a Recourse agreement with PT PLN Persero
as the Contracting Agency on October 6, 2011.
105
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Dalam rangka mendukung kelancaran proyek tersebut, PT PII secara secara proaktif membentuk Joint Monitoring Committee
JMC bersama perwakilan dari BPI dan PT PLN Persero, untuk memantau upaya-upaya penyelesaian kendala-kendala
pembangunan pembangkit listrik. Adapun kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan antara lain keterlambatan dalam
penerbitan beberapa perizinan yang diperlukan, penyelesaian proses AMDAL, dan penuntasan pembebasan lahan untuk proyek.
Pada tahun 2015, proyek pembangunan infrastruktur fasilitas PLTU Batang Jawa Tengah telah menunjukkan beberapa
perkembangan antara lain: •
Pada tanggal 5 Oktober 2015, BPI mengajukan surat permohonan persetujuan penjamin atau consent letter
untuk melakukan amandemen No. 6 atas Power Purchase Agreement PPA dengan PT PLN Persero mengenai
perubahan Tanggal PembiayaanFinancial Close. •
Proses dengan Badan Pertanahan Nasional terkait pembebasan sisa lahan telah diselesaikan pada tanggal
8 Desember 2015. •
Pada Tanggal 18 Desember 2015, Engineering, Procurement and Construction EPC Contractor telah mengeluarkan
indicative price. Pada saat bersamaan, sedang melakukan proses negosisasi negosiasi yang direncanakan akan
diselesaikan akhir Januari 2016.
Proyek PLTU Mulut Tambang - Sumatera Selatan
Proyek pembangunan infrastruktur pembangkit listrik yang juga mendapatkan penjaminan dari PT PII adalah PLTU Mulut
Tambang Sumatera Selatan 9a, 9b dan 10. Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 9a, 9b 10 merupakan pembangunan fasilitas
pembangkit listrik tenaga uap PLTU dengan kapasitas daya sebesar 2 x 600 MW dan 1 x 600 MW.
In order to support the success of the project, IIGF has proactively established a Joint Monitoring Committee JMC together with the
representatives from BPI and PT PLN Persero, to monitor the constraints settlement efforts of the power plant development. Those
included delays in the issuance of some required permits, completion of the Environmental Impact Assessment AMDAL process, and
completion of the land acquisition.
In 2015, the project has shown some considerable progresses in its development, among others:
• On October 5, 2015, BPI filed a consent letter to do
amamendment of Number 6 of the Power Purchase Agreement PPA with PT PLN Persero regarding the change of the
Financial Close date.
• The process required from the National Land Agency
related to the remaining land acquisition was completed on December 8, 2015.
• On December 18, 2015, Engineering, Procurement and
Construction EPC Contractor issued an indicative price. At the same time, the negotiation process was underway.
Mine-Mouth Power Plant Project - South Sumatera
Another power plant project which also obtained a guarantee from IIGF was South Sumatera 9a, 9b, and 10 Mine-Mouth Power Plants.
These projects are the development of coal-fired power plants with the capacities of 2 x 600 MW and 1 x 600 MW.
106
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Proyek pembangunan fasilitas kedua pembangkit listrik berlokasi di area tambang batu bara. Kelebihan atas pemilihan lokasi tersebut
berupa efisiensi biaya, yaitu dapat menekan biaya pasokan batu bara sebagai sumber energi masing-masing PLTU tersebut.
Keberadaan PLTU ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan cadangan batu bara kalori rendah di Sumatera Selatan yang
diperkirakan mencapai sebesar 9.3 miliar ton 55 cadangan.
PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 9a, 9b, dan 10 ditetapkan Pemerintah untuk dikembangkan dengan skema Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha KPBU seperti halnya PLTU Batang, Jawa Tengah. Nilai proyek pembangunan PLTU Mulut Tambang
Sumatera Selatan 9a, 9b 10 diestimasikan masing-masing sebesar USD 3,1 juta dan USD 1,7 juta.
Sedangkan produksi listrik akan dialokasikan untuk Jawa-Bali melalui jaringan interkoneksi transmisi Sumatera-Jawa 500 kv
dengan sistem High Voltage Direct Current HVDC yang akan dibangun PT PLN secara paralel. Selain itu, pembangunan PLTU
ini pun merupakan bagian dari upaya diversifikasi pembangkit non BBM, sehingga mampu menurunkan biaya pokok penyediaan
listrik yang berpengaruh pada pengurangan subsidi listrik kepada masyarakat.
PT PII memberikan dukungan penjaminan atas proyek PLTU Mulut tambang Sumsel 9a, 9b 10 tersebut bersama Pemerintah
dalam hal ini melalui Kementerian Keuangan. Hal ini berdasarkan pertimbangan nilai proyek yang besar dan untuk meningkatkan
daya tarik proyek terhadap investor.
Selama tahun 2014 sampai dengan tahun 2015, PT PII telah melaksanakan berbagai upaya dan kegiatan terkait dengan proses
penjaminan proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 9a, 9b 10 antara lain utamanya:
•
Mempersiapkan dokumentasi dan penguatan kapasitas terkait proyek melalui beberapa workshop dengan tim Kementerian
Keuangan mencakup struktur penjaminan, timeline dan draft guarantee term sheet.
These Mine-Mouth power plants are built close to a coal mine . The advantage of the site selection is in the form of cost efficiency, which
can reduce freight costs–a significant portion of the expenses involved in fuel procurement. The existence of this plant will also increase the
absorption of South Sumatera’s reserves of low-calorie coal, which are predicted to reach as much as 9.3 billion tons 55 reserves.
South Sumatera 9a, 9b, and 10 Mine-Mouth Power Plants are set to be developed under Public Private Partnership PPP scheme, like
the Central Java Power Plant. The project development cost of the South Sumatera 9a, 9b 10 Mine Mouth Power Plant was estimated
respectively at USD 3.1 million and USD 1.7 million.
Its electrical output will serve Java and Bali through the 500 kv Sumatera-Java interconnection transmission network with a High
Voltage Direct Current HVDC system to be be built by PT PLN in parallel. In addition, the development of these power plants is part
of non-fuel plant diversification efforts, so as to lower the cost of providing electricity which in turn affects the reduction of electricity
subsidy to the community.
IIGF provides joint guarantee with the Government through the Ministry of Finance for the South Sumatera 9a, 9b 10 Mine-Mouth power
plant project. It is based on the consideration of the high cost of the project and to increase project’ attractiveness to investors.
During 2014 to 2015, IIGF had carried out diverse efforts and actions related to the guarantee process for South Sumatera 9a, 9b 10
Mine-Mouth Power Plant project, among others:
• Preparing documentation and strengthening capacities
related to the project through a number of workshops held jointly wih a team from the Ministry of Finance, including
guarantee structure, timeline and draft guarantee term sheets.
107
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
• Melakukan pertemuan one-on-one meeting terkait penjaminan
dengan bidder. •
Mengajukan surat Usulan Penjaminan Bersama kepada Menteri Keuangan.
• Mendapatkan surat persetujuan penjaminan atas proyek
PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 9a, 9b dan 10 dari Menteri Keuangan.
• Melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan PT
PLN untuk menindaklanjuti isu-isu yang menjadi perlu menjadi perhatian sebelum PT PII menerbitkan Pernyataan Kesediaan
penjaminan.
• Bersama PT PLN, melakukan upaya pertemuan koordinasi
bersama dengan Pemerintah Daerah terkait yaitu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kabupaten yang
berada pada rencana lokasi proyek PLTU Mulut Tambang terkait pembentukan Forum Koordinasi Proyek yang
mencakup aspek perizinan dan pembebasan lahan.
• PT PLN telah menerbitkan RFP tanggal 20 November 2015.
Dalam RFP tersebut disebutkan bahwa indikasi jadwal bid submission adalah 12 Januari 2016.
• PT PII telah menerbitkan kembali pernyataan kesediaan
penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk proyek PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan 9 dan 10.
SEKTOR AIR MINUM
Pada sektor air minum, PT PII telah memberikan penjaminan dalam penyediaan proyek infrastruktur Sistem Penyediaan Air
Minum SPAM. Sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat 3 tiga proyek pembangunan infrastruktur SPAM yang telah
mendapatkan penjaminan dari PT PII antara lain: proyek SPAM Bandar Lampung Lampung, proyek SPAM Umbulan Jawa Timur
dan proyek SPAM Semarang Barat Jawa Tengah. Keseluruhan proyek pembangunan infrastruktur tersebut merupakan proyek
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. •
Holding one-on-one meetings with bidders regarding guarantees.
• Submitting a Joint Guarantee proposal to the Minister of
Finance. •
Obtaining letter of approval to provide guarantee for the South Sumatera 9 and 10 Mine-Mouth Power Plant project
from the Minister of Finance. •
Coordinating with the Ministry of Finance and PT PLN to follow up issues requiring concern before IIGF to issue In-Principal
Approval.
• Working with PT PLN to organize coordination with the
provincial Government of South Sumatera and local regency administration on the location of the Mine Mouth Power Plant
project, in regard of the formation of Project Coordination Forum which covers licensing and land acquisition issues.
• PT PLN issued the RFP on November 20, 2015. The RFP
stated that the indicative bid submission schedule is January 12, 2016
• IIGF has reissued the In-Principal ApprovalIPA for the South
Sumatera 9 and 10 Mine Mouth power plant project.
DRINKING WATER SECTOR
In the drinking water sector, IIGF has given guarantee for several Drinking Water Supply System SPAM infrastructure projects. As of
the end of 2015 there were 3 three SPAM projects that have obtained guarantees from IIGF, including: Bandar Lampung Lampung SPAM
project, Umbulan East Java SPAM project and West Semarang Central Java SPAM project. The whole infrastructure development
projects are under Public Private Partnership scheme.
108
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Proyek SPAM Bandar Lampung - Lampung
Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM Bandar Lampung, diharapkan dapat memenuhi ketersediaan
pasokan air bersih olahan yang berkualitas dan layak konsumsi bagi masyarakat. Proyek SPAM ini bertujuan untuk meningkatkan
pasokan air bersih untuk kota Bandar Lampung, mengingat fasilitas yang tersedia sekarang sudah tidak mampu dan memadai lagi
mengimbangi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Proyek ini memiliki kemampuan penyediaan air minum dengan kapasitas 500 literdetik air bersih untuk 8 kecamatan di Bandar
Lampung. Melalui proyek ini, diharapkan juga adanya perluasan cakupan sambungan pipa air minum untuk melayani 44.000
sambungan baru bagi kota Bandar Lampung yang berpenduduk total 220.000 orang. Begitu juga manfaat dari peningkatan kondisi
kesehatan dan sanitasi lingkungan masyarakat yang berdampak pada produktivitas masyarakat.
Nilai investasi proyek pembangunan SPAM Bandar Lampung mencapai sebesar USD 1.000 juta. Proyek ini dibangun sebagai
proyek Built-Operate-Transfer BOT dengan masa konsesi 27 tahun. Terkait dengan proyek tersebut, PT PII telah memberikan
penjaminan untuk membantu para investor di dalam proses mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan sehingga
menekan biaya permodalan untuk mendanai proyek ini.
Proyek SPAM Bandar Lampung juga merupakan proyek pembangunan infrastruktur publik pertama yang akan didukung
oleh fasilitas dukungan keuangan dari Pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Pada 2013, Pemerintah Kota Bandar
Lampung selaku PJPK telah mengajukan permohonan DK kepada Kementerian Keuangan untuk dapat menekan tarif air minum ke
tingkat yang terjangkau oleh masyarakatkonsumen.
Selama tahun 2015, telah dilakukan langkah-langkah strategis untuk mendukung kelancaran proyek pembangunan SPAM antara
lain: •
Pada tanggal 15 September 2015, Pemerintah Kota Bandar Lampung selaku PJPK telah menerbitkan dokumen RFP Final
termasuk draft Perjanjian Penjaminan. •
Pada Submission Closing tanggal 22 Desember 2015, Panitia sudah tidak menerima proposal dari peserta lelang.
• PT PII telah menerbitkan pernyataan kesediaan penjaminan
In-Principle ApprovalIPA untuk proyek Air Minum Bandar Lampung
Proyek SPAM Semarang Barat - Jawa Tengah
Proyek pembangunan SPAM Semarang Barat direncanakan dan dilaksanakan menggunakan skema kerja sama Business
to Government atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
Bandar Lampung SPAM Project, Lampung
The Bandar Lampung Drinking Water Supply System SPAM project is expected to meet the supply of clean water that is proper for public
consumption. This SPAM project is intended to increase the supply of clean water to Bandar Lampung, a city whose supply remains
incapable and inadequate in the face of ever-growing demand.
This project has the ability to supply drinking water to the capacity of 500 literssecond of water for 8 districts in Bandar Lampung. This
project is hoped to expand the drinking water-piped network to serve 44,000 new connections in Bandar Lampung, which has a population
of 220,000. This can also benefit the health and sanitation of the general public, which in turn increasing the productivity.
The investment value of the Bandar Lampung SPAM project reached 1,000 million. The project is developed with the Build-Operate-
Transfer BOT scheme within a concession period of 27 years. IIGF has given guarantee to help investors in the process of securing loans
from banks to reduce the capital cost of this project.
Bandar Lampung SPAM project is also the first public infrastructure development project that will receive financial support from the
government, through the Ministry of Finance. In 2013, Bandar Lampung municipal government as the contracting agency, submitted
a request for financial support to the Ministry of Finance in order to reduce the tariff for drinking water consumption to an affordable level
for publicconsumers.
During 2015, numerous strategic measures were carried out to support the successful development of SPAM projects, among others:
• On September 15, 2015, the Government of Bandar Lampung
as the CA published the Final RFP document including Guarantee agreement draft
• The Committee no longer received proposal from bidders on
the Submission Closing on December 22, 2015. •
IIGF has issued In-Principal ApprovalIPA for Bandar Lampung Drinking Water project
West Semarang SPAM Project, Central Java
West Semarang SPAM development project was planned and implemented using Business to Government Cooperation scheme
or Public Private Partnership PPP scheme. According to its capacity,
109
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
KPBU. Sesuai dengan kapasitasnya, SPAM Semarang Barat rencananya akan disalurkan pada 60.000 rumah tangga di wilayah
tersebut. Adapun, sumber air berasal dari Waduk Jatibarang.
Pembangunan proyek ini sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih
untuk masyarakat di wilayah Kota Semarang. Proyek pembangunan SPAM Semarang Barat memiliki kapasitas 1.050 literdetik dengan
kontrak Build, Operate and Transfer BOT yang berjangka waktu kerjasama selama 25 tahun. Adapun nilai proyek tersebut ditaksir
mencapai USD 1.108 juta.
Pemerintah Kota Semarang sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK telah menyampaikan usulan Penjaminan.
Merespon usulan tersebut, PT PII sebagai suatu entitas “single window” telah melakukan proses appraisal dan melaksanakan
beberapa kegiatan workshop Active Learning Program ALP. ALP diselenggarakan bekerjasama Universitas Diponegoro
dengan partisipasi dari segenap tim teknis proyek dan pemangku kepentingan utama dari PJPK.
SPAM Semarang Barat adalah salah satu proyek air minum yang siap ditawarkan. Namun, saat ini proyek-proyek tersebut
menunggu beleid terbaru setelah Undang-Undang No 72004 tentang Sumber Daya Air SDA dibatalkan pada Februari tahun
2015. Disamping hal tersebut, Pemerintah tengah mengkaji kembali rencana KPBU ini, terutama ditilik dari kemampuan dan
kondisi finansial BUMN atau BUMD terkait.
Selama tahun 2015, PT PII terus melakukan proses konsultasi proses penjaminan dengan Pemerintah Kota Semarang dengan
mempertimbangkan pengkajian proyek antara dipersiapkan sebagai proyek didanai oleh APBN dan proyek KPBU dan terkait
pembatalan Undang-Undang No 72004 tentang Sumber Daya Air perihal pengelolaan SDA oleh PDAM.
the West Semarang SPAM is planned to serve 60,000 households in the region. Meanwhile, the source of SPAM comes from Jatibarang
reservoirs.
The development of this project is as an effort of the Semarang Municipal Government to increase the water supply to the people
of Semarang. The West Semarang SPAM development project has a capacity of 1,050 literssecond with a Build, Operate and Transfer
BOT scheme contract within a cooperation period of 25 years. The estimated value of the project reached USD 1,108 million.
The Semarang Municipal Government as the Contrating Agency CA has submitted a Guarantee Proposal. Responding to the
proposal, IIGF as the “single window” entity has processed its approval and carried out a number of Active Learning Program
ALP workshops. The ALP was held jointly with Diponegoro University with the participation of all the project’s technical teams and key
stakeholders from the CA.
West Semarang SPAM is one of the drinking water projects which is ready to be offered. However, this project is currently waiting for the
latest policy after Law No. 72004 on Water Resources SDA was canceled in February 2015. In addition to this, the Government is
reviewing back the PPP plan, especially judging from the ability and financial condition of the related SOE or Regional SOE.
During 2015, IIGF continued the guarantee consultation process with the municipal government of Semarang, considering the project will
be prepared as a project funded by the State Budget and as a PPP project, and related to the cancellation of Law No. 72004 on Water
Resources regarding water resource management by Municipal Water Utility Company.
110
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Proyek SPAM Umbulan, Jawa Timur
Untuk mengatasi krisis air agar tidak semakin parah dan memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa
Timur berusaha mencari jalan keluar melalui pemanfaatan mata air Umbulan yang terdapat di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan,
Kabupaten Pasuruan. Mata air Umbulan dipilih karena mata air ini memproduksi 4.000 literdetik dan dapat memenuhi kebutuhan air
bersih untuk 1,8 juta jiwa. pasokan air minum untuk beberapa kota utama di Jawa Timur, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo,
Kabupaten Gresik, Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan dan sekitarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menginisiasi proyek transmisi penyediaan air bersih dari mata air Umbulan di Kabupaten
Pasuruan ke 16 reservoir milik PDAM dan PDAB yang terletak di Kabupaten-kabupaten dan kota-kota tersebut. Proyek ini kemudian
dinamakan Proyek Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan SPAM Umbulan.
Pembangunan SPAM Umbulan diperkirakan dengan nilai proyek USD 1.951 juta. Sebagian dari investasi tersebut berasal dari
Pemerintah Pusat dalam bentuk dukungan kelayakan atau Viability Gap Fund VGF yang bertujuan untuk meningkatkan
kelayakan finansial proyek tersebut. Keberadaan VGF tersebut diharapkan dapat menekan tarif air minum konsumen ke tingkat
yang terjangkau.
Berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Daerah, Penanggung Jawab Proyek PJPK Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, terkait dengan pembatalan Undang-Undang No 72004 tentang Sumber Daya
Air SDA pada Februari tahun 2015, maka PT PII saat ini sedang melakukan proses konsultasi dengan pihak-pihak terkait perihal
Badan Usaha selaku PJPK.
Selama tahun 2015, PT PII telah menyampaikan memorandum masukan atas penyusunan Business Plan kepada PDAB pada
tanggal 16 Oktober 2015. Sedangkan pemasukan Proposal Penawaran telah dilaksanakan pada tanggal 25 November 2015, dan
terdapat satu peserta lelang yang menyampaikan penawarannya yaitu konsorsium Medco dan Bangun Cipta. PT PII telah menerbitkan
pernyataan kesediaan penjaminan In-Principle ApprovalIPA untuk proyek SPAM Umbulan pada 29 September 2015.
Pada tahun yang sama, Pemerintah telah menerbitkan PP No. 122 tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum. Dengan adanya
peraturan tersebut, telah berdampak pada perubahan struktur proyek dimana Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak lagi dapat
berperan sebagai PJPK. Dengan perkembangan tersebut proses penjaminan yang telah dilakukan perlu disesuaikan.
Umbulan SPAM project, East Java
To overcome the water crisis and to meet the ever-growing demand of the community over clean drinking water in East Java’s major
cities, the East Java Provincial Government strived to find a way out through the utilization of Umbulan spring located in Umbulan Village,
Winongan District, Pasuruan Regency. Umbulan spring has been selected since this spring produces 4,000 literssecond of water
which could meet the clean water needs for 1.8 million people in several main cities in East Java, namely Surabaya, Sidoarjo, Gresik,
Pasuruan Regency and Pasuruan City and other surrounding areas.
The East Java Provincial Government has initiated a project to supply clean water from Umbulan spring in Pasuruan Regency to
16 government-owned reservoirs located in the aforementioned regencies and cities. The project has been named the Umbulan
Drinking Water Supply System Umbulan SPAM.
The development of Umbulan SPAM project is worth an estimated USD 1.951 million. Part of the investment came from the Central
Government in the form of feasibility support or Viability Gap Fund VGF, with the goal of increasing the project’s financial viability. The
VGF is expected to be able to reduce water consumption tariff to an affordable rate.
Based on the Local Government Law, the Contracting Agency for this Public Private Partnership is the Provincial Government of East
Java. However, in relation to the cancellation of Law No. 72004 on Water Resources in February 2015, IIGF is currently in the consultation
process with relevant parties regarding the role of Business Entity as the CA.
During 2015, IIGF submitted an input memorandum on the Business Plan preparation to the PDAB Regional Clean Water Company
on October 16, 2015. While the Offering Proposal submission was done on November 25, 2015, there was one bidder who submitted
its offer, i.e. consortium of Medco and Bangun Cipta. IIGF issued its In-Principal ApprovalIPA for the Umbulan SPAM project on September
29, 2015.
In the same year, the Government issued Regulation No.122 of 2015 on Drinking Water Supply System. This regulation has impacted
the project structure changes in which the East Java Provincial Government can no longer act as the CA. Due to this matter, the
guarantee processes which had been made need to be adjusted.
111
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
SEKTOR TRANSPORTASI
Pada sektor transportasi, PT PII telah memproses penjaminan dalam penyediaan proyek infrastruktur perkeretaapian di Kalimantan
Tengah dan proyek jalan tol yang meliputi Soreang-Pasir Koja, Batang-Semarang, Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda, dan
Pandaan-Malang. Sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat 2 dua proyek pembangunan infrastruktur yang telah mendapatkan
penjaminan dari PT PII antara lain: proyek Kereta Api Batu Bara Kalimantan Tengah dan proyek Jalan Tol Soreang-Pasir
Koja. Keseluruhan proyek pembangunan infrastruktur tersebut merupakan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
KPBU.
Proyek Kereta Api Batu Bara Kalimantan Tengah
Proyek Kereta Api Batu Bara Kalimantan tengah merupakan proyek pembangunan jalur kereta api sepanjang sekitar 288 kilometer
antara Puruk Cahu-Bangkuang di Kalimantan tengah khusus untuk pengangkutan batu bara dengan kapasitas angkut 39-49 juta ton
per tahun. Proyek ini merupakan proyek KPBU perkeretaapian yang pertama. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai
PJPK telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan PT PII untuk pendampingan penyiapan proyek dalam skema KPBU
pada 2011.
Proyek Kereta Api Batu Bara Kalimantan Tengah merupakan proyek yang sangat kompleks dilihat dari sisi lingkungan, pasar,
struktur maupun tarif. Nilai investasi atas proyek ini diperkirakan mencapai USD 2,6 miliar. Sedangkan dalam pembangunannya
menggunakan skema Built-Own-Operate-Transfer dengan masa konsesi 50 tahun.
Terkait dengan besarnya nilai proyek, PT PII telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan mengenai kemungkinan
keikutsertaan Pemerintah sebagai co-guarantor dalam proyek tersebut. PT PII telah menerima dokumen usulan Penjaminan
GAP dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai awal proses evaluasi penjaminan pada 2012.
TRANSPORTATION SECTOR
In the transportion sector, IIGF has processed guarantee for the railway project in Central Kalimantan and toll road projects such as
Soreang - Pasir Koja, Batang-Semarang, Manado-Bitung, Balikpapan- Samarinda, and Pandaan-Malang toll road. As of the end of 2015
there were six 6 infrastructure development projects which have obtained guarantees from IIGF, including: The Central Kalimantan
Coal Railway project and Soreang-Pasir Koja Toll Road project. All are Public Private Partnership PPP projects.
Central Kalimantan Coal Railway Project
The Central Kalimantan Coal Railway Project is the development of a special 288 km railway for the transportation of coal in between of
Puruk Cahu and Bangkuang, Central Kalimantan, with a capacity of 39-49 million tons per year. This project is the first PPP railway
project. The Central Kalimantan provincial government as the CA has signed a Cooperation Agreement with IIGF for the accompaniment
of PPP project process in 2011.
The Central Kalimantan Coal Railway Project is a very complex project in terms of the environment, market, structure and tariff
perspectives. Investment value of this project is estimated at USD 2.6 billion. Whereas in its development using Built-Own-Operate-
Transfer scheme with a 50-year concession period.
Given the high value of the project, IIGF has coordinated with the Ministry of Finance on the possibility of government participation
as a co-guarantor of the project. IIGF has received a Guarantee Application Package GAP from the Provincial Government of South
Kalimantan as initial guarantee appraisal process in 2012.
112
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Berdasarkan evaluasi PT PII atas kelayakan proyek dan kemampuan APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
serta analisa risiko atas GAP yang diajukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, kelanjutan proses penjaminan proyek akan
bergantung pada terpenuhinya beberapa pra-kondisi oleh PJPK.
Proyek Jalan Tol Soreang - Pasir Koja, Jawa Barat
Proyek pembangunan Jalan Tol Soreang–Pasir Koja, Jawa Barat Soroja merupakan proyek KPBU transportasi dengan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat sebagai PJPK dengan jarak sepanjang 8.3KM.
Proyek pembangunan Jalan Tol Soroja ditaksir nilainya mencapai USD 1.504 juta dan direncanakan juga akan terhubung dengan
ruas Tol Padalarang-Cileunyi dan dari desain yang sudah ada, pintu ini akan memiliki tiga exit toll, yaitu Marga Asih, depan stadion
Jalak Harupat, dan Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung.
Selama tahun 2015, PT PII melakukan proses penjaminan atas usulan penjaminan dari Badan Pengelola Jalan Tol BPJT atas
proyek Jalan Tol Soroja dan telah menerbitkan pernyataan kesediaan penjaminan In Principle ApprovalIPA untuk proyek Tol Soroja.
Dari hasil tender Badan Usaha Jalan Tol diumumkan bahwa pemenang tender yaitu BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat
PT Jasa Sarana bersama konsorsium PT Wijaya Karya dan PT CMNP. Pada tanggal 7 Juli 2015, BPJT menyampaikan surat
kepada PT PII perihal belum digunakannya penjaminan PT PII dalam Proyek Tol Soroja.
Based on IIGF’s evaluation of the project feasibility, the budget capacity of the Central Kalimantan Provincial Government, as well
as risk analysis of the GAP submitted by the Provincial Government of Central Kalimantan, the continuity of the project guarantee process
will depend on several pre-conditions met by the CA.
Soreang - Pasir Koja Toll Road Project, West Java
Soreang-Pasir Koja Soroja Toll Road project in West Java is a 8.3KM PPP transportation project with the Provincial Government of West
Java as the Contracting genciy.
The project is estimated to have a value of USD 1.504 million and is planned to be connected with Cileunyi-Padalarang Toll segment. From
the existing design, this toll road will have three exits, namely Marga Asih, in front of the Jalak Harupat stadium, and the Government of
Bandung Regency Office.
During 2015, IIGF has been processing the Guarantee Proposal from the Toll Road Regulatory Agency BPJT on the Soroja Toll
Road project and has issued an In Principal Approval IPA for the Soroja Toll Road project.
The Toll Road Business Entity tender announced that the winning bidder was PT Jasa Sarana, a Regional-Owned Enterprise of West
Java Provincial Government, with a consortium of PT Wijaya Karya and PT CMNP. On July 7, 2015, the Toll Road Regulatory Agency
delivered a letter to IIGF that its guarantee has not been used in the Soroja Toll Road Project.
113
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Dengan turut sertanya PT PII dalam proses penjaminan Tol Soroja, hal ini menjadi pengalaman bagi PT PII beserta stakeholder terkait
mengenai skema KPBU untuk sektor jalan tol sehingga PT PII dapat melakukan penjaminan untuk proyek-proyek jalan tol lainnya yang
dikembangkan dengan skema KPBU.
SEKTOR TELEKOMUNIKASI
Proyek Palapa Ring
Pemerintah resmi memberikan jaminan finansial kepada investor swasta untuk membangun jaringan tulang punggung serat optik
nasional atau Proyek Palapa Ring. Proyek pengembangan jaringan backbone dirancang dan dilaksananakan dengan menggunakan
Sistem Komunikasi Kabel Laut dan Sistem Komunikasi Serat Optik ke 57 kotakabupaten yang belum terlayani. Proses pengadaan
Badan Usaha dibagi menjadi tiga paket yaitu, Paket Barat, Paket Tengah dan Paket Timur dengan estimasi jangkauan wilayah
sepanjang 8.479 km.
Kalimantan Sulawesi
Sumatera
Jawa Nusa Tenggara
Maluku - Papua New Network
Existing Network Landing Point
Proyek tersebut menjadi acuan karena merupakan proyek pertama pada sektor telekomunikasi yang memakai fasilitas Availability
PaymentAP yang ditawarkan oleh pemerintah dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. Berdasarkan
skema AP, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi mulai membayar kepada pemenang tender saat proyek
sudah beroperasi. Skema yang digunakan untuk proyek tersebut berbeda dengan skema penjaminan untuk proyek-proyek KPBU
lainnya yang menggunakan Viability Gap Fund VGF. Jika VGF menggunakan dana tunai di awal proyek, maka Availaibility
Payment dibayar berdasarkan kinerja pemegang tender. The participation of IIGF in the guarantee process of Soroja toll
road has become an experience for IIGF as well as the relevant stakeholders related to PPP scheme for toll road sector so that IIGF
is able to perform guarantees for other toll projects developed with PPP scheme.
TELECOMMUNICATION SECTOR
Palapa Ring Project
The government officially provided financial guarantee for private- sector investors to build the national fiber-optic backbone network
or Palapa Ring project. The project is designed and implemented using submarine fiber-optic cable system to cover 57 citydistrict
where some are still underserved. The procurement of was divided into three packages; the Western, Central, and Eastern with an
estimated range of coverage along 8479 km.
Palapa Ring has become a reference as it is the first project in the telecommunication sector using Availability PaymentAP facility offered
by the Government under Public Private Partnership PPP scheme. Based on the AP scheme, the Government through the Ministry of
Communications and Informatics will pay the winning bidder after the infrastructure is completed and is ready for operation. The AP
scheme differed from other PPP scheme using the Viability Gap Fund VGF. The VGF scheme use direct funding in the beginning of
the project as a payment method while the payment method for AP scheme will be done based on the performance of winning bidder.
114
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Oleh karena itu, dana pembangunan proyek sepenuhnya ditanggung oleh swasta. Pemerintah melalui BLU Kominfo, BP3TI
Balai Penyedia Pengelola, Pendanaan Telekomunikasi, dan Informatika yang mendapat USO Universal Service Obligation.
Nilai proyek pembangunan Palapa Ring ditaksir mencapai USD 452 juta initial EPC capex.
Selama tahun 2015, telah dilakukan langkah-langkah strategis untuk mendukung kelancaran proyek pembangunan Palapa Ring,
antara lain: •
PT PII telah menerbitkan In Principal Approval pada tanggal 20 November 2015 yang kemudian disusul dengan penerbitan
RFP Final oleh Kominfo pada tanggal 24 November 2015.
• Pada tanggal 22 Desember 2015 Kominfo mengumumkan
perpanjangan final bid submission untuk paket Timur diperpanjang hingga tanggal 29 Januari 2016.
• Pada tanggal 23 Desember 2015, telah dilaksanakan final
bid submission untuk paket Barat dan Tengah dengan jumlah yang memasukkan proposal paket Barat sebanyak
2 peserta PT Telekomunikasi Indonesia dan Konsorsium Mora Telematika Indonesia-PT Ketrosden Triasmitra, dan paket
Tengah sebanyak 2 peserta PT Telekomunikasi Indonesia dan Konsorsium Pandawa Lima.
Direncanakan pengumuman pemenang tender paket proyek Palapa Ring Barat dan Tengah diikuti dengan Penandatanganan
perjanjian penjaminan dan regres kepada pemenang tender pada kwartal 1-2016.
P E N D A PATA N S E G M E N U S A H A PENJAMINAN
Sampai dengan akhir tahun 2015, Perusahaan telah menyelesaikan proses penjaminan atas seluruh proyek dari keempat sektor baik
kelistrikan, SPAM, transportasi maupun telekomunikasi. Namun demikian, secara pencatatan dan pengakuan akuntansi, Perusahaan
belum membukukan pendapatan usaha dari segmen penjaminan. Segmen usaha penjaminan belum menghasilkan pendapatan bagi
Perusahaan karena proyek yang mendapatkan penjaminan masih terkendala oleh hal-hal teknis di lapangan atau pada PJPK.
Adapun kendala utama yang dihadapi umumnya ada 2 dua, yakni pembebasan lahan dan pengurusan perizinan. Selain hal tersebut,
terdapat proyek-proyek yang masih pada tahap pengadaan dan negosiasi dengan calon investor.
Therefore, the project development fund is fully borne by the private sector. The government received the USO Universal Service
Obligation, through the BLU Communications and Information Technology, BP3TI Telecommunication and Informatics Management
and Funding Agency. The value of the Palapa Ring project is estimated at USD 452 million initial EPC capex.
During 2015, certain strategic measures carried out to support the successful development of the Palapa Ring project, among others:
• IIGF issued In-Principal Approval on November 20, 2015
which then was followed by the publication of Final RFP by the Communication and Information Technology Department
on November 24, 2015.
• On December 22, 2015 the Ministry of Communication
and Informatics announced an extension of the final bid submission for East package which was extended until
January 29, 2016.
• On December 23, 2015, the final bid submissions for West and
Central packages were held 2 two participants submitted the West package proposal PT Telekomunikasi Indonesia and
the Consortium of Mora Telematics Indonesia-PT Ketrosden Triasmitra, and Central package proposal by 2 participants PT
Telekomunikasi Indonesia and Consortium of Pandawa Lima.
It is planned that the winning bidder announcement for the West and Central Palapa Ring projects would be followed by the signing
of guarantee agreement and recourse agreement by the winning bidder in first quarter of 2016.
REVENUE FROM GUARANTEE SEGMENT
As of the end of 2015, the Company completed the guarantee process for the entire projects from all four sectors, i.e. electricity,
SPAM, transportation and telecommunication. However, from the accounting record and recognition, the Company has not yet booked
the operating revenue from the guarantee segment. The guarantee business segment has not produced any revenue for the Company
since the projects which obtained the guarantees are still hindered by technical issues or by the CA.
The 2 two main constraints stand out, namely land acquisition and licensing. In addition to these, there are projects that are still at
the stage of procurement and negotiations with potential investors.
115
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
KAPASITAS PENJAMINAN
Perusahaan menyadari bahwa kemampuan modal sangat menentukan kapasitas untuk menyediakan penjaminan bagi
proyek-proyek KPBU infrastruktur. Kecukupan atas kapasitas penjaminan menjadi prioritas bagi Pemerintah karena berpengaruh
terhadap kredibilitas PT PII di mata investor potensial dalam pengembangan proyek infrastruktur.
Kapasitas PT PII untuk melakukan penjaminan proyek-proyek infrastruktur masih sepenuhnya mengandalkan ekuitas perusahaan
berupa PMN yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan disetor penuh ke dalam modal saham
Perusahaan.
Untuk meningkatkan kapasitas penjaminan proyek, PT PII memiliki kerja sama dengan lembaga pembangunan multilateral
maupun institusi keuangan internasional dalam bentuk penjaminan bersama ataupun re-asuransi. Dalam struktur penjaminan bersama,
proses penjaminan termasuk evaluasi proyek appraisal tetap dilaksanakan oleh PT PII sesuai dengan prinsip Kebijakan Satu
Pelaksana.
Kapasitas penjaminan PT PII juga didukung oleh keberhasilan perusahaan dalam memperoleh peringkat BBB- untuk kategori
jangka panjang dan F3 untuk jangka pendek dari Fitch Ratings. Peringkat yang sejajar dengan peringkat Pemerintah Indonesia
ini memberikan kredibilitas bagi PT PII untuk meningkatkan kepercayaan sektor swasta untuk berinvestasi dalam proyek
pembangunan infrastruktur di Indonesia.
PT PII juga memiliki penerusan pinjaman dari World Bank kepada Pemerintah Indonesia senilai USD 25 juta untuk fasilitas penjaminan
dan USD 4,6 juta untuk bantuan teknik. Sampai dengan akhir tahun 2015, PT PII telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman
tersebut, Rp21.980 miliar dari fasilitas bantuan teknik tersebut.
SEGMEN USAHA PENGELOLAAN DANA
Dalam rangka membiayai kegiatan operasional secara Mandiri, PT PII mengelola dana modal yang dimilikinya dengan
menempatkan sebagian besar ekuitas ke dalam berbagai instrumen keuangan yang memberikan imbal hasil yang optimal
tanpa mengabaikan faktor risiko yang ada.
Dalam penempatan dana, PT PII selalu berpedoman pada Operating Manual dan kebijakan yang telah ditetapkan, dengan
mekanisme yang fair dan transparan melalui mekanisme tender. Selain dari penempatan dana, pada tahapan tertentu dari kegiatan
penjaminan, PT PII mendapatkan fee, berupa arrangement fee, yang dibayarkan oleh pemilik proyek.
GUARANTEE CAPACITY
IIGF recognizes that its capital strongly determines company’s capacity to provide guarantees for infrastructure projects under PPP
scheme. The sufficiency of guarantee provision capacity becomes the priority for the Government, since it would affect IIGF’s credibility in
the eyes of potential investors in infrastructure project development.
IIGF’s capacity to guarantee infrastructure projects still fully relies on the company’s equity in the form of State Capital Injection which
is derived from the State Budget and fully paid in the Company share capital.
To raise its project guarantee capacity, IIGF works with multilateral investment agencies and international financial institutions in the
form of co-guarantee or re-insurance. In a co-guarantee structure, the guarantee process includes project appraisals carried out by
IIGF according to single window policy principle.
IIGF’s guarantee capacity has also been supported by its success to attain BBB- rating for long-term category and F3 rating for short-term
category from Fitch Ratings. This improvement, which mirrored that of the government, has raised private-sector investor’s trust in IIGF
to invest in Indonesia infrastructure development projects.
IIGF has also posessed two-step loans from the World Bank to the Indonesian government worth USD 25 million for guarantee facilities
and USD 4.6 million for technical aid. By the end of 2015, IIGF had already drawn Rp21.980 billion from the technical aid facility.
FUND MANAGEMENT SEGMENT
In order to be self-reliant in funding its operational activities, IIGF manages its capital fund through placement in various financial
instruments that give strong yields with consideration upon relevant associated risks.
IIGF is guided by its Operating Manual and applied policies in its placement of funds. Fund management is always carried out in a
fair and transparent way through a tender mechanism. Besides, at certain stages in the guarantee process, IIGF receives arrangement
fees paid by the project owner.
116
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Penempatan dana pada instrumen keuangan tersebut meliputi instrumen investasi Pasar uang, Obligasi, dan reksadana dengan
komposisi yang disesuaikan mengikuti kondisi pasar yang ada dengan tingkat pengembalian yang optimum. Kebijakan yang
telah diambil oleh PT PII dalam penempatan dana antara lain: •
Mengoptimalkan penempatan pada Bank sesuai dengan kebijakan dan limit yang telah ditetapkan dengan terus
memperhatikan kecenderungan pergerakan tingkat suku bunga. •
Menempatkan dana pada instrumen obligasi yang meliputi obligasi Pemerintah atau BUMN, dan obligasi korporasi
swasta dengan minimum rating idAA- Pefindo. •
Menempatkan dana pada instrumen reksadana yang dilakukan dengan memperhatikan kondisi pasar dan
diarahkan pada reksadana dengan profil resiko yang aman. Sampai dengan akhir tahun 2015, alokasi penempatan dana
investasi yang dilakukan telah sesuai dengan Anggaran Perusahaan dan target pencapaian KPI sebesar Rp483 miliar dari
jumlah pengelolaan dana sebesar Rp5,6 triliun. Alokasi investasi tersebut dirinci sebagai berikut:
Instrumen Instrument
Target Alokasi Penempatan in of AUM Placement Allocation Target in of PAT
Money MarketBank’s Placement 78-100
Debt Securities 17 Max
Mutual Fund 5 Max
Adapun aktivitas lainnya terkait pengelolaan dana yang telah dilakukan PT PII antara lain:
• Melanjutkan efisiensi penggunaan rekening koran yang akan
fokus pada penggunaan rekening operasional pada Bank Mandiri, BRI dan Bank Syariah Mandiri.
• Menggunakan Bank Kustodian untuk memonitor seluruh
pergerakan penerimaan bunga deposito dan obligasi. •
Memantau pergerakan pasar dengan menggunakan Bloomberg.
Pada akhir 2015, Perusahaan memperoleh pendapatan dari pengelolaan dana sebesar Rp533 miliar dengan rata-rata tingkat
pengembalian sebesar 9,51 lebih tinggi 201 basis point dibandingkan BI rate 7,5. Penempatan pengelolaan dana masih
tetap mengacu kepada koridor kebijakan yang ada.
Sejak tahun 2014, OJK menetapkan pemberian maksimum suku bunga yang diperbolehkan oleh bank sehingga kondisi ini
menyebabkan rata-rata penawaran tingkat suku bunga menurun. Di sisi lain, pengelolaan portofolio melalui mekanisme tender masih
dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan suku bunga tertinggi yang ditarwarkan. Pada akhir 2015 ini masih terdapat surplus
anggaran sebesar 10 atau sebesar Rp49,8 miliar untuk pendapatan pengelolaan dana namun masih defisit anggaran jika dibandingkan
dengan total pendapatan yang termasuk pendapatan penjaminan. The investment in various financial instruments including financial
market instruments, bonds, and mutual funds is based on the market conditions and highest potential returns. The policy which has been
taken by IIGF in the placement of funds, among others:
• Optimizing the placement at the Banks in accordance with
the policy and limits established by constantly observing the tendency of interest rate movements.
• Placing funds in bonds instruments covering Government
or SOE bonds, and private corporate bonds with minimum idAA- rating PEFINDO.
• Placing funds in mutual funds instruments that is carried
out with regard to market conditions and directed at mutual funds with a safe risk profile.
As of the end of 2015, the allocation of fund placement investment had been done in line with the Company’s Budget and KPI achievement
target of Rp483 billion out of Rp5.6 trillion fund management. The detailed investment allocation is as follows:
As for other activities related to the management of funds performed by IIGF include:
• Further efficiency on checking accounts that will focus on
the use of operational accounts in Bank Mandiri, BRI and Bank Syariah Mandiri.
• Using Custodian Bank to monitor the entire movements of
deposit interests and bonds receipt. •
Monitoring market movements using Bloomberg. At the end of 2015, the Company obtained revenue from fund
management amounting to Rp533 billion with an average return level of 9.51 higher 201 basis points compared to BI rate of 7.5.
Placement of fund management still refers to the corridor of existing policy.
Since 2014, the OJK stipulates the maximum interest rate allowed by banks so that this condition resulted in a decrease in average
interest rate offered. On the other hand, the portfolio management through tender mechanism was still conducted by the Company to
earn the highest interest offered. At the end of 2015 there was still a budget surplus of 10 or Rp49,8 billion for fund management
revenue but still a budget deficit when compared with the total revenues including guarantee revenue.
117
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
This condition was maintained by continuously optimizing: 1 The diversification of rating placement, 2 the tender process of placement
selection and 3 the selection of tenorperiod of investments which have matured and should be placed back re-investment. However
the risk of a decline rate of return in the future will be even greater as a result of re-investment
On December 31, 2015, the placement position of the Company’s funds was just predominantly placed on Time Deposit Instrument for Rp4.5
trillion 63; followed by Bond Instrument for Rp2.7 trillion 37. Kondisi ini dipertahankan dengan terus mengoptimalkan: 1
diversifikasi penempatan rating, 2 proses tender seleksi penempatan dan 3 pemilihan tenorjangka waktu atas investasi-
investasi yang telah jatuh tempo dan harus ditempatkan kembali re-investment. Akan tetapi risiko penurunan tingkat pengembalian
ke depannya akan lebih besar lagi akibat re-investment.
Rata-rata tingkat pengembalian
Average Rate of Return
Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct15 Nov-15 Dec-15
4
.50 6.50
8.50 10.50
Persentase Per
centage
Deposito Berjangka
Time Deposit
Obligasi
Bonds
Rata-rata pengembalian
Average Return
BI Rate
9.49 9.51
9.59 7.50
Pada 31 Desember 2015, posisi penempatan dana Perusahaan masih secara signifikan ditempatkan pada Instrumen Deposito
Berjangka yakni sebesar Rp4,5 triliun 63; diikuti oleh Instrumen Obligasi sebesar Rp2,7 triliun 37.
Obligasi Bonds
Rp2,655 Juta 37
Deposito Berjangka Time Deposit
Rp4,464 Juta, 63
Desember 2015 December 2015
118
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
P E N D A PATA N S E G M E N U S A H A PENGELOLAAN DANA
Perusahaan memiliki sumber pendapatan usaha terutama yang dapat berasal dari aktivitas penjaminan serta dari aktivitas
pengelolaan dana. Secara core business, sumber terbesar pendapatan Perusahaan berasal dari aktivitas penjaminan.
Sedangkan aktivitas pengelolaan dana menjadi pendukung proses kegiatan usaha penjaminan. Peruntukan pengelolaan
dana disamping bertujuan untuk investasi, juga berperan dalam menjaga likuiditas keuangan Perusahaan dan menjaga kapasitas
penjaminan oleh Perusahaan.
Komposisi pendapatan dari penjaminan terdiri atas pendapatan premi guarantee fee dan processing fee serta pendapatan provisi
dan komisi terkait dengan proses penjaminan arranging fee, ceded commissions, dan provisi dan komisi lain-lain. Sementara
itu, pendapatan dari pengelolaan dana diperoleh dari penempatan aset keuangan Perusahaan pada berbagai instrumen investasi
keuangan seperti penempatan dana pada deposito berjangka di bank, penempatan dana pada portofolio obligasi baik untuk
tujuan diperdagangkan maupun untuk dimiliki hingga jatuh tempo, serta penempatan dana pada produk reksa dana. Beban usaha
Perusahaan terutama terdiri dari beban penjaminan, beban administrasi dan umum, serta beban pengembangan terkait
dengan komunikasi dan sosialisasi bidang usaha Perusahaan.
Perusahaan membukukan Pendapatan Pengelolaan Dana sebesar Rp533 miliar, dengan realisasi rata-rata tingkat pengembalian
pengelolaan dana yang lebih tinggi 9,61 dibandingkan dengan Anggaran 8,75.
Pada akhir 2015, Perusahaan telah mencatat Laba Operasi dan Laba Bersih masing-masing sebesar Rp319 miliar dan Rp339
miliar. Seluruhnya laba tersebut masih berasal dari pendapatan pengelolaan dana. Pendapatan Penjaminan yang ditargetkan baru
dapat diakui pada bulan Oktober 2015 pada saat Proyek CJPP mencapai tahapan Perolehan Pembiayaan, dan untuk proyek Sistem
Penyediaan Air Minum SPAM Bandar Lampung dan PLTU Mulut Tambang yang sebelumnya ditargetkan akan mencapai tahapan
Penandatanganan Perjanjian Penjaminan di bulan September 2015 tidak dapat tercapai dikarenakan hal-hal yang dijelaskan pada
halaman sebelumnya terkait perkembangan proyek.
K E G I ATA N C A PA C I T Y B U I L D I N G STAKEHOLDERS
Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, kapasitas pemahaman Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK dan
stakeholder utama menjadi prioritas utama bagi keberlanjutan
REVENUE FROM FUND MANAGEMENT SEGMENT
The Company has sources of operating revenue, especially which can be derived from guarantee activities as well as fund management
activities. As its core business, the Company’s main source of revenue is expected to derive from the guarantee activities. While
the fund management activities will support the process of guarantee business activities. Besides aiming for investment, the allocation of
fund management also plays a role in maintaining the Company’s financial liquidity and maintaining the Company’s guarantee capacity.
The revenue from guarantee consists of premium income guarantee fee and processing fee as well as fees and commissions related to
the guarantee process arranging fee, ceded commissions, fees and commissions, etc. While revenue from fund management obtained
from placement of the Company’s financial assets in various financial investment instruments such as placement of funds in time deposits
at the banks, placement of funds on bond portfolio both for trading purposes or held to maturity, as well as placement of funds in mutual
fund products. The Company’s operating expenses mainly consist of Guarantee expenses, General and Administrative expenses,
as well as Development expenses related to communication and socialization of the Company’s business.
The company booked Fund Management revenue of Rp533 billion, with higher average realized fund management rate of return 9.61
compared to the Budget 8.75.
At the end of 2015, the Company recorded Operating Income and Net Income of Rp319 billion and Rp339 Billion respectively. Total profits
were still derived from fund management revenues. The targeted Guarantee revenue could only be recognized in October 2015 when
the CJPP Project reached the Financial Close stage. The Bandar Lampung Drinking Water Supply System SPAM project and Mine-
Mouth Power Plant project could not achieve the target, which were previously targeted to reach the Signing of Guarantee Agreement
stage in September 2015, because of the issues described in the previous page related to the development of the projects.
STAKEHOLDERS CAPACITY BUILDING ACTIVITIES
In the implementation of its operational activities, the understanding capacity of Contracting Agency CA and main Stakeholders become
the top priority for the sustainability of infrastructure projects which
119
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
proyek infrastruktur yang dikembangkan dengan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. Untuk itu PT
PII melaksanakan kegiatan Capacity Building kepada PJPK dan para stakeholder kunci dengan menjalin mitra kerjasama dengan
mitra akademik nasional maupun daerah terkait dengan proyek yang sedang dalam proses.
Sebagai upaya mengenalkan skema KPBU dan penjaminan infrastruktur kepada segenap stakeholder dan calon PJPK
utamanya Pemerintah daerah, PT PII telah melaksanakan kegiatan peningkatan Capacity Building stakehorders. Selain itu, PT PII
juga mendorong pengembangan kapasitas dari para pemangku kepentingan atas pemahaman perencanaan dan pelaksanaan
proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU melalui keberadaan IIGF Institute.
Selama tahun 2015, PT PII telah melakukan Capacity Building stakeholders, antara lain:
• Workshop Pembahasan Letter of Intent LoI Semarang
Barat tanggal 18-19 Maret 2015 membahas aspek persiapan untuk penerbitan LoI PT PII untuk penjaminan proyek SPAM
Semarang Barat. Dihadiri oleh segenap tim teknis Pemerintah Kota Semarang dan difasilitasi bersama PT PII dan Universitas
Diponegoro.
• Indonesia Infrastructure Roundtable-9 dengan topik “Best
Practice TAC Luar Negeri dan Upaya Untuk Mengakselerasi Pengembangan Perkeretaapian yang Efisien”pada tanggal
9 April 2015. •
Pelaksanaan program Capacity building IIGF Institute yaitu “General Active Learning Program GALP” yang dihadiri oleh
civitas akademika Universitas Hasanuddin dan perwakilan Pemkot Sulawesi Selatan pada tanggal 14-15 April 2015 di
Makassar, Sulawesi Selatan.
• Workshop mengenai KPBU dan Penjaminan PT PII
mengundang pemangku kepentingan di BPJT Kementerian PUPERA, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan,
BPKP di Bandung 18-19 Mei 2015.
• Workshop Availability Payment bersama Kementerian
Keuangan Direktur PDPPI DJPPR mengundang Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan 30 KabupatenKotamadya di
lingkup provinsi Sumatera Utara pada tanggal 28 Mei 2015.
• Workshop Availability Payment bersama Kementerian
Keuangan Direktur PDPPI DJPPR mengundang para investor, perbankan nasional, Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten
kotamadya di lingkup provinsi Bali diselenggarakan tanggal 10-11 Juni 2015 di Bali.
are developed through Public Private Partnership PPP scheme. Therefore IIGF has been implementing Capacity Building activities for
CAs and key stakeholders by establishing cooperation with national and regional academic partners related to the on going projects.
As an effort to introduce the PPP scheme and infrastructure guarantee to all stakeholders and prospective CAs, especially local governments,
IIGF has carried out Capacity Building for stakeholders. In addition, IIGF also promotes stakeholder Capacity Building on understanding
the planning and implementation of Public Private Partnership PPP projects through the IIGF Institute.
During 2015, IIGF conducted the following stakeholders Capacity Building:
• West Semarang Letter of Intent LoI Workshop on 18-19
March 2015 to discuss preparation aspects of the IIGF LoI issuance to guarantee the West Semarang SPAM project.
Attended by the entire Semarang City government technical teams and facilitated by IIGF and Diponegoro University.
• The 9th Indonesia Infrastructure Roundtable with topic “Best
Practice of Foreign TAC and Efforts to Accelerate Efficient Development of Railways” on April 9, 2015.
• Implementation of IIGF Institute Capacity Building program
namely “General Active Learning Program GALP” which was attended by academia from Hasanuddin University and
representatives of South Sulawesi Municipal Government on 14-15 April 2015 in Makassar, South Sulawesi.
• Workshop regarding to PPP and IIGF Guarantee inviting
stakeholders in Toll Road Regulatory Agency of Ministry of Public Works and Public Housing, Ministry of Finance,
Ministry of Transportation, BPKP Financial and Development Regulatory Body in Singapore 18-19 May 2015.
• Availability Payment Workshop with Director of Government
Support and Infrastructure Financing Management PDPPI, Directorate General of Budget Financing and Risk
Management DJPPR, MoF, inviting the Provincial Government of North Sumatera and 30 regenciesmunicipalities in North
Sumatera province on May 28, 2015.
• Availability Payment Workshop with, Ministry of Finance,
inviting investors, national banks, Bali Provincial Government and regenciesmunicipalities in Bali province, held on 10 to
11 June 2015 in Bali.
120
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
• Proses penyusunan kurikulum oleh Active Learning Program
ALP IIGF Institute telah dimulai sebagai acuan dan standardisasi bagi penyelenggaraan kegiatan Capacity
Building PT PII ke depan pada Juni 2015. •
Penandatanganan MoU dengan ITS Surabaya untuk kerjasama IIGF Institute mengenai Capacity Building, riset
dan advokasioutreach khususnya pengembangan proyek infrastruktur provinsi Jawa Timur dan kota Surabaya pada
tanggal 25 Juni 2015.
• Workshop Avaibility Payment: Kriteria penilaian AP Sumatera
Utara dan Bali bersama PDPPI DJPPR dan PJPK Pemerintah Daerah Sumut dan Bali pada tanggal 3 Agustus 2015.
• Workshop implementasi Skema KPBU-Pembayaran
ketersediaan AP dan Penjaminan Sektor Kesehatan tanggal 28 September 2015 mengundang Kementerian Kesehatan
dan Kementerian Keuangan.
• Capacity Bulding terkait Skema Availability Payment,
khususnya untuk Infrastruktur Sosial, yang diikuti oleh para akademisi rekanan IIGF Institute di Kabupaten Sidoarjo,
JawaTimur pada tanggal 28 – 30 September 2015.
• Workshop Availibility Payment dan Pengenalan Penjaminan
PT PII bersama Kementerian Keuangan Direktorat PDPPI DJPPR mengundang Bappeda Provinsi Aceh, Kota dan
Kabupaten diselenggarakan tanggal 1 Oktober 2015.
• Capacity Building Sidorajo, yang dilaksanakan tanggal 15-16
Oktober 2015. •
Workshop Availability Payment dan Pengenalan Penjaminan PT PII bersama Kemenkeu Direktorat PDPPI DJPPR
mengundang Bappeda Palu, Bappeda Kab Donggala, dan Poso diselenggarakan tgl 20 Oktober 2015 di Palu.
• Rapat Persiapan FGD I VfM Assessment Tool terkait Value
for Money Assessment Tool pada tanggal 27 Oktober 2015 yang dihadiri oleh KPPIP, Kementerian PUPERA, DJKN,
PDPPI“General Active Learning Program GALP” yang dihadiri oleh civitas akademika Universitas Hasanuddin dan
perwakilan Pemerintah Kota Sulawesi Selatan pada tgl 14-15 April 2015 di Makassar, Sulsel.
• Workshop Jaminan Pemerintah Pusat Atas Pembiayaan
Infrastruktur Melalui Direct Lending Dari Lembaga Keuangan Internasional Kepada BUMN, pada tanggal 9-10 November
2015 dengan mengundang tim PRKN Kementerian Keuangan. •
The drafting of Active Learning Program ALP curriculum in June 2015 by IIGF Institute has started as reference and
standard for the implementation of future IIGF Capacity Building activities.
• MoU signing with Sepuluh Nopember Institute of Technology
ITS for cooperation with IIGF Institute on Capacity Building, research and advocacy outreach, especially the
infrastructure development project of East Java province and city of Surabaya on June 25, 2015.
• Avaibility Payment Workshop: The appraisal criteria for AP
projects in North Sumatera and Bali held jointly with Ministry of Finance and CA of Government of North Sumatera and
Bali on August 3, 2015.
• Workshop on PPP scheme implementation – Availability
Payment AP and Guarantee of Health Sector on September 28, 2015, inviting Ministry of Health and Ministry of Finance.
• Capacity Bulding related to Availability Payment scheme,
especially for Social Infrastructures, attended by academics partners of IIGF Institute in Sidoarjo Regency, East Java on
September 28 to 30, 2015.
• Availibility Payment and Introduction of IIGF Guarantee
Workshop with, Ministry of Finance, inviting Bappeda Aceh Development Planning Agency at Sub-National Level, City
and Regency, held on October 1, 2015
• Capacity Building in Sidoarjo, held on 15-16 October 2015
• Availability Payment and Introduction of IIGF Guarantee
Workshop together with, Ministry of Finance, inviting Palu local government, Donggala Regency local government,
and Poso, held on October 20, 2015 in Palu.
• FGD I VfM Assessment Tool Preparation Meeting related
to Value for Money Assessment Tool on October 27, 2015 which was attended by KPPIP Committee for Acceleration of
Priority Infrastructure Delivery, Ministry of Public Works and Public Housing, DJKN Directorate General of State Assets
Management, PDPPI’ “General Active Learning Program GALP” which was attended by academia of Hasanuddin
Universityand representatives of South Sulawesi Municipal Government on 14-15 th April 2015 in Makassar, South Sulawesi.
• Workshop on Central Government Guarantee on Infrastructure
Financing Through Direct Lending From International Financial Institutions To SOEs, on Nov. 9-10 2015, inviting PRKN State
Financial Risk Management team of Ministry of Finance.
121
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
IIGF Institute
IIGF Institute IIGFI merupakan inisiatif untuk mendorong kapasitas pemangku kepentingan atas skema KPBU sehingga
diharapkan dapat menghasilkan komunitas yang mengembangkan dan menerapkan pembangunan infrastruktur, membantu para
pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan publik terkait percepatan pembangunan infrastruktur melalui skema KPBU.
Di tahun 2015, IIGFI memiliki tujuan untuk membangun fondasi sebagai pusat pengembangan kapasitas profesi pengembang
infrastruktur untuk sektor publik, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat. Pembangunan fondasi ini dilakukan dengan
mengembangkan standar kurikulum dan materi untuk profesi pengembang infrastruktur maupun yang secara khusus untuk
sumber daya manusia pada lembaga yang berwenang sebagai PJPK. Untuk mencapai tujuan diatas, maka di tahun 2015 IIGFI
memiliki 3 program kerja sebagai berikut: penelitian, peningkatan kapasitas dan advokasioutreach. Berikut adalah pencapaian
pelaksanaan rencana kerja tersebut:
A. Program Penelitian
IIGFI telah menyusun rencana penelitian selama 5 lima tahun ke depan berdasarkan Rencana Strategis Institute yang
telah disetujui Direksi yang mencakup rancangan penelitian sebagai sumber daya kunci dalam model bisnis riset. Pada
tiga tahun pertama, dependensi terhadap periset eksternal masih tinggi. Dalam hal ini, kompetensi periset eksternal
merupakan pertimbangan penting bagi kegiatan penelitian yang akan dilakukan dalam tiga tahun tersebut. IIGFI juga
melaksanakan stakeholders engagement research dengan tema “Value for Money Assessment Tools” untuk memberikan
kontribusi kepada pembuat dan pelaksana kebijakan terkait dengan pemilihan cara penyediaan infrastruktur. Kegiatan
tersebut melibatkan peneliti dari berbagai kementerian, akademisi, dan internal PT PII dengan output berupa
model assessment yang telah diselesaikan pada tanggal 15 Desember 2015.
IIGFI juga menjalin kerjasama penelitian dengan Korea Development Institute KDI untuk memperoleh gambaran
mengenai risiko institusional yang dihadapi oleh investor yang ingin terlibat dalam penyediaan infrastruktur di Indonesia.
IIGF Institute
IIGF Institute IIGFI aims to enhance stakeholders capacity in PPP scheme and is expected to generate community that develops and
implements infrastructure development, to help the decision makers in formulating public policy related to the acceleration of infrastructure
development through PPP scheme.
In 2015, IIGFI objective was to build a foundation as a center for capacity development of infrastructure professional in the public
sector, private and non-governmental institutions. This foundation building is accomplished by developing curriculum standards and
materials for the infrastructure professionals and especially for human resources in the competent institutions as CAs as well. To achieve
the above objective, in 2015 IIGFI had 3 work programs as follows: research, capacity improvement, and advocacyoutreach. Following
is the achievement of the work plan implementation:
A. Research Program
IIGFI has developed a research plan for the next 5 five years based on the Institute Strategic Plan approved by the
Board of Directors which includes research draft as a key resource in research business model. In the first three years,
the dependency on external researchers was still high. In this case, the competency of external researcher was an important
consideration for research activities to be conducted within three years. IIGFI also implemented stakeholders engagement
research by the theme “Value for Money Assessment Tool” to contribute to the policy makers and implementers related to
the selection of infrastructure provision means. The activities involved researchers from various ministries, academia, and
internal IIGF with a completed assessment model as an output on December 15, 2015.
IIGFI also established a research collaboration with the Korea Development Institute KDI to obtain a picture of risks faced
by institutional investors who wish to get involved in the provision of infrastructure in Indonesia.
122
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Jumlah Total Biaya Program Research, Bantuan Biaya Penelitian dan Publikasi : Rp1.294.530.000,-
B. Progam Peningkatan Kapasitas
IIGFI menyusun kurikulum modul umum GALP yang didesain untuk ditujukan kepada stakeholder umum dengan bantuan
pedagogic dari Indonesia International Institute for Life Science I3L dan masukan substansi dari internal PT PII untuk
kemudian dituangkan ke dalam workshop yang diikuti oleh peserta dari Universitas Hasanuddin dan perwakilan Pemkot
Makassar. Selain itu, IIGFI juga menjalin kerjasama dengan Tripartit ITB-UI-UGM untuk pembuatan kasus dan diskusi
mengenai pengembangan infrastruktur di Indonesia melalui
Indonesian Infrastructure Roundtable IIR ke 9 hingga ke 12: a.
IIR 9 : Perkeretaapian railways, 9 April 2015
b. IIR 10
: Risiko investasi pembangunan tol dengan perkiraan lalu lintas rendah, 10 Juli 2015
c. IIR 11
: Urgensi rekonstruksi pungutan negara untuk mendorong percepatan pembangunan
infrastruktur telekomunikasi, 12 November 2015 d.
IIR 12 : Aspek pembiayaan pada pembangunan
Bandar Udara, 16 Desember 2015 Jumlah Total Biaya Program Peningkatan Kapasitas :
Rp690.150.000,- C. AdvokasiOutreach
Kegiatan advokasioutreach IIGFI diwujudkan melalui penandatanganan MoU dengan 20 universitas per Desember
2015 yang akan dikembangkan dalam naungan UNIID yang difasilitasi PT PII dengan rencananya akan mencakup 33
universitas nasional. Adapun beberapa publikasi yang telah dihasilkan oleh IIGFI seama tahun 2015 antara lain:
a. Buku Panduan Kemitraan Pemerintah dan Swasta
versi 2.0; saduran dalam Bahasa Indonesia dari PPP Reference Guide yang diterbitkan oleh The World
Bank, Asian Development Bank, dan Inter-American Development Bank.
b. Buku Kompendium Policy Brief dari Indonesia
Infrastructure Roundtable ke 9 sampai ke 11 c.
Buku Kompendium Policy Brief dari Indonesian Infrastructure Roundtable ke 1 hingga ke 8, dalam
bahasa Inggris d.
Buku Laporan penelitian bersama IIGF Institute dan KDI: Critical Review of Indonesia PPP Regulations and
Frameworks: Challenges and Ways Forward e.
Buku profile IIGF Institute f.
Brosur IIGF Institute Total Cost of Research Program, Research Costs Aid and Publication:
Rp1,294,530,000. B.
Capacity Building Program IIGFI developed general curriculum modul for GALP which
was designed to address to the general stakeholders and to give significant input from internal IIGF to be conveyed
into the workshop followed by participants from University and representatives of Municipal Government. First GALP
was held in Makassar attended by lecturer from Hassanudin University and officials from Makassar City Government. In
addition, IIGF Institute had a Tripartite cooperation UI-UGM- ITB for case construction and discussion on Indonesia
infrastructure development through the 9th to 12th Indonesian Infrastructure Roundtable IIR:
a. IIR 9
: Railways, 9 April 2015 b.
IIR 10 : Investment Risk of toll road construction with
low traffic forecasts, July 10, 2015 c.
IIR 11 : Urgency of State collection reconstruction
to accelerate telecommunication infrastructure development, November 12, 2015
d. IIR 12
: Financing aspects on Airport construction, December 16, 2015
Total Cost of Capacity Building Program was at Rp690,150,000. C. AdvocacyOutreach
IIGF advocacyoutreach activities realized through the MoU with 20 universities by December 2015 which will be
developed under the UNIID facilitated by IIGF with plans to cover 33 national universities. Some publications were
produced by IIGFI during 2015 including:
a. Public Private Partnership Reference Guide version 2.0;
translated in Indonesian from PPP Reference Guide published by The World Bank, Asian Development Bank,
and the Inter-American Development Bank.
b. Compendium Policy Brief Book from 9th to 11th
Indonesia Infrastructure Roundtable c.
Compendium Policy Brief Book from 1st up to 8th Indonesian
d. Infrastructure Roundtable, in English Joint research
report of IIGF Institute and Korea Development Institute KDI Book: Critical Review of Indonesia PPP Regulations
and Frameworks: Challenges and Ways Forward
e. Profile Book of IIGF Institute
f. Brochure of IIGF Institute
123
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
REVIEW OF FINANCIAL PERFORMANCE
Uraian mengenai kinerja keuangan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan yang disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia PSAK untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015. Laporan keuangan tersebut telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan
- Member firm PriceWaterhouseCoopers dengan opini bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero tanggal 31 Desember 2015, kinerja keuangan, arus kas,
rekonsiliasi pendapatan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan standar Akuntansi keuangan di Indonesia.
The following review of the financial performance is based on the Company’s Financial Statements which have been prepared
in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards for the year ended December 31, 2015. The financial statements
were audited by Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana, Rintis Partners – a member firm of PriceWaterhouseCoopers,
with the opinion that the financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of Indonesia Infrastructure
Guarantee Fund dated December 31, 2015, financial performance, cash flows, reconciliation of revenues, for the year ended December
31, 2015 that, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
124
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Bahasan kinerja keuangan PT PII, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disampaikan dengan
memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan Keuangan Konsolidasi dari pihak external auditor tersebut sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari Laporan tahunan ini.
Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini disajikan dalam empat bagian sebagai berikut:
1. Kinerja Posisi Keuangan
2. Kinerja Laba Rugi Komprehensif
3. Kinerja Arus Kas
Kinerja Posisi Keuangan
PT PII terus berusaha untuk menjaga keuntungan dan kesinambungan pertumbuhan bisnis Perusahaan yang
berkelanjutan. Pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, menjadi modal bagi Perusahaan untuk terus berperan
efektif sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur BUPI mendukung program Pemerintah untuk percepatan
pembangunan infrastruktur nasional. Dengan prinsip tersebut, Perusahaan terus berupaya meningkatkan pertumbuhan
kinerja keuangan melalui optimalisasi pengelolaan dana dengan tetap memperhatikan tingkat risiko yang dapat
diterima.
Tahun 2015, PT PII berhasil membukukan aset sebesar Rp7,38 triliun, tumbuh sebesar 33,68. Sedangkan jumlah
liabilitas selama tahun berjalan mencapai Rp94,3 miliar, tumbuh sebesar 34,23 dan ekuitas di tahun 2015 mencapai
sebesar Rp7,29 triliun atau tumbuh sebesar 33,67.
Tabel Laporan Posisi Keuangan dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
ASET ASSET
5.521.810,77 7.381.407,20
1.859.596,43 33,68
LIABILITAS LIABILITIES
70.246,15 94.294,27
24.048,12 34,23
EKUITAS EQUITY
5.451.564,61 7.287.112,94
1.835.548,33 33,67
ASET
Aset Perusahaan per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp7.381,41 miliar, meningkat 33,68 dari posisi aset
Perusahaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp5.521,81 miliar. The discussion of IIGF financial performance for the years ended
December 31, 2015 and 2014 conveyed by referring to the explanation of the external auditor’s perspective of the Consolidated Financial
Statements as an integral part of this Annual Report.
Discussion and analysis of the financial conditions are presented in four parts as follows:
1. Financial Position Performance
2. Comprehensive Income Performance
3. Cash Flows Performance
Financial Position Performance
IIGF constantly strives to maintain its profits and continuity of sustainable business growth. The sustainable performance
growth is the asset for the Company to continue its role as an effective Infrastructure Guarantee Business Entity BUPI
which supports the Government’s program to accelerate national infrastructure development. With this principle, the
Company continues to improve its financial performance growth through the optimization of fund management with
regard to the level of risk which may be accepted.
In 2015, IIGF managed to record an asset of Rp7.38 trillion, up 33.68. While the Liabilities during the year reached
Rp94.3 billion, grew by 34.23 and equity in 2015 reached Rp7.29 trillion or grew by 33.67.
Table of Financial Position in Million Rp
ASSETS
The Company’s assets per December 31, 2015 reached Rp7,381.41 billion, up 33.68 from the Company’s asset
position per December 31, 2014 of Rp5,521.81 billion. In
125
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Secara komposisi, portofolio investasi merupakan komponen terbesar dengan 74,81 dari total aset Perusahaan, disusul
oleh kas dan setara kas dengan porsi 21,90.
Tabel Aset dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
806.051,51 1.616.841,31
810.789,80 100,59
Investasi Investments
4.554.802,80 5.522.138,54
967.335,74 21,24
Piutang usaha Account receivables
24.095,02 72.248,32
48.153,30 199,85
Piutang lainnya Other receivables
620,24 980,58
360,34 58,10
Biaya dibayar dimuka dan uang muka Prepaid expenses and advances
3.422,82 8.316,93
4.894,11 142,98
Aset tetap Fixed assets
1.781,22 1.913,08
131,86 7,40
Aset tak berwujud Intangible assets
2.747,82 2.375,85
371,97 -13,54
Beban tangguhan Deferred expenses
55.882,66 74.593,13
18.710,47 33,48
Beban front-end Front-end fee
763,38 763,38
- 0,00
Pajak dibayar dimuka Prepaid income tax
11.619,07 -
11.619,07 -100,00
Aset pajak tangguhan Deferred tax asset
58.788,38 79.350,07
20.561,69 34,98
Uang jaminan yang dapat dikembalikan
Refundable deposits 1.235,85
1.886,01 650,17
52,61 JUMLAH ASET
TOTAL ASSETS 5.521.810,77
7.381.407,20 1.859.596,44
33,68
Kas dan Setara Kas
Posisi kas dan setara kas per 31 Desember 2015 tercatat sebesar Rp1.616,84 miliar, meningkat signifikan sebesar
100,59 terhadap posisi kas dan serata kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp806,05 miliar. Peningkatan pada kas dan
setara kas ini dipengaruhi oleh adanya pencairan deposito dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang
menghasilkan pendapatan dengan tingkat suku bunga berkisar antara 9,25-9,75 per tahun di 2015.
the composition, investment portfolio constituted the largest component, with 74.81 of the Company’s total assets,
followed by cash and cash equivalents with a share of 21.90.
Table of Assets in Million Rp
Cash and cash equivalents
As of December 31, 2015, Cash and cash equivalents stood at Rp1,616.84 billion, a significant increase by 100.59 against
the cash and cash equivalent position per December 31, 2014 of Rp806.05 billion. The increase was influenced by the
maturity of deposits with original maturity of three months or less, generating income with interest rates ranging between
9.25-9.75 per year in 2015.
126
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Investasi
Portofolio investasi Perusahaan per 31 Desember 2015 mencapai Rp5.522,14 miliar, meningkat 21,24 terhadap
posisi investasi per 31 Desember 2014 sebesar Rp4.554,8 miliar. Peningkatan investasi tersebut utamanya disebabkan
adanya Portofolio investasi dalam obligasi utamanya meningkat signifikan sebesar Rp1.656,70 miliar dibanding
tahun sebelumnya. Secara komposisi, portofolio deposito sebesar Rp2.867,63 miliar atau 51,93 dari total portofolio
investasi di akhir tahun 2015. Sedangkan portofolio investasi pada instrumen dengan pendapatan tetap obligasi dan
sukuk sebesar Rp2.654,51 miliar atau 48,07 terhadap portofolio investasi tahun 2015.
LIABILITAS
Posisi liabilitas Perusahaan per 31 Desember 2015 mencapai Rp94,29 miliar, meningkat 34,23 terhadap posisi liabilitas
per 31 Desember 2014 sebesar sebesar Rp70,25 miliar. Kenaikan pada jumlah liabilitas terutama disebabkan oleh
peningkatan pinjaman penerusan yang signifikan dan peningkatan pada komponen liabilitas lainnya, antara lain
biaya utang usaha dan utang pajak, komponen biaya yang masih harus dibayar, pendapatan tangguhan dan liabilitas
imbalan kerja.
Tabel Liabilitas dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Utang usaha Account payables
6.888,89 9.510,25
2.621,36 38,05
Utang pajak Taxes payable
2.748,45 3.052,96
304,51 11,08
Biaya yang masih harus dibayar, penyisihan dan utang lain-lain
Accrued expenses, provisions and other payables
20.355,77 27.992,75
7.636,98 37,52
Pendapatan tangguhan Unearned Income
22.312,50 22.312,50
- 0,00
Pinjaman penerusan Two-step Loans
9.686,43 21.980,96
12.294,53 126,93
Liabilitas imbalan kerja Employee benefits obligation
8.254,12 9.444,85
1.190,73 14,43
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES
70.246,16 94.294,27
24.048,11 34,23
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah penarikan pinjaman penerusan adalah Rp21,98 miliar, meningkat sebesar Rp12,29
miliar atau 126,93 terhadap jumlah penarikan pinjaman penerusan pada 31 Desember 2014 sebesar Rp9,69 miliar.
Pinjaman penerusan ini memiliki tingkat suku bunga variabel BI Rate+1.
Investment
The Company’s investment portfolio per December 31, 2015 reached Rp5,522.14 billion, an increase of 21.24
against the investment position per December 31, 2014 of Rp4,554.8 billion. The increase in investments was mainly
due to the investment portfolio, primarily in bonds, increased significantly by Rp1,656.70 billion over the previous year. In
composition, deposit portfolio reached Rp2,867.63 billion, or 51.93 of the total investment portfolio at the end of 2015.
The investment portfolio in instruments with fixed income bonds and sukuk of Rp2,654.51 billion, or 48.07 of the
investment portfolio in 2015.
LIABILITIES
The liabilities position of the Company as of December 31, 2015 reached Rp94.29 billion, an increase of 34.23 against
the liability position per December 31, 2014 of Rp70.25 billion. The increase in total liabilities was mainly due to a
significant increase in the two-step loans and increase in other liabilities components, among others, taxes payable
and tax expense, accrued expenses, unearned income and employee benefits obligations.
Table of Liabilities in Million Rp
On December 31, 2015, the two-step loans withdrawal amount was Rp21.98 billion, an increase of Rp12.29 billion or 126.93
of the withdrawal amount in December 31, 2014 of Rp9.69 billion. The two-step loans had variable interest rates BI
Rate +1.
127
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
EKUITAS
Posisi ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2015 mencapai Rp7.287,11 miliar, meningkat sebesar 33,67 terhadap posisi
ekuitas per 31 Desember 2014 sebesar Rp5.451,6 miliar. Peningkatan ekuitas tersebut berasal dari kenaikan modal
dan saldo laba ditahan dari laba bersih tahun 2015.
Tabel Ekuitas dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Modal saham - modal dasar. 9.000.000 lembar - ditempatkan
dan disetor penuh 6.000.000 lembar 2014: 4.500.000 lembar.
dengan nilai nominal Rp 1.000.000 nilai penuh
per lembar saham
Share capital - authorised. 9,000,000 shares – issued
and fully paid 6,000,000 shares 2014: 4,500,000 shares, with
par value of Rp 1,000,000 full amount
per share Unrealised loss from
4.500.000,00 6.000.000,00
1.500.000,00 33,33
Rugi belum direalisasi atas kepemilikan aset keuangan
tersedia untuk dijual Available-for-sale
Financial assets 57.988,91
61.303,02 3.314,11
5,72 Rugi aktuarial
Loss from actuarial, net tax 593,04
593,04 100
Saldo laba Retained earnings
- -
- - Ditentukan penggunaannya
- Appropriated, Statutory Reserve 33.300,00
50.800,00 17.500,00
52,55 - Tidak ditentukan penggunaannya
- Unappropriated 976.253,52
1.298.209,00 321.955,48
32,98 JUMLAH EKUITAS
TOTAL EQUITY 5.451.564,61
7.287.112,94 1.835.548,33
33,67
EQUITY
The equity position of the Company as of December 31, 2015 stood at Rp7,287.11 billion, an increase of 33.67 of
the equity position per December 31, 2014 of Rp5,451.6 billion. The increase in equity was derived from the increase
in capital and retained earnings from the net profit in 2015.
Table of Equity in Million Rp
128
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Kinerja Laba Rugi Komprehensif
Tabel Laba Rugi Komprehensif dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Pendapatan Total Revenues
529.991,94 533.064,68
3.072,74 0,58
Beban usaha Total Operating expenses
207.383,20 213.973,21
6.590,01 3,18
Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax
322.608,74 319.091,47
3.517,27 -1,09
Laba tahun berjalan Profit for the year
346.043,36 339.455,48
6.587,88 -1,90
Rugi komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak
Other comprehensive income for the year, after tax
42.468,92 3.907,15
38.561,77 -90,80
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Total comprehensive income for the year
303.574,44 335.548,33
31.973,89 10,53
PENDAPATAN
Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp533,06 miliar, tumbuh sebesar Rp3,07 miliar atau 0,58 terhadap
pendapatan yang dibukukan pada tahun 2014 sebesar Rp530,00 miliar. Pendapatan Perusahaan pada 2015
sepenuhnya masih berasal dari pendapatan pengelolaan dikarenakan adanya penundaan penyelesaian proses lelang
oleh PJPK terkait, atas beberapa proyek infrastruktur yang dalam proses pemberian penjaminan sehingga belum dapat
dibukukannya pendapatan penjaminan pada tahun 2015.
Pertumbuhan pendapatan pengelolaan dana tersebut mengalami peningkatan akibat tingginya tingkat suku
bunga dan efektivitas penempatan investasi pada deposito berjangka dan surat berharga berpendapatan tetap, yang
tercatat sebesar Rp5.522,14 miliar pada akhir tahun 2015, naik 21,24 dari Rp4.554,8 miliar setahun sebelumnya.
Pendapatan bunga dari penempatan pada deposito berjangka pada tahun 2015 berkontribusi sebesar Rp439,3 miliar, atau
82,4, terhadap total pendapatan pengelolaan dana, naik 0,8 dari Rp435,9 miliar di tahun 2014 dengan kontribusi
sebesar 82,24 dibanding total pendapatan dana di tahun 2014. Kenaikan pendapatan bunga deposito berasal dari
pertambahan nilai deposito dan naiknya rata-rata suku bunga deposito selama tahun 2015.
Comprehensive Income Performance
Table of Comprehensive Income in Million Rp
REVENUE
The company posted revenue of Rp533.06 billion, grew by Rp3.07 billion or 0.58 of the revenue recorded in 2014
of Rp530.00 billion. The Company’s revenue in 2015 was derived entirely from the management revenue due to delay
in the completion of bidding process by related CA, on several infrastructure projects which were in the process
of guarantee provision and therefore the guarantee income was consequently not booked in 2015.
The growth of fund management revenue increased due to high interest rates and effectiveness of placement of
investments in time deposits and fixed-income securities, which accounted for Rp5,522.14 billion at 2015 year-end,
up by 21.24 from Rp4,554.8 billion a year earlier.
Revenue from interest income of time deposits and investment in fixed income in 2015 accounted for Rp439.3 billion, or
82.4, of total fund management income, up 0.8 from Rp435.9 billion in 2014 with a contribution of 82.24
compared to total income of funds in 2014. The increase in interest income from time deposit derived from an increase
in deposit value and a rise in average deposit interest rate during 2015.
129
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Pendapatan bunga dari investasi pada surat berharga berpendapatan tetap menyusul sebagai kontributor kedua
pendapatan bunga penempatan dana dengan nilai sebesar Rp93,7 miliar 17,6.
BEBAN USAHA
Beban usaha Perusahaan terdiri atas beban penjaminan, beban administrasi dan umum, beban pengembangan usaha dan
beban lainnya dalam jumlah yang lebih kecil. Beban usaha pada 2015 tercatat sebesar Rp213,97 miliar meningkat sebesar
Rp6,59 miliar, atau 3,18 terhadap beban usaha pada 2014 sebesar Rp207,38 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal
dari kenaikan pada beban penjaminan sebesar Rp11,59 miliar atau sebesar 39,11 menjadi Rp41,22 miliar terhadap beban
penjaminan tahun sebelumnya.
Peningkatan beban penjaminan salah satunya disebabkan oleh pencatatan beban pemprosesan atas penjaminan proyek
Soreang-Pasir Koja. Proyek ini merupakan proyek jalan tol pertama yang berskema KPBU dengan dukungan fasilitas
penjaminan pemerintah. Walaupun pada akhirnya PJPK menetapkan pemenang tanpa menyertakan fasilitas penjaminan,
proses pembelajaran untuk semua pihak terkait memberikan manfaat yang besar untuk keberlanjutan pengembangan
proyek-proyek jalan tol dengan skema KPBU ini. Karenanya, saat ini, PT PII terus dapat berproses untuk mendukung dan
memberikan fasilitas penjaminan pemerintah atas beberapa ruas tol lainnya seperti proyek jalan Tol Balikpapan – Samarinda,
Pandaan – Malang dan Manado – Bitung. Selain itu, pada tahun 2015 juga terdapat biaya pengembangan sistem dan struktur
appraisal guidance untuk beberapa sektor sebagai upaya peningkatan kapasitas dan pengembangan kemampuan pihak
yang berkepentingan dalam penyiapan proyek sehingga bisa mendorong kesiapan proyek-proyek untuk dapat memperoleh
penjaminan pemerintah kedepannya. Peningkatan beban penjaminan juga disebabkan bertambahnya jumlah personil
untuk menyesuaikan kebutuhan pengerjaan dan pelayanan jumlah sektor yang meningkat dari 8 delapan menjadi 19
sembilan belas sektor melalui Peraturan Presiden Nomor 382015. Secara komposisi, posisi beban penjaminan sebesar
19,26 terhadap total beban usaha 2015.
Beban administrasi dan umum turun 11,38 menjadi sebesar Rp59,72 Miliar, mewakili 27,91 dari total beban usaha
Perusahaan di tahun 2015. Penurunan beban administrasi dan umum salah satunya disebabkan karena pada tahun
sebelumnya, terdapat aktivitas kajian rencana jangka panjang Perusahaan serta kajian analisa ekosistem infrastruktur
Indonesia yang disiapkan oleh pihak independen. Penurunan Interest income from fixed-rate securities was the second
contributor to interest revenue from fund placement, reaching Rp93.7 billion 17.6.
OPERATING EXPENSES
The Company’s operating expenses include Guarantee expenses, General and Administrative expenses, Business
Development expenses and Other expenses in a smaller amount. Operating expenses in 2015 amounted to Rp213.97
billion, an increase of Rp6.59 billion, or 3.18 against the operating expenses in 2014 of Rp207.38 billion. The increase
mainly came from increase in Guarantee fee of Rp11.59 billion or by 39.11 to Rp41.22 billion of Guarantee Fee a
year earlier.
The increase in guarantee expense, one of them, was due to the recording of processing expense of Soreang-
Pasir Koja project guarantee. This project was the first toll road project with PPP scheme with government guarantee
support facility. Although in the end the CA determined the winner without including the guarantee facility, the learning
process for all parties involved provided great benefits for the sustainability of toll road project development with this PPP
scheme. Therefore, currently, IIGF continues to support and provide government guarantee facilitaties for some other toll
roads such as Balikpapan - Samarinda, Pandaan - Malang and Manado – Bitung toll road projects. In addition, 2015
expenses also included the cost of developing the appraisal guidance and structure for a number of sectors. It was part
of efforts to increase capacity and capability development of the stakeholders in project preparation to to encourage
projects preparedness to obtain government guarantees in the future. The increase in guarantee expense was also
due to the increasing number of personnel to suit the needs of employment and service of the rising number of sector
from 8 eight to 19 nineteen sectors through Presidential Regulation No.382015. In the composition, the guarantee
expense was 19.26 of the total operating expenses in 2015.
General and administrative expenses fell 11.38 to Rp59.72 billion, representing 27.91 of the Company‘s total operating
expenses in 2015. One of the causes of the decreased General and Administrative expenses, was because of the
previous year’s expenses including the Company’s long-term plan study and Indonesia infrastructure ecosystem analysis
study prepared by an independent party. Reduction of this
130
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
dari jenis biaya ini terimbangi oleh beberapa kenaikan di kegiatan operasional seperti beban sewa gedung yang
dipergunakan karena adanya peningkatan jumlah personil di tahun 2015 ini. Secara komposisi, posisi beban administrasi dan
umum adalah sebesar 27,91 terhadap total beban usaha 2015.
Beban pengembangan yang meningkat 10,16 menjadi sebesar Rp7,6 miliar pada tahun 2015, mencerminkan
meningkatnya kegiatan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dan sosialisasi serta promosi atas fasilitas
penjaminan pemerintah yang diberikan melalui PT PII sebagai BUPI. PT PII memiliki banyak inisiatif dalam hal
ini seperti halnya pelaksanaan Indonesia Infrastructure
Roundtable yang dilaksanakan secara berkala maupun bekerja sama dengan Universitas-universitas di seluruh
Indonesia melalui IIGF Institute.
Tabel Beban Usaha dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Beban pajak final Final tax expenses
101.210,76 102.306,91
1.096,15 1,08
Penjaminan Guarantee
29.629,17 41.216,71
11.587,54 39,11
Administrasi dan umum General and administrative
67.379,30 59.720,41
7.658,89 -11,37
Pengembangan usaha Business development
6.878,38 7.577,71
699,33 10,17
Penyusutan Depreciation
1.663,47 2.219,20
555,73 33,41
Amortisasi Amortisation
709,94 971,22
261,28 36,80
Penghasilan keuangan, kotor Finance income, gross
863,81 1.238,89
375,08 43,42
Keuntungan kerugian kurs, bersih Foreign exchange gainloss, net
75,93 503,49
579,42 -763,10
Lain-lain Others
700,07 1.703,44
1.003,37 143,32
Jumlah beban usaha Total operating expenses
207.383,21 213.973,22
6.590,01 3,18
type of expense was offset by some rises in the operational activities such as building rent expense due to the additional
number of personnel in 2015. In composition, the General and administrative expense position was 27.91 of the total
operating expenses in 2015.
The Development expenses increased 10.16 to Rp7.6 billion in 2015, reflecting the increasing stakeholder Capacity
Building activities and socialization as well as promotion of the government guarantee facilities given by IIGF as
Infrastructure Guarantee Business Entity. IIGF carried out many initiatives in this regard, such as the implementation
of Indonesia Infrastructure Roundtable held regularly or in collaboration with universities in the whole of Indonesia
through IIGF Institute.
Table of Operating Expenses in Million Rp
131
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
LABA BERSIH
Perusahaan membukukan laba bersih pada 2015 sebesar Rp339,45 miliar, turun sebesar Rp6,59 miliar, atau 1,90
terhadap laba bersih pada 2014 sebesar Rp346,04 miliar. Penurunan laba tersebut disebabkan oleh besarnya
peningkatan beban usaha.
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Laba tahun berjalan Profit for the year
346,043.36 339,455.48
6,587.88 -1.90
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Total Comprehensive Income for the year
303,574.44 335,548.32
31,973.88 10.53
LABA KOMPREHENSIF
Pada tahun 2015, realisasi laba komprehensif mencapai Rp335,55 miliar, meningkat Rp31,97 miliar atau sebesar
10,53 terhadap realisasi laba komprehensif tahun 2014 sebesar Rp303,57 miliar. Peningkatan laba komprehensif pada
2015 disebabkan oleh penurunan kerugian komprehensif lain dibandingkan kerugian komprehensif lain yang terjadi
pada 2014.
KINERJA ARUS KAS
Kas dan setara kas akhir tahun 2015 sebesar Rp1.616,84 miliar, meningkat sebesar Rp810,79 miliar atau 100,59
terhadap Kas dan setara kas akhir tahun 2014 sebesar Rp806,05 miliar. Hal ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan
arus kas dari aktivitas pendanaan yang signifikan.
Laporan Arus Kas dalam Rp juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities
317.795,45 273.398,92
44.396,53 -13,97
Arus kas dari aktivitas Cash flows from activity
738.397,64 974.250,34
235.852,70 31,94
Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flows from financing activities
8.643,93 1.511.641,21
1.502.997,28 17.387,90
NET INCOME
The Company recorded a net income of Rp339.45 in 2015 billion, down by Rp6.59 billion, or 1.90 of the net income
in 2014 of Rp346.04 billion. A decrease in income was due to increase in operating expenses.
COMPREHENSIVE INCOME
In 2015, the realization of comprehensive Income reached Rp335.55 billion, up Rp31.97 billion or 10.53 of 2014’s figure
of Rp303.57 billion. The increase in comprehensive income in 2015 was due to the decrease in Other Comprehensive Loss
compared to Other Comprehensive Loss occurred in 2014.
CASH FLOWS PERFORMANCE
Cash and cash equivalents at the end of 2015 stood at Rp1,616.84 billion, an increase of Rp810.79 billion, or
100.59. Cash and cash equivalents at the end of 2014 amounted to Rp806.05 billion. This was mainly influenced
by significant increase in cash flows from financing activities.
Statements of Cash Flows in Million Rp
132
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Kenaikan penurunan bersih kas dan setara kas
Net IncreaseDecrease in cash and cash equivalents
411.958,26 810.789,79
1.222.748,05 -296,81
Kas dan setara kas awal tahun Cash and cash equivalents at beginning
of year 1.218.009,77
806.051,51 411.958,26
-33,82 Kas dan setara kas akhir tahun
Cash and cash equivalents at end of year 806.051,51
1.616.841,30 810.789,79
100,59
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar Rp273,40 miliar, turun sebesar
Rp44,40 miliar terhadap arus kas dari aktivitas operasi tahun 2014 sebesar Rp317,80 miliar. Hal ini dipengaruhi
oleh penurunan atas perubahan modal kerja.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax
322.608,74 319.091,47
3.517,27 -1,09
Ditambah unsur yang tidak mempengaruhi arus kas: Add items not affecting cash flows
- Beban penyusutan - Depreciation
1.663,47 2.219,20
555,73 33,41
- Beban amortisasi - Amortization
709,94 971,22
261,28 36,80
- Beban penyisihan imbalan kerja - Provision for employee benefits obligation
3.781,41 693,62
3.087,79 -81,66
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
Operating cash flow before changes in operating assets and liabilities
328.763,56 322.975,51
5.788,05 -1,76
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Operating cash flow before working capital changes
Penurunankenaikan aset operasi: Decreaseincrease in operating assets:
- Piutang usaha - Account receivables
1.864,95 48.153,31
46.288,36 2482,02
- Piutang lainnya - Other Receivables
291,06 360,34
69,28 23,80
1. Cash Flows from Operating Activities
Net cash flow from operating activities in 2015 stood at Rp273.40 billion, down by Rp44.40 billion against the
cash flows from operating activities in 2014 of Rp317.80 billion. This was caused by the decline on changes in
working capital.
Cash Flow from Operating Activities In Million Rp
133
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
- Biaya dibayar di muka dan uang muka - Prepaid expenses and advances
123,79 4.894,10
4.770,31 3853,55
- Beban tangguhan - Deferred expenses
18.537,04 18.710,47
173,43 0,94
Kenaikanpenurunan liabilitas operasi: Increasedecrease in operating liabilities:
- Utang usaha - Account payables
1.909,28 2.621,37
4.530,65 -237,30
- Utang pajak - Taxes payable
285,98 304,51
590,49 -206,48
- Biaya masih harus dibayar dan utang lain-lain - Accrued expenses and other payables
11.578,00 8.290,30
3.287,70 -28,40
- Pembayaran imbalan kerja - Payment of employee benefits
39,86 293,60
253,74 636,58
- Pengembalian pajak dibayar di muka - Refund for prepaid tax
505,86 11.619,07
11.113,21 2196,89
Jumlah Perubahan modal kerja Total working capital changes
10.968,10 49.576,58
38.608,47 352,01
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Net cash flows provided from operating activities
317.795,46 273.398,92
44.396,52 -13,97
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2015 sebesar Rp974,25 miliar, naik signifikan
terhadap arus kas bersih dari aktivitas investasi tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan
aktivitas investasi.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Penempatan investasi Placement for investments
736.218,92 970.649,86
234.430,94 31,84
Pembelian aset tetap dan aset tak berwujud Acquisition of fixed assets and intangible assets
2.141,00 2.950,30
809,30 37,80
Penempatan uang jaminan yang dapat dikembalikan
Refundable deposit 37,72
650,18 612,46
1623,70 Arus kas bersih diperoleh daridigunakan untuk
aktivitas investasi Net cash flows fromused in investing activities
738.397,64 974.250,34
235.852,70 31,94
2. Cash Flows from Investing Activities
Net cash flows used in investing activities in 2015 amounted to Rp974.25 billion, up significantly against
the net cash flow from investing activities in 2014. This was mainly due to increased investing activities.
Cash Flows from Investing Activities in Million Rp
134
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan pada tahun 2015 sebesar Rp1.511,64 miliar, meningkat signifikan
sebesar Rp1.503,00 miliar atau 17.387,90 terhadap arus kas bersih dari aktivitas pendanaan pada 2014
sebesar Rp8,64 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh penerimaan modal saham sebesar Rp1.500,00 miliar
dan peningkatan penerimaan dari pinjaman penerusan sebesar Rp2,61 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Penerimaan modal saham Share capital received
- 1.500.000,00
1.500.000,00 100
Pembayaran program kemitraan dan bina lingkungan
Payment for corporate social responsibility program
1.042,50 653,32
389,18 -37,33
Penerimaan dari pinjaman penerusan Proceeds from two-step loans
9.686,43 12.294,53
2.608,10 26,93
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
Net cash flows provided from financing activities 8.643,93
1.511.641,21 1.502.997,28
17.387,89
3. Cash Flows from Financing Activities
Net cash flows from financing activities in 2015 amounted to Rp1,511.64 billion, significantly increased
by Rp1,503.00 billion, or 17,387.90 against net cash flow from financing activities in 2014 of Rp8.64 billion.
This increase was due to additional share capital of Rp1,500.00 billion and the increase of the two-step
loans by Rp2.61 billion.
Cash Flows from Financing Activities in Million Rp
135
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
TINJAUAN INFORMASI KEUANGAN LAINNYA
OTHER FINANCIAL INFORMATION REVIEW
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
PERUSAHAAN
Kemampuan Membayar Hutang
Sampai akhir tahun 2015, Perusahaan tidak memiliki hutang jangka panjang yang substansial untuk mendukung kepemilikan
aset. Saldo hutang jangka panjang Perusahaan berupa pinjaman penerusan senilai Rp21,98 miliar yang dipergunakan untuk
peningkatan dan pengembangan kapasitas dan teknis operasi Perusahaan melalui dukungan World Bank. Selebihnya adalah
liabilitas imbalan kerja sebesar Rp9,4 miliar. Pokok pinjaman akan dilunasi dengan angsuran semesteran setelah masa tenggang
selama 9 sembilan tahun dan akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tahun 2029. Selebihnya seluruh kegiatan
untuk kepemilikan aset masih dibiayai oleh modal Perusahaan.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
Sampai akhir tahun 2015, Piutang perusahaan seluruhnya merupakan piutang bunga yang berasal dari investasi dalam
deposito maupun obligasi dimana Perusahaan menempatkan deposito dengan mekanisme tender dan penempatan obligasi
dengan memperhatikan standar yang diperbolehkan dalam Operasional Manual Perusahaan sehingga tingkat kolektibilitasnya
tinggi.
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKANNYA
Struktur Modal
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan
usaha sehingga Perusahaan dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan
lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Struktur modal merupakan perimbangan
antara penggunaan modal sendiri dengan pinjamanliabilitas yang terdiri dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.
Aset Perusahaan saat ini sebagian besar didanai dari ekuitas Perusahaan berupa Penyertaan Modal negara PMN oleh
Pemerintah. Berdasarkan hasil keputusan pemegang saham yang dituangkan dalam Akta Notaris Aryanti Artisari, Sh, MKn No.
145 tanggal 30 Agustus 2012, Pemerintah selaku pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi
sebesar Rp9 triliun nilai penuh. Pemerintah kemudian melakukan penambahan PMN sebesar Rp1 triliun pada Desember 2012
dan Rp1,5 triliun pada Desember 2015 sehingga pada posisi 31 Desember 2015, modal ditempatkan dan disetor penuh
Perusahaan tercatat sebesar Rp6 triliun. Selain modal ditempatkan, per akhir tahun 2015 Perusahaan memiliki saldo laba sebesar
total Rp1,349 triliun sebagai bagian dari ekuitas.
DEBT-PAYMENT ABILITY AND COLLECTIBLE LEVEL OF THE
COMPANY’S RECEIVABLES
Debt-payment Ability
As of the end of 2015, the Company had no substantial long-term debt to support asset ownership. The balance of the Company’s long-term
debt was in the form of two-step loans of Rp21.98 billion intended for the enhancement and development of underwriting capacity
and technical operations of the Company through the support of the World Bank. The rest was the employee benefit obligation in
the amount of Rp9.4 billion. The loan principal are payable in semi- annual installments after grace period of 9 nine years and are due
on various dates up to 2029. All other asset-ownership activities were funded by the Company’s capital.
Collectible Level of Company’s Receivables
Until the end of 2015, all the company’s receivables were wholly interest receivables arising from investments in deposits or bonds. The
company placed deposits with bidding mechanism and placed bonds with respect to the standards allowed in the Company’s Operations
Manual to ensure high collectability level.
CAPITAL STRUCTURE AND POLICY
Capital Structure
The Company’s objective when managing capital is to safeguard its ability to continue as a going concern in order to provide returns
for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital. The capital
structure is a balance between the use of equity capital and loan consisting of short-term liabilities and long-term liabilities.
Currently, the Company’s financial assets solely relied on the Company’s equity in the form of State Capital Injection PMN from
the Government. Based on the shareholders’ decision as outlined in the Notarial Deed of Aryanti Artisari, Sh, MKn No.145 dated August
30, 2012, the Government as shareholder agreed to increase the Company’s authorised capital to Rp9 trillion full amount. The
government then gave the State Capital Injection to IIGF by Rp1 trillion in December 2012 and Rp1.5 trillion in December 2015 so that
the position of the Company’s issued and fully paid capital recorded at Rp 6 trillion on December 31, 2015. Aside from issued capital,
by the end of 2015 the Company had retained earnings of Rp1.349 trillion as part of its equity.
136
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Tabel Struktur Modal dalam Rp juta
Uraian Description
2014 2015
Nominal Nominal
Liabilitas Liabilities
70.246,15 1,27
94.294,27 1,28
Ekuitas Equity
5.451.564,61 98,73
7.287.112,94 98,72
Total Total
5.521.810,77 100,00
7.381.407,20 100,00
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Kebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki
modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha di masa
yang akan datang serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
Berdasarkan struktur modal yang dimiliki pada tahun 2015, Perusahaan telah mengambil kebijakan dengan menambah
jumlah liabilitas sebesar 34,23 dan menambah ekuitas sebesar 33,68. Secara nominal, struktur modal Perusahaan diperkuat
oleh penambahan modal sebesar Rp1.500,00 miliar.
I K ATA N YA N G M AT E R I A L U N T U K INVESTASI BARANG MODAL 2015
Tahun 2015, tidak terdapat aktivitas investasi barang modal, sehingga tidak terdapat informasi mengenai ikatan yang material
untuk investasi barang modal.
INVESTASI BARANG MODAL 2015
Tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan aktivitas investasi barang modal. Sehingga tidak terdapat informasi mengenai investasi barang
modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir, meliputi: 1 Jenis investasi barang modal; 2 Tujuan investasi barang modal;
dan 3 Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN
AKUNTAN
Pada tahun 2015 terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Setelah tanggal pelaporan,
Perusahaan telah menandatangani dua perjanjian penjaminan untuk Proyek Palapa Ring Barat dan Proyek Palapa Ring Tengah,
masing-masing tanggal 29 Februari dan 4 Maret 2016. Proyek
Table of Capital Structure in Million Rp
Management Policy on Capital Structure
Capital management policy aims to ensure that the Company has an efficient capital structure, strong capital to support its business
development strategy, to maintain its business continuity in the future and to meet the capital adequacy set by the regulator.
Based on the capital structure in 2015, the Company has adopted a policy to add total liabilities by 34.23 and stockholders’ equity by
33.68. Nominally, the Company’s capital structure strengthened by the capital increase of Rp1,500.00 billion.
MATERIAL COMMITMENT ON CAPITAL EXPENDITURES IN 2015
In 2015, there was no investment activities related to capital goods investment, so that there is no information on material commitment
for capital goods investment.
2015 CAPITAL GOODS INVESTMENT
In 2015, the Company did not undertake investment activitiy in capital goods. So that there is no information regarding the capital goods
investment realized in the last fiscal year, including: 1 Type of capital investment; 2 Investment objective of capital goods; and 3 Value
of capital investments, issued in the last book.
MATERIAL INFORMATION AND FACT SUBSEQUENT TO THE AUDIT
REPORTING DATE
In 2015 there were material facts and information that occurred after the date of the auditor’s report. Subsequent to the reporting date,
the company has signed two guarantee agreements for Palapa Ring projects West and Central Package on February 29 and March
4, 2016 respectively. Palapa Ring is a project for the development
137
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Palapa Ring ini adalah proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional yang ditujukan
demi pemerataan akses broadband di Indonesia.
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
Prospek Usaha PT PII
Secara umum, ekonomi nasional tahun 2016 diproyeksikan akan mengalami perbaikan dan peningkatan. Hal tersebut merupakan
akumulasi dari berbagai upaya dan inisiatif pemerintah dalam mendorong belanja pemerintah khususnya bidang infrastruktur
yang diharapkan dapat mendorong pergerakan dan pertumbuhan sektor riil. Kondisi demikian diharapkan berimbas pada perbaikan
berbagai indikator ekonomi baik makro maupun mikro, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi bisnis Perusahaan.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 yang mengalami peningkatan didukung oleh akselerasi belanja pemerintah
seiring dengan realisasi proyek-proyek infrastruktur dan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. Bank Indonesia
memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 berada pada kisaran 5,2 – 5,6. Proyeksi tersebut didasarkan pada peningkatan
realisasi berbaga proyek infrastruktur pemerintah yang akan meningkatkan aktivitas dunia kerja dan dunia usaha. Pertumbuhan
ekonomi pada level tersebut diharapkan akan berdampak positif bagi peningkatan daya beli domestik dan akan mendorong
perbaikan pada berbagai indikator ekonomi nasional.
Merujuk data pada penghujung tahun 2015, laju inflasi terkendali sesuai dengan harapan yaitu berada level 4. Level inflasi yang
relatif terkendali diharapkan akan berdampak pada perbaikan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Jika pada tahun 2015 nilai tukar
pada level Rp14.000, diharapkan pada tahun 2016 akan membalik di level Rp12.750 hingga Rp13.000 yang menimbulkan dampak
positif bagi peningkatan kinerja berbagai indikator ekonomi nasional, termasuk penurunan suku bunga.
Berdasarkan indikator-indikator pertumbuhan ekonomi tersebut, PT PII yakin bahwa pengembangan infrastruktur terus menjadi
prioritas bagi Pemerintah. Sebagai badan usaha penjaminan infrastruktur, PT PII optimis untuk dapat berkontribusi lebih luas
kepada kebijakan Pemerintah mendorong percepatan penyediaan infrastruktur nasional seiring dengan peningkatan kapasitas
penjaminan yang dimiliki Perusahaan. Dengan terbitnya Perpres 38 tahun 2015, PT PII dapat memperluas cakupan usahanya untuk
dapat menjamin 19 sektor infrastruktur yang dikembangkan melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha KPBU.
Optimisme Perusahaan sebagai pengemban misi Pemerintah dalam bidang penjaminan infrastruktur didukung oleh besarnya
of national fiber optic backbone network which aims to reduce broadband access gap in Indonesia.
THE COMPANY’S BUSINESS PROSPECTS
IIGF Business Prospects
In general, the national economy in 2016 is projected to improve and grow. The accumulative efforts and initiatives of government
in promoting government spending especially in infrastructure are expected to drive the movement and growth of the real sector. Such
conditions are supposed to influence of various economic indicator improvements, both macro and micro, which eventually will positively
impact the Company’s business.
The improved economic growth in 2015 was supported by an acceleration in government spending along with the realization of
infrastructure projects and economic policy packages issued by the government. The Central Bank of Indonesia forecasts an economic
growth at the range of 5.2 to 5.6 in 2016. This projection is based on the rise of various government projects accomplishment that
will boost working activities and the business world. The economic growth on that level is expected to have a positive effect on domestic
purchasing power escalation and will stimulate the improvements in various indicators of the national economy.
Referring to the data at the end of 2015, the inflation rate was under control, in line with the expectation of 4. The relatively restrained
inflation level was relied upon to have a corrective effect on Rupiah exchange rate against the USD. If in 2015 the exchange rate was
at the level of Rp14,000, in 2016 it is anticipated to be at the level of Rp12,750 to Rp13,000, which will have positive consequences in
enhancing the performance of various national economic indicators, including lower interest rates.
Based on the aforementioned economic growth indicators, IIGF believes that infrastructure development continues to be a priority
for the Government. As an infrastructure guarantee business entity, IIGF is confident to contribute to a broader government policy in
order to accelerate the provision of national infrastructure along with enhancing the guarantee capacity of the Company. With the issuance
of Presidential Regulation No.38 of 2015, IIGF is able to expand its business scope to guarantee 19 infrastructure sectors developed
through Public Private Partnership PPP scheme.
The optimism of the Company as the Government’s mission caretaker of infrastructure guarantee is supported by the magnitude of potential
138
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
potensi proyek-proyek infrastruktur. Besarnya nilai proyek-proyek yang akan dikembangkan dengan skema KPBU diperkirakan
mencapai sekitar Rp120 triliun mencakup sektor kelistrikan, sektor air, sektor jalan tol, telekomunikasi dan sektor transportasi.
Untuk dapat mendukung beberapa proyek infrastruktur prioritas, PT PII menjajaki perluasan mandat untuk penjaminan terkait proyek
infrastruktur selain dengan skema KPBU antara lain:
1. Penjaminan Direct Lending
Penugasan penjaminan Direct Lending berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 82 Tahun 2015. Penjaminan ini
merupakan jaminan yang diberikan oleh Pemerintah cq. Menteri Keuangan kepada Lembaga Keuangan Internasional
dalam rangka memastikan pembayaran kembali hutang BUMN Infrastruktur yang timbul berdasarkan Perjanjian
Pinjaman.
2. Penjaminan Penugasan Hutama Karya Trans Sumatera
Penjaminan Penugasan Hutama Karya Trans Sumatera berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 100 Tahun 2014.
Penjaminan ini merupakan jaminan yang diberikan oleh Pemerintah dalam rangka penerbitan obligasi dan
pelaksanaan pinjaman oleh HK untuk keperluan penugasan HK dalam pembangunan Jalan Tol di Sumatera.
3. Surat Jaminan Kelayakan Usaha SJKU PT PLN
Penugasan penjaminan SJKU PT PLN berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.1732014. Penjaminan ini
merupakan jaminan Pemerintah atas kemampuan PT PLN untuk memenuhi kewajiban finansialnya sehubungan dengan
terjadinya Risiko Gagal Bayar danatau Risiko Terminasi berdasarkan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan
Pengembang Listrik Swasta.
4. Surat Jaminan Pemerintah Pusat SJPP PDAM
Penugasan penjaminan SJPP PDAM berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.2292014. Penjaminan ini merupakan
jaminan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Bank Pemberi Kredit sehubungan dengan pembayaran kembali
kredit PDAM sebesar 70 sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2009 tentang Pemberian
jaminan dan Subsidi Bunga Oleh pemerintah pusat Dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum.
Target dan Strategi Bisnis
Menghadapi tahun 2016, PT PII telah merumuskan beberapa target pencapaian kinerja dengan rasa optimisme yang tinggi.
Perusahaan meyakini bahwa tahun-tahun ke depan merupakan infrastructure projects. The value of projects that will be developed
with PPP scheme is amounted at around Rp. 120 trillion, covering electricity, water, toll road, telecommunication and transportation
sectors.
To be able to support multiple priority infrastructure projects, IIGF is exploring the mandate expansion to guarantee non-PPP projects,
among others:
1. Direct Lending Guarantee
The assignment of Direct Lending guarantee by Presidential Regulation No. 82 of 2015. This is the Government guarantee
through Minister of Finance, to the International Finance Institution in order to ensure repayment of SOE Infrastructure
loans arising under the Loan Agreement.
2. The Guarantee of SOE Hutama Karya for Trans-Sumatera
Highway Project Hutama Karya was assigned to construct the Trans-Sumatera
highway project following a Presidential Decree No.100 of 2014. The guarantee is given by the Government on the
issuance of bonds and implementation of loans by HK for its assignment in the construction of Trans-Sumatera highway.
3. Business Feasibility Guarantee Letter SJKU of PT PLN
Guarantee Assignment for PT PLN SJKU by Ministry of Finance Regulation No.1732014. This is government guarantee on the
ability of PT PLN to meet its financial obligations with respect to the occurrence of Default andor Risk Terminations based
on the Power Purchase Agreement with Private Electricity Developers.
4. Central Government Guarantee Letter SJPP for Municipal
Drinking Water Company PDAM PDAM SJPP Guarantee Assignment under Regulation of
Minister of Finance No.2292014. This is guarantee given by the Central Government to the loan granting banks with
respect to PDAM loan repayment of 70 as stipulated in Presidential Decree No. 29 of 2009 on the Granting of
guarantee and interest subsidy by the central government in the acceleration framework of Drinking Water Supply.
Target and Business Strategy
IIGF has formulated several performance achievement targets to encounter year 2016 with great enthusiasm.The Company believes
that the years ahead are the periods which will bring positive impact
139
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
periode yang akan berdampak positif dan pertumbuhan ekonomi nasional di kawasan ASEAN. Beberapa indikator yang
menggambarkan optimisme pada tahun 2016 antara lain: 1.
Perluasan sektor infrastruktur yang dapat diberikan penjaminan oleh PT PII sesuai dengan Peraturan Presiden
No. 38 Tahun 2015, yang semula berjumlah 8 sektor menjadi 19 Sektor. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih luas
lagi kepada PT PII untuk dapat berkontribusi aktif dalam mendukung dan mendorong percepatan pembangunan
infrastruktur di berbagai pelosok Indonesia. Hal ini juga didukung oleh peningkatan Modal Perusahaan melalui
Penyertaan Modal Negara yang terakhir berjumlah Rp1.5 triliun sehingga dapat menjamin lebih banyak proyek lagi.
2. Pemerintah juga dengan menerbitkan Peraturan Presiden
No. 3 Tahun 2016 telah mengidentifikasi 225 proyek strategis nasional yang memberikan credible pipeline bagi PT PII
untuk mulai melakukan pendekatan atas proyek-proyek yang berpotensi diberikan penjaminan.
Untuk menunjang pencapaian kinerja, PT PII akan menerapkan beberapa strategi dalam menghadapi dinamika tahun 2016.
Langkah dan strategi yang telah dirumuskan antara lain: 1.
Perkuatan pengembangan kapasitas melalui aliansi strategis dengan perguruan-perguruan tinggi terkemuka di berbagai
daerah di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk dapat memberikan informasi, masukan, pembelajaran atas
pembangunan infrastruktur melalui skema KPBU.
2. Perkuatan dan peningkatan kapasitas penjaminan selain dari
perolehan PMN, namun juga membangun aliansi strategis dengan berbagai lembaga keuangan sebagai mitra penjamin
atau co-guarantor.
3. Meningkatkan fokus kepada proyek-proyek yang dapat
dijadikan show case dan memiliki unsur replicability yang tinggi agar dapat dijadikan percontohan untuk proyek-proyek
sejenis lainnya.
ASPEK PEMASARAN
Sesuai dengan mandat yang diberikan, PT PII memberikan penjaminan kepada proyek-proyek infrastruktur pemerintah baik
pusat dan daerah yang dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. Sebagaimana diatur dalam
Peraturan Presiden No. 782010 dan Peraturan menteri Keuangan No. 2602010, proyek tersebut harus, diantaranya, memenuhi
kelayakan teknis dan keuangan serta sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang sektor terkait. Dengan terbitnya
Perpres No. 38 Tahun 2015, terdapat 19 sembilan belas sektor infrastruktur yang dapat dikembangkan oleh PT PII dengan skema
KPBU antara lain: 1.
Transportasi 2.
Jalan and growth of the national economy in the ASEAN region. Some
indicators that reflect the optimism of 2016 include: 1.
The expansion of infrastructure sectors that can be given guarantee by IIGF in accordance with Presidential Decree
No. 38 of 2015, which originally was for 8 sectors, now became 19 Sectors. This provides wider opportunities for
IIGF to actively contribute in supporting and encouraging infrastructure development in various parts of Indonesia. It
is also supported by an increase in the Company capital through State Capital Injection of Rp1.5 trillion so IIGF is
able to guarantee more projects ahead.
2. The Government also issued Presidential Regulation No. 3
of 2016 which has identified 225 national strategic projects which give credible pipeline for IIGF to begin approaching
the potential projects to be given guarantee.
To support the performance achievement, IIGF will apply a number of strategies in dealing with the dynamics of 2016 The measures and
strategies which have been formulated, among others: 1.
Strengthening of capacity development through strategic alliances with leading universities in various regions
throughout Indonesia that aims to provide information, feedback, learning on infrastructure development through
PPP scheme.
2. Strengthening and enhancing underwritting capacity other
than from State Capital Injection, but also building a strategic alliances with various financial institutions as guarantee
partners or co-guarantors.
3. Increasing focus on projects that can be used as a showcase
and have the high replicability element to be used as a model for other similar projects.
MARKETING ASPECT
In accordance with the mandate given, IIGF provides guarantee for government’s infrastructure projects, both central and regional,
which are developed under the Public Private Partnership PPP scheme. As set forth in Presidential Regulation No. 782010 and
Regulation of the Minister of Finance No. 2602010, the projects must, among other things, meet technical and financial feasibility and in
accordance with the provisions of related sectors regulatory laws. With the issuance of Presidential Regulation No. 38 of 2015, there
are 19 nineteen infrastructure sectors which can be developed by IIGF under the PPP scheme, among others:
1. Transportation
2. Road
140
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
3. Sumber daya air dan irigasi
4. Air minum
5. Sistem pengelolaan air limbah terpusat
6. Sistem pengelolaan air limbah setempat
7. Sistem pengelolaan sampah
8. Telekomunikasi dan informatika
9. Ketenagalistrikan
10. Minyak dan gas bumi dan energi terbarukan 11. Konservasi energi
12. Fasilitas perkotaan 13. Fasilitas pendidikan
14. Sarana dan prasarana olahraga serta kesenian 15. Kawasan
16. Pariwisata 17. Kesehatan
18. Lembaga permasyarakatan 19. Perumahan rakyat
Pemerintah telah menargetkan belanja untuk pembangunan infrastruktur sampai tahun 2019 mencapai Rp4.796 triliun,
sedangkan APBN dan APBD hanya mampu menyumbang Rp2.817 triliun. Kekurangan dana tersebut perlu ditutupi oleh
swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. Salah satu alternatif pembiayaan proyek infrastruktur
yang dapat digunakan adalah melalui skema Availability Payment
AP yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan untuk menjawab kendala pembiayaan infrastruktur dengan skema KPBU.
Melalui skema AP, investasi yang dilakukan oleh Badan Usaha untuk mendanai proyek akan dikembalikan secara berkala oleh
Kementerian, Lembaga Negara atau Pemerintah Daerah yang bertindak sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK.
PT PII menyadari pentingnya pemahaman yang cukup bagi para pemangku kepentingan seperti Pemerintah Daerah
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK mengenai proses bisnis PT PII dan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
KPBU. Oleh karena itu, selama tahun 2015 PT PII bersama- sama dengan Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan
Pembiayaan Infrastruktur Dirjen PPR, Kementerian Keuangan telah menyelenggarakan workshop di 6 enam provinsi antara
lain Sumatera Utara, Bali, Aceh, Papua Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah untuk mensosialisasikan skema Pembayaran
Ketersediaan Layanan Availability PaymentAP. Sebagai tindak lanjut dari berbagai workshop yang telah diselenggarakan, PT
PII mengadakan kegiatan Capacity Building dengan tujuan memperdalam pemahaman para pemangku kepentingan terkait
bisnis PT PII dan skema penjaminan.
Sehubungan dengan adanya rencana pemerintah terkait penugasan BUMN pada proyek infrastruktur nasional prioritas,
3. Water resources and irrigation
4. Drinking water
5. Centralized waste water management system
6. Local waste water management system
7. Waste Management System
8. Telecommunication and Informatic
9. Electricity
10. Oil and gas and renewable energy 11. Energy Conservation
12. Urban Facilities 13. Educational facilities
14. Facilities and infrastructure of sport and art 15. Regions
16. Tourism 17. Health
18. Correctional facilities 19. Public housing
The government has targeted infrastructure development spending of Rp4.796 trillion until 2019, while the State and Regional budgets
only contribute Rp2.817 trillion. The shortage of these funds needs to be covered by the private sector through Public Private Partnership
PPP scheme. An alternative financing for infrastructure project which can be used is the Availability Payment AP scheme developed by the
Ministry of Finance to address the constraints of infrastructure financing using PPP scheme. Through the AP scheme, the investment funding
made by investors will be returned periodically by the Ministry, State Institution or Local Government acting as Contracting Agencies CA.
IIGF realizes the importance of adequate understanding of the stakeholders such as Local Government Contracting Agencies CA
regarding IIGF business processes and Public Private Partnership PPP scheme. Therefore, during 2015 IIGF together with the
Directorate of Government Support and Infrastructure Financing Management, Directorate General of Budget Financing and Risk
Management, Ministry of Finance, has organized workshops in 6 six provinces, among others, North Sumatera, Bali, Aceh, West
Papua, East Kalimantan and Central Sulawesi to socialize Availability PaymentAP scheme. As a follow up to the various workshops which
have been held, IIGF held Capacity Building activities with the intention to deepen the understanding of stakeholders related to
IIGF business and guarantee scheme.
In connection with the government’s plans related to SOE assignment on national priority infrastructure projects, there is a need of financing
141
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
terdapat kebutuhan akan pembiayaan kepada BUMN dimaksud. Sebagai bagian dari rencana perluasan mandatnya, saat ini
PT PII tengah menjajaki peluang bisnis terkait penyediaan penjaminan bagi proyek-proyek infrastruktur Pemerintah di luar
skema KPBU. Perluasan mandat PT PII akan meliputi 4 empat hal, yaitu pemberian konsultasi, asesmen, dan monitoring atas
proses pemberian Surat Jaminan Kelayakan Usaha SJKU, pemberian konsultasi, assessment, dan monitoring atas proses
pemberian Surat Jaminan Pemerintah Pusat SJPP, pemberian konsultasi, assessment, penjaminan, dan monitoring terkait
penjaminan dengan skema direct lending untuk memastikan pembayaran kembali utang BUMN infrastruktur yang timbul akibat
perjanjian pinjaman yang disepakati, dan pemberian konsultasi, asesmen, penjaminan dan monitoring atas penugasan PT Hutama
Karya dalam rangka penerbitan obligasi dan pelaksanaan pinjaman untuk pembangunan jalan Tol Trans-Sumatera.
Dengan memperhatikan kebutuhan akan infrastruktur dan program pemerintah untuk percepatan infrastruktur, maka peran penjaminan
PT PII akan senantiasa terus dibutuhkan sebagai instrumen percepatan pengembangan proyek infrastruktur nasional.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan Undang-undang Perusahaan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari
laba setiap tahun buku untuk cadangan apabila terdapat saldo laba positif, sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit
20 dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan membentuk tambahan saldo laba
yang ditentukan penggunaannya sebesar Rp17,5 miliar, sehingga saldo cadangan menjadi sebesar Rp50,8 miliar.
Tabel Pembagian Dividen
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Tahun Buku Fiscal year
2013 2014
2015
Laba Bersih Net profit
Rp249,76 miliar Rp249.76 billion
Rp346,04 miliar Rp346.04 billion
Rp339,45 miliar Rp339.45 billion
Dividen kas yang dibagikan Cash dividends distributed
- -
- Jumlah saham lembar
Number of shares shares 4.500.000
4.500.000 6.000.000
Dividen per lembar saham Dividend per share
- -
- Rasio Pembagian Dividen
Dividend Payout Ratio -
- -
Tanggal RUPS Date of GMS
11 Juli 2014 July 11, 2014
30 Juni 2015 June 30, 2015
- Tanggal Pengumuman
Announcement Date 11 Juli 2014
July 11, 2014 30 Juni 2015
June 30, 2015 -
Tanggal Pembayaran Payment date
- -
-
for the SOEs. As part of the expansion plan of its mandate, currently IIGF is exploring business opportunities related to the provision of
guarantees for government infrastructure projects outside the PPP scheme. IIGF mandate expansion will include 4 four matters, namely
provision of consultation, assessment, and monitoring of Business Security Guarantee Letter SJKU process, provision of consultation,
assessment, and monitoring of the Central Government Guarantee Letter SJPP, provision of consultation, assessment, guarantee and
monitoring related to direct lending guarantee scheme to ensure repayment of SOE infrastructure loans arising from the agreed loan
agreement, and the provision of consultation, assessment, guarantee and monitoring of PT Hutama Karya’s assignment in bond issuance
and execution of loans for the construction of Trans-Sumatera toll road.
Having regard to the need for infrastructure and government programs for infrastructure acceleration, the guarantee role of IIGF will always
continue to be required as an instrument to acceleration of national infrastructure projects development.
DIVIDEND POLICY
Based on Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, the Company shall appropriate a certain amount of its profit in each
fiscal year for general reserve if there are available retained earnings, until the general reserve has reached at least 20 of the issued and
paid-up capital. As of December 31, 2015, the Company made additional appropriation of retained earnings, in the amount of Rp17.5
billion, so the reserve balance became Rp50.8 billion.
Table of Dividend Distribution
142
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Kebijakan pembagian dividen ditentukan oleh pemegang saham dalam rapat umum Pemegang Saham. Sampai dengan tahun 2015,
pemegang saham belum mensyaratkan pembagian dividen dan saldo laba masih diperuntukan sebagai kapasitas penjaminan.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DANATAU MANAJEMEN
ESOPMSOP
Tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan Initial Public Offering IPO atau penerbitan saham, sehingga tidak terdapat informasi
mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan danatau manajemen yang dilaksanakan perusahaan ESOPMSOP.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
Tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan penerbitan saham, hutang atau obligasi, sehingga tidak terdapat informasi mengenai
perolehan dana hasil penawaran umum melalui penerbitan saham, surat hutang atau obligasi.
INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI
HUTANG
Pada tahun 2015, tidak terdapat transaksi investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi ataupun restrukturisasi hutang yang dilakukan
oleh Perusahaan.
T R A N S A K S I M AT E R I A L YA N G M E N G A N D U N G B E N T U R A N
KEPENTINGAN DANATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK No. 7 revisi 2010, tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” yang didefinisikan antara lain:
- Perusahaan Di bawah Pengendalian Perusahaan;
- Perusahaan Asosiasi;
- Investor yang Memiliki Hak Suara, yang Memberikan Investor
Tersebut Suatu Pengaruh yang Signifikan; -
Perusahaan Di bawah Pengendalian Investor yang Dijelaskan Dalam Catatan III Di atas;
- Karyawan Kunci dan Anggota Keluarganya; dan
- Entitas yang Dikendalikan, Dikendalikan Bersama atau
Dipengaruhi Secara Signifikan Oleh Pemerintah. Dividend policy is determined by the shareholders in a general
meeting of Shareholders. Until 2015, the shareholders did not require the distribution of dividends and retained earnings were still intended
as a guarantee capacity.
COMPANY SHARES OWNERSHIP BY EMPLOYEE OR MANAGEMENT ESOP
MSOP
In 2015, the Company did not perform Initial Public Offering IPO or share issuance, so there is no information regarding Employee andor
management share ownership ESOPMSOP held by the company.
REALIZATION OF USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING
In 2015, the Company did not make share issuance, debentures or bonds, so there is no information regarding proceeds from public
offering through the issuance of shares, debentures or bonds.
INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION OR DEBT
RESTRUCTURING
In 2015, there was no investment, expansion, divestment, acquisition or restructuring transactions undertaken by the Company.
MATERIAL TRANSACTIONS INVOLVING CONFLICTS OF INTERESTS ANDOR
AFFILIATED PARTY TRANSACTIONS
The Company entered into transactions with related parties as defined in the Statement of Financial Accounting Standards SFAS No. 7
revised 2010, regarding the “Related Party Disclosures“, which is defined as:
- Companies Controlled by the Company;
- Associated companies;
- Investors Who Have Voting Rights, Which Give Investors
Significant Influence; -
Companies Controlled by investors Described in The Notes III Above;
- Key Employees and Their Family Members; and
- Entity Controlled, Jointly Controlled or Significantly Influenced
by The Government.
143
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Adapun sifat pihak berelasi antara lain: -
Pemerintah Republik Indonesia adalah pemegang saham Perusahaan.
- Badan Usaha Milik Negara merupakan entitas sepengendali
di mana Perusahaan melakukan penempatan investasi dalam bentuk deposito dan obligasi.
- Direksi adalah orang-orang yang memiliki wewenang dan
tanggung jawab untuk perencanaan, pengarahan dan pengendalian aktivitas-aktivitas Perusahaan.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi
antara lain: a.
Perusahaan menempatkan dana dalam bentuk deposito dan obligasi dari pihak pihak berelasi yang dilakukan dengan
syarat dan kondisi yang disepakati. Rincian pendapatan pengelolaan dana kepada pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
Tabel Pengelolaan Dana kepada Pihak Berelasi dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
792.032,71 1.615.939,71
823.907,00 104,02
Investasi Investment
2.590.963,26 3.752.923,58
1.161.960,32 44,85
Piutang usaha Account receivables
17.518,77 65.453,97
47.935,21 273,62
Saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak berelasi
Balance arising from transactions with related parties
3.400.514,74 5.434.317,26
2.033.802,53 59,81
Persentase terhadap jumlah asset Percentage to total assets
61,58 73,61
Tabel Pendapatan atas Pengelolaan Dana kepada Pihak Berelasi dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
PT Bank Rakyat Indonesia 39.646,14
130.665,95 91.019,81
229,58 PT Bank Nagari
39.130,27 25.094,55
14.035,72 -35,87
Pemerintah Republik Indonesia 15.221,52
19.321,69 4.100,17
26,94 PT Bank Negara Indonesia
16.880,62 17.103,70
223,08 1,32
PT BPD Sumatera Utara 39.636,05
15.358,07 24.277,98
-61,25 As for the nature of related parties includes:
- The Government of the Republic of Indonesia is the
Company’s shareholder. -
State Owned Enterprises are entities under common control where the Company made a placement of investment in the
form of deposits and bonds. -
The Board of Directors are the ones who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the
activities of the Company
In the normal course of business, the Company conducts transactions with related parties. Such transactions include,
among others: a.
The Company places funds in time deposits and bonds from the related parties which are carried out with agreed terms
and conditions. Details of fund management income from related parties are follows:
Table of Management of Funds to Related Parties in Million USD
Table of Fund Management Revenue to Related Parties in Million USD
144
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
PT BPD Jawa Tengah 1.232,88
14.501,74 13.268,86
1076,25 PT BPD Sulselbar
8.142,38 10.303,75
2.161,37 26,54
PT Bank Mandiri 6.834,27
7.279,60 445,33
6,52 PT Pembangkit Listrik Negara
6.478,52 6.928,37
449,85 6,94
PT Adhi Karya 6.099,03
6.252,26 153,23
2,51 PT Sarana Multigriya Finansial
6.621,67 6.034,65
587,02 -8,87
PT Telekomunikasi Indonesia 2.047,13
5.901,64 3.854,51
188,29 PT BPD Sulawesi Utara
2.754,56 5.525,17
2.770,61 100,58
PT Pembangunan Perumahan 5.350,97
5.143,32 207,65
-3,88 PT Bank Tabungan Negara
4.300,03 4.158,79
141,24 -3,28
PT Jasamarga 3.526,99
3.703,58 176,59
5,01 PT Hutama Karya
3.517,11 3.416,96
100,15 -2,85
PT Garuda Indonesia 1.746,05
2.280,99 534,95
30,64 PT Pegadaian
1.420,84 1.951,64
530,80 37,36
PT Sarana Multi Infrastruktur 842,06
1.932,29 1.090,23
129,47 PT BPD Jawa Timur
1.232,83 1.035,50
197,33 -16,01
PT Aneka Tambang 540,74
522,69 18,05
-3,34 PT Waskita Karya
- 342,25
342,25 -100,00
Bank Jabar Banten 30.822,22
- 30.822,22
-100,00 PT Danareksa
14,36 -
14,36 -100,00
Jumlah Pendapatan 244.039,23
294.759,15 50.719,92
20,78 Persentase terhadap jumlah pendapatan
46,05 55,30
b. Perusahaan memberikan remunerasi dan fasilitas untuk
keperluan tugas operasional Dewan Komisaris dan Direksi. Jumlah gaji dan tunjangan, bonustantiem untuk Dewan
Komisaris dan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
b. The Company provides remuneration and facilities to support
the operational duties of the Board of Commissioners and Board of Directors. Total salaries and allowances, bonus
tantiem to the Board of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
145
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Tabel Remunerasi dan Fasilitas Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rp Juta
Uraian Description
2014 2015
Pertumbuhan Growth
Nominal Nominal
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Salaries and short-term employee benefits
2.522,54 3.678,67
1.156,13 45,83
Dewan Direksi Board of Directors
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Salaries and short-term employee benefits
10.599,41 11.492,68
893,28 8,43
Total remunerasi dan fasilitas Total remuneration and fringe benefits
13.121,95 15.171,35
2.049,40 15,62
Persentase terhadap jumlah beban usaha Percentage of total operating expenses
6,33 7,09
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN
Pada tahun 2015 terdapat beberapa peraturan perundangan yang memberikan dampak positif terhadap kegiatan Perusahaan yaitu
penerbitan Peraturan Presiden no. 38 tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU sebagai perubahan atas
Perpres 67 tahun 2005 yang telah dirubah melalui Perpres no 66 tahun 2013, yang mengatur mengenai penambahan 19 sembilan belas
sektor infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan skema KPBU. Penambahan lingkup sektor infrastruktur yang dapat dikerjasamakan
dengan KPBU akan berpengaruh positif secara signifikan terhadap realisasi kegiatan Perusahaan pada masa mendatang, namun belum
menunjukkan pengaruhnya pada tahun pelaporan.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Alasannya
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan
intepretasi, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai
berikut:
- PSAK 1 Revisi 2015 “Penyajian Laporan Keuangan”
- PSAK 4 Revisi 2015 “Laporan Keuangan Tersendiri”
- PSAK 5 Revisi 2015 “Segmen Operasi”
- PSAK 7 Revisi 2015 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
- PSAK 13 Revisi 2015 “Properti Investasi“
- PSAK 15 Revisi 2015 “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama“
Table of Remuneration and Benefits of Board of Commissioners and Directors in Million USD
CHANGES IN LAWS AND REGULATIONS
In 2015 there were numerous regulations which gave positive impact on the Company’s activities, namely the issuance of Presidential
Decree No. 38 of 2015 on Public Private Partnership PPP as an amendment to Presidential Regulation No. 67 of 2005 which
was amended by Presidential Decree No. 66 of 2013, regulating the addition of 19 nineteen infrastructure sectors which can
be cooperated with PPP scheme. The additions to the scope of infrastructure sectors which can be cooperated with PPP scheme will
bring positive effect significantly to the realization of the Company’s activities in the future, but has yet to show its influence in reporting.
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES
Changes in Accounting Policies and Justifications
Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants DSAK-IAI issued a handful of new standards,
amendments and interpretation, but not yet effective for the financial year beginning on or after January 1, 2015 as follows:
- SFAS 1 Revised 2015 “Presentation of Financial Statements”
- SFAS 4 Revised 2015 “Separate Financial Statements”
- SFAS 5 Revised 2015 “Operating Segment”
- SFAS 7 Revised 2015 “Related Party Disclosures”
- SFAS 13 Revised 2015 “Investment Property”
- SFAS 15 Revised 2015 “Investment in Associates and Joint
Ventures “
146
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
- PSAK 16 Revisi 2015 “Aset Tetap“
- PSAK 19 Revisi 2015 “Aset Tak Berwujud“
- PSAK 22 Revisi 2015 “Kombinasi Bisnis“
- PSAK 24 Revisi 2015 “Imbalan Kerja“
- PSAK 25 Revisi 2015 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan“ -
PSAK 53 Revisi 2015 “Pembayaran Berbasis Saham“ -
PSAK 65 Revisi 2015 “Laporan Keuangan Konsolidasian“ -
PSAK 66 Revisi 2015 “Pengaturan Bersama“ -
PSAK 67 Revisi 2015 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain“
- PSAK 68 Revisi 2015 “Pengukuran Nilai Wajar“
- ISAK 30 Revisi 2015 “Pungutan“
- ISAK 31 Revisi 2015 “Interpretasi Atas Ruang Lingkup
PSAK 13 - Properti Investasi -
PSAK 1 and ISAK 31 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan,
sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016.
Dampak Terhadap Laporan Keuangan
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan
standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan.
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
Tahun 2015, tidak terdapat informasi mengenai hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha perusahaan, sehingga tidak ada informasi juga mengenai assessment manajemen atas hal-hal tersebut, termasuk asumsi-
asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. Adapun asumsi-asumsi yang mendasari optimisme manajemen
terhadap kelangsungan usaha perusahaan antara lain: 1.
Kekuatan Sebagai satu-satunya badan usaha yang beroperasi di
bidang penjaminan proyek infrastruktur dengan skema KPBU menjadikan Perseroan memiliki pemahaman yang
baik terhadap skema KPBU. Dalam kaitannya dengan kapasitas penjaminan sebagai instrumen kebijakan fiskal
pemerintah, Perseroan memiliki akses terhadap APBN yaitu melalui penyuntikan modal Pemerintah berupa Penyertaan
Modal Negara PMN atau akses untuk memperoleh dukungan Pemerintah berupa skema penjaminan bersama pemerintah
maupun mekanisme regres yang dapat menjamin ketahanan finansial perusahaan.
- SFAS 16 Revised 2015 “Fixed Assets”
- SFAS 19 Revised 2015 “Intangible Assets”
- SFAS 22 Revised 2015 “Business Combination”
- SFAS 24 Revised 2015 “Employee Benefits”
- SFAS 25 Revised 2015 “Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors “ -
SFAS 53 Revised 2015 “Share-Based Payment” -
SFAS 65 Revised 2015 “Consolidated Financial Statement” -
SFAS 66 Revised 2015 “Joint Agreements” -
SFAS 67 Revised 2015 “Disclosure of Interests in Other Entities “
- SFAS 68 Revised 2015 “Fair Value Measurement”
- Interpretation of SFAS 30 Revised 2015 “Collection”
- Interpretation of SFAS 31 Revised 2015 “Interpretation of
Scope of SFAS 13 - Investment Property -
SFAS 1 and IFAS 31 will become effective for period beginning January 1, 2017 and an early adoption is allowed while the
other revised and new standards will become effective for the annual period beginning January 1, 2016.
Impact on Financial Statements
At the time of publication of the financial statements, the Company is still evaluating the possible impact of the application of the new
standards and revisions as well as their influence on the financial stataments of the Company.
GOING CONCERN INFORMATION
In 2015, the management did not conduct a specific assessment of the Company’s sustainability. However, based on the SWOT analysis
method that there are nothing that can potentially can generate significant effect on the Company’s sustainability.
The assumptions underlying optimism towards the business continuity management companies, among others:
1. Strength
As the only enterprise that operates in underwriting infrastructure projects with PPP scheme enable the Company
to develop good understanding of the PPP scheme. In relation to the guarantee capacity as an instrument of the
government’s fiscal policy, the Company has access to the state budget, through the injection of government capital in
the form of the State Capital Injection or access to government support in the form of the joint guarantee scheme with the
government and the recovery mechanisms to ensure the financial sustainability of the Company.
147
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Selain itu, sebagai penerima mandat Kebijakan Satu Pelaksana single window policy untuk penjaminan pemerintah bagi
proyek KPBU, Perseroan telah memiliki regulasi bisnis penjaminan yang jelas, Operations Manual yang solid dan telah
dapat diterima oleh institusi kelas dunia seperti World Bank dan institusi keuangan lainnya. Hal-hal tersebut merupakan
kekuatan yang dimiliki oleh PT PII saat ini.
2. Peluang
Melihat kepada rencana Pemerintah sebagaimana dituangkan dalam MP3EI dan PPP Book, potensi pasar bisnis penjaminan
sangat besar mengingat kebutuhan infrastruktur Indonesia yang masif. Seiring berjalannya waktu dan terbentuknya rekam
jejak, PT PII berpeluang meningkatkan kapasitas penjaminan melalui kerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki kegiatan
bisnis serupa. Ketidakpastian dealflow akibat keterbatasan PJPK, juga membuka peluang untuk intensifikasi bisnis
penjaminan antara lain melalui keikutsertaan dalam penyiapan proyek se-awal mungkin.
Sebagai satu-satunya BUPI, terbuka juga peluang untuk ekstensifikasi bisnis penjaminan terkait sektor infrastruktur yang
belum menjadi cakupan PII saat ini, mengingat kompetensi organisasi yang dibangun akan memungkinkan hal tersebut.
Peningkatan status regulasi menjadi Undang-Undang merupakan suatu kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh
PT PII untuk memastikan dasar hukum upaya intensifikasi maupun ekstensifikasi.
Moreover, as the Mandated Execution agency single window policy of government guarantees for PPP projects, the Company
has established clear regulation of the guarantees mechanism as its main business, solid Operations Manual which has been
accepted by world-class institutions such as the World Bank and other financial institutions. Those things above are the
strength owned by IIGF today.
2. Opportunities
Observing the Government’s plan as outlined in the MP3EI and PPP Book, market potential for guarantee is large considering
indonesia’s massive infrastucture needs. As success story achieved, IIGF has the opportunity to increase the guarantee
capacity through cooperation with third parties who have similar business activities. Dealflow uncertainty due to CA’s
limitation, also opens up opportunities for intensification of the underwriting business, among others through participation
in the projects preparation as early as possible
As the only Guarantee Business Entity, the Company also open up for the opportunity to expand its business related to
infrastructure sector that has not been covered yet by IIGF at this time, taking into account the strong competencies
built by the organization. Improving the regulation status into and Act is an opportunity for IIGF to ensure a legal basis for
business intensification and extension efforts.
TATA KELoLA PERUSAHAAN
06
Source:Antara Foto
CoRpoRATE GoVERNANCE
GCG telah menjadi bagian dari pengelolaan PT PII melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab, guna memberikan nilai
tambah bagi pemegang saham maupun segenap pemangku kepentingan lainnya. GCG has been part of IIGF’s management through the implementation of a system which reflects the principles
of information transparency, accountability, fairness and responsibility, in order to provide added value for shareholders or other stakeholders.
150
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PERNYATAAN KOMITMEN GCG
STATEMENT OF GCG COMMITMENT
PT PII berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG sebagai dasar peningkatan kinerja Perusahaan dengan secara
terus menerus melakukan pemutakhiran berbagai pedoman, prosedur operasi, manual sesuai dengan perubahan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, program transformasi dan perkembangan Perusahaan.
Pemutakhiran ini dikuatkan dengan sosialisasi dan penerapannya. Pelaksanaan sosialisasi sebagai komitmen PT PII untuk senantiasa
mengingatkan seluruh stakeholders betapa pentingnya implementasi GCG dalam setiap aktivitas pekerjaan. Dalam
penerapan GCG, PT PII mematuhi berbagai peraturan perundang- undangan yang berlaku serta peraturan internal.
Komitmen terhadap implementasi tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate GovernanceGCG didasarkan pada keinginan
untuk menjadi Perusahaan yang terus tumbuh berkelanjutan. Penerapan prinsip-prinsip GCG di lingkungan Perusahaan menjadi
komitmen bersama bagi seluruh Insan Perusahaan, yakni jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat, dan Karyawan yang meliputi:
IIGF committed to apply GCG principles as the basis of Company’s performance enhancement by continuously updating various
guidelines, operating procedures, and manuals in accordance with the applicable laws and regulations changes, transformation program
and development of the Company.
This update is strengthened through the socialization of information and its implementation. IIGF’s socialization becomes part of
Company’s commitment to constantly remind all stakeholders of the importance of GCG implementation in all its operational activities. By
applying the GCG principles, IIGF complies with various applicable laws and regulations as well as the internal regulations.
Commitment towards Good Corporate GovernanceGCG implementation is in accordance with IIGF’s goal to become a
Company with sustainable growth. The implementation of GCG principles in the Company is a shared commitment of all Company
personnel, namely the Board of Commissioners, Board of Directors, Officers, and Employees which includes:
151
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PRINSIP-PRINSIP GCG
GCG PRINCIPLES
a. Transparency
Prinsip transparansiketerbukaan transparency, yaitu keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai Perusahaan dengan peraturan
perundang-undangan serta standar, prinsip, dan praktisi penyelenggaraan usaha yang sehat.
b. Accountability
Prinsip akuntabilitas accountability, yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban Organ Perusahaan
sehingga kinerja Perusahaan dapat berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan efisien. Perusahaan telah
melakukan tinjauan secara berkala atas struktur organisasi dan melakukan penyempurnaan terhadap struktur organisasi
sebagai acuan bagi segenap insan perusahaan untuk dapat memenuhi tuntutan perkembangan aktivitas usaha dan
dinamika pemangku kepentingan perusahaan.
c. Responsibility
Pertanggungjawaban responsibility, yaitu kesesuaian pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundang-
undangan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha. Bentuk responsibilitas
perusahaan adalah kepatuhan terhadap ketentuan dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri
serta peraturan dari Regulator yang berlaku dalam menjalani operasionalnya.
d. Independency
Kemandirian independency, yaitu pengelolaan perusahaan secara mandiri dan profesional serta bebas dari benturan
kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktisi penyelenggaraan usaha. Dalam menjalankan fungsi, tugas
dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan atau pihak-pihak yang diberi tugas untuk mengawasi dan
mengelola kegiatan Perusahaan bertindak secara mandiri terbebas dari tekanan atau pengaruh dari dalam maupun
dari luar Perusahaan yang tidak selaras dengan kepentingan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta prinsip-prinsip pengelolaan korporasi yang sehat.
e. Fairness
KeadilanKesetaraan fairness, yaitu bahwa perusahaan menjamin adanya kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan
terkait perlakukan dan pemenuhan hak-hak segenap pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal
yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan perundang- undangan, dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan
praktik penyelenggaraan Perusahaan yang sehat. a.
Transparency The principle of transparencyopenness, that is transparency
in decision-making as well as the disclosure and the provision of relevant Company information in line with laws, regulations
and healthy corporate governance principles.
b. Accountability
Accountability, that is clarity of function and responsibility of all Company organs so that the Company might perform
transparently, fairly, effectively, and efficiently. The Company carries out periodic reviews and improvements of organization
structure as a reference for all Company employees to be able to meet business demands and stakeholder interest.
c. Responsibility
Responsibility, with the Company obeying all laws and regulations, as well as ethical values, standards, principles
and governance practices. The Company’s responsibility takes the form of obedience to laws, government regulation,
ministerial decisions and regulators’ legislation pertaining to the Company’s business activities.
d. Independency
Independence, with the Company managing itself in a self- reliant and professional way, regardless of the particular
interests of any party that do not comply with according regulations, laws, ethical values, standards, principles
or best practices. In carrying out their functions, duties and responsibilities, the Board of Commissioners, Board
of Directors and employees, as well as any other party ordained to carry out tasks on behalf of the Company, act
independently free from any pressures or interest either from any particular interests that do not comply with according
regulations, laws, ethical values, standards, principles or best practices.
e. Fairness
Fairness, with the Company acting in a fair and balanced way with full observance of the rights of all stakeholders,
whether internal or external, which may arise according to agreements, laws, regulations, ethical values, standards,
principles and healthy corporate practices.
152
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
TUJUAN PENERAPAN GCG
THE OBJECTIVES OF GCG IMPLEMENTATION
Tujuan Penerapan GCG di PT PII adalah sebagai berikut: 1.
Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perusahaan Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi,
karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua
pihak terpenuhi.
2. Mendorong dan mendukung pengembangan bisnis PT PII.
3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
4. Mengelola risiko secara lebih baik.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada para pemangku
kepentingan 6.
Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan PT PII.
7. Memperbaiki budaya kerja PT PII.
8. Meningkatkan reputasi dan citra Perusahaan menjadi
semakin baik. The objectives of GCG Implementation in IIGF are to as follows:
1. Control and align the relationship between the Company’s
Organs Shareholders, Board of Commissioners, and Directors, employees, customers, business partners as well
as society and the environment to go well and the interests of all parties are fulfilled.
2. Encourage and support IIGF’s business development.
3. Manage resources in a more trustful manner.
4. Manage risk appropriately.
5. Increase accountability to stakeholders.
6. Prevent deviations in IIGF’s management.
7. Improve IIGF’s work culture.
8. Increase the Company’s reputation and image to be superior.
153
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Untuk mewujudkan tujuan penerapan GCG di PT PII, terdapat sejumlah acuan peraturan yang melandasi, yaitu sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297 Pasal 5 ayat 3;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perusahaan Terbatas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4756;
4. Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 28PMK.062013
perihal Penyusunan, Penyampaian Dan Pengubahan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Perusahaan Persero di Bawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan.
5. Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 88PMK.062015
perihal Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada Perusahaan Perusahaan Persero dibawah Pembinaan dan
Pengawasan Menteri Keuangan.
6. Pedoman Tata Kelola dari Komite Kebijakan Governance
KNKG.
Roadmap GCG
PT PII telah memiliki roadmap GCG yang didasarkan pada roadmap GCG yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
KNKG. Mengacu pada roadmap GCG tersebut, sasaran akhir roadmap GCG PT PII adalah terwujudnya Perusahaan sebagai
good corporate citizen sehingga PT PII tumbuh berkelanjutan.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE COMPANY
GOOD CORPORATE CITIZEN
Memenuhi ketentuan dari peraturan mandatory
maupun voluntary dalam tata kelola perusahaan
Complying with rules and regulation mandatory and
voluntary of corporate governance
Controlling business operation, especially
business risk aspect, effectively
Becoming ethical and responsible citizen of the
industry as well as the social community
Dapat mengendalikan operasi bisnis terutama
aspek risiko usaha secara efektif
Menjadi warga industri maupun masyarakat
social yang etikal dan bertanggungjawab
SASARAN OBJECTIVES
TOLAK UKUR MEASUREMENT
DASAR PENERAPAN DAN ROADMAP GCG
THE BASIS OF GCG IMPLEMENTATION AND ROADMAP
To realize the objectives of GCG implementation in IIGF, there are a number of underlying reference rules, namely as follows:
1. Law of the Republic of Indonesia Number 17 of 2003 on State
Finance State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2003 Number 47, Supplement to the State Gazette of the Republic
of Indonesia Number 4286;
2. Law of the Republic of Indonesia Number 19 of 2003 on State-
Owned Enterprises State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2003 Number 70, Supplement to the State Gazette of the
Republic of Indonesia Number 4297 Article 5, paragraph 3;
3. Law of the Republic of Indonesia Number 40 Year 2007
regarding Limited Liability Company State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2007 Number 106, Supplement to
the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4756;
4. Minister of Finance Regulation PMK No.28 PMK.062013
regarding Preparation, Submission and Amendment of Long- Term Work Plan and Budget of Companies Persero Under
the Guidance and Supervision of the Ministry of Finance.
5. Minister of Finance Regulation PMK Number 88 PMK.06 2015
regarding Implementation of Good Corporate Governance in Companies Persero under the Guidance and Supervision of
the Ministry of Finance.
6. Guidelines for Corporate Governance from the National
Committee on Governance NCG.
GCG Roadmap
IIGF has a GCG roadmap which is based on GCG roadmap compiled by the National Committee on Governance NCG. Referring to the
GCG roadmap, the final target of IIGF’s GCG roadmap is IIGF becomes a “good corporate citizen” so that the Company could grow in a
sustainable manner.
154
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
PENGUKURAN IMPLEMENTASI GCG
MEASUREMENT OF GCG IMPLEMENTATION
STRUKTUR DAN MEKANISME GCG
GCG STRUCTURES AND MECHANISM
Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas penerapan GCG, PT PII berkomitmen untuk melaksanakan pengukuran
implementasi GCG secara berkala. Pengukuran implementasi GCG akan dilakukan pada tahun 2016.
Struktur GCG
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan terdiri dari Rapat
Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris.
• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut
RUPS adalah Organ Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam Undang Undang dan atau Anggaran Dasar.
• Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi.
• Direksi adalah Organ Perusahaan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan
Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Organ Perusahaan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perusahaan menjalankan
In an effort to maintaining and improving the quality of GCG implementation, IIGF is committed to carry out GCG implementation
measurement periodically. The GCG implementation measurement will be conducted in 2016.
GCG structure
In accordance with the Law No. 40 of 2007 Chapter I on Article 1 about General Provisions, the Company’s Organs are composed
of General Meeting of Shareholders, Directors and the Board of Commissioners.
•
General Meeting of Shareholders, hereinafter called the GMS, is the Company’s Organ which has the authority that
is not granted to the Board of Directors or the Board of Commissioners within the limits prescribed in the Act and
or the Articles of Association.
• Board of Commissioners is the organ of the Company which is
in charge of general andor special supervision in accordance with the Articles of Association as well as providing advice
to the Directors.
• Directors is an Organ of the Company which is authorized
and fully responsible for the management of the Company for the interest of the Company, in accordance with the purpose
and objective of the Company and to represent the company, both inside and outside the court in accordance with the
provisions of the Articles of Association.
GMS, the Board of Commissioners and the Directors respect the duties, responsibilities and authorities of each according to the laws
and regulation as well as the Articles of Association.
The Company organs play a key role in the successful implementation of GCG. The Company Organs perform their functions in accordance
155
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan lainnya atas dasar
prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk
kepentingan Perusahaan.
Mekanisme Tata Kelola
Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi
penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar struktur GCG governance structure,
melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan
sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan
kontrol pengawasan terhadap keputusan tersebut.
PT PII terus melakukan penyempurnaan kebijakan GCG soft-structure GCG yang dimiliki agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis
maupun ketentuan pelaksanaan GCG bagi Perusahaan. Selain pedoman GCG, PT PII telah menyusun Tata Laksana Kerja bagi
Dewan Komisaris dan Direksi Board Manual, Pedoman Kode Etik Perusahaan Code of Conduct, Piagam Komite Audit, Piagam Audit
Internal Internal Audit Charter, Pernyataan Benturan Kepentingan Conflict of Interest dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam
mendukung terlaksananya tata kelola yang baik. Semua kebijakan dan prosedur tersebut dimaksudkan untuk mendorong Perusahaan
mampu melakukan check and balance pada setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang berlaku.
with the provisions of laws and regulations, Articles of Association and other provisions on the principle that each organ is independent
in carrying out the duties, functions and responsibilities for the benefit of the Company.
Governance Mechanism
Governance Mechanism is a mechanism of GCG implementation reflected in a strong governance system. GCG implementation
relies not only on the pillar of GCG structure, but also needs a clear rules in a form of mechanism. The Governance mechanism can be
defined as rules, procedures and clear relationship between the parties taking the decision and the parties conducting the control
supervision against the decision.
IIGF continues to improve the existing GCG policies GCG softstructure to be in line with the needs of business process as
well as GCG implementation provision for the Company. In addition to the GCG guidelines, IIGF has compiled Board Manual, Code of
Conduct, Audit Committee Charter, Internal Audit Charter, Conflict of Interest Statement and various policies and procedures to support
the implementation of good governance. All these policies and procedures are intended to encourage the Company to be able to
perform check and balance on any business activity based on the principles of good corporate governance that apply.
156
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Nama Kebijakan GCG
Name of GCG Policy Dasar Peraturan
Basic Rules Isi
Contents
1 GCG Code
• UU No. 17 Tahun 2003 • UU No. 19 Tahun 2003
• UU No. 40 Tahun 2007 • PMK No. 88 PMK.062015
• PMK No. 28 PMK.062013 • Peraturan Pemerintah No.
45 Tahun 2005 • Peraturan Pemerintah No.
35 Tahun 2009 •
Law No.17 of 2003 •
Law No.19 of 2003 •
Law No.40 of 2007 •
MoF Regulation No.88 PMK.062015
• MoF Regulation No.28
PMK.062013 •
Government Regulation No.45 of 2005
• Government Regulation
No.35 of 2009 Kebijakan dan prosedur sebagai landasan operasional
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan GCG oleh segenap organ dan insan Perusahaan, meliputi:
BAB I PENDAHULUAN BAB II ORGAN PERUSAHAAN
2.1 Rapat Umum Pemegang Saham 2.2 Dewan Komisaris
2.3 Direksi BAB III MANAJEMEN RISIKO
BAB IV TATA KELOLA PENGENDALIAN INTERNAL BAB V TATA KELOLA INFORMASI
BAB VI TATA KELOLA HUBUNGAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN PERUSAHAAN
BAB VII RENCANA JANGKA PANJANG DAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN
BAB VIII PENGUKURAN DAN PELAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
BAB IX PENUTUP
Policies and procedures as operational base for the application of Corporate Governance GCG principles by
entire Company’s organs and personnel, including: BAB I. INTRODUCTION
BAB II ORGANS OF THE COMPANY 2.1 General Meeting of Shareholders
2.2 Board of Commissioners 2.3 Directors
BAB III RISK MANAGEMENT BAB IV INTERNAL CONTROL GOVERNANCE
BAB V INFORMATION GOVERNANCE BAB VI STAKEHOLDERS RELATION GOVERNANCE
BAB VII LONG TERM PLAN AND COMPANY WORK PLAN AND BUDGET
BAB VIII MEASUREMENT AND REPORTING OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB IX CONCLUSION
157
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Nama Kebijakan GCG
Name of GCG Policy Dasar Peraturan
Basic Rules Isi
Contents
2 Board Manual
• PMK No. 88 PMK.062015
• Anggaran Dasar PT Penjaminan Infrastruktur
Indonesia Persero • MoF Regulation No.88
PMK.062015 • Articles of Association of
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perseroan Persero di Bawah Pembinaan dan
Pengawasan Menteri Keuangan, meliputi: BAB I PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan 1.2 Ruang Lingkup
1.3 Referensi BAB II DEWAN KOMISARIS
2.1 Organisasi 2.2 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan
Komisaris 2.3 Pedoman Pembagian Tugas, Wewenang dan
Tanggung Jawab Dewan Komisaris 2.4 Pedoman Kebijakan Pengawasan Dewan
2.5 Rapat Dewan Komisaris 2.6 Pedoman Pengambilan Keputusan Dewan
Komisaris 2.7 Pedoman Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
2.8 Organ Pendukung Dewan Komisaris BAB III DIREKSI
3.1 Organisasi 3.2 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi
3.3 Pembagian Kerja dan Organ Pendukung Direksi 3.4 Rapat Direksi
3.5 Pengambilan Keputusan Direksi 3.6 Penilaian Kinerja Direksi
3.7 Organ Pendukung Direksi 3.8 Pengelolaan Risiko
3.9 Sistem Pengendalian Internal 3.10 Pelaporan
3.11 Penilaian, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan BAB IV TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR ORGAN
PERUSAHAAN 4.1 Rapat
4.2 Perbuatan Direksi yang Memerlukan Persetujuan 4.3 Penunjukan Kantor Akuntan Publik KAP sebagai
Auditor Eksternal 4.4 Pelaporan Realisasi Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan RKAP 4.5 Pelaporan Pengawasan Dewan Komisaris atas RKAP
4.6 Penyusunan dan Persetujuan Rencana Jangka Panjang RJP Perusahaan
4.7 Program Pengenalan Perusahaan 4.8 Pelaporan Khusus
4.9 Tata Komunikasi dan Korespondensi 4.10 Kekosongan Jabatan dan Pelimpahan Wewenang
4.11 Penetapan Batasan Kewenangan 4.12 Penetapan Remunerasi, Fasilitas dan Tantiem
Direksi Dewan Komisaris 4.13 Etika Berusaha dan Benturan Kepentingan
158
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Nama Kebijakan GCG
Name of GCG Policy Dasar Peraturan
Basic Rules Isi
Contents Implementation of Good Corporate Governance in Limited
Liability Company Under Guidance and Supervision of the Minister of Finance, including:
CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 Purpose and objectives
1.2 Scope 1.3 Reference
CHAPTER II BOARD OF COMMISSIONERS 2.1 Organization
2.2 Duties, Authorities and Responsibilities of Board of Commissioners
2.3 Guidelines of Division of Duties, Authorities and Responsibilities of Board of Commissioners
2.4 Guidelines of Board of Commissioners’ Supervisory Policy
2.5 Meetings of Board of Commissioners 2.6 Guidelines of Board of Commissioners’ Decision
2.7 Guidelines of Board of Commissioners’ Performance Assessment
2.8 Supporting Organs of Board of Commissioners CHAPTER III DIRECTORS
3.1 Organization 3.2 Duties, Authorities and Responsibilities of Directors
3.3 Division of Duties and Supporting Organs of Directors 3.4 Meetings of Board of Directors
3.5 Decision Making of Directors 3.6 Performance Assessment of Directors
3.7 Supporting Organs of Directors 3.8 Risk management
3.9 Internal Control System 3:10 Reporting
3:11 Assessment, Evaluation, and Reporting of
Corporate Governance Implementation CHAPTER IV PROCEDURES FOR WORKING RELATIONS
BETWEEN ORGANS OF THE COMPANY 4.1 Meetings
4.2 Directors’ acts requiring approval 4.3 Appointment of Public Accounting Firm KAP as
External Auditor 4.4 Reporting of Actual Work Plan and Budget WPB
4.5 Reporting of Board of Commissioners Supervision on WPB
4.6 Preparation and Approval of Long-Term Plan RJP of Company
4.7 Introduction Program of Company 4.8 Special reporting
4.9 Communications and Correspondence Procedures 4:10 Job vacancy and Delegation of Authority
4:11 Determination of Authority Limits 4:12 Determination of remuneration, benefits and
tantiem of Directors Board of Commissioners 4:13 Business Ethics and Conflict of Interest
159
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Nama Kebijakan GCG
Name of GCG Policy Dasar Peraturan
Basic Rules Isi
Contents
3 Code of Conduct
Prinsip-prinsip berkesadaran etis ethical sensibility,
berpikir etis ethical reasoning, dan berperilaku
etis ethical conduct sebagai bagian dari usaha untuk
mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan.
Principles of ethical sensibility, ethical reasoning,
and ethical conduct as part of efforts to realize vision,
mission and values of the Company.
Tata aturan hubungan internal Perusahaan organ perusahaan dan pegawai dan hubungan dengan
Pemangku Kepentingan stakeholders dalam menjalankan bisnis di perusahaan. Adapun isinya meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Visi dan Misi PII 1.2 Tujuan Pembentukan Perusahaan
BAB II PEDOMAN PERILAKU PERUSAHAAN 2.1 Nilai-nilai Perusahaan In-Time
2.2 Pedoman Perilaku Perusahaan BAB III PELAPORAN PELANGGARAN KODE ETIK DAN
PERNYATAAN KEPATUHAN 3.1 Penanganan Pelaporan Pelanggaran Kode Etik
3.2 Konsekuensi Pelanggaran Kode Etik 3.3 Pernyataan Kepatuhan
Rules governing Company internal relations company organs and employees and relations with Stakeholders in
conducting business in the Company. The contents include: PART I INTRODUCTION
1.1 IIGF Vision and Mission 1.2 Purpose of Company Establishment
CHAPTER II COMPANY CODE OF CONDUCT 2.1 In-Time Corporate Values
2.2 Company Code of Conduct CHAPTER III REPORTING OF CODE OF CONDUCT
VIOLATIONS AND COMPLIANCE STATEMENT 3.1 Handling Code of Conduct Violation Reporting
3.2 Consequences of Code of Conduct Violations 3.3 Statement of Compliance
160
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Nama Kebijakan GCG
Name of GCG Policy Dasar Peraturan
Basic Rules Isi
Contents
4 Piagam Komite Audit
Audit Committee Charter •
UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas •
UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara •
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005
tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengawasan, dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Negara
• Peraturan Menteri
BUMN No. PER-12 MBU2012 tentang
Organ Pendukung Dewan Komisaris
Dewan Pengawas BUMN
• Peraturan Menteri
BUMN No. PER-01 MBU2011 tanggal
1 Agustus tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik GCG pada BUMN
• Law No.1 of 1995
on Limited Liability Company
• Law No.19 of 2003
on State-Owned Enterprises
• Government Regulation
No.45 of 2005 on Establishment,
Management, Monitoring, and
Dissolution of State- Owned Enterprises
• SOE Minister Regulation
No.PER-12MBU2012 on Supporting
Organs of Board of Commissioners
Supervisory Board of SOEs
• SOE Minister Regulation
No.PER-01MBU2011 dated August 1 on
Implementation of Good Corporate Governance
GCG in SOEs Acuan dan pedoman kerja bagi Komite Audit PT PII dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya, yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN
BAB II TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG BAB III STRUKTUR, PERSYARATAN KEANGGOTAAN, DAN
MASA JABATAN BAB IV TATA KERJA DAN PROSEDUR KERJA
BAB V PENGANGGARAN DAN PEMBIAYAAN BAB VI PENUTUP
Reference and working guidelines for IIGF Audit Committee in carrying out its duties and authorities, which cover:
CHAPTER I INTRODUCTION CHAPTER II DUTIES, RESPONSIBILITIES, AND
AUTHORITIES CHAPTER III STRUCTURE, MEMBERSHIP REQUIREMENTS
AND TERMS CHAPTER IV WORKING PROCEDURES
CHAPTER V BUDGETING AND FINANCING CHAPTER VI CLOSING
5 Piagam Komite Perencanaan
dan Risiko Usaha Planning and Business Risk
Committee Charter Saat ini PT PII belum memiliki Piagam Komite Perencanaan
dan Risiko Usaha Currently IIGF does not have Planning and Business Risk
Committee Charter yet.
161
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Nama Kebijakan GCG
Name of GCG Policy Dasar Peraturan
Basic Rules Isi
Contents
6 Piagam Satuan Pengawasan
Intern Internal Audit Charter Internal Audit Charter
• Peraturan Pemerintah
RI No. 35 Tahun 2009 tentang Penyertaan
Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan
Perseroan Persero di bidang Penjaminan
Infrastruktur
• Anggaran Dasar PT
Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
• Surat Keputusan Direksi
Penjaminan Infrastruktur Indonesia Nomor: SK-
002DIRGEN082010 tentang Operating
Manual PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia
Persero
• Government Regulation
No.35 of 2009 on Republic of Indonesia
Capital Participation for the Establishment
of Limited Liability Company Persero in
the field of Infrastructure Guarantee
• Articles of Association of
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund
• Indonesia Infrastructure
Guarantee Fund Directors’ Decree
Number: SK-002 DIRGEN082010 on
Operating Manual of Indonesia Infrastructure
Guarantee Fund Prosedur operasi Internal Audit dalam menjalankan
fungsinya melakukan penelaahan dan pengujian operasional PT PII sebagai organisasi bisnis, yang secara
garis besar mencakup: •
Proses kerja Internal Audit •
Langkah-langkah pelaksanaan tugas audit •
Tata cara penyeliaan tugas-tugas Internal Audit •
Bentuk baku dokumen yang dipergunakan dalam tugas Internal Audit sehari-hari
In carrying out its functions, Internal Audit operating procedures perform review and testing of IIGF operations as
a business organization, which broadly cover: •
Internal Audit Working Process •
Measures of audit assignment implementation •
Procedures for supervision of Internal Audit duties •
Standard form of documents used in day-to-day tasks of Internal Audit
7 Kebijakan Sistem Pelaporan
Pelanggaran Violation Reporting System
Policy Saat ini PT PII belum memiliki Kebijakan Sistem Pelaporan
Pelanggaran, namun saat ini perusahaan sedang menyusun kebijakan dan mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran
whistleblowing system mengacu pada best practice yang ada sebagai implementasi GCG.
IIGF does not have Whistleblowing System Policy yet at present, but the Company is currently drawing up policies
and mechanisms of whistleblowing system which refer to the existing best practices as GCG implementation.
162
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI
INFORMATION ON MAJOR AND CONTROLLING SHAREHOLDER
Pemegang saham utama dan pengendali PT PII adalah Kementerian Keuangan Negara Republik Indonesia yang memegang 100
saham Perusahaan, dimana PT PII sebagai BUMN memiliki fungsi dan mandat yang berdampak pada pelaksanaan kebijakan fiskal
pemerintah dikelola langsung oleh Kementerian Keuangan.
100
Kepemilikan Saham PT PII 100 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. IIGF Shareholding is 100 owned by the Republic of Indonesia.
Tidak terdapat kepemilikan individu dalam saham Perusahaan. There is no individual ownership in the shares of the Company
IIGF’s sole shareholder is the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, who holds 100 of the Company shares. As a SOE, IIGF’s
function and mandate may affect the implementation of government fiscal policy directly managed by the Ministry of Finance.
163
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS selaku organ tertinggi dalam organ perusahaan yang berfungsi sebagai forum bagi para
pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dan didasarkan pada kepentingan usaha Perusahaan.
Selaku pemegang kuasa dari pemegang saham, Direktur Jenderal Kekayaan Negara bertindak selaku RUPS.
Dalam RUPS, pemegang saham berhak mendapatkan informasi berkaitan dengan Perusahaan dari Dewan Komisaris dan atau
Direksi sepanjang sejalan dengan kepentingan Perusahaan. Kewenangan RUPS antara lain:
a. Melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan
Dewan Komisaris; b.
Memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha Perusahaan dalam jangka panjang
dan jangka pendek sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan;
c. Memberikan persetujuan Laporan Tahunan termasuk
pengesahan Laporan Keuangan serta tugas; d.
Pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang- undangan dan Perusahaan;
e. Kewenangan lainnya sebagaimana diatur pada Perusahaan;
f. Mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil
serta dapat dipertanggung jawabkan; g.
Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
Mengacu kepada Perusahaan, terdapat dua jenis RUPS, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan meliputi Berdasarkan
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan RUPS terdiri atas: 1.
RUPS Tahunan yang diselenggarakan tiap tahun paling lambat 6 bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup.
2. RUPS Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang
diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.
RUPS Tahunan
Pada tahun 2015, PT PII menyelenggarakan 2 kali RUPS Tahunan, yang diselenggarakan yaitu pada 1 April 2015, dan 18 Desember
2015. Adapun agenda dan keputusan atas penyelenggaraan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 1 April 2015 yaitu
sebagai berikut: The General Meeting of Shareholders GMS is the highest body
representing shareholders in the Company, with the right to make important decisions linked to and based on Company’s interests. As
a proxy for the shareholders, the Director General of State Assets of the Ministry of Finance acts on behalf of the GMS.
In the GMS forum, shareholders have the right to obtain information related to the Company from the Boards of Commissioners and
Directors. The GMS’ authorities cover:
a. Conducting appointment and dismissal of members of the
Boards of Commissioners and Directors; b.
Making decisions needed for the long and short term interest of the Company according to laws and regulations and
Articles of Association;
c. Issuing approval on the Annual Report including ratification
of the Financial Report and duties; d.
Supervision of the Board of Commissioners according to laws, regulations and Articles of Association;
e. Other authorities as stipulated in the Company’s Articles of
Association; f.
Making decisions through the process that is open, fair, and accountable;
g. Implementation of good corporate governance according to
its authority and responsibility. As stipulated in the Company’s Articles of Association, there are
two types of GMS: Annual GMS and Extraordinary GMS. Based on the Company’s Articles of Association, GMS consists of:
1. Annual GMS, to be held every year no later than six months
after the end of the preceeding fiscal year. 2.
Extraordinary GMS, to be held when and if necessary.
Annual GMS
In 2015, IIGF held two AGMs on April 1, 2015, and December 18, 2015. The agenda and resolution of the AGM held on April 1, 2015
are as follows:
164
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
RUPST Laporan Tahunan
GMS of Annual Report
No Agenda
Agenda Keputusan
Decision
Pelaksanaan Keputusan RUPS Implementation of the decisions
of the AGM
1 Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan Tahun
Buku 2014, yang meliputi: a.
Pengesahan atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2014
b. Pengesahan atas Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2014
c. Pemberian Pelunasan dan Pembebasan
Sepenuhnya acquit et de charge kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah dijalankan selama
tahun buku 2014 d.
Persetujuan Pencapaian Kinerja Manajemen sesuai kontrak Manajemen Tahun buku 2014
Approval of the Company’s Annual Report for the Fiscal Year 2014, which includes:
a. Ratification of the Financial Report for the
Fiscal Year 2014 b.
Ratification of the Financial Report of the Partnership and Community Development
Program for the Fiscal Year 2014 c.
Provision of full release and discharge acquit et de charge to the members of the Boards
of Commissioners and Directors for their supervision and management during the
financial year 2014
d. Approval of the Management Performance
Achievement in line with the Management Contract for the fiscal year 2014
1. Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan
Tahun Buku 2014 2.
Mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku
2014 3.
Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya acquit et de charge kepada
seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan atas tindakan pengawasan dan
pengurusan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014
4. Menyetujui pencapaian kinerja manajemen
sesuai Kontrak Manajemen Tahun buku 2014 1.
To ratify the Company’s Financial Report for the Fiscal Year 2014
2. To ratify the Financial Report of Partnership
and Community Development Program for the Fiscal Year 2014
3. To provide full release and discharge acquit
et de charge to the members of the Boards of Commissioners and Directors for their
supervision and management during the financial year 2014
4. To approve the Management Performance
Achievement in line with the Management Contract for the fiscal year 2014
Telah dilaksanakan seluruhnya Have been carried out entirely
2 Penetapan keputusan gajihonorarium dan
tunjangan faslitas Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk Tahun Buku 2015
Stipulation of salaryhonorarium and fringe benefit of the Company’s Boards of Commissioners and
Directors for the Fiscal Year 2015 Menyetujui penetapan gajihonorarium dan
tunjanganfasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk Tahun Buku 2015, akan
ditetapkan secara terpisah melalui Keputusan Pemegang Saham yang akan dilakukan secara
To approve the salaryhonorarium and allowances fringe benefit stipulations for the Boards of
Commissioners and Directors for fiscal year 2015, it will be determined separately by the Decision of the
Shareholders carried in a circular manner. Telah dilaksanakan seluruhnya
Have been carried out entirely
165
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
3 Penetapan keputusan penggunaan Laba Bersih
Perusahaan Tahun buku 2014 serta pembayaran tantiem
Stipulation of the Company Net Income utilization for the fiscal year 2014 as well as payment of bonuses.
Persetujuan atas penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun buku 2014 serta pembayaran
tantiem, akan ditetapkan secara terpisah melalui Keputusan Pemegang Saham yang akan dilakukan
secara
The approval of the utilization of Company’s net income for the fiscal year 2014 as well as payment of bonuses,
will be determined separately by the Decision of the Shareholders.
Telah dilaksanakan seluruhnya Have been carried out entirely
4 Penetapan kantor Akuntan Publik yang mencakup:
a. Pelimpahan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk mengusulkan dan melakukan proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik
untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2015
b. Penetapan atas penunjukkan Kantor Akuntan
Publik yang diusulkan oleh Dewan Komisaris sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan
sebagaimana dimaksud pada angka 4.a Appointment of the Independent Public Accountant
Office, including: a.
Delegation of authority to the Board of Commissioners to propose and carry out the
appointment process of a Public Accountant to audit the Company’s Financial Report for
the Fiscal Year 2015
b. Ratification on the appointment of the
Public Accountant proposed by the Board of Commissioners in accordance with the
delegation provided authorities. Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk mengusulkan dan melakukan proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk
mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2015 Penetapan atas Kantor Akuntan
Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2015 ditetapkan secara
terpisah melalui keputusan Pemegang Saham yang akan dilakukan secara sirkuler.
Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to propose and to have appointment
process for independent Public Accountant Office to audit the Company’s Financial Report for the Fiscal
Year 2015. The appointment of the Public Accountant Office was conducted separately by the decision of
the Shareholders carried in a circular manner. Telah dilaksanakan seluruhnya
Have been carried out entirely
RUPS Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP
Pada tahun 2015, PT PII menyelenggarakan RUPST RKAP untuk tahun buku 2016, yang diselenggarakan pada 18 Desember 2015
Adapun agenda dan keputusan atas penyelenggaraan RUPS Luar Biasa pada tahun 2015, yaitu sebagai berikut:
No Agenda
Agenda Keputusan
Decision Pelaksanaan Keputusan
Implementation of the Decision
1 Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Tahun 2016 dua ribu enam belas
Discussion of the Work Plan and Budget of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund for the year 2016.
Menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Penjaminan
Infrastruktur Indonesia Persero Tahun 2016 dua ribu enam belas
To approve and ratify the Work Plan and Budget of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund for
the year 2016. Telah dilaksanakan seluruhnya
Has been carried out entirely
GMS of Work Plan and Budget WPB
In 2015, IIGF held one GMS of WPB for the financial year 2016, which was held on December 18, 2015. The agenda and the resolution of
the Extraordinary GMS in 2015, are as follows:
166
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
2 Pengesahan Kontrak Manajemen yang disampaikan
oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero sebagai pedoman pelaksanaan RKAP
Perusahaan Tahun 2016 dua ribu enam belas.
Ratification of the Contract Management delivered by Indonesia Infrastructure Guarantee Fund as guidance
of the Company’s WPB for the Year 2016. Menyetujui dan mengesahkan Kontrak
Manajemen PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Tahun 2016 dua ribu
enam belas
To approve and ratify the Contract Management of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund for
the year 2016. Telah dilaksanakan seluruhnya
Has been carried out entirely
Tindak Lanjut Hasil RUPS Sebelumnya
Pada Tahun 2014, perusahaan telah melaksanakan 1 satu kali RUPS Tahunan mengenai Laporan Tahunan Tahun 2013 pada
tanggal 29 April 2014.
No Agenda
Agenda Pelaksanaan Keputusan RUPS
Implementation of the decisions of the AGM
1 Pemberian persetujuan dan pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan
Perhitungan Rugi-Laba Tahunan Perusahaan untuk tahun buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rekan, dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et de charge
kepada Direksi Perusahaan atas jalannya pengurusan serta pelaksanaan tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Approval and ratification of the Company’s Annual Report and Annual Income Loss Statement for the financial year 2013, audited by the Public Accountant Tanudiredja,
Wibisana Partners, with unqualified opinion in all material respects, and provision of full release and discharge volledig acquit et de charge to the Company’s
Directors for its management function, as well as to the Board of Commissioners for its supervisory functions.
Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely
2 Pengesahan atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
PKBL Tahun Buku 2013 dan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et de charge kepada Direksi Perusahaan atas
jalannya pelaksanaan program PKBL tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Ratification of the Financial Report of the Partnership and Community Development Program PKBL for the financial year 2013, and provision of full release and discharge
volledig acquit et de charge to the Company’s Directors for the management of the PKBL program, supervisory function by the Board of Commissioners.
Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely
3 Persetujuan Pencapaian Kinerja Manajemen sesuai Kontrak Manajemen Tahun
Buku 2013 Revisi Approval of the Management Performance Achievement in line with the financial
year 2013’s Revised Management Contract Telah dilaksanakan seluruhnya
Has been carried out entirely
Follow-up Results of Previous AGM
In 2014, the Company conducted one Annual GMS regarding the 2013 Annual Report on April 29, 2014.
167
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No Agenda
Agenda Pelaksanaan Keputusan RUPS
Implementation of the decisions of the AGM
4 Menyetujui ketetapan besaran gajihonorarium dan tunjangan fasilitas Direksi dan
Dewan Komisaris Perusahaan untuk Tahun Buku 2014. Approval of the amount of salary honorarium and fringe benefits stipulations for the
Boards of Commissioners and Directors for the Fiscal Year 2014. Telah dilaksanakan seluruhnya
Has been carried out entirely
5 Menyetujui ketetapan penggunaan Laba Bersih
Perusahaan Tahun Buku 2013 serta pembayaran tantiem. Approval of the utilization of Company’s net income for the fiscal year 2014 as well
as payment of bonuses. Telah dilaksanakan seluruhnya
Has been carried out entirely
6 Menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mencakup:
a. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk mengusulkan dan
melakukan proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku 2014 dan Laporan
Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan Tahun Buku 2014.
b. Penetapan atas penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang diusulkan oleh
Dewan Komisaris sesuai pendelegasian kewenangan yang diberikan Appointment of the Independent Public Accountant Office, including:
a. Delegation of authority to the Board of Commissioners to propose and carry
out the appointment of a Public Accountant to audit the Company’s Financial Report for the Fiscal Year 2015
b. Ratification on the appointment of the Public Accountant proposed by
the Board of Commissioners in accordance with the delegation provided authorities.
Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely
168
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa PT PII melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris, Komite
Audit, dan Tenaga Ahli Manajemen Risiko.
Komposisi Dewan Komisaris
Sampai dengan 31 Desember 2015, Dewan Komisaris terdiri dari 3 tiga orang dengan komposisi keanggotaan Dewan Komisaris terdiri
atas 1 satu orang Komisaris Utama dan 2 dua orang Komisaris.
Komposisi Dewan Komisaris PT PII adalah sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Tanggal Pengangkatan Date of Appointment
Perkiraan Akhir Masa Jabatan Estimated End of Term
Luky Alfirman Komisaris Utama
President Commissioner 31 Desember 2014
December 31, 2014 31 Desember 2019
December 31, 2019 Ayu Sukorini
Komisaris Commissioner
31 Desember 2014 December 31, 2014
31 Desember 2019 December 31, 2019
Iskandar Komisaris
Commissioner 19 Agustus 2014
August 19, 2014 19 Agustus 2019
August 19, 2019
diangkat kembali sebagai Komisaris Perusahaan sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 631KMK.062014 tanggal 29 Desember 2014
diangkat sebagai Komisaris Perusahaan sesuai Keputusan Menteri Keuangan No.388KMK.062014 tanggal 19 Agustus 2014
Program Pengenalan
Bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan. Penanggung jawab program berada pada
Divisi Corporate Secretary. Mengacu pada PMK 882015 Pasal 71 Ayat 3, materi program pengenalan mencakup:
a.
Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola oleh Perusahaan; b.
Gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi,
strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya;
c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang
didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit; dan
d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. Pada tahun 2015, tidak terdapat pengangkatan Anggota Dewan
Komisaris baru, sehingga tidak terdapat Program Pengenalan yang diberikan.
The Board of Commissioners is the Company’s organ which is collectively responsible for supervising and advising the Board
of Directors and ensuring that IIGF implements GCG within all levels of the organization. In order to support its duties, the Board
of Commissioners is assisted by the Secretary of the Board of Commissioners, the Audit Committee and the Risk Management
Expert.
The Composition of the Board of Commissioners
As of December 31, 2015, the Board of Commissioners consisted of 3 three people with the following composition: 1 one President
Commissioner and two 2 Commissioners.
The composition of the Board of Commissioners of IIGF is as follows:
Reappointed as Commissioner of the Company in accordance with Minister of Finance Decree No.631KMK.062014 dated December 29, 2014
Appointed as Commissioner of the Company in accordance with Minister of Finance Decree No.388KMK.062014 dated August 19, 2014
Induction Program
Newly appointed members of the Board of Commissioners are given Induction Program. Person in charge for the program is Corporate
Secretary Division. Referring to MoF Regulation No.882015 Article 71 Paragraph 3, the Induction program material includes:
a.
Implementation of governance principles by the Company; b.
Description concerning the Company related to the objectives, nature, scope of activities, financial and operational
performance, strategy, short-term and long-term business plans, competitive position, risks and other strategic issues;
c. Information related to delegation of authority, internal and
external audits, internal control system and policies, including Audit Committee; and
d. Information regarding duties and responsibilities of Board of
Commissioners and Directors as well as prohibited matters. In 2015, there was no appointment of new member of Board of
Commissioners, so there was no introduction program conducted.
169
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris PT PII memiliki komposisi yang beragam, baik dari pendidikan bidang studi, pengalaman kerja, usia, dan jenis
kelamin, sebagai berikut:
No Nama
Name
Usia tahun
Age years Jenis
Kelamin Gender
Pendidikan Education
Latar Belakang Pengalaman Kerja Work Experience Background
1 Luky
Alfirman 46
Laki-laki Male
• S1 Teknik Industri, Institut
Teknologi Bandung •
Master MA di bidang ekonomi, University of Colorado, Boulder,
AS •
Doktor Ph.D., University of Colorado
• Bachelor of Industrial Engineering,
Institute of Technology Bandung •
Master MA of Economics, University of Colorado, Boulder,
US •
Doctor Ph.D. of University of Colorado
Luky Alfirman memulai karirnya di Kementerian Keuangan sejak tahun
1995 dan memiliki keahlian di bidang Kebijakan Ekonomi Makro. Beliau
telah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan lanjutan dalam bidang
Perpajakan, Manajemen Risiko, Good Governance dan Leadership, yang
diselenggarakan berbagai institusi ternama di dunia.
Luky Alfirman started his career at the Ministry of Finance since 1995
and has expertise in the field of Macro Economic Policy. He has
attended various trainings and further education in the areas of Taxation,
Risk Management, Good Governance and Leadership, held at a variety of
reputable institutions in the world.
2 Ayu
Sukorini 49
Perempuan Female
• S1 Ekonomi, Universitas Satya
Wacana •
Master of Arts in Economics, Universitas Colorado, Denver, AS.
• Bachelor of Economics, University
of Satya Wacana •
Master of Arts in Economics, University of Colorado, Denver,
USA. Ayu Sukorini telah bertugas selama
hampir 22 tahun di Kementerian Keuangan dan memiliki eksposur
yang kuat di bidang Pengelolaan Utang Negara terutama pada bidang
Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan.
Ayu Sukorini had served for nearly 22 years in the Ministry of Finance and
had strong exposure in the field of State Loan Management especially
in the field of Planning and Policy Formulation.
3 Iskandar
62 Laki-laki
Male S1 Ekonomi Universitas Sriwijaya,
Palembang Bachelor of Economics, University of
Sriwijaya, Palembang Iskandar telah cukup lama
berkecimpung di bidang keuangan dan memiliki keahlian di bidang
Perbendaharaan setelah sebelumnya bertugas di Direktorat Jenderal
Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian
Keuangan.
Iskandar had extensive experience and expertise in the Treasury after
previously served in the Directorate of Budget and Treasury of the Ministry of
Finance.
The Diversity of the Composition of the Board of Commissioners
IIGF’s Board of Commissioners has a diverse composition, both within education field of study, work experience, age, and gender.
170
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen
Seluruh anggota Dewan Komisaris PT PII bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Sampai dengan akhir
tahun 2015, PT PII belum menunjuk Komisaris Independen.
R a n g k a p Ja b a t a n d a n B e n tu ra n Kepentingan
Selama tahun 2015, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris di
BUMN lainnya.
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat Daftar
Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris danatau keluarganya pada Perusahaan maupun
perusahaan lain.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Dalam hubungannya dengan organ perusahaan lainnya terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, PT PII telah
menyelesaikan penyusunan revisi Tata Laksana Kerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi Board Manual yang berisi panduan bagi
Dewan Komisaris dan menjelaskan hubungan, komunikasi, dan aktivitas antara organ Perusahaan tersebut secara terstruktur,
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan
tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras
dengan prinsip-prinsip GCG.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik best practices GCG.
Isi dari Board Manual sebagai berikut:
BAB II DEWAN KOMISARIS
2.1 Organisasi 2.2 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris
2.3 Pedoman Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
The Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners
Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by GMS in accordance with the laws and regulations.
The Independence of the Board of Commissioners and Independent
Commissioners
All members of IIGF’s Board of Commissioners act independently and free from intervention of any party. As of the end of 2015, IIGF
has yet to appoint an Independent Commissioner.
Concurrent Positions and Conflict of Interest
Throughout 2015, there was no member of the Board of Commissioners served as the member of the Board of Commissioners in other SOEs.
To minimize conflict of interest, each member of the Board of Commissioners is required to create Special Registry, which contains
the description of shareholding of the Board of Commissioners and or their families in the Company or other companies.
The Board of Commissioners’ Work Guidelines
In conjunction with the other Company’s organs related to the implementation of duties and responsibilities, IIGF has completed
the revision of the Board Manual, which contains the guidelines for the Board of Commissioners and explains the relationship, communication
and activities between the Company’s organs in a structured, systematic, easy to understand and can be implemented consistently,
also serves as a guideline for the Board of Commissioners in carrying out their respective duties to achieve the Company’s vision and
mission so that the company could achieve the high standard of working in line with GCG principles
The Board Manual is based on the principles of corporate law, the provisions of the Articles of Association, the applicable laws and
regulations, the direction from the Shareholders and GCG best practices.
The content of Board Manual is as follows:
CHAPTER II BOARD OF COMMISSIONERS
2.1 Organizations 2.2 Tasks, Authorities and Duties of the Board of Commissioners
2.3 Separation of Duties, Authorities and Responsibilities Guideline
171
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
2.4 Pedoman Kebijakan Pengawasan 2.5 Rapat Dewan Komisaris
2.5.1 Pengertian 2.5.2 Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris
2.6 Pedoman Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris 2.7 Pedoman Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
2.8 Organ Pendukung Dewan Komisaris 2.8.1 Komite Audit
2.8.2 Komite Pemantau Risiko
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai
Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar
dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Adapun uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan
Komisaris mencakup hal-hal berikut: •
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perusahaan, yang di dalamnya
mencakup permintaan keterangan, tindakan pencegahan dan perbaikan.
• Melakukan pengawasan atas risiko usaha Perusahaan dan
upaya manajemen melakukan pengendalian internal. •
Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis Perusahaan yang diajukan
Direksi. •
Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengawasan atas pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, dalam rangka
memperoleh pembebasan dan pelunasan tanggung jawab acquit et ed charge dari RUPS.
Mengingat cakupan usaha PT PII yang masih dalam tahap awal pengembangan, tidak terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab
atas anggota Dewan Komisaris secara khusus. Adapun komposisi keanggotaan Dewan Komisaris tersebut dipandang telah memadai
untuk pelaksanaan tugas-tugasnya berdasarkan keberagaman sudut pandang, keahlian dan latar belakang yang dimiliki.
Program Kerja dan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2015
Dewan Komisaris telah menyusun program kerja sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP
Tahun 2015, rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 2.4 Supervisory Policy Guideline
2.5 The Board of Commissioners’ Meetings 2.5.1 Definition
2.5.2 Implementation of the Board of Commissioners Meetings 2.6 The Board of Commissioners’ Decision-making Guideline
2.7 Performance Assessment Guidelines of the Board of Commissioners
2.8 Supporting Organs of the Board of Commissioners 2.8.1 Audit Committee
2.8.2 Risk Monitoring Committee
Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities
The Board of Commissioners is tasked with monitoring the management of Company policy, managing the operations of the
Company in general, as well as advising the Board of Directors, including supervising the implementation of the Company’s long-
term plan, work plan and budget and the provision of the Articles of Association and decision of the GMS, as well as the laws and
regulations, in adherence to Company’s objectives.
The Board of Commissioners’ duties, authorities and responsibilities include:
• Supervising the Board of Directors in its implementation
of Company policy, including requests for information, preventive measures and improvements.
• Supervising risk management and internal control.
• Providing responses and recommendations on strategic
development plans and proposals issued by the Board of Directors.
• Conveying reports on the supervision of the Company’s
management by the Directors, in order to acquire the full release and discharge acquit et ed charge from the GMS.
Given that IIGF’s business scope is still at an early stage, there is no specific distribution of duties and responsibilities among the
Board of Commissioners. The current composition of the Board of Commissioners is considered sufficient to carry out its duties based
on the diversity of viewpoint, expertise and background.
Work Programs and Duties of the Board of Commissioners in 2015
The Board of Commissioners has developed work programs as determined by the 2015 Work Plan and Budget WPB, the details
of those activities are as follows:
172
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Program Kerja Work program
Frekuensi Frequency
I Aspek Pengawasan dan Pengarahan
Supervisory and Advisory Aspects 1.
Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris Meetings of Board of Commissioners
12 kali 12 times
a. Rapat koordinasi dengan Direksi
a. Coordination meetings with Board of Directors
b. Rapat internal Dewan Komisaris
b. Board of Commissioners internal meetings
c. Rapat dengan Komite Audit danatau organ Komisaris
c. Meetings with Audit Committee andor Commissioners’ organs
2. Pelaksanaan reviewanalisis kinerja Perusahaan
Reviewanalysis of the Company’s performance 12 kali
12 times a.
Pengawasan pelaksanaan RJPP dan RKAP a.
Supervision of the implementation of the company’s long-term plan and the company’s work plan and budget
b. Pengawasan pelaksanaan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku b.
Supervision of the implementation of articles of association and applicable laws and regulations 3.
Review atas hal-hal yang membutuhkan perhatian khusus Review of matters requiring special attention according to the needs
sesuai kebutuhan 4.
Review atas manajemen risiko Perusahaan yang diajukan oleh manajemen Review of the Company’s risk management proposed by the management
1 kali 1 time
5. Review atas kebijakan remunerasi yang diajukan oleh manajemen
Review of the remuneration policy proposed by the management 1 kali
1 time 6.
Monitoring tindak lanjut keputusan hasil RUPS, penggunaan PMN, dan temuan serta rekomendasi auditor eksternal
Monitoring follow-ups to AGM decisions, the utilization of state capital participation, and findings as well as recommendations of the external auditor
2 kali 2 times
7. memberikan pendapat Dewan Komisaris secara tertulis atas usulan-usulan Direksi yang
membutuhkan persetujuan RUPS Provision of the Board of Commissioners’ written opinion on Directors’ proposals requiring
approval of the AGM according to the needs sesuai kebutuhan
8. Memberikan persetujuan atau penolakan secara tertulis atas usulan-usulan Direksi yang
membutuhkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Provision of written approval or rejection of the Directors proposals that require written approval
of the Board of Commissioners according to the needs sesuai kebutuhan
II Aspek Pelaporan
Reporting Aspects 1.
Menyusun dan menyampaikan program kerja tahunan Preparation and submission of annual work programs
1 kali 1 time
2. Menyampaikan laporanpendapatsaran kepada Pemegang SahamRUPS tentang:
Submission of reportsopinions suggestions to the ShareholdersGMS regarding: a.
Usulan RKAP dan pertanggungjawaban tahunan a.
Annual Company’s Work Plan and Budget proposal and accountability 2 kali semesteran
2 times semester b.
Pengawasan atas pelaksanaan RKAP b.
Supervision of WPB implementation according to the needs sesuai kebutuhan
c. Lain-lain sesuai arahan dan permintaan RUPS atau wakil Pemegang Saham
c. Others in line with advice and requests of GMS or Shareholders representative according to the needs
sesuai kebutuhan III
Aspek Dinamis Lain-lain Dynamic Aspects Others
1. Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
Enhancement of the Board of Commissioners’ Competence 2 kali
2 times 2.
Pengusulan Kantor Akuntan Publik kepada Pemegang SahamRUPS Proposal of Public Accountant to the ShareholdersGMS
1 kali 1 time
173
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 21 kali Rapat Dewan Komisaris, terdiri dari 6 kali rapat internal dan 15
kali rapat gabungan bersama Direksi, selain itu juga dibahas berbagai masalah operasional dan strategis Perusahaan yang mencakup:
•
Pembahasan dan evaluasi kinerja Perusahaan •
Membahas pengembangan sistem operasi untuk mendukung peningkatan jasa layanan penjaminan
• Pengukuran kinerja, evaluasi dan peningkatan kompetensi
SDM untuk mengantisipasi kebutuhan organisasi akibat pengembangan usaha.
Adapun tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat adalah sebagai berikut:
Nama Name
Rapat Internal Internal meetings
Rapat Gabungan Bersama Direksi Joint Meeting with the Directors
Total Rapat Number of
Meeting Kehadiran
Attendance Presentase
Kehadiran Percentage of
Total Rapat Number of
Meeting Kehadiran
Attendance Presentase
Kehadiran Percentage of
Attendance
Luky Alfirman 6
6 100
15 13
86 Ayu Sukorini
6 5
83 15
15 100
Iskandar 6
5 83
15 15
100
Agenda Rapat Dewan Komisaris
Agenda Rapat Internal Dewan Komisaris selama tahun 2015 sebagai berikut:
No. Tanggal
Date Kegiatan
Activity Rapat Internal Dewan Komisaris
Internal meetings of the Board of Commissioners
1 6 Maret 2015
March 6, 2015 Pembahasan Hasil Penugasan terkait permintaan pemegang saham
Discussion on Assignment related shareholder request Pembahasan laporan manajemen bulan Januari 2015
Discussion on the January 2015 management report Pembahasan laporan keuangan dan laporan pengawasan tahun 2014
Discussion on the 2014 financial statements and supervision report 2
16 Maret 2015 March 16, 2015
Pembahasan persiapan RUPS Tahunan Discussion on the preparation of Annual General Meeting
3 15 Mei 2015
May 15, 2015 Pembahasan laporan Triwulan PT PII
Discussion on IIGF Quarterly report Pendapat terkait penjaminan Tol Soreang – Pasirkoja
Opinions related to the guarantee of Soreang – Pasirkoja toll Hal-hal terkait SKAI
Matters pertaining to Audit Internal Task Force 4
13 Juli 2015 July 13, 2015
Persiapan laporan semester Preparation of the semester report
Persiapan implementasi PMK 88 terkait Tugas Dewan Komisaris Preparation for PMK 88 implementation in relation to duties of the Board of Commissioners
5 10 November 2015
November 10, 2015 Pembahasan Persiapan Implementasi PMK No.882015 Hasil Konsinyering Bandung
Discussion on Preparation for PMK Implementation No.882015 Result from FGD Bandung
The Board of Commissioners Meetings
In 2015, the Board of Commissioners held 21 meetings, consists of six internal meetings and 15 joint meetings with the Directors.
Other than that, the following operational and strategic issues were also discussed:
•
Discussion and evaluation of Company’s performance •
Discussion of operating system development to support improvement in the guarantee services level
• Performance measurement, evaluation and improvement of
HR competencies to anticipate organizational needs as a result of business development.
The attendance at the Board of Commissioners meetings was as follows:
The Board of Commissioners Meeting Agenda
The Internal Board of Commissioners Meeting Agenda in 2015 was as follows:
174
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
No. Tanggal
Date Kegiatan
Activity 5
27 November 2015 November 27, 2015
Pembahasan tanggapan Dewan Komisaris kepada RUPS terkait RKAP PT PII Tahun 2016 Discussion on Board of Commissioners’ response to the GMS related to IIGF 2016 WPB
Pembahasan pending matters Pending matters discussion
Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi Joint Meetings of the Boards of Commissioners and Directors
6 8 Januari 2015
January 8, 2015 Pembahasan Tindak Lanjut arahan RUPS RKAP Tahun 2015
Follow-up discussion on the direction of GMS of 2015 WPB Pembahasan struktur organisasi
Discussion on the organizational structure 7
13 Februari 2015 February 13, 2015
Financial and Corporate Update Financial and Corporate Update
8 6 Maret 2015
March 6, 2015 Audiensi terkait perluasan mandat PT PII
Hearings related to the expanding mandate of IIGF Financial and Corporate Update
Financial and Corporate Update 9
11 Maret 2015 March 11, 2015
Pembahasan laporan tahunan Discussion on the annual report
Pembahasan laporan manajemen bulan Februari 2015 Discussion on the February 2015 management report
Financial and Corporate update Financial and Corporate update
10 16 Maret 2015
March 16, 2015 Pembahasan persiapan RUPS Tahunan
Discussion on the preparation of Annual GMS Penandatanganan Persetujuan Laporan Tahunan
The signing of the Annual Report Approval 11
1 April 2015 April 1, 2015
Laporan Manajemen bulan Februari 2015 February 2015 Management Report
Penyampaian usulan rencana PMN untuk tahun 2016 Submission of state capital participation plan proposal for year 2016
12 30 April 2015
April 30, 2015 Pembahasan usulan permohonan PT PII kepada RUPS
Discussion on IIGF’s proposed request to GMS 13
29 Mei 2015 May 29, 2015
Pembahasan laporan manajemen bulanan Discussion on monthly management reports
Update proyek-proyek PT PII Update on IIGF projects
Pembahasan proyek Tol Soreang – Pasirkoja Discussion on Soreang – Pasirkoja Toll project
14 24 Juni 2015
June 24, 2015 Update isu strategi korporasi
Update on corporate strategy issues Laporan manajemen bulan Mei 2015
May 2015 management report Update perkembangan proyek
Update on project development 15
28 Juli 2015 July 28, 2015
Pembahasan tindak lanjut PMK No.88PMK.062015 Discussion on the follow-up to PMK No.88 PMK.062015
Laporan manajemen bulan JuniSemester I tahun 2015 JuneSemester I, 2015 management report
16 21 September 2015
September 21, 2015 Pembahasan In-Principle Approval IPA Proyek Lampung
Discussion on In-Principle Approval IPA of Lampung Project 17
22 Oktober 2015 October 22, 2015
Pembahasan persetujuan In-Principle Approval IPA Palapa Ring Discussion on In-Principle Approval IPA approval of Palapa Ring
Pembahasan RKAP 2016 Discussion of 2016 WPB
175
Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero
Delegation of Authority
Delegation of authority of the Board of Commissioners’ member to another member is expressed with a written authorization. A member
of the Board of Commissioners can only represent another member of the Board of Commissioners who is absent. As for the delegation
of authority of the Board of Commissioners to the Audit Committee was stipulated in the Audit Committee Charter.
Board of Commissioners’ Training Competence Development Program
In order to improving the capabilities of the supervisory duties and the provision of advice and recommendations, mainly in relation to
the improvement of the Company’s GCG implementation, in year 2015, members of the Board of Commissioners have attended the
following trainings, seminars, workshops or benchmarking as follows:
Recommendation of the Board of Commissioners
All decisions of the joint meetings of the Boards of Commissioners and Directors as documented in the minutes of the meeting were
monitored for follow-up completion at each subsequent meeting. The Board of Commissioners performs their duties and functions in
the provision of advice, such as giving the recommendation, advice and direction to the Directors.
No. Tanggal
Date Kegiatan
Activity 18
10 November 2015 November 10, 2015
Pembahasan persiapan implementasi PMK No.882015 hasil konsinyering di Bandung Working Committee Meeting discussion in Bandung on implementation preparation of
Minister of Finance Decree No.882015 19
30 November 2015 November 30, 2015
Laporan manajemen Management report
Pembahasan rencana pindah kantor Discussion on office relocation plan
20 30 Desember 2015
December 30, 2015 Pembahasan laporan manajemen bulan November 2015
Discussion on November 2015 management report Evaluasi kinerja akhir tahun
Year-end performance evaluation
Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dinyatakan dengan surat kuasa
tertulis. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang berhalangan.
Pendelegasian wewenang Dewan Komisaris kepada Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit.
Program PelatihanPengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Dalam rangka meningkatkan kapabilitas pelaksanaan tugas pengawasan serta pemberian nasehat dan rekomendasinya
terutama dalam kaitannya dengan peningkatan penerapan GCG Perusahaan, selama tahun 2015 anggota Dewan Komisaris telah
mengikuti pelatihan, seminar, workshop ataupun benchmarking sebagai berikut:
Tanggal Date
Anggota Dewan Komisaris Member of the Board of
Commissioners PelatihanSeminarWorkshopBenchmarking
Training Seminar Workshopbenchmarking Penyelenggara
Organizer 17-21 November 2015
November 17-21, 2015 Iskandar
Knowledge Management Workshop
American Productivity and Quality Center
Rekomendasi Dewan Komisaris
Seluruh keputusan hasil rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang dalam notulen rapat dimonitor tindak lanjut
penyelesaiannya pada setiap rapat berikutnya. Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberian nasihat, antara
lain melalui pemberian rekomendasi, nasihat dan arahan Dewan Komisaris kepada Direksi.