Tujuan Desain Prinsip Dasar Dalam Desain eksperimen

3. Arc sinus Y’ = arc sin Y Jika µ = rata-rata populasi dan ragam berbanding lurus dengan µ 1- µ misalnya jika data asli merupakan sampel dari populasi berdistribusi binomial. 4. Kebalikan Y’ = 1Y Digunakan jika simpangan baku berbanding lurus dengan rata-rata kuadrat.

3.11. Teori Desain Eksperimen

12

3.11.1. Tujuan Desain

Tujuan yang ingin dicapai dari desain eksperimen adalah untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penyelidikan persoalan yang akan dibahas. Musa dan Nasoetion 1989 menyatakan bahwa perancangan yang baik harus bersifat: a. efektif yaitu kemampuan dalam mencapai tujuan, sasaran,, dan kegunaan yang digariskan b. terkelola yaitu berkenaan dengan kenyataan adanya berbagai keterbatasan atau kendala yang terdapat dalam pelaksanaan percobaan maupun analisis data. c. Efisien yaitu berkenaan dengan dana, sumber daya, dan waktu. d. Dapat dipantau,dikendalikan, dan di evaluasi

3.11.2. Prinsip Dasar Dalam Desain eksperimen

12 Suwanda, hal 1 Asas-asas atau prinsip dasar dari perancangan percobaan adalah: 1. Pengulangan replikasi Pengulangan adalah melakukan suatu perlakuan terhadap lebih dari satu unit eksperimen. Fungsi dari pengulangan adalah: a. Memberikan taksiran kekeliruan eksperimen yang dapat dipakai unruk menentukan panjang interval konfidens atau dapat digunakan sebagai satuan dasar pengukuran untuk penetapan taraf signifikansi dari perbedaan- perbedaan yang diamati b. Dapat menghasilkan taksiran yang lebih akurat untuk kekeliruan eksperimen c. Memungkinkan untuk memperoleh taksiran yang lebih baik mengenai efek rata-rata suatu faktor Jumlah replikasi dianggap telah cukup baik bila memenuhi persamaan berikut: t-1r-1 ≥ 15 Dimana t = jumlah perlakuan r = jumlah replikasi 2. Pengacakan randomization Dimaksudkan bahwa unit eksperimen yang akan dikenai perlakuan harus dipilih secara acak atau sebaliknya. Pengacakan ini berfungsi untuk : a. Menghindari adanya kekeliruan sistematik b. Memenuhi asumsi independen antar pengamatan kekeliruan pada suatu analisis statistika c. Menghindari bias 3. Pengendalian lokal local control Pengendalian lokal adalah langkah-langkah atau usaha yang berbentuk penyeimbangan, penggolongan pelapisan dan pengelompokan pemblokan. Pengelompokan diartikan sebagai penempatan sekumpulan unit eksperimen yang homogen kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada beberapa penciri dari medan, tempat atau ruang agar supaya kelompok yang berbeda memungkinkan untuk mendapatkan perlakuan yang berbeda pula. Penggolongan berarti pengalokasian unit-unit eksperimen kedalam, satu golongan sedemikian sehingga unit-unit eksperimen secara relative bersifat homogeny berdasarkan satu atau bebrapa peubah selain yang dipergunakan untuk mencirikan medan, tempat, dan ruang. Penyeimbangan merupakan usaha-usaha untuk memperoleh unit-unit eksperimen, usaha pengelompokan, pemblokan, dan penggunaan perlakuan terhadap unit-unit eksperimen sedemikian rupa sehingga dihasilkan suatu konfigurasi atau formasi yang seimbang.

3.11.3. Langkah-langkah Mendesain Eksperimen