Batasan Masalah Asumsi Taman Rekreasi Air (Arsitektur Hijau)

1.4.3 Struktur

 Bagaimana merencakan struktur bangunan yang tepat dan tanggap terhadap cuaca, iklim dan topografi setempat tanpa mengurangi estetika serta fungsi utama dari suatu bangunan.  Menciptakan area rekreasi yang menggabungkan antara indoor dan outdoor tanpa membuat pengunjung merasa tidak nyaman di dalam bangunan tersebut.

1.5 Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam perencanaan serta perancangan proyek ini adalah :  Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih di kawasan yang cukup strategis dimana terdapat berbagai kegiatan permukiman, perdagangan yang berkembang pesat sehingga memungkin tempat wisata ini dapat ramai dikunjungi oleh penduduk sekitar maupun masyarakat lainnya sehingga tidak menjadi bangunan mati.  Survey, survey langsung ke lokasi untuk mendapatkan data akurat mengenai keberadaan lokasi dan kegiatan apa saja yang terjadi pada lokasi tersebut serta survey literature sebagai penambah data mengenai lokasi dan daerah sekitarnya.  Wawancara, wawancara dilakukan dengan pihak yang berhubungan dengan lokasi serta hal- hal yang berhubungan dengan bidang rekreasi serta pariwisata mulai dari peruntukkan lahan, jenis rekreasi, fasilitas rekreasi dan sebagainya.  Studi literatur, mengenai berbagai macam fasilitas rekreasi yang akan disediakan, bentuk bangunan yang berhubungan dengan fasilitas yang ada, dan sebagainya.  Analisa, berbagai analisa dilakukan yang mendukung mengenai perencanaan dan perancangan bangunan, seperti analisa fisik dan analisa non fisik.  Laporan, penyusunan laporan mengenai Taman Rekreasi Air yang berisi mengenai berbagai data yang berhubungan dengan Taman Rekreasi Air ini.

1.6 Batasan Masalah

Banyaknya masalah yang akan timbul dalam proses perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Air ini maka diperlukan batasan masalah sehingga tidak melenceng dari garis yang ada. Adapun batasan perencanaan dan perancangan proyek ini adalah bangunan sebagai wadah rekreasi yang berhubungan dengan air serta fasilitas pendukung lainnya. Universitas Sumatera Utara Lingkup perencanaan dan perancangan proyek ini adalah perencanaan sarana rekreasi yang berhubungan dengan air yang meliputi fasilitas permainan, fasilitas pendidikan, tempat makan indoor dan outdoor serta fasilitas pendukung lainnya. Kompleksitas ruang yang dibutuhkan dalam bangunan ini membutuhkan analisa yang mendalam mengenai sirkulasi, program ruang, serta jenis kegiatan dalam bangunan tersebut sehingga tercipta suatu bentuk bangunan yang menarik, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan menghasilkan banyak keuntungan baik bagi pengguna maupun pengelola. Perencanaan daerah tepi sungai yang baik sehingga daerah tepi sungai menjadi daerah yang lebih menarik. Sekarang ini, di Indonesia dan khususnya di kota Medan, sungai seperti menjadi sesuatu yang buruk, dibelakangi oleh bangunan, menjadi tempat sampah. Seharusnya, sungai menjadi salah satu potensi wisata yang cukup menarik. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di sungai, seperti bermain perahu, memancing atau sekadar bersantai di pinggir sungai sambil menikmati keindahan alam. Pemilihan sistem struktur juga tidak luput dari perhatian akan perencanaan serta perancangan proyek ini. Sistem struktur yang kuat namun tidak terkesan berat untuk menampung berbagai macam fasilitas rekreasi tetapi tidak menimbulkan kesan takut kepada pengunjung tempat wisata ini. Pemilihan sistem struktur bentang lebar yang efisien yang dapat menahan beban serta menghasilkan bentukan desain yang modern menjadi salah satu pilihan struktur yang dapat dipertimbangkan dalam perencanaan serta perancangan proyek ini.

1.7 Asumsi

Dengan pertimbangan bahwa kasus proyek ini bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, yaitu :  Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dengan penekanan bangunan yang mewadahi kegiatan komersil yang bersifat edukasi dan rekreasi.  Perkembangan kebutuhan akan dunia rekreasi di Indonesia semakin meningkat, sehingga diperlukan fasilitas rekreasi yang baru yang dapat menampung kebutuhan masyarakat.  Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan layak untuk didirikan bangunan dengan peruntukkan lahan sesuai dengan RUTRK Kota Medan sebagai kawasan rekreasi. Universitas Sumatera Utara  Kondisi perekonomian di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara diasumsikan berada dalam kondisi normal sehingga dapat mendukung keberadaan proyek ini.

1.8 Metodologi Pembahasan