Konsep Sirkulasi Konsep Perancangan Bangunan

B F B F E D C C A B G Karena adanya pembagian zona pada kebutuhan ruang, maka bangunan yang ada memiliki beberapa zona. Fasilitas yang membutuhkan bangunan yaitu zona rekreaasi, fasilitas penunjang dan kantor pengelola. A = pintu masuk menuju ke Taman Rekreasi Air B = parkir kendaraan C = kolam renang dengan jenis permainan yaitu aquaplay, kolam dangkal, seluncur lurus dan berliku, boomerang, aquaplay, single serta kolam dangkal. D = open area yang berfungsi sebagai area penerima dan area makan terbuka E = taman burung F = bangunan, di mana terdapat zona rekreasi darat, kantor dan fasilitas penunjang. G = jembatan menuju ke arah sungai

5.3 Konsep Sirkulasi

Kosenp berisi gambaran tentang rancangan awal tentang pencapaian menuju ke lokasi dan tata sirkulasi yang akan terjadi di lokasi. Jenis sirkulasi ada dua, yaitu sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan. Jalur masuk dan keluar hanya satu untuk memudahkan pengaturan kendaraan yang akan masuk dan keluar dari lokasi. Jalur masuk ditandai dengan huruf A dimana kendaraan yang datang akan disambut dengan loket pembayaran tiket kendaraan serta pepohon Gambar 5.1 Konsep tapak Universitas Sumatera Utara Dari pintu masuk menuju ke round-a-bout yang kemudian masuk ke kantong parkir di sebelah kiri atau di sebelah kanan untuk parkir kendaraan roda empat. Untuk parkir kendaraan roda dua melewati round-a-bout kemudian langsung ke kantong parkir di bagian bawah lokasi. D A B C Gambar 5.3 Area parkir A = jalur sirkulasi kendaraan B = area parkir kendaraan yang disediakan C = pulau jalan sebagai pembatas jalan untuk kendaraan D = jalur pejalan kaki Jalur sirkulasi kendaraan Fountain sebagai vocal point sirkulasi lingkaran Jalur keluar dari lokasi Jalur masuk menuju ke lokasi Gambar 5.4 Sirkulasi pada round-a-bout A Gambar 5.2 Sirkulasi parkir pada site Universitas Sumatera Utara Gambar 5.6 Massa bangunan

5.4 Konsep Perancangan Bangunan

a. Gubahan Massa Massa bangunan dipilih berdasarkan tema dan kriteria yang mendukung seperti lokasi dan fungsi bangunan. dengan lokasi bangunan yang dekat dengan sungai, maka diperlukan bangunan yang tanggap terhadap sungai, bukan membelakangi sungai. dari bangunan dapat melihat ke arah sungai dan ke arah berbagai jenis kolam permainan. Garis merah menunjukkan arah view dari bangunan ke dalam lokasi site. b. Tata Ruang Bangunan Tata ruang adalam adalah konsep yang berisi tentang gambaran susunan ruang dalam bangunan. Susunan ruang ditentukan dari analisa kebutuhan rung dan fungsi ruang di dalam bangunan tersebut. Sesuai dengan analisa program kebutuhan ruang, maka ruangan yang terdapat di dalam bangunan adalah wahan 3d, perpustakaan, ruang seminar, toilet, kantor, area makan, fasilitas penunjang seperti lobby, ruang p3k, retail toko serta ruang mekanikal elektrikal. Gambar 5.5 Jalur sirkulasi kendaraan Jalur sirkulasi kendaraan Area parkir kendaraan Pepohanan sebagai peneduh dan estetika untuk lokasi Jalur masuk ke kantong parkir Jalur keluar dari kantong Universitas Sumatera Utara c. Integrasi ruang luar dan dalam Penyatuan antara ruang luar dan dalam sehingga terjadi keselerasan antara ruang luar dan ruang dalam bangunan. Hal ini dapat dicapai dengan jalur pedestrian di sekeliling lokasi yang didesain nyaman yang membuat aliran pedestrian yang dapat Keterangan A = kantor pengelola, B = retail toko, area makan C = toilet A B C Keterangan A = wahana 3d, B = studio foto, C = mini park, restoran dan toilet C B A Terdapat jembatan yang menjadi penghubung antara area masuk dan sungai. Di bawah jembatan terdapat ruangan yaitu toilet dan area makan. Jembatan ini juga menjadi pemisah dua bagian kolam renang. Bagian pertama terdapat kolam ombak dan kolam arus single, sedankan bagian k d it l lid d k l Toilet Kios makanan Toilet Area penerima Gambar 5.7 Pembagian ruang pada bangunan Gambar 5.8 Integrasi antar ruang luar dan dalam Sirkulasi pejalan kaki mengelilingi kolam Area pejalan kaki di dalam lokasi Jalur pedestrian beratap dari area parkir menuju entrance bangunan Plaza terbuka sebagai ruang penerima utama Universitas Sumatera Utara diikuti oleh pengunjung. Alur ini diharapkan memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung, pengunjung yang berada di luar akan juga merasa berada di dalam bangunan, begitu sebaliknya. d. Entrance Terdapat satu entrance utama untuk pejalan kaki dan satu entrance utama untuk kendaraan. Hal ini berguna untuk memudahkan pengaturan sirkulasi, baik kendaraan maupun pejalan kaki. e. Pengurangan suhu pada bangunan Berada pada daerah dengan iklim tropis akan membuat lokasi menerima sinar matahari yang tetap sepanjang tahun. Terutama pada pagi dan sore hari, efek sinar matahari akan terasa pada bangunan dengan silau dan panas dalam bangunan. Untuk mencegah silau dan panas berlebih dapat dilakukan penentuan bagian pada bangunan yang memerlukan efek pembayangan dan bagian pada bangunan yang dapat diberi bukaan. Pengurangan suhu juga dapat dilakukan dengan pemakaian green wall dan green roof pada bangunan sehingga udara di dalam bangunan menjadi sejuk. f. Pencahayaan dan pengkondisian udara alami Gambar 5.10 Efek Pembayangan Timur Barat Gambar 5.9 Entrance pejalan kaki dan kendaraan Entrance untuk pejalan kaki, berupa lobby ticketing untuk membeli tiket sebelum masuk ke lokasi Entrance untuk kendaraan, membeli tiket kendaraan sebelum masuk ke kantong parkir. Universitas Sumatera Utara Pengkondisian udara dan pencahayaan alami dapat dilakukan dengan adanya bukaan pada dinding maupun pada atap. Dengan melihat arah sinar matahari serta arah angin, maka dapat dicapai ruangan dengan kenyamanan thermal yang baik. g. Penggunaan material lokal Penggunaan material lokal pada bangunan menjadi salah satu penerapan tema dalam bangunan. Sebagai contoh yaitu penggunaan batu alam pada dinding serta jalan untuk pejalan kaki.

5.5 Konsep Utilitas