rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel
micelles,yakni segerombol 50-150 molekul sabun yang rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung-ujung ionnya menghadap ke air.
3.2. Kegunaan Sabun
Kegunaan sabun ialah kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Kemampuan ini disebabkan oleh dua
sifat sabun yaitu: 1.
Rantai hidrokarbon sebuah molekul sabun bersifat non polar sehingga larut dalam zat polar, seperti tetesan-tetesan minyak.
2. Ujung anion molekul sabun, yang tertarik dari air, ditolak oleh ujung anion
molekul-molekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain. Karena tolak menolak antara tetes sabun dan minyak, maka minyak itu tidak dapat
saling bergabung tetapi tersuspensi.
3.3. Total Fatty Matter
2
Didalam sabun yang bahan dasarnya asam lemak ada parameter TFM yang artinya adalah Total Fatty Matter yaitu Bahan Asam lemak Total.
Asam lemak umumnya mempunyai rantai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang. Lemak dan minyak sering kali diberi nama derivate asam-asam lemak ini.
Misalnya triastearat dari gliserol diberi nama stearin, dan tripalmitat dari gliserol,
2
Ketaren. Minyak Lemak dan Pangan. 1986. UI Press
disebut tripalmitin. Minyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester.
Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat dalam alam merupakan trigliserida campuran artinya ketiga bagian asam lemak dari gliserida itu tidaklah
sama. Tabel berikut memaparkan beberapa asam lemak yang representative.
Tabel 3.1. Jenis Asam Lemak, Rumus Molekul, dan Sumber Nama Asam
Rumus Molekul Sumber
A. Jenuh Asam Asetat
Asam Propionat Asam Butirat
Asam Isovalerat Asam Kaproat
Asam Kaprilat Asam Kaprat
Asam Laurat Asam Miristat
Asam Palmitat Asam Stearat
Asam Archidat Asam Lignoserat
C
2
H
4 2
C
3
H
6 2
C
4
H
8 2
C
4
H
10 2
C
6
H
12 2
C
6
H
16 2
C
10
H
20 2
C
12
H
24 2
C
14
H
28 2
C
16
H
32 2
C
18
H
36 2
C
20
H
40 2
C
24
H
48 2
Vinegar Produk susu,curd
Margarin Minyak ikan lumba-lumba
Margarin Margarin
margarin Kelapa,kelapa sawit
Kelapa, minyak ikan paus Kelapa sawit,tallow,biji kapas
Tallow, mentega,lemak babi Minyak kacang
Bechwodtar
Tabel 3.1. Jenis Asam Lemak, Rumus Molekul, dan Sumber Lanjutan Nama Asam
Rumus Molekul Sumber
A. MUFA
Asam Palmitoleat
Asam Oleat Asam Gadoleat
B. PUFA
Asam Linoleat Asam Linoleat
Asam clupadonat Asam Archidonat
C16H3002 C18H3402
C19H3702
C18H3202 C18H3002
C22H3402 C20H3202
Ikan,ayam,tallow Minyak kacang,telur
Minyak herring,minyak hati
Minyak jagung,minyak kedelai Minyak kedelai
Minyak ikan paus,minyak hering
Hati, telur
Sumber: Ketaren 1986
3.4. Proses Pembuatan Sabun
3
Sabun dapat dibuat melalui dua proses, yaitu saponifikasi dan netralisasi. Proses saponifikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan alkali, sedangkan
proses netraisasi terjadi karena reaksi asam lemak bebas dengan alkali. Pada proses saponifikasi akan diperoleh produk sampig yaitu gliserol, sedangkan proses
netralisasi tidak menghasilkan gliserol Spitz, 1996. Proses saponifikasi terjadi pada suhu 80-100
C. Reaksi kimia pada proses saponifikasi adalah sebagai berikut.
3
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789308384Chapter20II.pdf
Gambar 3.1. Proses Saponifikasi Trigliserida
proses netralisasi asam lemak bebas tidak menghasilkan gliserol. Reaksi kimia dari proses ini dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut.
Gambar 3.2. Proses Netralisasi Asam Lemak Bebas
3.5. Pengendalian Kualitas