Risiko Operasional Perusahaan Company Operational Risk

222 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PERKARA HUKUM LAWSUIT PENYIMPANGAN INTERNAL INTERNAL DEVIATIONS BENTURAN KEPENTINGAN CONFLICT OF INTEREST Pada periode tahun 2015, tidak terdapat perkara hukum yang melibatkan Perusahaan, ataupun anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan yang menjabat pada tahun tersebut. Juga tidak ada sangsi administratif apapun yang dikenakan terhadap Manajemen dan Pengurus Perusahaan dari otoritas terkait sehubungan dengan pelaksanaan tugas operasional dan pengawasan. Selama tahun 2015 tidak ada penyimpangan yang bersifat kecurangan yang dilakukan oleh karyawan PT PII. Benturan kepentingan adalah suatu keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomi Perusahaan dengan kepentingan ekonomi pribadi Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Selama tahun 2015 tidak ada transaksi yang memiliki benturan kepentingan di PT PII, setiap transaksi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan selalu memperhatikan prinsip-prinsip GCG. In 2015, there is no legal case that involves the the Company or any serving members of the Board of Commissioners or Directors of the Company. Furthermore, no administrative sanction was issued against the Company’s management and Board from the relevant authorities in relation to its operational and supervisory functions. In 2015, there is no fraud committed by IIGF employees. Conflict of interest is a situation where there is a conflict between the economic interests of the Company and the personal economic interests of Board of Commissioners, Board of Directors and Shareholders. During 2015 there is no transaction with conflict of interest in IIGF, every transaction was done in accordance with applicable regulations and always observed the GCG principles. 223 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PII telah memiliki dokumen Pedoman Kode Etik yang berisi sekumpulan standar etika perilaku dalam menjalankan bisnis di Perusahaan, yang diharapkan dapat mempengaruhi dan membentuk interaksi internal maupun eksternal yang konsisten berdasarkan prinsip-prinsip berkesadaran etis, berpikir etis dan berperilaku etis. Penerapan pedoman kode etik ini merupakan salah satu wujud penjabaran Budaya Perusahaan dengan lima nilai utama yang dikenal sebagai InTIME, yaitu Integrity, Teamwork, Think Big, Mutual Trust, dan Excellence. Ruang Lingkup Kode Etik Pedoman Kode Etik ini menjadi acuan berperilaku di seluruh tingkatan organisasi Perusahaan Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam hal berinteraksi, bersikap dan bertindak sesuai etika dan ketentuan yang ada, antara lain dalam hal: • Penyalahgunaan jabatan • Etika dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan • Kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja • Kesempatan kerja yang adil • Standar etika hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan. • Integritas Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan • Hak atas kekayaan intelektual • Kebijakan pengungkapan informasi • Pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi • Informasi orang dalam keterlibatan dalam aktivitas politik • Perlindungan dan penggunaan aset secara efisien • Citra Perusahaan • Larangan kepemilikan dan penggunaan alkohol danatau narkoba, psikotropika dan zat aditif Untuk memperkuat pemahaman dan penerapan Pedoman Kode Etik, secara berkala Perusahaan melakukan sosialisasi Pedoman Kode Etik telah ke seluruh Insan Perusahaan. Lebih lanjut, Direksi serta seluruh karyawan Perusahaan telah menandatangani pernyataan Komitmen Kepatuhan untuk menerapkan Pedoman Kode Etik. Sebagai bagian dari pelaksanaan Pedoman Kode Etik, seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan juga menandatangani dokumen Pernyataan Benturan Kepentingan Conflict of Interest yang diperbaharui setiap tahun. Jenis Sanksi Selama tahun 2015 tidak terdapat sanksi yang diberikan kepada Insan PT PII. Jumlah Pelanggaran Tahun 2015 Selama tahun 2015, tidak terdapat laporan yang masuk terkait pelanggaran Kode Etik Perusahaan. KODE ETIK CODE OF CONDUCT IIGF has a Code of Conduct containing a list of ethical standards of behavior in conducting business, which is expected to affect and form consistent internal and external interactions based on ethical principles, ethical thinking and ethical behaviour. Implementation of the Code of Conduct guidelines is one manifestation of the Company Culture with five main values known as InTIME, namely Integrity, Teamwork, Think Big, Mutual Trust and Excellence. Scope of the Code of Conduct Code of Conduct is a reference for all Company levels Board of Commissioners, Board of Directors and employees to interact, behave and act ethically and according to regulations, among other things: • Abuse of position • Ethics in dealing with stakeholders • Concern for the environment, health and safety • Fair job opportunities • Ethical standards of relationship between the Board of Commissioners, Directors and Employees. • Integrity of Board of Commissioners, Directors and employees • Intellectual property rights • Policy on information disclosure • Giving and receiving gifts and donations • Information on politically exposed people • Protection and efficient usage of assets • Corporate Image • Prohibition on possession and use of alcohol andor drugs, psychotropic substances and additives To strengthen the understanding and implementation of the Code of Conduct, the Company periodically disseminates the Code of Conduct guidelines to all the employees. Furthermore, the Board of Directors and all employees have signed a Compliance Commitment Statement to apply the Code of Conduct. As part of the implementation, the Boards of Commissioners and Directors also signed a Conflict of Interest Statement which is renewed every year. Type of Sanctions During 2015 there was no sanction given to IIGF’s personnel. Number of Violations in 2015 During 2015, there was no report received related to violations of the Company’s Code of Ethics. 224 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero RENCANA PENGEMBANGAN GCG TAHUN 2016 2016 GCG DEVELOPMENT PLAN WHISTLEBLOWING SYSTEM WHISTLEBLOWING SYSTEM Sampai akhir periode pelaporan, PT PII belum memiliki dan merancang sistem pelaporan pelanggaran whistleblowing system yang didesaian khusus untuk membantu mencegah terjadinya pelanggaran kode etik, tindak kejahatan fraud maupun korupsi. Namun Demikian, PT PII berupaya mengintensifkan mekanisme pengawasan dan pengendalian internal dengan melibatkan satuan yang ada, sehingga setiap potensi pelanggaran tersebut dapat terdeteksi dan dapat dicegah sejak dini. Dalam rangka terus mempertahankan konsistensi implementasi GCG, PT PII memiliki rencana kerja yang terukur dan terarah yang didasarkan pada Roadmap GCG Perusahaan. Untuk tahun 2016, PT PII merencanakan untuk: 1. Melakukan assessment GCG dengan mengundang pihak independen 2. Memperkuat komitmen Dewan Komisaris dan Direksi dengan melakukan refreshment terhadap nilai-nilai GCG 3. Melakukan internalisasi dan institusionalisasi GCG kepada karyawan dan unit kerja terkait di 4. Menyebarluaskan materi Code of Conduct 5. Membuat Pedoman Whistleblowing System. Until the end of the reporting period, IIGF has has not owned and designed a violation reporting system whistleblowing system specifically for the prevention of violations of the Code of Ethics, fraud or corruption. However, IIGF strives to intensify its supervision and internal control mechanisms involving all units in the organization, so that any potential violation can be detected and prevented early on. In order to continuously maintain a consistent implementation of GCG, IIGF has a measurable and focused work plan based on the Company’s GCG roadmap. For 2016, IIGF plans to: 1. Perform GCG assessment by inviting independent party 2. Reinforce the Board of Commissioners and Directors’ commitment to perform the GCG values refreshment 3. Internalize and institutionalize the GCG to employees and related work units 4. Disseminate Code of Conduct material 5. Create Whistleblowing System Guidelines 225 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCE PRACTICE OF BAD CORPORATE GOVERNANCE Mengacu pada Kriteria Annual Report Award ARA 2015, indikator mengenai praktik Bad Corporate Governance sebagai berikut: 1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan; 2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan; 3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan; dan 4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK. Dari keseluruhan kriteria praktik Bad Corporate Governance, tidak terdapat satupun yang terdapat pada PT PII. Refer to the 2015 Annual Report Award ARA Criteria, the indicators of Bad Corporate Governance practice are as follows: 1. Report of companies polluting the environment; 2. Important Case being faced by the company, its subsidiaries, serving members of the Directors andor members of the Board of Commissioners, which is not disclosed in the Annual Report; 3. Non-compliance in fulfillment of tax obligations; and 4. Non-compliance of financial statement presentation with GAAP. There is none of the above criteria of Bad Corporate Governance practice in IIGF. 226 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero 227 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Perusahaan semakin memantapkan posisinya sebagai yang terdepan dalam pembiayaan perumahan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi- nya, Perusahaan memperkenalkan budaya perusahaan yang baru. Perusahaan semakin memantapkan posisinya sebagai yang terdepan dalam pembiayaan perumahan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi- nya, Perusahaan memperkenalkan budaya perusahaan yang baru. 07 TANGGUNG jAwAB SoSIAL PERUSAHAAN PT PII berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang positif kepada pada stakeholders melalui tanggung jawab sosial perusahaan, sebagai langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis perusahaan. IIGF is committed to making a positive contribution to the stakeholders through corporate social responsibility, as a strategic move to maintain the growth and sustainability of the Company’s business. 07 CoRpoRATE SoCIAL RESpoNSIBILITY 228 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero FILOSOFI KAMI OUR PHILOSOPHY PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia PerseroPT PII, meyakini bahwa dengan pendekatan yang seimbang antara kinerja ekonomi economic indicators, kinerja lingkungan environmental indicators, dan kinerja sosial social indicators, akan mendukung peran perusahaan dalam pembangunan yang berkelanjutan sustainable development. Kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. PT PII berharap tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham shareholders, tetapi juga kepada pemangku kepentingan stakeholders yang lebih luas yaitu pelanggan, masyarakat dan lingkungan. Indonesia Infrastructure Guarantee Fund IIGF, believes that a balanced approach between economic indicators, environmental indicators, and social indicators, will support the company’s role in sustainable development. Development activities undertaken to meet the needs of the present generations without sacrificing the interests of the future generations. IIGF hopes that is not only beneficial to the shareholders, but also to wider stakeholders such as the customers, community and environment. 227 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PII menyadari bahwa tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social ResponsibilityCSR merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya perusahaan. PT PII memfokuskan aktivitas CSR terutama pada program-program dukungan pendidikan, pengembangan masyarakat, dan pelestarian lingkungan, maupun kegiatan donasi sosial untuk membantu kalangan masyarakat yang membutuhkan di sekitar Perusahaan beroperasi atau di lokasi proyek yang ditangani oleh Perusahaan. Untuk itu, kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT PII adalah merupakan bentuk tanggung jawab moral perusahaan terhadap para pemangku kepentingan, terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja dan lokasi proyek yang ditangani perusahaan. Diharapkan, melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan, PT PII dapat memberikan kontribusi yang positif kepada pada para pemangku kepentingan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan lainya. STRUKTUR PENGELOLAAN CSR Pengelolaan program CSR dilakukan oleh Divisi Corporate Secretary yang berada dibawah pengawasan Direksi. Dalam pelaksanaan programnya, Divisi Corporate Secretary menjalin kerjasama dengan mitra kerja pihak ketiga: akademik, instansi pemerintah, lembaga kemanusiaan nasional dan lembaga sosial lokal sesuai dengan kebutuhan memperhatikan efisiensi dan efektifitas program. Adapun terkait dengan aspek ketenagakerjaan dan tanggung jawab terhadap konsumen, dalam hal ini dikoordinasi oleh unit SDM dan divisi terkait lainnya. SUMBER DANA CSR Sumber dana untuk menjalankan program-program CSR berasal dari dana CSR yang merupakan pembebanan biaya Perusahaan. Adapun alokasi dana untuk program CSR adalah sebesar Rp1,2 miliar. IIGF is aware that Corporate Social Responsibility CSR is critical in supporting the growth of the Company. IIGF’s CSR programs primarily focuses on education support, community development, and environmental conservation, as well as social donation activities to help the people in need around the location where the Company operates or in project locations which are managed by the Company. Therefore, the CSR activities undertaken by IIGF is a form of moral responsibility of the Company to the stakeholders, especially the community surrounding the work areas and the locations of projects operated by the Company. Hopefully, through various CSR programs, IIGF is able to give a positive contribution to the stakeholders reflected in the improvement of welfare, health, education and so on. CSR MANAGEMENT STRUCTURE The management of CSR programs conducted by the Corporate Secretary Division under the supervision of the Board of Directors. In the implementation of the programs, the Corporate Secretary Division collaborates with the third-party partners: academics, government agencies, national humanitarian agencies and local social agencies in accordance with the efficiency and effectiveness of the programs. As for the employment and responsibility aspects towards consumers, in this case it is coordinated by the HR unit and other related divisions. SOURCE OF CSR FUND The source of funding to run the CSR programs comes from the CSR fund which is derived from the Company’s expenses. As for the fund allocation of the CSR program is Rp 1.2 billion. 230 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PII secara proaktif membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja terhadap karyawan tetapi juga meliputi masyarakat pada umumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan Perusahaan maupun kegiatan manusia pada umumnya, selain untuk mendukung program- program nasional yang terkait dengan lingkungan hidup, PT PII membentuk lingkungan kerja yang ramah lingkungan dan hemat energi, sebagaimana tercermin dari tata ruang, pengurangan penggunaan kertas, penghematan listrik, dan sebagainya. Kebijakan Dalam pelaksanaan program CSR, PT PII telah menerbitkan kebijakan yang mengaturnya antara lain melalui Surat Keputusan Direksi No: SK-004BOD.CSR2015 yang mengatur alokasi besaran penyaluran dana Sponsorship, Donasi, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan, dan SOP CSR yang dimaksudkan sebagai acuan kerja bagi pelaksanaan program CSR PT PII sebagai korporasi dan sekaligus sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN untuk memastikan pelaksanaan program kerja CSR yang efektif, optimal dan dapat dipertanggung jawabkan. IIGF proactively fosters a culture of environmental responsibility not only towards the employees but also covers the community at large. This is done in order to reduce the environmental impact of company activities and human activities in general, aside from supporting national programs associated with the environment, IIGF shapes a working environment that is environmentally friendly and energy efficient, as reflected in the spatial layout, paper usage reduction, electricity saving, and so on. Policy In the implementation of CSR programs, IIGF has issued several policies, among others the Board of Directors Decree No: SK-004 BOD.CSR2015 on the allocation of Sponsorship, Donations, Corporate Social Responsibility and Environment fund distribution, and the Standard Operational Procedure which is intended as a framework in implementing the CSR programs to ensure the effectivity, optimality and reliability of CSR programs. CSR - LINGKUNGAN HIDUP CSR -ENVIRONMENT 227 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero KETENAGAKERJAAN Kebijakan Hubungan industrial yang kokoh antara Perusahaan dan seluruh karyawan merupakan salah satu kunci keberlanjutan bisnis Perusahaan. Untuk itu, PT PII terus berupaya menjamin hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan amanat perundang-undangan dan peraturan Perusahaan sebagai bentuk kebijakan Perusahaan dalam bidang ketenagakerjaan. Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjadi acuan seluruh kebijakan ketenagakerjaan di PT PII untuk memastikan kepatuhan terhadap Perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam hubungan kerja. Perhatian dan komitmen yang tinggi dalam kebijakan ketenagakerjaan juga dilaksanakan dengan penguatan struktur K3 maupun implementasinya di lapangan. PT PII senantiasa menaruh prioritas terhadap aspek kesetaraan dan keadilan yang menyeluruh bagi seluruh karyawan serta aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini kemudian diterjemahkan melalui berbagai program yang dapat meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, serta PT PII berupaya menekankan penerapan nilai-nilai melalui implementasi Code of Conduct yang telah ditetapkan. Peng elolaan Hubungan Pegawai dengan Manajemen Hubungan antara pegawai dengan manajemen telah terbina dengan baik. PT PII tidak secara khusus memiliki Serikat Pekerja, namun demikian komunikasi antara karyawan dengan manajemen dapat terjalin dengan baik yang salah satunya diwujudkan dalam bentuk: 1. Pelaksanaan pertemuanlokakarya bersama Direksi dan jajaran pimpinan senior untuk perumusan arahan strategi perusahaan kedepan. 2. Pelaksanaan kegiatan Coffee Morning rutin bulanan untuk komunikasi antara Direksi dengan pegawai. 3. Pengadaan media kotak saran untuk pegawai menyampaikan saran dan rekomendasi kepada manajemen. 4. Tersedianya portal internal PT PII yang berisikan informasi kegiatan korporasi, peraturan-peraturan, formulir terkait kepegawaian, data pegawai, dan datainformasi lainnya yang dapat diakses secara live untuk pengetahuan kalangan internal perusahaan. 5. Pelaksanaan kegiatan keakraban manajemen dan pegawai yaitu Employee Gathering, acara Buka Puasa Bersama manajemen, pegawai dan key stakeholder, dan acara olahraga bersama. EMPLOYMENT Policy Solid industrial relation between the Company and all employees is one of the keys to the sustainability of the Company’s business. For that reason, IIGF continues to ensure the rights and obligations of the employees in accordance with the mandate of the laws and the Company regulations as a form of Company’s policy in the employment sector. The Law Number 13 year 2003 on Labor has become the reference of IIGF’s employment policy to ensure the compliance of all applicable legislations and minimize the violations of human right in the employment relationship. The high concern and commitment in the employment policies are performed along with strengthening the OHS structure and its implementation. IIGF always puts priority on equality and fairness for all employees as well as the overall safety and health aspects. It is then translated through various programs to increase employee awareness of the importance of occupational safety and health, as well as IIGF seeks to emphasize the application of the values through the implementation of the established Code of Conduct. The Arrangement of Employee and Management Relationship The relationship between employees and the management has been nurtured well. IIGF does not specifically have the Labor Union, however, communication between employees and the management is well constructed through: 1. Conducting meetings workshops with the Board of Directors and senior leader level for the formulation of the future direction of the company’s strategy. 2. Conducting regular monthly Coffee Morning for communication between the Board of Directors and employees. 3. Accommodating suggestion box media for employees to convey suggestions and recommendations to the management. 4. The availability of internal IIGF portal containing information on corporate activities, regulations, forms related to staffing, employee data, and other datainformation accessible live for the company’s internal knowledge. 5. The implementation of management and employee friendly activities, i.e. Employee Gathering, Break-fasting with the Management, employees and key stakeholders, and sporting events. CSR - KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA K3 CSR - EMPLOYMENT, OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY OHS 232 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero IIGF Portal IIGF Portal Coffee Morning Employee Gathering Workshop RKAP Buka Puasa Bersama Break Fasting Event 227 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Rekrutmen SDM Kemajuan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia di dalamnya. Perusahaan senantiasa menempatkan Sumber Daya Manusia yang ada sebagai aset utama Perusahaan. PT PII berupaya semaksimal mungkin dapat menyediakan pegawai yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik melalui pengukuran potensi, serangkaian tes dan pemeriksaan kesehatan. Rekrutmen PT PII dilakukan melalui rekrutmen internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki. Rekrutmen eksternal difokuskan pada perekrutan karyawan berpendidikan yang lebih tinggi dan karyawan dengan kompetensi yang belum dimiliki PT PII. Pengembangan Kompetensi Peningkatan kompetensi karyawan menjadi salah satu program utama di bidang sumber daya manusia. Hal ini sejalan dengan kebijakan manajemen SDM PT PII yang berbasis kompetensi. Untuk itu PT PII memberikan perhatian khusus terhadap upaya- upaya untuk pengembangan kompetensi karyawan yang terarah dan berkelanjutan. Program pengembangan kompetensi diperoleh dari penilaian kinerja dan berdasarkan hasil penilaian tersebut karyawan akan mendapatkan pelatihan yang sesuai kebutuhan masing-masing sehingga kompetensi karyawan dapat meningkat dan guna mendukung portofolio bisnis PT PII. Selain itu, PT PII juga menyelenggarakan berbagai program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi pegawainya yang saat ini dikelola melalui fungsi SDM pada Divisi Corporate Service Remunerasi Pegawai Perusahaan telah merancang paket remunerasi dan insentif yang menarik agar dapat memotivasi karyawan sehingga mereka dapat menjadi individu yang fokus pada pencapaian kinerja. Terkait dengan upaya PT PII dalam mempertahankan pegawai yang berkualitas, penyesuaian remunerasi kepada setiap individu dilakukan dengan mengacu pada kinerja masing-masing. Selama tahun 2015, PT PII mengeluarkan dana remunerasi pegawai mencapai sebesar Rp61.807.878.592. Komponen imbal jasa karyawan PT PII terdiri dari: 1. Gaji Pokok 2. Tunjangan Jabatan 3. Tunjangan Transportasi 4. Tunjangan Komunikasi 5. Tunjangan Perumahan 6. Tunjangan Cuti Tahunan 7. Tunjangan Hari Raya 8. Tunjangan Pakaian 9. Bonus 10. Tunjangan Pensiun HR Recruitment The progress of a company is predominantly determined by the performance of its human resources within. The Company always puts the Human Resources in place as the Company’s primary asset. IIGF exerts its utmost effort to provide the employees with good skills and competencies through potential measurement, a series of tests and medical examination. Recruitment in IIGF is performed through internal and external recruitments. Internal recruitment is accomplished by optimizing the existing resources. External recruitment is focused on recruiting higher educated employees and employees with competency which are not yet retained by IIGF. Competency Development Enhancing the employee competency is one of the main programs in human resources. This is in line with the competency-based policy of human resource management of IIGF. Therefore IIGF puts special attention to the efforts for the development of directional and sustainable employee competencies. Competency development program is derived from the performance assessment and based on the assessment result, the respective employees will receive trainings according to their needs so that employee’s competency can be improved and will further support the IIGF’s business portfolio. Furthermore, IIGF also organizes various improvement and competency training programs for the employees which are currently managed by the HR function in the Corporate Service Division. Employee Remuneration The Company has designed an attractive remuneration and incentive package in order to motivate employees so that they can focus on achieving performance. Related to IIGF’s efforts to retain qualified personnel, the adjustment of remuneration of each individual is carried out with reference to their respective performance. During 2015, IIGF spent the amount of Rp 61,807,878,592 for employee remuneration cost. The components of employee compensation consist of: 1. Basic salary 2. Occupational Allowance 3. Transport Allowance 4. Communication Allowance 5. Housing Allowance 6. Annual Leave Allowance 7. Religious Holiday Allowance 8. Clothing Allowance 9. Bonus 10. Retirement Allowance 234 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Program Pensiun PT PII memberikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK kepada karyawan dengan status pegawai tetap. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja PT PII tidak memiliki kebijakan internal terkait ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh pegawai tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh pegawai. Jenis Program Selama tahun 2015, PT PII telah melaksanakan kegiatan di bidang ketenagakerjaan, antara lain: a. Peraturan Perusahaan telah terdaftar dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. b. Jumlah Karyawan PT PII Tahun 2015 sebanyak 75 orang. c. Jumlah karyawan baru yang direkrut selama tahun 2015 adalah 30 orang. d. Pelatihan yang diselenggarakan selama tahun 2015 berjumlah 69 pelatihan. e. Remunerasi yang diberikan kepada karyawan telah disesuaikan dengan indeks inflasi dan prestasi karyawan. f. Pelayanan Kesehatan dan perlindungan untuk karyawan mencakup rawat jalan, rawat inap, asuransi jiwa, dan tunjangan kesehatan lainnya yang telah diberikan secara memadai. g. PT PII memiliki program persiapan masa pensiun yang dilakukan dalam bentuk training dan persiapan masa pensiun. h. PT PII memastikan bahwa tidak terdapat perbedaan status dikarenakan gender. Dampak Keuangan dari Kegiatan Dari pelaksanaan kegiatan pengelolaan ketenagakerjaan, dampak keuangan adalah sebesar Rp4.412.446.082 Informasi yang lebih detail mengenai ketenagakerjaan dapat dilihat pada bagian Sumber Daya Manusia. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Kebijakan Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 difokuskan untuk meminimalisir dampak yang terjadi akibat adanya kecelakaan kerja yang bersifat fatal. Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Retirement program IIGF provides Financial Institutions Pension Fund DPLK to the employees with permanent employment status. Gender equality and employment opportunity IIGF does not have internal policies regarding employment that differentiates its implementation based on gender. All regulations are applied consistently and equally to all employees regardless of gender. Likewise, employment opportunities offered is applicable to the whole employees. Type of Program Throughout 2015, IIGF has been carried out activities in the field of employment, among others: a. The Company Regulation has been registered in the Decree of the Director General of Industrial Relations and Labor Social Security. b. Number of employees of IIGF in 2015 as many as 75 people. c. Number of new employees recruited during 2015 was 30 people. d. Total numbers of training held in 2015 was 69 trainings. e. Remuneration granted to employees has been adjusted by the inflation index and employee achievements. f. Health Care and protection for employees include outpatient care, inpatient care, life insurance, and other health benefits that have been given adequately. g. IIGF has a retirement preparation program that is carried out in the form of training and preparation for retirement. h. IIGF ensures that there is no difference in status because of gender. Financial Impact of Activity From the implementation of employment management activities, the financial impact was as much as Rp. 4,412,446,082 More detailed information on employment can be seen in the Human Resources segment. OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY Policy The management of Occupational Health and Safety K3 is focused on minimizing the impact that occurs as a result of fatal accidents. This program is run based on the labor legislation and Occupational Health and Safety K3 rules of the local Labor Department and being evaluated and assessed every year. 227 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PT PII menempatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai prioritas utama di dalam bekerja dan beraktifitas. Pencapaian semua target perusahaan tidak sempurna jika aspek keselamatan dan kesehatan kerja tidak diperhatikan. Untuk itulah, Jajaran Manajeman dan semua karyawan PT PII berkomitmen mendukung dan melaksanakan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam semua kegiatan di lingkungan kerja yang diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan. Jenis Program Berbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3 selama tahun 2015 antara lain adalah dengan melakukan pelatihan terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Latihan Kebakaran 1 Kali dalam Setahun PT PII bekerjasama dengan pengelola gedung yang memiliki Prosedur Penanganan Keadaan Darurat yang mengatur berbagai hal serta langkah-langkah yang dilakukan dalam keadaan darurat. Pada tanggal 23 Oktober 2015 PT PII turut serta mengikuti pelatihan fire drill yang diadakan oleh pengelola gedung yang bertujuan agar seluruh karyawan PT PII mendapatkan pengetahuan serta kemahiran mengenai garis panduan dan tata cara melepaskan diri bila berlaku kebakaran. Tingkat Kecelakaan Kerja Selama tahun 2015, tidak terdapat kecelakaan kerja di PT PII. IIGF puts occupational health and safety as a top priority both in work and activities. The achievement of all the Company’s targets will not perfect without taking the occupational safety and health aspect into account. For this reason, the Board of management and all employees of IIGF are committed to support and implement the occupational safety and health aspects in all activities in the workplace which is embodied in the policy of the Company. Type of Program Various activities undertaken in association of K3 program during 2015, including training related to occupational health and safety. Fire Drill one time in a year IIGF in collaboration with the building management who has Emergency Management Procedures that regulate a variety of matters as well as steps undertaken in a state of emergency. On October 23, 2015 IIGF participated in a fire drill simulation held by the building management that aimed for IIGF’s employees to gain knowledge and skills about the guidelines and procedures to escape in case of fire. Level of Accident at Work During 2015, there was no workplace accident in IIGF. 236 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero CSR - PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN CSR - SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT PT PII memahami pentingnya dukungan masyarakat utama yang berada di sekitar lokasi proyek infrastruktur untuk memastikan keberlanjutan dan kemanfaatan dari proyek tersebut dalam meningkatkan taraf kesejahteraan sosial masyarakat tersebut. Untuk itu komunitas yang menjadi sasaran program pengembangan sosial dan kemasyarakatan ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi proyek-proyek yang sedang ditangani oleh PT PII dan di wilayah Kantor Pusat PT PII. Sesuai dengan fokus program CSR Perusahaan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan adalah di bidang pendidikan, maka realisasi tanggung jawab sosial PT PII dibidang ini ditekankan pada kegiatan dibidang pendidikan. Kebijakan PT PII telah menerbitkan kebijakan yang mengatur pelaksanaan program CSR antara lain SK Direksi No: SK-004BOD.CSR2015 yang menjelaskan tentang Besaran Penyaluran Dana Sponsorship, Donasi, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Jenis Program Jenis program yang dilakukan terkait dengan Pengembangan Sosial Kemasyarakatan antara lain: IIGF understands the importance of the main community support around the site of the infrastructure project location to ensure the sustainability and benefit of the project in improving the social welfare of the community. Therefore the communities being targeted for the social and community development program are the people who live in the surroundings IIGF project areas and in the Head Office area of IIGF. Align with the Company CSR program related to social and community development, the focus of the program is on educational sector, thus the realization of IIGF’s social responsibility is emphasized on the activities in the educational sector. Policy IIGF has published policy govern the implementation of CSR programs, that is the Directors’ Decree No: SK-004BOD.CSR2015 on the Amount of Sponsorship, Donations, Social Responsibility and Corporate Environment fund distribution. Type of Program Type of conducted programs related to the Community Social Development, among others: 227 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Pendidikan Education PT PII Goes to School Pada bulan Januari 2015, PT PII bekerjasama dengan Universitas Lampung mengadakan kegiatan PT PII Goes to School di Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada para siswa yang dituangkan dalam cerita komik yang menceritakan tentang pentingnya pembangunan infrastruktur seperti jembatan, irigasi air, dsb. Siswa juga diajarkan juga tentang pentingnya dalam memelihara keseimbangan dengan alam. Dalam acara PT PII Goes to School juga turut membangun wastafel dan donasi buku-buku yang dapat bermanfaat untuk para siswa. In January 2015, IIGF in collaboration with the University of Lampung held IIGF Goes to School event in the city of Bandar Lampung. This activity was aimed to provide information and education to students in a form of comic stories that narrate the importance of infrastructure development such as bridges, water irrigation, etc. Students were also taught about the importance of maintaining the nature. This event also provided support to build water sink and to donate books that can be useful for the students. Perbaikan sarana pendidikan Improvement of educational facilities Terjadinya banjir di, Kabupaten Langkat – Sumatera Utara menyebabkan kerusakan serius pada bangunan sekolah, salah satunya yaitu Sekolah Dasar Negeri 1 di Desa Cempa, sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa di lokasi. Untuk mengembalikan fungsi sekolah sebagai tempat belajar dan menimba ilmu yang layak, pada bulan April 2015 PT PII memberikan bantuan dalam bentuk renovasi sekolah. Flooding in Langkat - North Sumatera caused serious damages to the school buildings, one of which is Public Elementary School 1 in the Cempa village, and disrupted the learning activities of the students on site. To restore the function of the school as a proper place to learn and gain knowledge, in April 2015 IIGF offered assistance in the form of school renovations. 238 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Kegiatan Sosial Social activities Bakti Sosial BUMN dibawah Kemenkeu Social Service of the SOEs Under MoF Menyambut HUT RI yang ke-70, PT PII bersama dengan 5 BUMN lain di bawah binaan Kementerian Keuangan turut serta dalam kegiatan bakti sosial kepada masyarakat dengan mengadakan Bazar sembako pokok murah dan pelayanan kesehatan gratis yang dilaksanakan di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara. Dalam bazar sembako murah ini, warga dapat memperoleh paket sembako dengan harga yang murah yang terdiri dari beras, minyak, kecap, gula, dsb. Warga juga dapat memeriksakan kesehatan keluarga melalui fasilitas pengobatan umum, pemeriksaan kesehatan dan gigi secara gratis. Welcoming the 70th year of Republic of Indonesia’s Independence Day, IIGF along with five other state-owned enterprises under the guidance of the Ministry of Finance participated in social activities for the communities by organizing a cheap staple bazar and free health services which was held in the Marunda low income housing flats in North Jakarta. In this low-priced staple bazaar, the residents could get staple packages at a reasonable price consisting of rice, oil, soy sauce, sugar, etc. The residents could also check their family health through the public medical facilities, medical and dental checkups for free. Penyaluran Beasiswa Pendidikan dan Dukungan untuk Pelaksanaan Riset Guna mendorong kontribusi akademisi untuk pengembangan infrastruktur nasional, PT PII melalui IIGF Institute, juga turut memberikan dukungan dana untuk para penelitimahasiswa yang berminat untuk melakukan penelitian mengenai infrastruktur dimana hasil penelitian nya akan dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan terkait untuk kepentingan pengembangan infrastruktur. Adapun topik penelitian yang telah berjalan adalah: 1. Kemampuan Keuangan Daerah Bidang Infrastruktur Pembangunan di Kabupaten Klaten. 2. Penyelenggaraan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Pemukiman Pusat dan Daerah Analisis Pelaksanaan UU No. 32 tahun 2004. 3. Pembangunan Infrastruktur Jembatan dan Jalan Analisis Pelaksanaan UU No 38 tahun 2004. Distribution of Educational Scholarships and Support for Doing Research In order to encourage the contribution of academics for the development of national infrastructure, IIGF through the IIGF Institute, also contributed financial support for researchersstudents who are interested in conducting research on infrastructure where the results of the research will be used by the relevant stakeholders for infrastructure development. As for the research topics that have been run are: 1. Regional Financial Capability in the field of Infrastructure Development in Klaten District. 2. Implementation of Central and Regional Public Works Infrastructure and Settlement Analysis of Implementation of Law No. 32 of 2004. 3. Development of Bridges and Roads Infrastructure Analysis of Implementation of Law No. 38 of 2004. 227 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Dukungan Peningkatan Kreatifitas dan Keterampilan Pelajar Financial Impact of Activity PT PII juga turut serta mensponsori kegiatan untuk peningkatan kreatifitas seni dan keterampilan siswa salah satunya yaitu Marching Band SD Islam Tugasku, Jakarta. Kegiatan ini adalah aktifitas pelajar untuk menumbuhkan kreatifitas, bakat melalui keterampilan penggunaan musik serta dapat menumbuhkan kedisiplinan, kerja kelompok, ketekunan berusaha, dan menghargai peran atas kontribusi masing-masing anggota. IIGF also participated in sponsoring activities to improve artistic creativity and skill of students, one of them is the Marching Band of Tugasku Islamic Elementary School, Jakarta. This activity aim to foster students’ creativity and talent through music as well as to foster discipline, teamwork, perseverance, and appreciation towards the contribution of each member. Dampak Keuangan dari Kegiatan Dampak keuangan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan untuk aspek pengembangan Sosial Kemasyarakatan adalah sebesar Rp938.840.000. Financial Impact of Activity The financial impact of the CSR implementation for Social Community development aspect is amounted to Rp938,840,000. 240 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero CSR - KONSUMEN CSR - CONSUMER Kebijakan Selaku Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur, konsumen PT PII adalah pemerintah KementerianLembaga, Pemerintah Daerah dan BUMN yang ditugaskan selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK dari proyek infrastruktur yang dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. PT PII secara rutin melaksanakan program peningkatan kapasitas dalam bentuk kunjungan, pelatihan dan sosialisasi kepada segenap pemangku kepentingan utama dari pemerintah dan BUMN yang ditugaskan bekerjasama dengan IIGF Institute, sebuah lembaga pusat pengetahuan yang dibentuk untuk mendorong pengembangan skema KPBU dan infrastruktur nasional. selain itu guna membina hubungan yang baik dengan konsumen, PT PII juga mengadakan acara dalam bentuk: 1. Kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas kepada para key person di kementerianlembaga, pemerintah daerah, BUMN yang menjadi pihak Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK untuk proyek-proyek infrastruktur yang akan dan sedang diproses penjaminannya oleh PT PII dan juga pihak- pihak lainnya yang dipandang perlu untuk berkontribusi mendorong pengembangan proyek infrastruktur dimaksud. Workshop ini bertujuan agar key person dimaksud dapat memiliki pemahaman mengenai penjaminan PT PII dan proses2 penyiapan proyek infrastruktur yang baik. Selama tahun 2015, PT PII telah menyelenggarakan beberapa workshop dan kunjungan utamanya sebagai berikut: a. Workshop Availability Payment bersama Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Dirjen PPR, Kementerian Keuangan kepada Pemprov Provinsi Sumut, Bali, Aceh, Papua Barat, Kaltim dan Sulteng. b. Workshop General Active Learning Program GALP kepada Pemkot Makassar dan Universitas Hassanudin pada bulan April 2015. c. Workshop dengan BPJT Kementerian PUPERA. d. Workshop dengan Pemkab Sidoarjo pada September 2015 e. Kunjungan ke Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kemenristek DIKTI, Kementerian PUPERA, Kementerian Kominfo, Balitbang Kemenhub dan Kementerian ESDM pada April 2015. Policy As an Infrastructure Guarantee Business Entity, the consumer of IIGF is the Government MinistriesAgencies, Local Governments and State-Owned Enterprises SOEs assigned as the Contracting Agency CA of infrastructure projects developed using the Public Private Partnership scheme. IIGF regularly carries out capacity building programs conducted by the Government and State-Owned Enterprises in the form of visits, training and socialization to all key stakeholders. IIGF cooperates with the IIGF Institute, an education center established to encourage the development of Public Private Partnership scheme and national infrastructure. Moreover to build a good relationship with the consumers, IIGF also held events in the form of: 1. Workshop on Capacity Building for the key persons in the ministries agencies, local governments, SOEs which become the Contracting Agency CA for infrastructure projects of which the guarantee will be and is being processed by IIGF and also other parties to contribute encouraging the development of infrastructure projects. This workshop aimed for the key persons to have an understanding of IIGF guarantee and processes of good infrastructure project preparation. During 2015, IIGF has organized several workshops and main visits as follows: a. Availability Payment Workshop with the Directorate of Government Support Management and Infrastructure Financing PPR Director General, Ministry of Finance for Regional Government of North Sumatera, Bali, Aceh, West Papua, East Kalimantan and Center of Sulawesi provinces. b. General Active Learning Program GALP Workshop with Makassar City Government and Hassanudin University in April 2015. c. Workshop with BPJT of Ministry of Public Works and Public Housing. d. Workshop with the Sidoarjo regency in September 2015. e. Visit to the Ministry of Health, Ministry of Education and Culture, Higher Education of Ministry of Research and Technology, Ministry of Public Work and Public Housing, Ministry of Communications, Ministry of Transport and the Research and Development Agency of Ministry of Energy and Mineral Resources in April 2015. 227 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Atas biaya kegiatan CSR konsumen, selama tahun 2015 mencapai total Rp1.163.216.496. 2. Kegiatan keakraban dengan stakeholders yaitu a. Acara Buka Puasa Bersama yang dihadiri Key Stakeholders, khususnya dengan Kementerian Keuangan selaku regulator dan pemegang saham, KementerianLembaga terkait dari sektor, Pimpinan Daerah selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK sebagai mitra PT PII di proyek dan BUMN terkait. b. Pertandingan olah raga persahabatan dalam rangka HUT PT PII ke-6 yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan yaitu Dirjen Kekayaan Negara, Dirjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko, Sekjen dan juga BUMN dibawah pembinaan Kementerian Keuangan dan pihak-pihak lainnya. Buka Puasa Bersama Stakeholders Break Fasting with Stakeholders Pertandingan Olah Raga Persahabatan Friendly Sports Match The CSR activities for consumers, during 2015 reached a total of Rp1,163,216,496. 2. Friendly activities with the stakeholders, namely: a. Break Fasting event attended by Key Stakeholders, especially the Ministry of Finance as a regulator and shareholder, the related MinistriesAgencies from sector, Regional Leadership as Contracting Agency CA being IIGF’s partner in the related project and SOE. b. Friendly Sporting events in celebrating IIGF’s 6th anniversary, which was attended by the representatives of the Ministry of Finance, i.e. the Director General of State Assets, the Director General of Financing and Risk Management, the Secretary General and also SOEs under the guidance of the Ministry of Finance and other parties. LApoRAN KEUANgAN 08 PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015 PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 1 - Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated Catatan 2015 Notes 2014 ASET ASSETS Kas dan setara kas 1,616,841,306 5 806,051,513 Cash and cash equivalents Investasi 5,522,138,542 6 4,554,802,800 Investments Piutang usaha 72,248,324 7 24,095,017 Account receivables Piutang lainnya 980,585 620,244 Other receivables Biaya dibayar dimuka dan Prepaid expenses and uang muka 8,316,925 3,422,823 advances Aset tetap 1,913,078 8 1,781,218 Fixed assets Aset tak berwujud 2,375,850 9 2,747,821 Intangible assets Beban tangguhan 74,593,127 10 55,882,655 Deferred expenses Beban front-end 763,384 763,384 Front-end fee Pajak dibayar dimuka - 12a 11,619,069 Prepaid income tax Aset pajak tangguhan 79,350,068 12d 58,788,384 Deferred tax asset Uang jaminan yang dapat dikembalikan 1,886,015 1,235,837 Refundable deposits JUMLAH ASET 7,381,407,204 5,521,810,765 TOTAL ASSETS LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha 9,510,253 11 6,888,887 Account payables Utang pajak 3,052,962 12b 2,748,454 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar, Accrued expenses, penyisihan dan utang provisions and lain-lain 27,992,746 13 20,355,765 other payables Pendapatan tangguhan 22,312,500 14 22,312,500 Unearned income Pinjaman penerusan 21,980,958 15 9,686,426 Two-step loans Liabilitas imbalan kerja 9,444,848 16 8,254,119 Employee benefits obligation JUMLAH LIABILITAS 94,294,267 70,246,151 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham - modal dasar, Share capital - authorised, 9.000.000 lembar - ditempatkan 9,000,000 shares - dan disetor penuh 6.000.000 lembar issued and fully paid 2014: 4.500.000 lembar, 6,000,000 shares 2014: dengan nilai nominal 4,500,000 shares, with Rp 1.000.000 nilai penuh par value of Rp 1,000,000 per lembar saham 6,000,000,000 17 4,500,000,000 full amount per share Rugi belum direalisasi atas Unrealised loss from kepemilikan aset keuangan available-for-sale tersedia untuk dijual 61,303,025 57,988,906 financial assets Kerugian aktuarial, setelah pajak 593,035 - Loss from actuarial, net tax Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya - Appropriated - Cadangan wajib 50,800,000 18 33,300,000 Statutory reserve Belum ditentukan penggunaannya 1,298,208,997 976,253,520 Unappropriated JUMLAH EKUITAS 7,287,112,937 5,451,564,614 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 7,381,407,204 5,521,810,765 EQUITY PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 2 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated Catatan 2015 Notes 2014 Pendapatan Revenues Pendapatan penjaminan Revenue from guarantee - Pendapatan provisi dan komisi - -Fees and commission - - Pendapatan premi - - Premium income - Pendapatan pengelolaan dana 533,064,678 19 529,991,942 Income from investments Jumlah pendapatan 533,064,678 529,991,942 Total revenues Beban usaha Operating expenses Beban pajak final 102,306,909 12c, 25 101,210,759 Final tax expense Penjaminan 41,216,713 20 29,629,166 Guarantee Administrasi dan umum 59,720,405 20 67,379,301 General and administrative Pengembangan usaha 7,577,707 20 6,878,375 Business development Penyusutan 2,219,199 8 1,663,466 Depreciation Amortisasi 971,216 9 709,935 Amortisation Penghasilan keuangan, kotor 1,238,891 863,805 Finance income, gross Keuntungan Foreign exchange kerugian kurs, bersih 503,490 75,929 gainloss, net Lain-lain 1,703,438 700,074 Others Jumlah beban usaha 213,973,206 207,383,200 Total operating expenses Laba sebelum pajak penghasilan 319,091,472 322,608,742 Profit before income tax Manfaat pajak penghasilan 20,364,005 12c, 25 23,434,621 Income tax benefit Laba tahun berjalan 339,455,477 346,043,363 Profit for the year Penghasilan komprehensif Other comprehensive lain tahun berjalan: income for the year: Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified ke laba rugi: subsequently to profit and loss: Kerugian aset keuangan tersedia Available for sales financial untuk dijual tahun berjalan 3,314,119 42,468,923 asset loss for the year 3,314,119 42,468,923 Items that will not be Pos-pos yang tidak akan reclassified subsequently direklasifikasi ke laba rugi to profit and loss Pengukuran kembali Remeasurement from atas liabilitas imbalan post employment pasca kerja 790,714 - benefits obligation Pajak penghasilan terkait 197,679 - Related income tax 593,035 - Beban komprehensif lain tahun Comprehensive expenses berjalan, setelah pajak 3,907,154 42,468,923 for the year, net of tax Jumlah laba komprehensif Total comprehensive tahun berjalan 335,548,323 303,574,440 income for the year PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 3 - Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated Catatan Notes Modal saham Share capital Rugi belum direalisasi atas kepemilikan aset keuangan tersedia untuk dijual Unrealised loss from available- for-sale financial assets Rugi aktuarial Actuarial loss Saldo labaRetained earnings Jumlah Total Ditentukan penggunaannya - Cadangan wajib Appropriated - Statutory reserve Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated Saldo 31 Desember 2013 4,500,000,000 15,519,983 - 20,800,000 642,710,157 5,147,990,174 Balance at 31 December 2013 Pencadangan saldo laba 18 - - - 12,500,000 12,500,000 - Appropriation of retained earnings Penghasilan komprehensif tahun berjalan: Comprehensive income for the year: - Laba tahun berjalan - 42,468,923 - - 346,043,363 303,574,440 Profit for the year - Saldo 31 Desember 2014 4,500,000,000 57,988,906 - 33,300,000 976,253,520 5,451,564,614 Balance at 31 December 2014 Penambahan modal 17 1,500,000,000 - - - - 1,500,000,000 Additional capital Pencadangan saldo laba 18 - - - 17,500,000 17,500,000 - Appropriation of retained earnings Penghasilan komprehensif tahun berjalan: Comprehensive income for the year: - Laba tahun berjalan - - - - 339,455,477 339,455,477 Profit for the year - - Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income: - - Aset keuangan tersedia untuk dijual - 3,314,119 - - - 3,314,119 Available-for-sale financial assets - - Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurement of post-employement - imbalan pasca kerja, setelah pajak - - 593,035 - - 593,035 benefit liabilities, net of tax Saldo 31 Desember 2015 6,000,000,000 61,303,025 593,035 50,800,000 1,298,208,997 7,287,112,937 Balance at 31 December 2015 PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 4 - Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2015 2014 Arus kas dari aktivitas Cash flows from operating operasi activities Laba sebelum pajak penghasilan 319,091,472 322,608,742 Profit before income tax Ditambah unsur yang Add items not affecting cash tidak mempengaruhi arus kas: flows: - Beban penyusutan 2,219,199 1,663,466 Depreciation - - Beban amortisasi 971,216 709,935 Amortization - - Beban penyisihan imbalan Provision for employee - kerja 693,615 3,781,410 benefits obligation Arus kas operasi sebelum Operating cash flows before perubahan dalam aset changes in operating assets dan liabilitas operasi 322,975,502 328,763,553 and liabilities Perubahan dalam asset dan Changes in operating assets liabilitas operasi: and liabilities Penurunankenaikan aset Decreaseincrease in operasi: operating assets: - Piutang usaha 48,153,307 1,864,950 Account receivables - - Piutang lainnya 360,341 291,061 Other receivables - - Biaya dibayar di muka Prepaid expenses and - dan uang muka 4,894,102 123,790 advances - Beban tangguhan 18,710,472 18,537,043 Deferred expenses - Kenaikanpenurunan liabilitas Increasedecrease in operasi: operating liabilities: - Utang usaha 2,621,366 1,909,282 Account payables - - Utang pajak 304,508 285,975 Taxes payable - - Biaya masih harus dibayar, Accrued expenses , - penyisihan dan utang provisions, and other lain-lain 8,290,300 11,577,999 payables - Pembayaran manfaat Payment of employee - imbalan kerja 293,600 39,860 benefit - Pengembalian pajak dibayar di muka 11,619,069 505,858 Return for prepaid tax - 49,576,579 10,968,104 Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flow provided aktivitas operasi 273,398,923 317,795,449 from operating activities Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing investasi activities Penempatan investasi 970,649,861 736,218,916 Placement for investments Pembelian aset tetap dan aset Acquisition of fixed assets and tak berwujud 2,950,304 2,140,998 intangible assets Penempatan uang jaminan yang dapat dikembalikan 650,178 37,721 Refundable deposit Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flow used in aktivitas investasi 974,250,343 738,397,635 investing activities Arus kas dari aktivitas Cash flows from financing pendanaan activities Penerimaan modal saham 1,500,000,000 - Share capital received Pembayaran program kemitraan Payment for corporate social dan bina lingkungan 653,319 1,042,500 responsibility programme Penerimaan dari pinjaman Proceeds from penerusan 12,294,532 9,686,426 two-step loans Arus kas bersih diperoleh Net cash flow provided from dari aktivitas pendanaan 1,511,641,213 8,643,926 financing activities Kenaikanpenurunan bersih Net increasedecrease in kas dan setara kas 810,789,793 411,958,260 cash and cash equivalents Kas dan setara kas Cash and cash equivalents awal tahun 806,051,513 1,218,009,773 at beginning of year Kas dan setara kas Cash and cash equivalents akhir tahun 1,616,841,306 806,051,513 at end of year PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 51 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 1. UMUM

1. GENERAL

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Lolani Kurniati Irdham-Idroes, SH, LLM No. 29 tanggal 30 Desember 2009. Anggaran Dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- 04444.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 27 Januari 2010. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero the “Company” was established based on Notarial Deed of Lolani Kurniati Irdham-Idroes, SH, LLM No. 29 dated 30 December 2009. The Articles of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decree No. AHU- 04444.AH.01.01.Tahun 2010, dated 27 January 2010. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Perusahaan bergerak dalam hal memberikan penjaminan pada proyek-proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta “KPS” di bidang infrastruktur. In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company is engaged to provide the guarantees for the Public Private Partnership “PPP” projects in the infrastructure sector. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. No.59 tanggal 11 April 2013 yang memuat mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- 18027.AH.01.02 Tahun 2013 pada tanggal 8 April 2013. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the latest amendment was in accordance with Notarial Deed of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. No.59 dated 11 April 2013 concerning change of Articles of Association. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republik of Indonesia through his decree No. AHU-18027.AH.01.02 Year 2013 dated 8 April 2013. Perusahaan adalah Badan Usaha Penjamin Infrastruktur BUPI yang beroperasi sebagai suatu entitas “single window” dalam melakukan proses, penilaian appraisal dan penyusunan struktur structuring untuk semua penjaminan yang diberikan Pemerintah Indonesia pada proyek infrastruktur yang diajukan oleh Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK. Perusahaan dapat menerapkan berbagai jenis dan struktur penjaminan – yang disokong backstop oleh, bila diperlukan, neraca Perusahaan, Pemerintah Republik Indonesia, lembaga keuangan multilateral, atau kombinasinya – untuk mewujudkan fleksibilitas operasional yang lebih baik dalam penyediaan penjaminan infrastruktur. The Company operates as a “single window” entity for the processing, appraisal and structuring of all guarantees provided by the Government of Indonesia for infrastructure projects proposed by the Government’s Contracting Agencies “CA”. The Company employs various types and structures of guarantees – back-stopped, as necessary, by the Company balance sheet, the Government of Indonesia “GOI” balance sheet, a multilateral financing agency or a combination thereof – for greater operational flexibility in providing guarantees for infrastructure projects. Tujuan utama dari Perusahaan adalah untuk: The primary objectives of the Company are: a Memastikan proyek infrastruktur yang didukung memiliki struktur yang baik sehingga dapat meningkatkan kelayakan kredit dan proyek infrastruktur; b Memfasilitasi pengembangan proyek Penanggung Jawab Proyek Kerjasama yaitu Kementerian Lembaga, BUMN, Pemerintah Daerah dengan menyediakan instrumen finansial untuk meningkatkan kelayakan proyek infrastruktur dan jasa konsultasi terkait; a Ensuring the proper structuring of infrastructure projects in order to improve creditworthiness and quality of the respective infrastructure projects; b Facilitating the deal flow for Contracting Agencies i.e. Ministries, SOEs, Regional Governments through the provision of financial instruments to improve creditworthiness of intrastructure projects,and the related project consultacy services; PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 52 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

Tujuan utama dari Perusahaan adalah untuk: lanjutan The primary objectives of the Company are: continued c Mengembangkan tata kelola yang baik dari implementasi penyediaan instrumen finansial untuk meningkatkan kelayakan proyek infrastruktur; d Memagari kewajiban kontinjensi Pemerintah sehubungan dengan pemberian jaminan Pemerintah. c Developing good governance practices in the provision of financial instruments in order to improve project viability; d To ring-fence the Government’s contingent liabilities related to the provision of guarantees by the Government. Perusahaan berdomisili di Indonesia, berkedudukan di Sampoerna Strategic Square, North Tower, Lantai 7 dan 14, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010. The Company is domiciled in Indonesia, its office is located at Sampoerna Strategic Square, North Tower, 7th and 14th Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46, Jakarta. The Company started its commercial operations in 2010. Pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: As at 31 December 2015 and 2014, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors were as follows: 2015 danand 2014 Komisaris Utama Luky Alfirman President Commissioner Komisaris Ayu Sukorini Commissioner Iskandar Direktur Utama Sinthya Roesly President Director Direktur Armand Hermawan Directors Yadi Jaya Ruchandi Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki 86 pegawai 2014: 57 pegawai tidak diaudit. As at 31 December 2015, the Company has 86 employees 2014: 57 employees unaudited.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Perusahaan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 7 Maret 2016. These financial statements were authorised by the Directors on 7 March 2016. Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the Company’s financial statements. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 53 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued a. Dasar penyusunan laporan keuangan

a. Basis of preparation of the financial statements

Laporan keuangan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. The financial statements of PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis. The financial statements are prepared under the historical cost convention, as modified for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, kas di bank, deposito yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. The cash flows statement is prepared based on the indirect method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks, deposits held at call with banks and short- term investments with original maturities of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat. Seluruh angka dalam mata uang selain Rupiah dinyatakan dalam jumlah penuh. Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 4. Figures in the financial statements are rounded to and stated in thousands of Rupiah unless otherwise stated. Amounts in currencies other than Rupiah are stated in full amount. Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the annual financial statements for the year ended 31 December 2014, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards. The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 4. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 54 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan a. Dasar penyusunan laporan keuangan lanjutan Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan “PSAK” dan interpretasi standar akuntansi keuangan “ISAK” baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan Akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Perusahaan dan memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah sebagai berikut: PSAK 1 Revisi 2013 “Penyajian laporan keuangan” Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 revisi 2013, “Penyajian laporan keuangan”, Perusahaan telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. PSAK 24 Revisi 2013 “Imbalan kerja” Penerapan PSAK 24 Revisi 2013, “Imbalan kerja” mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagai berikut: 1 Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa lalu diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu periode vesting.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

a. Basis of preparation of the financial statements continued

Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statement of financial accounting standards On 1 January 2015, the Company adopted new and revised statements of financial accounting standards “SFAS” and interpretations of statements of financial accounting standards “ISFAS” that are mandatory for application from that date. Changes to the Company’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations. The adoption of the following new or revised Standards and interpretations which are relevant to the Company’s operations and resulted in an affect on the financial statements, as follow: SFAS 1 Revised 2013, “Presentation of financial statements” In relation with the adoption of SFAS No. 1 revised 2013, “Presentation of financial statements”, the Company has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis. SFAS 24 Revised 2013 “Employee benefits” The adoption of SFAS 24 Revised 2013, “Employee benefits” results into changes on the Company’s accounting policies as follows: 1 All past service costs are now recognised immediately in profit or loss. Previously, past service costs were recognised on a straight line basis over the vesting period if the changes were conditional on the employees remaining in service for a specified period of time the vesting period. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 55 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan a. Dasar penyusunan laporan keuangan lanjutan Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan lanjutan PSAK 24 Revisi 2013 “Imbalan kerja” lanjutan 2 Biaya bunga dan imbal hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajibanaset imbalan pasti bersih. 3 Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. 4 Revisi standar ini juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif. Pengungkapan tersebut telah diterapkan di Catatan 16. Dampak penerapan PSAK 24 Revisi 2013 adalah tidak material bagi Perusahaan, sehingga laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 tidak disajikan kembali. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued a. Basis of preparation of the financial statements continued Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statement of financial accounting standards continued SFAS 24 Revised 2013 “Employee benefits” continued 2 The interest cost and expected return on plan assets is replaced with a net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liabilityasset. 3 Changes in method of recognizing actuarial gainslosses due to the remeasurement of the defined benefit obligation which previously recognised using the corridor method as other comprehensive income. 4 The revised standard also requires more extensive disclosures. These have been provided in Note 16. The impact on adoption of SFAS 24 Revised 2013 is not material for the Company, therefore the annual financial statement for the year ended 31 December 2014 were not restated. PSAK 46 Revisi 2014 “Pajak penghasilan” SFAS 46 Revised 2014 “Income taxes” PSAK 46 Revisi 2014 memberikan penyesuaian panduan dalam perhitungan dan pengungkapan pajak penghasilan dengan menghilangkan beban pajak final dalam ruang lingkupnya. Oleh karena itu, Perusahaan melakukan reklasifikasi beban pajak final tahun 2014 sebesar Rp 101.210.759 dari beban pajak penghasilan ke beban usaha - beban pajak final lihat Catatan 25. SFAS 46 Revised 2014 provides the adjustment guidance for calculation and disclosure for income taxes by eliminating the final tax expense from scopes. Therefore, the Company has reclassified the final tax expense in 2014 amounted to Rp 101,210,759 from income tax expense to operating expenses - final tax expenses refer to Note 25. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 56 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued a. Dasar penyusunan laporan keuangan lanjutan

a. Basis of preparation of the financial statements continued

Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan lanjutan Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statement of financial accounting standards continued PSAK 68 Revisi 2013 “Pengukuran nilai wajar” PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar exit price dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perusahaan. SFAS 68 Revised 2013 “Fair value measurement” SFAS 68 provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. PSAK 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Company’s assets and liabilities. Penerapan dari standar, interpretasi baru revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya: The adoption of these new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods: - PSAK 4 Revisi 2013 “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 Revisi 2013 “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 48 Revisi 2014 “Penurunan nilai aset” - PSAK 50 Revisi 2014 “Instrumen keuangan: Penyajian” - PSAK 55 Revisi 2014 “Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - SFAS 4 Revised 2013 “Separate financial statements” - SFAS 15 Revised 2013 “Investment in associates and joint ventures” - SFAS 48 Revised 2014 “Impairment of asset” - SFAS 50 Revised 2014 “Financial instrument: Presentation” - SFAS 55 Revised 2014 “Financial instrument: Recognition and Measurement” - PSAK 60 Revisi 2014 “Instrumen keuangan: Pengungkapan” - PSAK 65 Revisi 2013 ”Laporan Keuangan Konsolidasian” - SFAS 60 Revised 2014 “Financial instrument: Disclosures” - SFAS 65 Revised 2013 “Consolidated Financial Statement” PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 57 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued a. Dasar penyusunan laporan keuangan lanjutan

a. Basis of preparation of the financial statements continued

Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan lanjutan Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statement of financial accounting standards continued - PSAK 66 Revisi 2013 ”Pengaturan Bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - ISAK 15 Revisi 2015 “Batas Aset Imbalan Pasti - ISAK 26 Penilaian ulang derivatif melekat - SFAS 66 Revised 2013 “Joint Arrangements” - SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities” - IFAS 15 Revised 2015 “The limit on a defined benefit asset” - IFAS 26 “Reassessment of embedded derivatives” b. Penjabaran mata uang asing b. Foreign currency translation a. Mata uang fungsional dan penyajian Pos-pos yang disertakan dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi “mata uang fungsional”. Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah Rp yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan. a. Functional and presentation currency Items included in the financial statements of the Company are measured using the currency of the primary economic environment in which the Company operates the “functional currency”. The financial statements are presented in “Rupiah” Rp, which is the functional and presentation currency of the Company. b. Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. b. Transactions and balances Transactions denominated in foreign currency are converted into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At the reporting date, foreign currency monetary assets and liabilities are translated using the closing exchange rate prevailing at that date. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the profit or loss. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 58 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued c. Kas dan setara kas

c. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas meliputi kas, kas di bank, deposito yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. Cash and cash equivalents includes cash on hand, cash in banks, deposits held at call with banks and short-term investments with original maturities of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted. d. Aset keuangan d. Financial assets Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori sebagai berikut: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, atau yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan ini pada saat awal pengakuannya. The Company classifies its financial assets in the following categories: at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available- for sale. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. i Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi i Financial assets at fair value through profit or loss Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan, jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan. Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading, which is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the short term. The Company has no financial assets that are classified as held for trading. ii Pinjaman yang diberikan dan piutang ii Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, investasi dalam deposito berjangka, piutang usaha dan security deposit. Loans and receivables are non- derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. The Company’s loans and receivables comprise cash and cash equivalents, investment in time deposits, account receivables and security deposits. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 59 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued d. Aset keuangan lanjutan

d. Financial assets continued

iii Aset keuangan tersedia untuk dijual iii Available-for-Sale “AFS” financial assets Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non- derivatif yang ditentukan pada kategori ini atau tidak diklasifikasikan pada kategori yang lain. Setelah pengukuran awal, aset keuangan ini diukur pada nilai wajar dan keuntungan atau kerugiannya diakui dalam laporan perubahan ekuitas hingga dihentikan pengakuannya. Investasi pada obligasi tertentu diklasifikasikan dalam kategori ini. AFS financial assets are non-derivative financial assets that are either designated in this category or not classified in any other categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealised gains or losses recognised in stockholders’ equity until the financial assets are derecognised. The Company’s investment in certain bonds are classified in this category. iv Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo iv Held-to-Maturity “HTM” investments Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Investasi pada obligasi tertentu di klasifikasikan dalam kategori ini. HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that management has the positive intention and ability to hold them to maturity. These financial assets are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method. The Company’s investment in certain bonds is classified in this category. Penentuan nilai wajar Determination of fair value Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur orderly transaction antara pelaku pasar market participants pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perusahaan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Starting 1 January 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk . Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA PERSERO Lampiran - 510 - Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT 31 DECEMBER 2015 Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued d. Aset keuangan lanjutan

d. Financial assets continued Penentuan nilai wajar lanjutan

Determination of fair value continued Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek dealer, perantara efek broker, kelompok industri, badan pengawas pricing service atau regulatory agency, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Perusahaan menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang sejenis atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diamortisasi dan diakui dalam laba rugi sepanjang umur dari instrumen tersebut. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Company determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is amortised and recognised in profit or loss on over the life of the instrument.