Pengendalian lokal adalah langkah-langkah atau usaha yang berbentuk penyeimbangan, penggolongan pelapisan dan pengelompokan pemblokan.
Pengelompokan diartikan sebagai penempatan sekumpulan unit eksperimen yang homogen kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada beberapa penciri
dari medan, tempat atau ruang agar supaya kelompok yang berbeda memungkinkan untuk mendapatkan perlakuan yang berbeda pula. Penggolongan
berarti pengalokasian unit-unit eksperimen kedalam, satu golongan sedemikian sehingga unit-unit eksperimen secara relative bersifat homogeny berdasarkan satu
atau bebrapa peubah selain yang dipergunakan untuk mencirikan medan, tempat, dan ruang.
Penyeimbangan merupakan usaha-usaha untuk memperoleh unit-unit eksperimen, usaha pengelompokan, pemblokan, dan penggunaan perlakuan
terhadap unit-unit eksperimen sedemikian rupa sehingga dihasilkan suatu konfigurasi atau formasi yang seimbang.
3.11.3. Langkah-langkah Mendesain Eksperimen
Tindakan berikut merupakan tahapan yang harus diperhatikan dalam implementsi suatu eksperimen yaitu:
1. Mengenal dan menyatakan masalah
Walaupun pernyataan ini cukup jelas tetapi dalam prakteknya sering tidak sederhana untuk merealisasikan bahwa suatu masalah membutuhkan adanya
eksperimen serta tidak pula sederhana membentuk suatu pernyataan yang jelas dan dapat diterima secara umum dari masalah ini. Untuk itu biasanya
memerluka pendekatan tim engineer, penjamin mutu, pabrikasi pemasaran, manajemen, pelanggan, dan operator
2. Memilih faktor-faktor, taraf-tarafnya dan rentang-rentangnya
Faktor dibedakan kedalam faktor desaian potensial dan faktor gangguan. Faktor desain potensial adalah faktor yang mana peneliti menginginkan
mengubah-ubahnya dalam eksperimen. Faktor jenis ini dibagi kedalam tiga kelompok, faktor desain faktor yang dipilih untuk dikaji didalam
eksperimen, faktor konstan adalah variabel yang dapat mempengaruhi pada respon akan tetapi keberadaannya didalam eksperimen bukan menjadi
perhatian utama, dan faktor yang memberikan variasi dikaitkan dengan unit eksperimen dan material yang tidak homogen.
Faktor gangguan dikelompokkan menjadi faktor terkontrol, tidak terkontrol, dan noise,
3. Menentukan variabel respon
Dalam memeilih variabel respon peneliti akan beranggapan bahwa variabel ini menyediakan informasi bermanfaat tentang proses yang sedang dipelajari.
Sering kali rataan dan deviasi standaratau keduanya dari karakteristik yang diukur akan merupakan variabel respon. Respon ganda adalah bukan
merupakan suatu yang mustahil terjadi. Mengukur kemamapuan kekeliruan eksperimen adalah juga suatu faktor penting. Jika pengukuran kemamapuan
tidak cukup, hanya faktor-faktor yang relatif besar akan akan erdeteksi oleh peneliti atau boleh jadi penambahan ulangan akan diperlukan. Langkah point
1 sd 3 diatas merupakan proses yang cukup penting selanjutnya disebut sebagai perencanaan pre eksperimen.
4. Memilih desain eksperimen
Jika perencanaan pre eksperimen sebelumnya telah dikerjakan dengan benar, langkah ini adalah relatif mudah. Pemilihan desain meliputi penentuan
ukuran sampel banyaknya ulangan, pemilihan urutan penegrjaan yang sesuai dalam eksperimen, dan menentukan apakah perlu tidaknya pemblokan
atau pembatasan pengacakan. 5.
Menyelenggarakan desain eksperimen Didalam penyelenggaraan persiapan, pelaksanaan, pengontrolan, dan
pencatatan atau pengukuran terhadap respon hasil eksperimen harus benar- benar dilakukan dengan serius, penuh ketekunan dan kesabaran agar hasil
eksperimen menghasilkan data yang diharapkan. 6.
Analisis data statistik Metode-metode statistik akan digunakan untuk menganalisis data sehngga
hasil-hasil dan kesimpulan menjadi objektif. Terdapat beberapa paket software yang menyediakan analisis data , misalnya excel, Minitab,SAS,
SPSS, Design Expert dan Matlab. 7.
Menyimpulkan dan merekomendasikan Tatkala data telah dianalisis, peneliti harus menggambarkan kesimpulan
praktis tentang hasil dan merekomendasikan suatu tindakan berikutnya. Metode-metode grafik sering digunakan pada tahap ini.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN