Cash Flows from Financing Activities

138 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero potensi proyek-proyek infrastruktur. Besarnya nilai proyek-proyek yang akan dikembangkan dengan skema KPBU diperkirakan mencapai sekitar Rp120 triliun mencakup sektor kelistrikan, sektor air, sektor jalan tol, telekomunikasi dan sektor transportasi. Untuk dapat mendukung beberapa proyek infrastruktur prioritas, PT PII menjajaki perluasan mandat untuk penjaminan terkait proyek infrastruktur selain dengan skema KPBU antara lain: 1. Penjaminan Direct Lending Penugasan penjaminan Direct Lending berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 82 Tahun 2015. Penjaminan ini merupakan jaminan yang diberikan oleh Pemerintah cq. Menteri Keuangan kepada Lembaga Keuangan Internasional dalam rangka memastikan pembayaran kembali hutang BUMN Infrastruktur yang timbul berdasarkan Perjanjian Pinjaman. 2. Penjaminan Penugasan Hutama Karya Trans Sumatera Penjaminan Penugasan Hutama Karya Trans Sumatera berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 100 Tahun 2014. Penjaminan ini merupakan jaminan yang diberikan oleh Pemerintah dalam rangka penerbitan obligasi dan pelaksanaan pinjaman oleh HK untuk keperluan penugasan HK dalam pembangunan Jalan Tol di Sumatera. 3. Surat Jaminan Kelayakan Usaha SJKU PT PLN Penugasan penjaminan SJKU PT PLN berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.1732014. Penjaminan ini merupakan jaminan Pemerintah atas kemampuan PT PLN untuk memenuhi kewajiban finansialnya sehubungan dengan terjadinya Risiko Gagal Bayar danatau Risiko Terminasi berdasarkan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan Pengembang Listrik Swasta. 4. Surat Jaminan Pemerintah Pusat SJPP PDAM Penugasan penjaminan SJPP PDAM berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.2292014. Penjaminan ini merupakan jaminan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Bank Pemberi Kredit sehubungan dengan pembayaran kembali kredit PDAM sebesar 70 sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2009 tentang Pemberian jaminan dan Subsidi Bunga Oleh pemerintah pusat Dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. Target dan Strategi Bisnis Menghadapi tahun 2016, PT PII telah merumuskan beberapa target pencapaian kinerja dengan rasa optimisme yang tinggi. Perusahaan meyakini bahwa tahun-tahun ke depan merupakan infrastructure projects. The value of projects that will be developed with PPP scheme is amounted at around Rp. 120 trillion, covering electricity, water, toll road, telecommunication and transportation sectors. To be able to support multiple priority infrastructure projects, IIGF is exploring the mandate expansion to guarantee non-PPP projects, among others: 1. Direct Lending Guarantee The assignment of Direct Lending guarantee by Presidential Regulation No. 82 of 2015. This is the Government guarantee through Minister of Finance, to the International Finance Institution in order to ensure repayment of SOE Infrastructure loans arising under the Loan Agreement. 2. The Guarantee of SOE Hutama Karya for Trans-Sumatera Highway Project Hutama Karya was assigned to construct the Trans-Sumatera highway project following a Presidential Decree No.100 of 2014. The guarantee is given by the Government on the issuance of bonds and implementation of loans by HK for its assignment in the construction of Trans-Sumatera highway. 3. Business Feasibility Guarantee Letter SJKU of PT PLN Guarantee Assignment for PT PLN SJKU by Ministry of Finance Regulation No.1732014. This is government guarantee on the ability of PT PLN to meet its financial obligations with respect to the occurrence of Default andor Risk Terminations based on the Power Purchase Agreement with Private Electricity Developers. 4. Central Government Guarantee Letter SJPP for Municipal Drinking Water Company PDAM PDAM SJPP Guarantee Assignment under Regulation of Minister of Finance No.2292014. This is guarantee given by the Central Government to the loan granting banks with respect to PDAM loan repayment of 70 as stipulated in Presidential Decree No. 29 of 2009 on the Granting of guarantee and interest subsidy by the central government in the acceleration framework of Drinking Water Supply. Target and Business Strategy IIGF has formulated several performance achievement targets to encounter year 2016 with great enthusiasm.The Company believes that the years ahead are the periods which will bring positive impact 139 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero periode yang akan berdampak positif dan pertumbuhan ekonomi nasional di kawasan ASEAN. Beberapa indikator yang menggambarkan optimisme pada tahun 2016 antara lain: 1. Perluasan sektor infrastruktur yang dapat diberikan penjaminan oleh PT PII sesuai dengan Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015, yang semula berjumlah 8 sektor menjadi 19 Sektor. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih luas lagi kepada PT PII untuk dapat berkontribusi aktif dalam mendukung dan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai pelosok Indonesia. Hal ini juga didukung oleh peningkatan Modal Perusahaan melalui Penyertaan Modal Negara yang terakhir berjumlah Rp1.5 triliun sehingga dapat menjamin lebih banyak proyek lagi. 2. Pemerintah juga dengan menerbitkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 telah mengidentifikasi 225 proyek strategis nasional yang memberikan credible pipeline bagi PT PII untuk mulai melakukan pendekatan atas proyek-proyek yang berpotensi diberikan penjaminan. Untuk menunjang pencapaian kinerja, PT PII akan menerapkan beberapa strategi dalam menghadapi dinamika tahun 2016. Langkah dan strategi yang telah dirumuskan antara lain: 1. Perkuatan pengembangan kapasitas melalui aliansi strategis dengan perguruan-perguruan tinggi terkemuka di berbagai daerah di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk dapat memberikan informasi, masukan, pembelajaran atas pembangunan infrastruktur melalui skema KPBU. 2. Perkuatan dan peningkatan kapasitas penjaminan selain dari perolehan PMN, namun juga membangun aliansi strategis dengan berbagai lembaga keuangan sebagai mitra penjamin atau co-guarantor. 3. Meningkatkan fokus kepada proyek-proyek yang dapat dijadikan show case dan memiliki unsur replicability yang tinggi agar dapat dijadikan percontohan untuk proyek-proyek sejenis lainnya. ASPEK PEMASARAN Sesuai dengan mandat yang diberikan, PT PII memberikan penjaminan kepada proyek-proyek infrastruktur pemerintah baik pusat dan daerah yang dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 782010 dan Peraturan menteri Keuangan No. 2602010, proyek tersebut harus, diantaranya, memenuhi kelayakan teknis dan keuangan serta sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang sektor terkait. Dengan terbitnya Perpres No. 38 Tahun 2015, terdapat 19 sembilan belas sektor infrastruktur yang dapat dikembangkan oleh PT PII dengan skema KPBU antara lain: 1. Transportasi 2. Jalan and growth of the national economy in the ASEAN region. Some indicators that reflect the optimism of 2016 include: 1. The expansion of infrastructure sectors that can be given guarantee by IIGF in accordance with Presidential Decree No. 38 of 2015, which originally was for 8 sectors, now became 19 Sectors. This provides wider opportunities for IIGF to actively contribute in supporting and encouraging infrastructure development in various parts of Indonesia. It is also supported by an increase in the Company capital through State Capital Injection of Rp1.5 trillion so IIGF is able to guarantee more projects ahead. 2. The Government also issued Presidential Regulation No. 3 of 2016 which has identified 225 national strategic projects which give credible pipeline for IIGF to begin approaching the potential projects to be given guarantee. To support the performance achievement, IIGF will apply a number of strategies in dealing with the dynamics of 2016 The measures and strategies which have been formulated, among others: 1. Strengthening of capacity development through strategic alliances with leading universities in various regions throughout Indonesia that aims to provide information, feedback, learning on infrastructure development through PPP scheme. 2. Strengthening and enhancing underwritting capacity other than from State Capital Injection, but also building a strategic alliances with various financial institutions as guarantee partners or co-guarantors. 3. Increasing focus on projects that can be used as a showcase and have the high replicability element to be used as a model for other similar projects. MARKETING ASPECT In accordance with the mandate given, IIGF provides guarantee for government’s infrastructure projects, both central and regional, which are developed under the Public Private Partnership PPP scheme. As set forth in Presidential Regulation No. 782010 and Regulation of the Minister of Finance No. 2602010, the projects must, among other things, meet technical and financial feasibility and in accordance with the provisions of related sectors regulatory laws. With the issuance of Presidential Regulation No. 38 of 2015, there are 19 nineteen infrastructure sectors which can be developed by IIGF under the PPP scheme, among others: 1. Transportation 2. Road 140 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero 3. Sumber daya air dan irigasi 4. Air minum 5. Sistem pengelolaan air limbah terpusat 6. Sistem pengelolaan air limbah setempat 7. Sistem pengelolaan sampah 8. Telekomunikasi dan informatika 9. Ketenagalistrikan 10. Minyak dan gas bumi dan energi terbarukan 11. Konservasi energi 12. Fasilitas perkotaan 13. Fasilitas pendidikan 14. Sarana dan prasarana olahraga serta kesenian 15. Kawasan 16. Pariwisata 17. Kesehatan 18. Lembaga permasyarakatan 19. Perumahan rakyat Pemerintah telah menargetkan belanja untuk pembangunan infrastruktur sampai tahun 2019 mencapai Rp4.796 triliun, sedangkan APBN dan APBD hanya mampu menyumbang Rp2.817 triliun. Kekurangan dana tersebut perlu ditutupi oleh swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. Salah satu alternatif pembiayaan proyek infrastruktur yang dapat digunakan adalah melalui skema Availability Payment AP yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan untuk menjawab kendala pembiayaan infrastruktur dengan skema KPBU. Melalui skema AP, investasi yang dilakukan oleh Badan Usaha untuk mendanai proyek akan dikembalikan secara berkala oleh Kementerian, Lembaga Negara atau Pemerintah Daerah yang bertindak sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK. PT PII menyadari pentingnya pemahaman yang cukup bagi para pemangku kepentingan seperti Pemerintah Daerah Penanggung Jawab Proyek Kerjasama PJPK mengenai proses bisnis PT PII dan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU. Oleh karena itu, selama tahun 2015 PT PII bersama- sama dengan Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Dirjen PPR, Kementerian Keuangan telah menyelenggarakan workshop di 6 enam provinsi antara lain Sumatera Utara, Bali, Aceh, Papua Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah untuk mensosialisasikan skema Pembayaran Ketersediaan Layanan Availability PaymentAP. Sebagai tindak lanjut dari berbagai workshop yang telah diselenggarakan, PT PII mengadakan kegiatan Capacity Building dengan tujuan memperdalam pemahaman para pemangku kepentingan terkait bisnis PT PII dan skema penjaminan. Sehubungan dengan adanya rencana pemerintah terkait penugasan BUMN pada proyek infrastruktur nasional prioritas, 3. Water resources and irrigation 4. Drinking water 5. Centralized waste water management system 6. Local waste water management system 7. Waste Management System 8. Telecommunication and Informatic 9. Electricity 10. Oil and gas and renewable energy 11. Energy Conservation 12. Urban Facilities 13. Educational facilities 14. Facilities and infrastructure of sport and art 15. Regions 16. Tourism 17. Health 18. Correctional facilities 19. Public housing The government has targeted infrastructure development spending of Rp4.796 trillion until 2019, while the State and Regional budgets only contribute Rp2.817 trillion. The shortage of these funds needs to be covered by the private sector through Public Private Partnership PPP scheme. An alternative financing for infrastructure project which can be used is the Availability Payment AP scheme developed by the Ministry of Finance to address the constraints of infrastructure financing using PPP scheme. Through the AP scheme, the investment funding made by investors will be returned periodically by the Ministry, State Institution or Local Government acting as Contracting Agencies CA. IIGF realizes the importance of adequate understanding of the stakeholders such as Local Government Contracting Agencies CA regarding IIGF business processes and Public Private Partnership PPP scheme. Therefore, during 2015 IIGF together with the Directorate of Government Support and Infrastructure Financing Management, Directorate General of Budget Financing and Risk Management, Ministry of Finance, has organized workshops in 6 six provinces, among others, North Sumatera, Bali, Aceh, West Papua, East Kalimantan and Central Sulawesi to socialize Availability PaymentAP scheme. As a follow up to the various workshops which have been held, IIGF held Capacity Building activities with the intention to deepen the understanding of stakeholders related to IIGF business and guarantee scheme. In connection with the government’s plans related to SOE assignment on national priority infrastructure projects, there is a need of financing 141 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero terdapat kebutuhan akan pembiayaan kepada BUMN dimaksud. Sebagai bagian dari rencana perluasan mandatnya, saat ini PT PII tengah menjajaki peluang bisnis terkait penyediaan penjaminan bagi proyek-proyek infrastruktur Pemerintah di luar skema KPBU. Perluasan mandat PT PII akan meliputi 4 empat hal, yaitu pemberian konsultasi, asesmen, dan monitoring atas proses pemberian Surat Jaminan Kelayakan Usaha SJKU, pemberian konsultasi, assessment, dan monitoring atas proses pemberian Surat Jaminan Pemerintah Pusat SJPP, pemberian konsultasi, assessment, penjaminan, dan monitoring terkait penjaminan dengan skema direct lending untuk memastikan pembayaran kembali utang BUMN infrastruktur yang timbul akibat perjanjian pinjaman yang disepakati, dan pemberian konsultasi, asesmen, penjaminan dan monitoring atas penugasan PT Hutama Karya dalam rangka penerbitan obligasi dan pelaksanaan pinjaman untuk pembangunan jalan Tol Trans-Sumatera. Dengan memperhatikan kebutuhan akan infrastruktur dan program pemerintah untuk percepatan infrastruktur, maka peran penjaminan PT PII akan senantiasa terus dibutuhkan sebagai instrumen percepatan pengembangan proyek infrastruktur nasional. KEBIJAKAN DIVIDEN Berdasarkan Undang-undang Perusahaan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba setiap tahun buku untuk cadangan apabila terdapat saldo laba positif, sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20 dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan membentuk tambahan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebesar Rp17,5 miliar, sehingga saldo cadangan menjadi sebesar Rp50,8 miliar. Tabel Pembagian Dividen Kebijakan Dividen Dividend Policy Tahun Buku Fiscal year 2013 2014 2015 Laba Bersih Net profit Rp249,76 miliar Rp249.76 billion Rp346,04 miliar Rp346.04 billion Rp339,45 miliar Rp339.45 billion Dividen kas yang dibagikan Cash dividends distributed - - - Jumlah saham lembar Number of shares shares 4.500.000 4.500.000 6.000.000 Dividen per lembar saham Dividend per share - - - Rasio Pembagian Dividen Dividend Payout Ratio - - - Tanggal RUPS Date of GMS 11 Juli 2014 July 11, 2014 30 Juni 2015 June 30, 2015 - Tanggal Pengumuman Announcement Date 11 Juli 2014 July 11, 2014 30 Juni 2015 June 30, 2015 - Tanggal Pembayaran Payment date - - - for the SOEs. As part of the expansion plan of its mandate, currently IIGF is exploring business opportunities related to the provision of guarantees for government infrastructure projects outside the PPP scheme. IIGF mandate expansion will include 4 four matters, namely provision of consultation, assessment, and monitoring of Business Security Guarantee Letter SJKU process, provision of consultation, assessment, and monitoring of the Central Government Guarantee Letter SJPP, provision of consultation, assessment, guarantee and monitoring related to direct lending guarantee scheme to ensure repayment of SOE infrastructure loans arising from the agreed loan agreement, and the provision of consultation, assessment, guarantee and monitoring of PT Hutama Karya’s assignment in bond issuance and execution of loans for the construction of Trans-Sumatera toll road. Having regard to the need for infrastructure and government programs for infrastructure acceleration, the guarantee role of IIGF will always continue to be required as an instrument to acceleration of national infrastructure projects development. DIVIDEND POLICY Based on Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, the Company shall appropriate a certain amount of its profit in each fiscal year for general reserve if there are available retained earnings, until the general reserve has reached at least 20 of the issued and paid-up capital. As of December 31, 2015, the Company made additional appropriation of retained earnings, in the amount of Rp17.5 billion, so the reserve balance became Rp50.8 billion. Table of Dividend Distribution 142 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Kebijakan pembagian dividen ditentukan oleh pemegang saham dalam rapat umum Pemegang Saham. Sampai dengan tahun 2015, pemegang saham belum mensyaratkan pembagian dividen dan saldo laba masih diperuntukan sebagai kapasitas penjaminan. PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DANATAU MANAJEMEN ESOPMSOP Tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan Initial Public Offering IPO atau penerbitan saham, sehingga tidak terdapat informasi mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan danatau manajemen yang dilaksanakan perusahaan ESOPMSOP. REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan penerbitan saham, hutang atau obligasi, sehingga tidak terdapat informasi mengenai perolehan dana hasil penawaran umum melalui penerbitan saham, surat hutang atau obligasi. INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI HUTANG Pada tahun 2015, tidak terdapat transaksi investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi ataupun restrukturisasi hutang yang dilakukan oleh Perusahaan. T R A N S A K S I M AT E R I A L YA N G M E N G A N D U N G B E N T U R A N KEPENTINGAN DANATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 7 revisi 2010, tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” yang didefinisikan antara lain: - Perusahaan Di bawah Pengendalian Perusahaan; - Perusahaan Asosiasi; - Investor yang Memiliki Hak Suara, yang Memberikan Investor Tersebut Suatu Pengaruh yang Signifikan; - Perusahaan Di bawah Pengendalian Investor yang Dijelaskan Dalam Catatan III Di atas; - Karyawan Kunci dan Anggota Keluarganya; dan - Entitas yang Dikendalikan, Dikendalikan Bersama atau Dipengaruhi Secara Signifikan Oleh Pemerintah. Dividend policy is determined by the shareholders in a general meeting of Shareholders. Until 2015, the shareholders did not require the distribution of dividends and retained earnings were still intended as a guarantee capacity. COMPANY SHARES OWNERSHIP BY EMPLOYEE OR MANAGEMENT ESOP MSOP In 2015, the Company did not perform Initial Public Offering IPO or share issuance, so there is no information regarding Employee andor management share ownership ESOPMSOP held by the company. REALIZATION OF USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING In 2015, the Company did not make share issuance, debentures or bonds, so there is no information regarding proceeds from public offering through the issuance of shares, debentures or bonds. INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION OR DEBT RESTRUCTURING In 2015, there was no investment, expansion, divestment, acquisition or restructuring transactions undertaken by the Company. MATERIAL TRANSACTIONS INVOLVING CONFLICTS OF INTERESTS ANDOR AFFILIATED PARTY TRANSACTIONS The Company entered into transactions with related parties as defined in the Statement of Financial Accounting Standards SFAS No. 7 revised 2010, regarding the “Related Party Disclosures“, which is defined as: - Companies Controlled by the Company; - Associated companies; - Investors Who Have Voting Rights, Which Give Investors Significant Influence; - Companies Controlled by investors Described in The Notes III Above; - Key Employees and Their Family Members; and - Entity Controlled, Jointly Controlled or Significantly Influenced by The Government. 143 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Adapun sifat pihak berelasi antara lain: - Pemerintah Republik Indonesia adalah pemegang saham Perusahaan. - Badan Usaha Milik Negara merupakan entitas sepengendali di mana Perusahaan melakukan penempatan investasi dalam bentuk deposito dan obligasi. - Direksi adalah orang-orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk perencanaan, pengarahan dan pengendalian aktivitas-aktivitas Perusahaan. Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: a. Perusahaan menempatkan dana dalam bentuk deposito dan obligasi dari pihak pihak berelasi yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang disepakati. Rincian pendapatan pengelolaan dana kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Tabel Pengelolaan Dana kepada Pihak Berelasi dalam Rp Juta Uraian Description 2014 2015 Pertumbuhan Growth Nominal Nominal Kas dan setara kas Cash and cash equivalents 792.032,71 1.615.939,71 823.907,00 104,02 Investasi Investment 2.590.963,26 3.752.923,58 1.161.960,32 44,85 Piutang usaha Account receivables 17.518,77 65.453,97 47.935,21 273,62 Saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak berelasi Balance arising from transactions with related parties 3.400.514,74 5.434.317,26 2.033.802,53 59,81 Persentase terhadap jumlah asset Percentage to total assets 61,58 73,61 Tabel Pendapatan atas Pengelolaan Dana kepada Pihak Berelasi dalam Rp Juta Uraian Description 2014 2015 Pertumbuhan Growth Nominal Nominal PT Bank Rakyat Indonesia 39.646,14 130.665,95 91.019,81 229,58 PT Bank Nagari 39.130,27 25.094,55 14.035,72 -35,87 Pemerintah Republik Indonesia 15.221,52 19.321,69 4.100,17 26,94 PT Bank Negara Indonesia 16.880,62 17.103,70 223,08 1,32 PT BPD Sumatera Utara 39.636,05 15.358,07 24.277,98 -61,25 As for the nature of related parties includes: - The Government of the Republic of Indonesia is the Company’s shareholder. - State Owned Enterprises are entities under common control where the Company made a placement of investment in the form of deposits and bonds. - The Board of Directors are the ones who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company In the normal course of business, the Company conducts transactions with related parties. Such transactions include, among others: a. The Company places funds in time deposits and bonds from the related parties which are carried out with agreed terms and conditions. Details of fund management income from related parties are follows: Table of Management of Funds to Related Parties in Million USD Table of Fund Management Revenue to Related Parties in Million USD 144 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Uraian Description 2014 2015 Pertumbuhan Growth Nominal Nominal PT BPD Jawa Tengah 1.232,88 14.501,74 13.268,86 1076,25 PT BPD Sulselbar 8.142,38 10.303,75 2.161,37 26,54 PT Bank Mandiri 6.834,27 7.279,60 445,33 6,52 PT Pembangkit Listrik Negara 6.478,52 6.928,37 449,85 6,94 PT Adhi Karya 6.099,03 6.252,26 153,23 2,51 PT Sarana Multigriya Finansial 6.621,67 6.034,65 587,02 -8,87 PT Telekomunikasi Indonesia 2.047,13 5.901,64 3.854,51 188,29 PT BPD Sulawesi Utara 2.754,56 5.525,17 2.770,61 100,58 PT Pembangunan Perumahan 5.350,97 5.143,32 207,65 -3,88 PT Bank Tabungan Negara 4.300,03 4.158,79 141,24 -3,28 PT Jasamarga 3.526,99 3.703,58 176,59 5,01 PT Hutama Karya 3.517,11 3.416,96 100,15 -2,85 PT Garuda Indonesia 1.746,05 2.280,99 534,95 30,64 PT Pegadaian 1.420,84 1.951,64 530,80 37,36 PT Sarana Multi Infrastruktur 842,06 1.932,29 1.090,23 129,47 PT BPD Jawa Timur 1.232,83 1.035,50 197,33 -16,01 PT Aneka Tambang 540,74 522,69 18,05 -3,34 PT Waskita Karya - 342,25 342,25 -100,00 Bank Jabar Banten 30.822,22 - 30.822,22 -100,00 PT Danareksa 14,36 - 14,36 -100,00 Jumlah Pendapatan 244.039,23 294.759,15 50.719,92 20,78 Persentase terhadap jumlah pendapatan 46,05 55,30 b. Perusahaan memberikan remunerasi dan fasilitas untuk keperluan tugas operasional Dewan Komisaris dan Direksi. Jumlah gaji dan tunjangan, bonustantiem untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: b. The Company provides remuneration and facilities to support the operational duties of the Board of Commissioners and Board of Directors. Total salaries and allowances, bonus tantiem to the Board of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: 145 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Tabel Remunerasi dan Fasilitas Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rp Juta Uraian Description 2014 2015 Pertumbuhan Growth Nominal Nominal Dewan Komisaris Board of Commissioners Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Salaries and short-term employee benefits 2.522,54 3.678,67 1.156,13 45,83 Dewan Direksi Board of Directors Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Salaries and short-term employee benefits 10.599,41 11.492,68 893,28 8,43 Total remunerasi dan fasilitas Total remuneration and fringe benefits 13.121,95 15.171,35 2.049,40 15,62 Persentase terhadap jumlah beban usaha Percentage of total operating expenses 6,33 7,09 PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN Pada tahun 2015 terdapat beberapa peraturan perundangan yang memberikan dampak positif terhadap kegiatan Perusahaan yaitu penerbitan Peraturan Presiden no. 38 tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU sebagai perubahan atas Perpres 67 tahun 2005 yang telah dirubah melalui Perpres no 66 tahun 2013, yang mengatur mengenai penambahan 19 sembilan belas sektor infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan skema KPBU. Penambahan lingkup sektor infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan KPBU akan berpengaruh positif secara signifikan terhadap realisasi kegiatan Perusahaan pada masa mendatang, namun belum menunjukkan pengaruhnya pada tahun pelaporan. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Alasannya Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan intepretasi, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: - PSAK 1 Revisi 2015 “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK 4 Revisi 2015 “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK 5 Revisi 2015 “Segmen Operasi” - PSAK 7 Revisi 2015 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” - PSAK 13 Revisi 2015 “Properti Investasi“ - PSAK 15 Revisi 2015 “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama“ Table of Remuneration and Benefits of Board of Commissioners and Directors in Million USD CHANGES IN LAWS AND REGULATIONS In 2015 there were numerous regulations which gave positive impact on the Company’s activities, namely the issuance of Presidential Decree No. 38 of 2015 on Public Private Partnership PPP as an amendment to Presidential Regulation No. 67 of 2005 which was amended by Presidential Decree No. 66 of 2013, regulating the addition of 19 nineteen infrastructure sectors which can be cooperated with PPP scheme. The additions to the scope of infrastructure sectors which can be cooperated with PPP scheme will bring positive effect significantly to the realization of the Company’s activities in the future, but has yet to show its influence in reporting. CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES Changes in Accounting Policies and Justifications Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants DSAK-IAI issued a handful of new standards, amendments and interpretation, but not yet effective for the financial year beginning on or after January 1, 2015 as follows: - SFAS 1 Revised 2015 “Presentation of Financial Statements” - SFAS 4 Revised 2015 “Separate Financial Statements” - SFAS 5 Revised 2015 “Operating Segment” - SFAS 7 Revised 2015 “Related Party Disclosures” - SFAS 13 Revised 2015 “Investment Property” - SFAS 15 Revised 2015 “Investment in Associates and Joint Ventures “ 146 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero - PSAK 16 Revisi 2015 “Aset Tetap“ - PSAK 19 Revisi 2015 “Aset Tak Berwujud“ - PSAK 22 Revisi 2015 “Kombinasi Bisnis“ - PSAK 24 Revisi 2015 “Imbalan Kerja“ - PSAK 25 Revisi 2015 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan“ - PSAK 53 Revisi 2015 “Pembayaran Berbasis Saham“ - PSAK 65 Revisi 2015 “Laporan Keuangan Konsolidasian“ - PSAK 66 Revisi 2015 “Pengaturan Bersama“ - PSAK 67 Revisi 2015 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain“ - PSAK 68 Revisi 2015 “Pengukuran Nilai Wajar“ - ISAK 30 Revisi 2015 “Pungutan“ - ISAK 31 Revisi 2015 “Interpretasi Atas Ruang Lingkup PSAK 13 - Properti Investasi - PSAK 1 and ISAK 31 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016. Dampak Terhadap Laporan Keuangan Pada saat penerbitan laporan keuangan, Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan. INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA Tahun 2015, tidak terdapat informasi mengenai hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan, sehingga tidak ada informasi juga mengenai assessment manajemen atas hal-hal tersebut, termasuk asumsi- asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. Adapun asumsi-asumsi yang mendasari optimisme manajemen terhadap kelangsungan usaha perusahaan antara lain: 1. Kekuatan Sebagai satu-satunya badan usaha yang beroperasi di bidang penjaminan proyek infrastruktur dengan skema KPBU menjadikan Perseroan memiliki pemahaman yang baik terhadap skema KPBU. Dalam kaitannya dengan kapasitas penjaminan sebagai instrumen kebijakan fiskal pemerintah, Perseroan memiliki akses terhadap APBN yaitu melalui penyuntikan modal Pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara PMN atau akses untuk memperoleh dukungan Pemerintah berupa skema penjaminan bersama pemerintah maupun mekanisme regres yang dapat menjamin ketahanan finansial perusahaan. - SFAS 16 Revised 2015 “Fixed Assets” - SFAS 19 Revised 2015 “Intangible Assets” - SFAS 22 Revised 2015 “Business Combination” - SFAS 24 Revised 2015 “Employee Benefits” - SFAS 25 Revised 2015 “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors “ - SFAS 53 Revised 2015 “Share-Based Payment” - SFAS 65 Revised 2015 “Consolidated Financial Statement” - SFAS 66 Revised 2015 “Joint Agreements” - SFAS 67 Revised 2015 “Disclosure of Interests in Other Entities “ - SFAS 68 Revised 2015 “Fair Value Measurement” - Interpretation of SFAS 30 Revised 2015 “Collection” - Interpretation of SFAS 31 Revised 2015 “Interpretation of Scope of SFAS 13 - Investment Property - SFAS 1 and IFAS 31 will become effective for period beginning January 1, 2017 and an early adoption is allowed while the other revised and new standards will become effective for the annual period beginning January 1, 2016. Impact on Financial Statements At the time of publication of the financial statements, the Company is still evaluating the possible impact of the application of the new standards and revisions as well as their influence on the financial stataments of the Company. GOING CONCERN INFORMATION In 2015, the management did not conduct a specific assessment of the Company’s sustainability. However, based on the SWOT analysis method that there are nothing that can potentially can generate significant effect on the Company’s sustainability. The assumptions underlying optimism towards the business continuity management companies, among others: 1. Strength As the only enterprise that operates in underwriting infrastructure projects with PPP scheme enable the Company to develop good understanding of the PPP scheme. In relation to the guarantee capacity as an instrument of the government’s fiscal policy, the Company has access to the state budget, through the injection of government capital in the form of the State Capital Injection or access to government support in the form of the joint guarantee scheme with the government and the recovery mechanisms to ensure the financial sustainability of the Company. 147 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Selain itu, sebagai penerima mandat Kebijakan Satu Pelaksana single window policy untuk penjaminan pemerintah bagi proyek KPBU, Perseroan telah memiliki regulasi bisnis penjaminan yang jelas, Operations Manual yang solid dan telah dapat diterima oleh institusi kelas dunia seperti World Bank dan institusi keuangan lainnya. Hal-hal tersebut merupakan kekuatan yang dimiliki oleh PT PII saat ini. 2. Peluang Melihat kepada rencana Pemerintah sebagaimana dituangkan dalam MP3EI dan PPP Book, potensi pasar bisnis penjaminan sangat besar mengingat kebutuhan infrastruktur Indonesia yang masif. Seiring berjalannya waktu dan terbentuknya rekam jejak, PT PII berpeluang meningkatkan kapasitas penjaminan melalui kerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki kegiatan bisnis serupa. Ketidakpastian dealflow akibat keterbatasan PJPK, juga membuka peluang untuk intensifikasi bisnis penjaminan antara lain melalui keikutsertaan dalam penyiapan proyek se-awal mungkin. Sebagai satu-satunya BUPI, terbuka juga peluang untuk ekstensifikasi bisnis penjaminan terkait sektor infrastruktur yang belum menjadi cakupan PII saat ini, mengingat kompetensi organisasi yang dibangun akan memungkinkan hal tersebut. Peningkatan status regulasi menjadi Undang-Undang merupakan suatu kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh PT PII untuk memastikan dasar hukum upaya intensifikasi maupun ekstensifikasi. Moreover, as the Mandated Execution agency single window policy of government guarantees for PPP projects, the Company has established clear regulation of the guarantees mechanism as its main business, solid Operations Manual which has been accepted by world-class institutions such as the World Bank and other financial institutions. Those things above are the strength owned by IIGF today. 2. Opportunities Observing the Government’s plan as outlined in the MP3EI and PPP Book, market potential for guarantee is large considering indonesia’s massive infrastucture needs. As success story achieved, IIGF has the opportunity to increase the guarantee capacity through cooperation with third parties who have similar business activities. Dealflow uncertainty due to CA’s limitation, also opens up opportunities for intensification of the underwriting business, among others through participation in the projects preparation as early as possible As the only Guarantee Business Entity, the Company also open up for the opportunity to expand its business related to infrastructure sector that has not been covered yet by IIGF at this time, taking into account the strong competencies built by the organization. Improving the regulation status into and Act is an opportunity for IIGF to ensure a legal basis for business intensification and extension efforts. TATA KELoLA PERUSAHAAN 06 Source:Antara Foto CoRpoRATE GoVERNANCE GCG telah menjadi bagian dari pengelolaan PT PII melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab, guna memberikan nilai tambah bagi pemegang saham maupun segenap pemangku kepentingan lainnya. GCG has been part of IIGF’s management through the implementation of a system which reflects the principles of information transparency, accountability, fairness and responsibility, in order to provide added value for shareholders or other stakeholders. 150 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PERNYATAAN KOMITMEN GCG STATEMENT OF GCG COMMITMENT PT PII berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG sebagai dasar peningkatan kinerja Perusahaan dengan secara terus menerus melakukan pemutakhiran berbagai pedoman, prosedur operasi, manual sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku, program transformasi dan perkembangan Perusahaan. Pemutakhiran ini dikuatkan dengan sosialisasi dan penerapannya. Pelaksanaan sosialisasi sebagai komitmen PT PII untuk senantiasa mengingatkan seluruh stakeholders betapa pentingnya implementasi GCG dalam setiap aktivitas pekerjaan. Dalam penerapan GCG, PT PII mematuhi berbagai peraturan perundang- undangan yang berlaku serta peraturan internal. Komitmen terhadap implementasi tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate GovernanceGCG didasarkan pada keinginan untuk menjadi Perusahaan yang terus tumbuh berkelanjutan. Penerapan prinsip-prinsip GCG di lingkungan Perusahaan menjadi komitmen bersama bagi seluruh Insan Perusahaan, yakni jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat, dan Karyawan yang meliputi: IIGF committed to apply GCG principles as the basis of Company’s performance enhancement by continuously updating various guidelines, operating procedures, and manuals in accordance with the applicable laws and regulations changes, transformation program and development of the Company. This update is strengthened through the socialization of information and its implementation. IIGF’s socialization becomes part of Company’s commitment to constantly remind all stakeholders of the importance of GCG implementation in all its operational activities. By applying the GCG principles, IIGF complies with various applicable laws and regulations as well as the internal regulations. Commitment towards Good Corporate GovernanceGCG implementation is in accordance with IIGF’s goal to become a Company with sustainable growth. The implementation of GCG principles in the Company is a shared commitment of all Company personnel, namely the Board of Commissioners, Board of Directors, Officers, and Employees which includes: 151 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PRINSIP-PRINSIP GCG GCG PRINCIPLES a. Transparency Prinsip transparansiketerbukaan transparency, yaitu keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai Perusahaan dengan peraturan perundang-undangan serta standar, prinsip, dan praktisi penyelenggaraan usaha yang sehat. b. Accountability Prinsip akuntabilitas accountability, yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban Organ Perusahaan sehingga kinerja Perusahaan dapat berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan efisien. Perusahaan telah melakukan tinjauan secara berkala atas struktur organisasi dan melakukan penyempurnaan terhadap struktur organisasi sebagai acuan bagi segenap insan perusahaan untuk dapat memenuhi tuntutan perkembangan aktivitas usaha dan dinamika pemangku kepentingan perusahaan. c. Responsibility Pertanggungjawaban responsibility, yaitu kesesuaian pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundang- undangan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha. Bentuk responsibilitas perusahaan adalah kepatuhan terhadap ketentuan dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri serta peraturan dari Regulator yang berlaku dalam menjalani operasionalnya. d. Independency Kemandirian independency, yaitu pengelolaan perusahaan secara mandiri dan profesional serta bebas dari benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktisi penyelenggaraan usaha. Dalam menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan atau pihak-pihak yang diberi tugas untuk mengawasi dan mengelola kegiatan Perusahaan bertindak secara mandiri terbebas dari tekanan atau pengaruh dari dalam maupun dari luar Perusahaan yang tidak selaras dengan kepentingan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip pengelolaan korporasi yang sehat. e. Fairness KeadilanKesetaraan fairness, yaitu bahwa perusahaan menjamin adanya kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan terkait perlakukan dan pemenuhan hak-hak segenap pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan perundang- undangan, dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan Perusahaan yang sehat. a. Transparency The principle of transparencyopenness, that is transparency in decision-making as well as the disclosure and the provision of relevant Company information in line with laws, regulations and healthy corporate governance principles. b. Accountability Accountability, that is clarity of function and responsibility of all Company organs so that the Company might perform transparently, fairly, effectively, and efficiently. The Company carries out periodic reviews and improvements of organization structure as a reference for all Company employees to be able to meet business demands and stakeholder interest. c. Responsibility Responsibility, with the Company obeying all laws and regulations, as well as ethical values, standards, principles and governance practices. The Company’s responsibility takes the form of obedience to laws, government regulation, ministerial decisions and regulators’ legislation pertaining to the Company’s business activities. d. Independency Independence, with the Company managing itself in a self- reliant and professional way, regardless of the particular interests of any party that do not comply with according regulations, laws, ethical values, standards, principles or best practices. In carrying out their functions, duties and responsibilities, the Board of Commissioners, Board of Directors and employees, as well as any other party ordained to carry out tasks on behalf of the Company, act independently free from any pressures or interest either from any particular interests that do not comply with according regulations, laws, ethical values, standards, principles or best practices. e. Fairness Fairness, with the Company acting in a fair and balanced way with full observance of the rights of all stakeholders, whether internal or external, which may arise according to agreements, laws, regulations, ethical values, standards, principles and healthy corporate practices. 152 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero TUJUAN PENERAPAN GCG THE OBJECTIVES OF GCG IMPLEMENTATION Tujuan Penerapan GCG di PT PII adalah sebagai berikut: 1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perusahaan Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi, karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak terpenuhi. 2. Mendorong dan mendukung pengembangan bisnis PT PII. 3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah. 4. Mengelola risiko secara lebih baik. 5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan 6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan PT PII. 7. Memperbaiki budaya kerja PT PII. 8. Meningkatkan reputasi dan citra Perusahaan menjadi semakin baik. The objectives of GCG Implementation in IIGF are to as follows: 1. Control and align the relationship between the Company’s Organs Shareholders, Board of Commissioners, and Directors, employees, customers, business partners as well as society and the environment to go well and the interests of all parties are fulfilled. 2. Encourage and support IIGF’s business development. 3. Manage resources in a more trustful manner. 4. Manage risk appropriately. 5. Increase accountability to stakeholders. 6. Prevent deviations in IIGF’s management. 7. Improve IIGF’s work culture. 8. Increase the Company’s reputation and image to be superior. 153 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Untuk mewujudkan tujuan penerapan GCG di PT PII, terdapat sejumlah acuan peraturan yang melandasi, yaitu sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297 Pasal 5 ayat 3; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756; 4. Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 28PMK.062013 perihal Penyusunan, Penyampaian Dan Pengubahan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Perusahaan Persero di Bawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan. 5. Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 88PMK.062015 perihal Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada Perusahaan Perusahaan Persero dibawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan. 6. Pedoman Tata Kelola dari Komite Kebijakan Governance KNKG. Roadmap GCG PT PII telah memiliki roadmap GCG yang didasarkan pada roadmap GCG yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG. Mengacu pada roadmap GCG tersebut, sasaran akhir roadmap GCG PT PII adalah terwujudnya Perusahaan sebagai good corporate citizen sehingga PT PII tumbuh berkelanjutan. GOOD CORPORATE GOVERNANCE GOOD CORPORATE COMPANY GOOD CORPORATE CITIZEN Memenuhi ketentuan dari peraturan mandatory maupun voluntary dalam tata kelola perusahaan Complying with rules and regulation mandatory and voluntary of corporate governance Controlling business operation, especially business risk aspect, effectively Becoming ethical and responsible citizen of the industry as well as the social community Dapat mengendalikan operasi bisnis terutama aspek risiko usaha secara efektif Menjadi warga industri maupun masyarakat social yang etikal dan bertanggungjawab SASARAN OBJECTIVES TOLAK UKUR MEASUREMENT DASAR PENERAPAN DAN ROADMAP GCG THE BASIS OF GCG IMPLEMENTATION AND ROADMAP To realize the objectives of GCG implementation in IIGF, there are a number of underlying reference rules, namely as follows: 1. Law of the Republic of Indonesia Number 17 of 2003 on State Finance State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2003 Number 47, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4286; 2. Law of the Republic of Indonesia Number 19 of 2003 on State- Owned Enterprises State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2003 Number 70, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4297 Article 5, paragraph 3; 3. Law of the Republic of Indonesia Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2007 Number 106, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4756; 4. Minister of Finance Regulation PMK No.28 PMK.062013 regarding Preparation, Submission and Amendment of Long- Term Work Plan and Budget of Companies Persero Under the Guidance and Supervision of the Ministry of Finance. 5. Minister of Finance Regulation PMK Number 88 PMK.06 2015 regarding Implementation of Good Corporate Governance in Companies Persero under the Guidance and Supervision of the Ministry of Finance. 6. Guidelines for Corporate Governance from the National Committee on Governance NCG. GCG Roadmap IIGF has a GCG roadmap which is based on GCG roadmap compiled by the National Committee on Governance NCG. Referring to the GCG roadmap, the final target of IIGF’s GCG roadmap is IIGF becomes a “good corporate citizen” so that the Company could grow in a sustainable manner. 154 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero PENGUKURAN IMPLEMENTASI GCG MEASUREMENT OF GCG IMPLEMENTATION STRUKTUR DAN MEKANISME GCG GCG STRUCTURES AND MECHANISM Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas penerapan GCG, PT PII berkomitmen untuk melaksanakan pengukuran implementasi GCG secara berkala. Pengukuran implementasi GCG akan dilakukan pada tahun 2016. Struktur GCG Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris. • Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS adalah Organ Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang Undang dan atau Anggaran Dasar. • Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. • Direksi adalah Organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Organ Perusahaan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perusahaan menjalankan In an effort to maintaining and improving the quality of GCG implementation, IIGF is committed to carry out GCG implementation measurement periodically. The GCG implementation measurement will be conducted in 2016. GCG structure In accordance with the Law No. 40 of 2007 Chapter I on Article 1 about General Provisions, the Company’s Organs are composed of General Meeting of Shareholders, Directors and the Board of Commissioners. • General Meeting of Shareholders, hereinafter called the GMS, is the Company’s Organ which has the authority that is not granted to the Board of Directors or the Board of Commissioners within the limits prescribed in the Act and or the Articles of Association. • Board of Commissioners is the organ of the Company which is in charge of general andor special supervision in accordance with the Articles of Association as well as providing advice to the Directors. • Directors is an Organ of the Company which is authorized and fully responsible for the management of the Company for the interest of the Company, in accordance with the purpose and objective of the Company and to represent the company, both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Articles of Association. GMS, the Board of Commissioners and the Directors respect the duties, responsibilities and authorities of each according to the laws and regulation as well as the Articles of Association. The Company organs play a key role in the successful implementation of GCG. The Company Organs perform their functions in accordance 155 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan. Mekanisme Tata Kelola Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar struktur GCG governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol pengawasan terhadap keputusan tersebut. PT PII terus melakukan penyempurnaan kebijakan GCG soft-structure GCG yang dimiliki agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan GCG bagi Perusahaan. Selain pedoman GCG, PT PII telah menyusun Tata Laksana Kerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi Board Manual, Pedoman Kode Etik Perusahaan Code of Conduct, Piagam Komite Audit, Piagam Audit Internal Internal Audit Charter, Pernyataan Benturan Kepentingan Conflict of Interest dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam mendukung terlaksananya tata kelola yang baik. Semua kebijakan dan prosedur tersebut dimaksudkan untuk mendorong Perusahaan mampu melakukan check and balance pada setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang berlaku. with the provisions of laws and regulations, Articles of Association and other provisions on the principle that each organ is independent in carrying out the duties, functions and responsibilities for the benefit of the Company. Governance Mechanism Governance Mechanism is a mechanism of GCG implementation reflected in a strong governance system. GCG implementation relies not only on the pillar of GCG structure, but also needs a clear rules in a form of mechanism. The Governance mechanism can be defined as rules, procedures and clear relationship between the parties taking the decision and the parties conducting the control supervision against the decision. IIGF continues to improve the existing GCG policies GCG softstructure to be in line with the needs of business process as well as GCG implementation provision for the Company. In addition to the GCG guidelines, IIGF has compiled Board Manual, Code of Conduct, Audit Committee Charter, Internal Audit Charter, Conflict of Interest Statement and various policies and procedures to support the implementation of good governance. All these policies and procedures are intended to encourage the Company to be able to perform check and balance on any business activity based on the principles of good corporate governance that apply. 156 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero No Nama Kebijakan GCG Name of GCG Policy Dasar Peraturan Basic Rules Isi Contents 1 GCG Code • UU No. 17 Tahun 2003 • UU No. 19 Tahun 2003 • UU No. 40 Tahun 2007 • PMK No. 88 PMK.062015 • PMK No. 28 PMK.062013 • Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 • Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2009 • Law No.17 of 2003 • Law No.19 of 2003 • Law No.40 of 2007 • MoF Regulation No.88 PMK.062015 • MoF Regulation No.28 PMK.062013 • Government Regulation No.45 of 2005 • Government Regulation No.35 of 2009 Kebijakan dan prosedur sebagai landasan operasional penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan GCG oleh segenap organ dan insan Perusahaan, meliputi: BAB I PENDAHULUAN BAB II ORGAN PERUSAHAAN 2.1 Rapat Umum Pemegang Saham 2.2 Dewan Komisaris 2.3 Direksi BAB III MANAJEMEN RISIKO BAB IV TATA KELOLA PENGENDALIAN INTERNAL BAB V TATA KELOLA INFORMASI BAB VI TATA KELOLA HUBUNGAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN PERUSAHAAN BAB VII RENCANA JANGKA PANJANG DAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN BAB VIII PENGUKURAN DAN PELAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAB IX PENUTUP Policies and procedures as operational base for the application of Corporate Governance GCG principles by entire Company’s organs and personnel, including: BAB I. INTRODUCTION BAB II ORGANS OF THE COMPANY 2.1 General Meeting of Shareholders 2.2 Board of Commissioners 2.3 Directors BAB III RISK MANAGEMENT BAB IV INTERNAL CONTROL GOVERNANCE BAB V INFORMATION GOVERNANCE BAB VI STAKEHOLDERS RELATION GOVERNANCE BAB VII LONG TERM PLAN AND COMPANY WORK PLAN AND BUDGET BAB VIII MEASUREMENT AND REPORTING OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAB IX CONCLUSION 157 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero No Nama Kebijakan GCG Name of GCG Policy Dasar Peraturan Basic Rules Isi Contents 2 Board Manual • PMK No. 88 PMK.062015 • Anggaran Dasar PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero • MoF Regulation No.88 PMK.062015 • Articles of Association of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perseroan Persero di Bawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan, meliputi: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan 1.2 Ruang Lingkup 1.3 Referensi BAB II DEWAN KOMISARIS 2.1 Organisasi 2.2 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris 2.3 Pedoman Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 2.4 Pedoman Kebijakan Pengawasan Dewan 2.5 Rapat Dewan Komisaris 2.6 Pedoman Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris 2.7 Pedoman Penilaian Kinerja Dewan Komisaris 2.8 Organ Pendukung Dewan Komisaris BAB III DIREKSI 3.1 Organisasi 3.2 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi 3.3 Pembagian Kerja dan Organ Pendukung Direksi 3.4 Rapat Direksi 3.5 Pengambilan Keputusan Direksi 3.6 Penilaian Kinerja Direksi 3.7 Organ Pendukung Direksi 3.8 Pengelolaan Risiko 3.9 Sistem Pengendalian Internal 3.10 Pelaporan 3.11 Penilaian, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan BAB IV TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR ORGAN PERUSAHAAN 4.1 Rapat 4.2 Perbuatan Direksi yang Memerlukan Persetujuan 4.3 Penunjukan Kantor Akuntan Publik KAP sebagai Auditor Eksternal 4.4 Pelaporan Realisasi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP 4.5 Pelaporan Pengawasan Dewan Komisaris atas RKAP 4.6 Penyusunan dan Persetujuan Rencana Jangka Panjang RJP Perusahaan 4.7 Program Pengenalan Perusahaan 4.8 Pelaporan Khusus 4.9 Tata Komunikasi dan Korespondensi 4.10 Kekosongan Jabatan dan Pelimpahan Wewenang 4.11 Penetapan Batasan Kewenangan 4.12 Penetapan Remunerasi, Fasilitas dan Tantiem Direksi Dewan Komisaris 4.13 Etika Berusaha dan Benturan Kepentingan 158 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero No Nama Kebijakan GCG Name of GCG Policy Dasar Peraturan Basic Rules Isi Contents Implementation of Good Corporate Governance in Limited Liability Company Under Guidance and Supervision of the Minister of Finance, including: CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 Purpose and objectives 1.2 Scope 1.3 Reference CHAPTER II BOARD OF COMMISSIONERS 2.1 Organization 2.2 Duties, Authorities and Responsibilities of Board of Commissioners 2.3 Guidelines of Division of Duties, Authorities and Responsibilities of Board of Commissioners 2.4 Guidelines of Board of Commissioners’ Supervisory Policy 2.5 Meetings of Board of Commissioners 2.6 Guidelines of Board of Commissioners’ Decision 2.7 Guidelines of Board of Commissioners’ Performance Assessment 2.8 Supporting Organs of Board of Commissioners CHAPTER III DIRECTORS 3.1 Organization 3.2 Duties, Authorities and Responsibilities of Directors 3.3 Division of Duties and Supporting Organs of Directors 3.4 Meetings of Board of Directors 3.5 Decision Making of Directors 3.6 Performance Assessment of Directors 3.7 Supporting Organs of Directors 3.8 Risk management 3.9 Internal Control System 3:10 Reporting 3:11 Assessment, Evaluation, and Reporting of Corporate Governance Implementation CHAPTER IV PROCEDURES FOR WORKING RELATIONS BETWEEN ORGANS OF THE COMPANY 4.1 Meetings 4.2 Directors’ acts requiring approval 4.3 Appointment of Public Accounting Firm KAP as External Auditor 4.4 Reporting of Actual Work Plan and Budget WPB 4.5 Reporting of Board of Commissioners Supervision on WPB 4.6 Preparation and Approval of Long-Term Plan RJP of Company 4.7 Introduction Program of Company 4.8 Special reporting 4.9 Communications and Correspondence Procedures 4:10 Job vacancy and Delegation of Authority 4:11 Determination of Authority Limits 4:12 Determination of remuneration, benefits and tantiem of Directors Board of Commissioners 4:13 Business Ethics and Conflict of Interest 159 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero No Nama Kebijakan GCG Name of GCG Policy Dasar Peraturan Basic Rules Isi Contents 3 Code of Conduct Prinsip-prinsip berkesadaran etis ethical sensibility, berpikir etis ethical reasoning, dan berperilaku etis ethical conduct sebagai bagian dari usaha untuk mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan. Principles of ethical sensibility, ethical reasoning, and ethical conduct as part of efforts to realize vision, mission and values of the Company. Tata aturan hubungan internal Perusahaan organ perusahaan dan pegawai dan hubungan dengan Pemangku Kepentingan stakeholders dalam menjalankan bisnis di perusahaan. Adapun isinya meliputi: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Visi dan Misi PII 1.2 Tujuan Pembentukan Perusahaan BAB II PEDOMAN PERILAKU PERUSAHAAN 2.1 Nilai-nilai Perusahaan In-Time 2.2 Pedoman Perilaku Perusahaan BAB III PELAPORAN PELANGGARAN KODE ETIK DAN PERNYATAAN KEPATUHAN 3.1 Penanganan Pelaporan Pelanggaran Kode Etik 3.2 Konsekuensi Pelanggaran Kode Etik 3.3 Pernyataan Kepatuhan Rules governing Company internal relations company organs and employees and relations with Stakeholders in conducting business in the Company. The contents include: PART I INTRODUCTION 1.1 IIGF Vision and Mission 1.2 Purpose of Company Establishment CHAPTER II COMPANY CODE OF CONDUCT 2.1 In-Time Corporate Values 2.2 Company Code of Conduct CHAPTER III REPORTING OF CODE OF CONDUCT VIOLATIONS AND COMPLIANCE STATEMENT 3.1 Handling Code of Conduct Violation Reporting 3.2 Consequences of Code of Conduct Violations 3.3 Statement of Compliance 160 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero No Nama Kebijakan GCG Name of GCG Policy Dasar Peraturan Basic Rules Isi Contents 4 Piagam Komite Audit Audit Committee Charter • UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas • UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara • Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara • Peraturan Menteri BUMN No. PER-12 MBU2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris Dewan Pengawas BUMN • Peraturan Menteri BUMN No. PER-01 MBU2011 tanggal 1 Agustus tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG pada BUMN • Law No.1 of 1995 on Limited Liability Company • Law No.19 of 2003 on State-Owned Enterprises • Government Regulation No.45 of 2005 on Establishment, Management, Monitoring, and Dissolution of State- Owned Enterprises • SOE Minister Regulation No.PER-12MBU2012 on Supporting Organs of Board of Commissioners Supervisory Board of SOEs • SOE Minister Regulation No.PER-01MBU2011 dated August 1 on Implementation of Good Corporate Governance GCG in SOEs Acuan dan pedoman kerja bagi Komite Audit PT PII dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN BAB II TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG BAB III STRUKTUR, PERSYARATAN KEANGGOTAAN, DAN MASA JABATAN BAB IV TATA KERJA DAN PROSEDUR KERJA BAB V PENGANGGARAN DAN PEMBIAYAAN BAB VI PENUTUP Reference and working guidelines for IIGF Audit Committee in carrying out its duties and authorities, which cover: CHAPTER I INTRODUCTION CHAPTER II DUTIES, RESPONSIBILITIES, AND AUTHORITIES CHAPTER III STRUCTURE, MEMBERSHIP REQUIREMENTS AND TERMS CHAPTER IV WORKING PROCEDURES CHAPTER V BUDGETING AND FINANCING CHAPTER VI CLOSING 5 Piagam Komite Perencanaan dan Risiko Usaha Planning and Business Risk Committee Charter Saat ini PT PII belum memiliki Piagam Komite Perencanaan dan Risiko Usaha Currently IIGF does not have Planning and Business Risk Committee Charter yet. 161 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero No Nama Kebijakan GCG Name of GCG Policy Dasar Peraturan Basic Rules Isi Contents 6 Piagam Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Charter Internal Audit Charter • Peraturan Pemerintah RI No. 35 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan Persero di bidang Penjaminan Infrastruktur • Anggaran Dasar PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero • Surat Keputusan Direksi Penjaminan Infrastruktur Indonesia Nomor: SK- 002DIRGEN082010 tentang Operating Manual PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero • Government Regulation No.35 of 2009 on Republic of Indonesia Capital Participation for the Establishment of Limited Liability Company Persero in the field of Infrastructure Guarantee • Articles of Association of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund • Indonesia Infrastructure Guarantee Fund Directors’ Decree Number: SK-002 DIRGEN082010 on Operating Manual of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund Prosedur operasi Internal Audit dalam menjalankan fungsinya melakukan penelaahan dan pengujian operasional PT PII sebagai organisasi bisnis, yang secara garis besar mencakup: • Proses kerja Internal Audit • Langkah-langkah pelaksanaan tugas audit • Tata cara penyeliaan tugas-tugas Internal Audit • Bentuk baku dokumen yang dipergunakan dalam tugas Internal Audit sehari-hari In carrying out its functions, Internal Audit operating procedures perform review and testing of IIGF operations as a business organization, which broadly cover: • Internal Audit Working Process • Measures of audit assignment implementation • Procedures for supervision of Internal Audit duties • Standard form of documents used in day-to-day tasks of Internal Audit 7 Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran Violation Reporting System Policy Saat ini PT PII belum memiliki Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran, namun saat ini perusahaan sedang menyusun kebijakan dan mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran whistleblowing system mengacu pada best practice yang ada sebagai implementasi GCG. IIGF does not have Whistleblowing System Policy yet at present, but the Company is currently drawing up policies and mechanisms of whistleblowing system which refer to the existing best practices as GCG implementation. 162 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI INFORMATION ON MAJOR AND CONTROLLING SHAREHOLDER Pemegang saham utama dan pengendali PT PII adalah Kementerian Keuangan Negara Republik Indonesia yang memegang 100 saham Perusahaan, dimana PT PII sebagai BUMN memiliki fungsi dan mandat yang berdampak pada pelaksanaan kebijakan fiskal pemerintah dikelola langsung oleh Kementerian Keuangan. 100 Kepemilikan Saham PT PII 100 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. IIGF Shareholding is 100 owned by the Republic of Indonesia. Tidak terdapat kepemilikan individu dalam saham Perusahaan. There is no individual ownership in the shares of the Company IIGF’s sole shareholder is the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, who holds 100 of the Company shares. As a SOE, IIGF’s function and mandate may affect the implementation of government fiscal policy directly managed by the Ministry of Finance. 163 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Rapat Umum Pemegang Saham RUPS selaku organ tertinggi dalam organ perusahaan yang berfungsi sebagai forum bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dan didasarkan pada kepentingan usaha Perusahaan. Selaku pemegang kuasa dari pemegang saham, Direktur Jenderal Kekayaan Negara bertindak selaku RUPS. Dalam RUPS, pemegang saham berhak mendapatkan informasi berkaitan dengan Perusahaan dari Dewan Komisaris dan atau Direksi sepanjang sejalan dengan kepentingan Perusahaan. Kewenangan RUPS antara lain: a. Melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris; b. Memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha Perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan; c. Memberikan persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan Laporan Keuangan serta tugas; d. Pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang- undangan dan Perusahaan; e. Kewenangan lainnya sebagaimana diatur pada Perusahaan; f. Mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggung jawabkan; g. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Mengacu kepada Perusahaan, terdapat dua jenis RUPS, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan meliputi Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan RUPS terdiri atas: 1. RUPS Tahunan yang diselenggarakan tiap tahun paling lambat 6 bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup. 2. RUPS Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. RUPS Tahunan Pada tahun 2015, PT PII menyelenggarakan 2 kali RUPS Tahunan, yang diselenggarakan yaitu pada 1 April 2015, dan 18 Desember 2015. Adapun agenda dan keputusan atas penyelenggaraan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 1 April 2015 yaitu sebagai berikut: The General Meeting of Shareholders GMS is the highest body representing shareholders in the Company, with the right to make important decisions linked to and based on Company’s interests. As a proxy for the shareholders, the Director General of State Assets of the Ministry of Finance acts on behalf of the GMS. In the GMS forum, shareholders have the right to obtain information related to the Company from the Boards of Commissioners and Directors. The GMS’ authorities cover: a. Conducting appointment and dismissal of members of the Boards of Commissioners and Directors; b. Making decisions needed for the long and short term interest of the Company according to laws and regulations and Articles of Association; c. Issuing approval on the Annual Report including ratification of the Financial Report and duties; d. Supervision of the Board of Commissioners according to laws, regulations and Articles of Association; e. Other authorities as stipulated in the Company’s Articles of Association; f. Making decisions through the process that is open, fair, and accountable; g. Implementation of good corporate governance according to its authority and responsibility. As stipulated in the Company’s Articles of Association, there are two types of GMS: Annual GMS and Extraordinary GMS. Based on the Company’s Articles of Association, GMS consists of: 1. Annual GMS, to be held every year no later than six months after the end of the preceeding fiscal year. 2. Extraordinary GMS, to be held when and if necessary. Annual GMS In 2015, IIGF held two AGMs on April 1, 2015, and December 18, 2015. The agenda and resolution of the AGM held on April 1, 2015 are as follows: 164 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero RUPST Laporan Tahunan GMS of Annual Report No Agenda Agenda Keputusan Decision Pelaksanaan Keputusan RUPS Implementation of the decisions of the AGM 1 Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2014, yang meliputi: a. Pengesahan atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 b. Pengesahan atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2014 c. Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Sepenuhnya acquit et de charge kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014 d. Persetujuan Pencapaian Kinerja Manajemen sesuai kontrak Manajemen Tahun buku 2014 Approval of the Company’s Annual Report for the Fiscal Year 2014, which includes: a. Ratification of the Financial Report for the Fiscal Year 2014 b. Ratification of the Financial Report of the Partnership and Community Development Program for the Fiscal Year 2014 c. Provision of full release and discharge acquit et de charge to the members of the Boards of Commissioners and Directors for their supervision and management during the financial year 2014 d. Approval of the Management Performance Achievement in line with the Management Contract for the fiscal year 2014 1. Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2014 2. Mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2014 3. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya acquit et de charge kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014 4. Menyetujui pencapaian kinerja manajemen sesuai Kontrak Manajemen Tahun buku 2014 1. To ratify the Company’s Financial Report for the Fiscal Year 2014 2. To ratify the Financial Report of Partnership and Community Development Program for the Fiscal Year 2014 3. To provide full release and discharge acquit et de charge to the members of the Boards of Commissioners and Directors for their supervision and management during the financial year 2014 4. To approve the Management Performance Achievement in line with the Management Contract for the fiscal year 2014 Telah dilaksanakan seluruhnya Have been carried out entirely 2 Penetapan keputusan gajihonorarium dan tunjangan faslitas Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk Tahun Buku 2015 Stipulation of salaryhonorarium and fringe benefit of the Company’s Boards of Commissioners and Directors for the Fiscal Year 2015 Menyetujui penetapan gajihonorarium dan tunjanganfasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk Tahun Buku 2015, akan ditetapkan secara terpisah melalui Keputusan Pemegang Saham yang akan dilakukan secara To approve the salaryhonorarium and allowances fringe benefit stipulations for the Boards of Commissioners and Directors for fiscal year 2015, it will be determined separately by the Decision of the Shareholders carried in a circular manner. Telah dilaksanakan seluruhnya Have been carried out entirely 165 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero 3 Penetapan keputusan penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun buku 2014 serta pembayaran tantiem Stipulation of the Company Net Income utilization for the fiscal year 2014 as well as payment of bonuses. Persetujuan atas penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun buku 2014 serta pembayaran tantiem, akan ditetapkan secara terpisah melalui Keputusan Pemegang Saham yang akan dilakukan secara The approval of the utilization of Company’s net income for the fiscal year 2014 as well as payment of bonuses, will be determined separately by the Decision of the Shareholders. Telah dilaksanakan seluruhnya Have been carried out entirely 4 Penetapan kantor Akuntan Publik yang mencakup: a. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk mengusulkan dan melakukan proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2015 b. Penetapan atas penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang diusulkan oleh Dewan Komisaris sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan sebagaimana dimaksud pada angka 4.a Appointment of the Independent Public Accountant Office, including: a. Delegation of authority to the Board of Commissioners to propose and carry out the appointment process of a Public Accountant to audit the Company’s Financial Report for the Fiscal Year 2015 b. Ratification on the appointment of the Public Accountant proposed by the Board of Commissioners in accordance with the delegation provided authorities. Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk mengusulkan dan melakukan proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2015 Penetapan atas Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2015 ditetapkan secara terpisah melalui keputusan Pemegang Saham yang akan dilakukan secara sirkuler. Approving the delegation of authority to the Board of Commissioners to propose and to have appointment process for independent Public Accountant Office to audit the Company’s Financial Report for the Fiscal Year 2015. The appointment of the Public Accountant Office was conducted separately by the decision of the Shareholders carried in a circular manner. Telah dilaksanakan seluruhnya Have been carried out entirely RUPS Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP Pada tahun 2015, PT PII menyelenggarakan RUPST RKAP untuk tahun buku 2016, yang diselenggarakan pada 18 Desember 2015 Adapun agenda dan keputusan atas penyelenggaraan RUPS Luar Biasa pada tahun 2015, yaitu sebagai berikut: No Agenda Agenda Keputusan Decision Pelaksanaan Keputusan Implementation of the Decision 1 Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Tahun 2016 dua ribu enam belas Discussion of the Work Plan and Budget of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund for the year 2016. Menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Tahun 2016 dua ribu enam belas To approve and ratify the Work Plan and Budget of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund for the year 2016. Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely GMS of Work Plan and Budget WPB In 2015, IIGF held one GMS of WPB for the financial year 2016, which was held on December 18, 2015. The agenda and the resolution of the Extraordinary GMS in 2015, are as follows: 166 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero 2 Pengesahan Kontrak Manajemen yang disampaikan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero sebagai pedoman pelaksanaan RKAP Perusahaan Tahun 2016 dua ribu enam belas. Ratification of the Contract Management delivered by Indonesia Infrastructure Guarantee Fund as guidance of the Company’s WPB for the Year 2016. Menyetujui dan mengesahkan Kontrak Manajemen PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Tahun 2016 dua ribu enam belas To approve and ratify the Contract Management of Indonesia Infrastructure Guarantee Fund for the year 2016. Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely Tindak Lanjut Hasil RUPS Sebelumnya Pada Tahun 2014, perusahaan telah melaksanakan 1 satu kali RUPS Tahunan mengenai Laporan Tahunan Tahun 2013 pada tanggal 29 April 2014. No Agenda Agenda Pelaksanaan Keputusan RUPS Implementation of the decisions of the AGM 1 Pemberian persetujuan dan pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan Perhitungan Rugi-Laba Tahunan Perusahaan untuk tahun buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rekan, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et de charge kepada Direksi Perusahaan atas jalannya pengurusan serta pelaksanaan tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. Approval and ratification of the Company’s Annual Report and Annual Income Loss Statement for the financial year 2013, audited by the Public Accountant Tanudiredja, Wibisana Partners, with unqualified opinion in all material respects, and provision of full release and discharge volledig acquit et de charge to the Company’s Directors for its management function, as well as to the Board of Commissioners for its supervisory functions. Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely 2 Pengesahan atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Tahun Buku 2013 dan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et de charge kepada Direksi Perusahaan atas jalannya pelaksanaan program PKBL tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. Ratification of the Financial Report of the Partnership and Community Development Program PKBL for the financial year 2013, and provision of full release and discharge volledig acquit et de charge to the Company’s Directors for the management of the PKBL program, supervisory function by the Board of Commissioners. Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely 3 Persetujuan Pencapaian Kinerja Manajemen sesuai Kontrak Manajemen Tahun Buku 2013 Revisi Approval of the Management Performance Achievement in line with the financial year 2013’s Revised Management Contract Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely Follow-up Results of Previous AGM In 2014, the Company conducted one Annual GMS regarding the 2013 Annual Report on April 29, 2014. 167 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero No Agenda Agenda Pelaksanaan Keputusan RUPS Implementation of the decisions of the AGM 4 Menyetujui ketetapan besaran gajihonorarium dan tunjangan fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk Tahun Buku 2014. Approval of the amount of salary honorarium and fringe benefits stipulations for the Boards of Commissioners and Directors for the Fiscal Year 2014. Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely 5 Menyetujui ketetapan penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun Buku 2013 serta pembayaran tantiem. Approval of the utilization of Company’s net income for the fiscal year 2014 as well as payment of bonuses. Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely 6 Menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mencakup: a. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk mengusulkan dan melakukan proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku 2014 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan Tahun Buku 2014. b. Penetapan atas penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang diusulkan oleh Dewan Komisaris sesuai pendelegasian kewenangan yang diberikan Appointment of the Independent Public Accountant Office, including: a. Delegation of authority to the Board of Commissioners to propose and carry out the appointment of a Public Accountant to audit the Company’s Financial Report for the Fiscal Year 2015 b. Ratification on the appointment of the Public Accountant proposed by the Board of Commissioners in accordance with the delegation provided authorities. Telah dilaksanakan seluruhnya Has been carried out entirely 168 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa PT PII melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Tenaga Ahli Manajemen Risiko. Komposisi Dewan Komisaris Sampai dengan 31 Desember 2015, Dewan Komisaris terdiri dari 3 tiga orang dengan komposisi keanggotaan Dewan Komisaris terdiri atas 1 satu orang Komisaris Utama dan 2 dua orang Komisaris. Komposisi Dewan Komisaris PT PII adalah sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Tanggal Pengangkatan Date of Appointment Perkiraan Akhir Masa Jabatan Estimated End of Term Luky Alfirman Komisaris Utama President Commissioner 31 Desember 2014 December 31, 2014 31 Desember 2019 December 31, 2019 Ayu Sukorini Komisaris Commissioner 31 Desember 2014 December 31, 2014 31 Desember 2019 December 31, 2019 Iskandar Komisaris Commissioner 19 Agustus 2014 August 19, 2014 19 Agustus 2019 August 19, 2019 diangkat kembali sebagai Komisaris Perusahaan sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 631KMK.062014 tanggal 29 Desember 2014 diangkat sebagai Komisaris Perusahaan sesuai Keputusan Menteri Keuangan No.388KMK.062014 tanggal 19 Agustus 2014 Program Pengenalan Bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan. Penanggung jawab program berada pada Divisi Corporate Secretary. Mengacu pada PMK 882015 Pasal 71 Ayat 3, materi program pengenalan mencakup: a. Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola oleh Perusahaan; b. Gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya; c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit; dan d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. Pada tahun 2015, tidak terdapat pengangkatan Anggota Dewan Komisaris baru, sehingga tidak terdapat Program Pengenalan yang diberikan. The Board of Commissioners is the Company’s organ which is collectively responsible for supervising and advising the Board of Directors and ensuring that IIGF implements GCG within all levels of the organization. In order to support its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Secretary of the Board of Commissioners, the Audit Committee and the Risk Management Expert. The Composition of the Board of Commissioners As of December 31, 2015, the Board of Commissioners consisted of 3 three people with the following composition: 1 one President Commissioner and two 2 Commissioners. The composition of the Board of Commissioners of IIGF is as follows: Reappointed as Commissioner of the Company in accordance with Minister of Finance Decree No.631KMK.062014 dated December 29, 2014 Appointed as Commissioner of the Company in accordance with Minister of Finance Decree No.388KMK.062014 dated August 19, 2014 Induction Program Newly appointed members of the Board of Commissioners are given Induction Program. Person in charge for the program is Corporate Secretary Division. Referring to MoF Regulation No.882015 Article 71 Paragraph 3, the Induction program material includes: a. Implementation of governance principles by the Company; b. Description concerning the Company related to the objectives, nature, scope of activities, financial and operational performance, strategy, short-term and long-term business plans, competitive position, risks and other strategic issues; c. Information related to delegation of authority, internal and external audits, internal control system and policies, including Audit Committee; and d. Information regarding duties and responsibilities of Board of Commissioners and Directors as well as prohibited matters. In 2015, there was no appointment of new member of Board of Commissioners, so there was no introduction program conducted. 169 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Dewan Komisaris PT PII memiliki komposisi yang beragam, baik dari pendidikan bidang studi, pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin, sebagai berikut: No Nama Name Usia tahun Age years Jenis Kelamin Gender Pendidikan Education Latar Belakang Pengalaman Kerja Work Experience Background 1 Luky Alfirman 46 Laki-laki Male • S1 Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung • Master MA di bidang ekonomi, University of Colorado, Boulder, AS • Doktor Ph.D., University of Colorado • Bachelor of Industrial Engineering, Institute of Technology Bandung • Master MA of Economics, University of Colorado, Boulder, US • Doctor Ph.D. of University of Colorado Luky Alfirman memulai karirnya di Kementerian Keuangan sejak tahun 1995 dan memiliki keahlian di bidang Kebijakan Ekonomi Makro. Beliau telah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan lanjutan dalam bidang Perpajakan, Manajemen Risiko, Good Governance dan Leadership, yang diselenggarakan berbagai institusi ternama di dunia. Luky Alfirman started his career at the Ministry of Finance since 1995 and has expertise in the field of Macro Economic Policy. He has attended various trainings and further education in the areas of Taxation, Risk Management, Good Governance and Leadership, held at a variety of reputable institutions in the world. 2 Ayu Sukorini 49 Perempuan Female • S1 Ekonomi, Universitas Satya Wacana • Master of Arts in Economics, Universitas Colorado, Denver, AS. • Bachelor of Economics, University of Satya Wacana • Master of Arts in Economics, University of Colorado, Denver, USA. Ayu Sukorini telah bertugas selama hampir 22 tahun di Kementerian Keuangan dan memiliki eksposur yang kuat di bidang Pengelolaan Utang Negara terutama pada bidang Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan. Ayu Sukorini had served for nearly 22 years in the Ministry of Finance and had strong exposure in the field of State Loan Management especially in the field of Planning and Policy Formulation. 3 Iskandar 62 Laki-laki Male S1 Ekonomi Universitas Sriwijaya, Palembang Bachelor of Economics, University of Sriwijaya, Palembang Iskandar telah cukup lama berkecimpung di bidang keuangan dan memiliki keahlian di bidang Perbendaharaan setelah sebelumnya bertugas di Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Iskandar had extensive experience and expertise in the Treasury after previously served in the Directorate of Budget and Treasury of the Ministry of Finance. The Diversity of the Composition of the Board of Commissioners IIGF’s Board of Commissioners has a diverse composition, both within education field of study, work experience, age, and gender. 170 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen Seluruh anggota Dewan Komisaris PT PII bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Sampai dengan akhir tahun 2015, PT PII belum menunjuk Komisaris Independen. R a n g k a p Ja b a t a n d a n B e n tu ra n Kepentingan Selama tahun 2015, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris di BUMN lainnya. Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris danatau keluarganya pada Perusahaan maupun perusahaan lain. Pedoman Kerja Dewan Komisaris Dalam hubungannya dengan organ perusahaan lainnya terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, PT PII telah menyelesaikan penyusunan revisi Tata Laksana Kerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi Board Manual yang berisi panduan bagi Dewan Komisaris dan menjelaskan hubungan, komunikasi, dan aktivitas antara organ Perusahaan tersebut secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik best practices GCG. Isi dari Board Manual sebagai berikut:

BAB II DEWAN KOMISARIS

2.1 Organisasi 2.2 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris 2.3 Pedoman Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab The Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by GMS in accordance with the laws and regulations. The Independence of the Board of Commissioners and Independent Commissioners All members of IIGF’s Board of Commissioners act independently and free from intervention of any party. As of the end of 2015, IIGF has yet to appoint an Independent Commissioner. Concurrent Positions and Conflict of Interest Throughout 2015, there was no member of the Board of Commissioners served as the member of the Board of Commissioners in other SOEs. To minimize conflict of interest, each member of the Board of Commissioners is required to create Special Registry, which contains the description of shareholding of the Board of Commissioners and or their families in the Company or other companies. The Board of Commissioners’ Work Guidelines In conjunction with the other Company’s organs related to the implementation of duties and responsibilities, IIGF has completed the revision of the Board Manual, which contains the guidelines for the Board of Commissioners and explains the relationship, communication and activities between the Company’s organs in a structured, systematic, easy to understand and can be implemented consistently, also serves as a guideline for the Board of Commissioners in carrying out their respective duties to achieve the Company’s vision and mission so that the company could achieve the high standard of working in line with GCG principles The Board Manual is based on the principles of corporate law, the provisions of the Articles of Association, the applicable laws and regulations, the direction from the Shareholders and GCG best practices. The content of Board Manual is as follows:

CHAPTER II BOARD OF COMMISSIONERS

2.1 Organizations 2.2 Tasks, Authorities and Duties of the Board of Commissioners 2.3 Separation of Duties, Authorities and Responsibilities Guideline 171 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero 2.4 Pedoman Kebijakan Pengawasan 2.5 Rapat Dewan Komisaris 2.5.1 Pengertian 2.5.2 Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris 2.6 Pedoman Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris 2.7 Pedoman Penilaian Kinerja Dewan Komisaris 2.8 Organ Pendukung Dewan Komisaris 2.8.1 Komite Audit 2.8.2 Komite Pemantau Risiko Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Adapun uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris mencakup hal-hal berikut: • Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perusahaan, yang di dalamnya mencakup permintaan keterangan, tindakan pencegahan dan perbaikan. • Melakukan pengawasan atas risiko usaha Perusahaan dan upaya manajemen melakukan pengendalian internal. • Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis Perusahaan yang diajukan Direksi. • Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengawasan atas pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, dalam rangka memperoleh pembebasan dan pelunasan tanggung jawab acquit et ed charge dari RUPS. Mengingat cakupan usaha PT PII yang masih dalam tahap awal pengembangan, tidak terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab atas anggota Dewan Komisaris secara khusus. Adapun komposisi keanggotaan Dewan Komisaris tersebut dipandang telah memadai untuk pelaksanaan tugas-tugasnya berdasarkan keberagaman sudut pandang, keahlian dan latar belakang yang dimiliki. Program Kerja dan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2015 Dewan Komisaris telah menyusun program kerja sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP Tahun 2015, rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 2.4 Supervisory Policy Guideline 2.5 The Board of Commissioners’ Meetings 2.5.1 Definition 2.5.2 Implementation of the Board of Commissioners Meetings 2.6 The Board of Commissioners’ Decision-making Guideline 2.7 Performance Assessment Guidelines of the Board of Commissioners 2.8 Supporting Organs of the Board of Commissioners 2.8.1 Audit Committee 2.8.2 Risk Monitoring Committee Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities The Board of Commissioners is tasked with monitoring the management of Company policy, managing the operations of the Company in general, as well as advising the Board of Directors, including supervising the implementation of the Company’s long- term plan, work plan and budget and the provision of the Articles of Association and decision of the GMS, as well as the laws and regulations, in adherence to Company’s objectives. The Board of Commissioners’ duties, authorities and responsibilities include: • Supervising the Board of Directors in its implementation of Company policy, including requests for information, preventive measures and improvements. • Supervising risk management and internal control. • Providing responses and recommendations on strategic development plans and proposals issued by the Board of Directors. • Conveying reports on the supervision of the Company’s management by the Directors, in order to acquire the full release and discharge acquit et ed charge from the GMS. Given that IIGF’s business scope is still at an early stage, there is no specific distribution of duties and responsibilities among the Board of Commissioners. The current composition of the Board of Commissioners is considered sufficient to carry out its duties based on the diversity of viewpoint, expertise and background. Work Programs and Duties of the Board of Commissioners in 2015 The Board of Commissioners has developed work programs as determined by the 2015 Work Plan and Budget WPB, the details of those activities are as follows: 172 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Program Kerja Work program Frekuensi Frequency I Aspek Pengawasan dan Pengarahan Supervisory and Advisory Aspects 1. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris Meetings of Board of Commissioners 12 kali 12 times a. Rapat koordinasi dengan Direksi a. Coordination meetings with Board of Directors b. Rapat internal Dewan Komisaris b. Board of Commissioners internal meetings c. Rapat dengan Komite Audit danatau organ Komisaris c. Meetings with Audit Committee andor Commissioners’ organs 2. Pelaksanaan reviewanalisis kinerja Perusahaan Reviewanalysis of the Company’s performance 12 kali 12 times a. Pengawasan pelaksanaan RJPP dan RKAP a. Supervision of the implementation of the company’s long-term plan and the company’s work plan and budget b. Pengawasan pelaksanaan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku b. Supervision of the implementation of articles of association and applicable laws and regulations 3. Review atas hal-hal yang membutuhkan perhatian khusus Review of matters requiring special attention according to the needs sesuai kebutuhan 4. Review atas manajemen risiko Perusahaan yang diajukan oleh manajemen Review of the Company’s risk management proposed by the management 1 kali 1 time 5. Review atas kebijakan remunerasi yang diajukan oleh manajemen Review of the remuneration policy proposed by the management 1 kali 1 time 6. Monitoring tindak lanjut keputusan hasil RUPS, penggunaan PMN, dan temuan serta rekomendasi auditor eksternal Monitoring follow-ups to AGM decisions, the utilization of state capital participation, and findings as well as recommendations of the external auditor 2 kali 2 times 7. memberikan pendapat Dewan Komisaris secara tertulis atas usulan-usulan Direksi yang membutuhkan persetujuan RUPS Provision of the Board of Commissioners’ written opinion on Directors’ proposals requiring approval of the AGM according to the needs sesuai kebutuhan 8. Memberikan persetujuan atau penolakan secara tertulis atas usulan-usulan Direksi yang membutuhkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Provision of written approval or rejection of the Directors proposals that require written approval of the Board of Commissioners according to the needs sesuai kebutuhan II Aspek Pelaporan Reporting Aspects 1. Menyusun dan menyampaikan program kerja tahunan Preparation and submission of annual work programs 1 kali 1 time 2. Menyampaikan laporanpendapatsaran kepada Pemegang SahamRUPS tentang: Submission of reportsopinions suggestions to the ShareholdersGMS regarding: a. Usulan RKAP dan pertanggungjawaban tahunan a. Annual Company’s Work Plan and Budget proposal and accountability 2 kali semesteran 2 times semester b. Pengawasan atas pelaksanaan RKAP b. Supervision of WPB implementation according to the needs sesuai kebutuhan c. Lain-lain sesuai arahan dan permintaan RUPS atau wakil Pemegang Saham c. Others in line with advice and requests of GMS or Shareholders representative according to the needs sesuai kebutuhan III Aspek Dinamis Lain-lain Dynamic Aspects Others 1. Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris Enhancement of the Board of Commissioners’ Competence 2 kali 2 times 2. Pengusulan Kantor Akuntan Publik kepada Pemegang SahamRUPS Proposal of Public Accountant to the ShareholdersGMS 1 kali 1 time 173 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 21 kali Rapat Dewan Komisaris, terdiri dari 6 kali rapat internal dan 15 kali rapat gabungan bersama Direksi, selain itu juga dibahas berbagai masalah operasional dan strategis Perusahaan yang mencakup: • Pembahasan dan evaluasi kinerja Perusahaan • Membahas pengembangan sistem operasi untuk mendukung peningkatan jasa layanan penjaminan • Pengukuran kinerja, evaluasi dan peningkatan kompetensi SDM untuk mengantisipasi kebutuhan organisasi akibat pengembangan usaha. Adapun tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat adalah sebagai berikut: Nama Name Rapat Internal Internal meetings Rapat Gabungan Bersama Direksi Joint Meeting with the Directors Total Rapat Number of Meeting Kehadiran Attendance Presentase Kehadiran Percentage of Total Rapat Number of Meeting Kehadiran Attendance Presentase Kehadiran Percentage of Attendance Luky Alfirman 6 6 100 15 13 86 Ayu Sukorini 6 5 83 15 15 100 Iskandar 6 5 83 15 15 100 Agenda Rapat Dewan Komisaris Agenda Rapat Internal Dewan Komisaris selama tahun 2015 sebagai berikut: No. Tanggal Date Kegiatan Activity Rapat Internal Dewan Komisaris Internal meetings of the Board of Commissioners 1 6 Maret 2015 March 6, 2015 Pembahasan Hasil Penugasan terkait permintaan pemegang saham Discussion on Assignment related shareholder request Pembahasan laporan manajemen bulan Januari 2015 Discussion on the January 2015 management report Pembahasan laporan keuangan dan laporan pengawasan tahun 2014 Discussion on the 2014 financial statements and supervision report 2 16 Maret 2015 March 16, 2015 Pembahasan persiapan RUPS Tahunan Discussion on the preparation of Annual General Meeting 3 15 Mei 2015 May 15, 2015 Pembahasan laporan Triwulan PT PII Discussion on IIGF Quarterly report Pendapat terkait penjaminan Tol Soreang – Pasirkoja Opinions related to the guarantee of Soreang – Pasirkoja toll Hal-hal terkait SKAI Matters pertaining to Audit Internal Task Force 4 13 Juli 2015 July 13, 2015 Persiapan laporan semester Preparation of the semester report Persiapan implementasi PMK 88 terkait Tugas Dewan Komisaris Preparation for PMK 88 implementation in relation to duties of the Board of Commissioners 5 10 November 2015 November 10, 2015 Pembahasan Persiapan Implementasi PMK No.882015 Hasil Konsinyering Bandung Discussion on Preparation for PMK Implementation No.882015 Result from FGD Bandung The Board of Commissioners Meetings In 2015, the Board of Commissioners held 21 meetings, consists of six internal meetings and 15 joint meetings with the Directors. Other than that, the following operational and strategic issues were also discussed: • Discussion and evaluation of Company’s performance • Discussion of operating system development to support improvement in the guarantee services level • Performance measurement, evaluation and improvement of HR competencies to anticipate organizational needs as a result of business development. The attendance at the Board of Commissioners meetings was as follows: The Board of Commissioners Meeting Agenda The Internal Board of Commissioners Meeting Agenda in 2015 was as follows: 174 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero No. Tanggal Date Kegiatan Activity 5 27 November 2015 November 27, 2015 Pembahasan tanggapan Dewan Komisaris kepada RUPS terkait RKAP PT PII Tahun 2016 Discussion on Board of Commissioners’ response to the GMS related to IIGF 2016 WPB Pembahasan pending matters Pending matters discussion Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi Joint Meetings of the Boards of Commissioners and Directors 6 8 Januari 2015 January 8, 2015 Pembahasan Tindak Lanjut arahan RUPS RKAP Tahun 2015 Follow-up discussion on the direction of GMS of 2015 WPB Pembahasan struktur organisasi Discussion on the organizational structure 7 13 Februari 2015 February 13, 2015 Financial and Corporate Update Financial and Corporate Update 8 6 Maret 2015 March 6, 2015 Audiensi terkait perluasan mandat PT PII Hearings related to the expanding mandate of IIGF Financial and Corporate Update Financial and Corporate Update 9 11 Maret 2015 March 11, 2015 Pembahasan laporan tahunan Discussion on the annual report Pembahasan laporan manajemen bulan Februari 2015 Discussion on the February 2015 management report Financial and Corporate update Financial and Corporate update 10 16 Maret 2015 March 16, 2015 Pembahasan persiapan RUPS Tahunan Discussion on the preparation of Annual GMS Penandatanganan Persetujuan Laporan Tahunan The signing of the Annual Report Approval 11 1 April 2015 April 1, 2015 Laporan Manajemen bulan Februari 2015 February 2015 Management Report Penyampaian usulan rencana PMN untuk tahun 2016 Submission of state capital participation plan proposal for year 2016 12 30 April 2015 April 30, 2015 Pembahasan usulan permohonan PT PII kepada RUPS Discussion on IIGF’s proposed request to GMS 13 29 Mei 2015 May 29, 2015 Pembahasan laporan manajemen bulanan Discussion on monthly management reports Update proyek-proyek PT PII Update on IIGF projects Pembahasan proyek Tol Soreang – Pasirkoja Discussion on Soreang – Pasirkoja Toll project 14 24 Juni 2015 June 24, 2015 Update isu strategi korporasi Update on corporate strategy issues Laporan manajemen bulan Mei 2015 May 2015 management report Update perkembangan proyek Update on project development 15 28 Juli 2015 July 28, 2015 Pembahasan tindak lanjut PMK No.88PMK.062015 Discussion on the follow-up to PMK No.88 PMK.062015 Laporan manajemen bulan JuniSemester I tahun 2015 JuneSemester I, 2015 management report 16 21 September 2015 September 21, 2015 Pembahasan In-Principle Approval IPA Proyek Lampung Discussion on In-Principle Approval IPA of Lampung Project 17 22 Oktober 2015 October 22, 2015 Pembahasan persetujuan In-Principle Approval IPA Palapa Ring Discussion on In-Principle Approval IPA approval of Palapa Ring Pembahasan RKAP 2016 Discussion of 2016 WPB 175 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero Delegation of Authority Delegation of authority of the Board of Commissioners’ member to another member is expressed with a written authorization. A member of the Board of Commissioners can only represent another member of the Board of Commissioners who is absent. As for the delegation of authority of the Board of Commissioners to the Audit Committee was stipulated in the Audit Committee Charter. Board of Commissioners’ Training Competence Development Program In order to improving the capabilities of the supervisory duties and the provision of advice and recommendations, mainly in relation to the improvement of the Company’s GCG implementation, in year 2015, members of the Board of Commissioners have attended the following trainings, seminars, workshops or benchmarking as follows: Recommendation of the Board of Commissioners All decisions of the joint meetings of the Boards of Commissioners and Directors as documented in the minutes of the meeting were monitored for follow-up completion at each subsequent meeting. The Board of Commissioners performs their duties and functions in the provision of advice, such as giving the recommendation, advice and direction to the Directors. No. Tanggal Date Kegiatan Activity 18 10 November 2015 November 10, 2015 Pembahasan persiapan implementasi PMK No.882015 hasil konsinyering di Bandung Working Committee Meeting discussion in Bandung on implementation preparation of Minister of Finance Decree No.882015 19 30 November 2015 November 30, 2015 Laporan manajemen Management report Pembahasan rencana pindah kantor Discussion on office relocation plan 20 30 Desember 2015 December 30, 2015 Pembahasan laporan manajemen bulan November 2015 Discussion on November 2015 management report Evaluasi kinerja akhir tahun Year-end performance evaluation Pendelegasian Wewenang Pendelegasian wewenang anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dinyatakan dengan surat kuasa tertulis. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang berhalangan. Pendelegasian wewenang Dewan Komisaris kepada Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit. Program PelatihanPengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Dalam rangka meningkatkan kapabilitas pelaksanaan tugas pengawasan serta pemberian nasehat dan rekomendasinya terutama dalam kaitannya dengan peningkatan penerapan GCG Perusahaan, selama tahun 2015 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti pelatihan, seminar, workshop ataupun benchmarking sebagai berikut: Tanggal Date Anggota Dewan Komisaris Member of the Board of Commissioners PelatihanSeminarWorkshopBenchmarking Training Seminar Workshopbenchmarking Penyelenggara Organizer 17-21 November 2015 November 17-21, 2015 Iskandar Knowledge Management Workshop American Productivity and Quality Center Rekomendasi Dewan Komisaris Seluruh keputusan hasil rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang dalam notulen rapat dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap rapat berikutnya. Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberian nasihat, antara lain melalui pemberian rekomendasi, nasihat dan arahan Dewan Komisaris kepada Direksi.