Tech-Linx Technology Park, Cyberjaya, Malaysia

dinding dengan 4000 bantalan, ebebrapa berukuran sampai 9,14 metere, dengan 7 bentuk yang berbeda untuk atap dan 15 bentuk berbeda untuk dinding. Kulit dan atap bangunan dapat menampung 10.000 ton air hujan, 70.000 ton air bersih dan 60.000 ton air kolam renang yang akan dipergunakan untuk keperluan air dalam bangunan. Setiap tahunnya secara keseluruhan, bangunan ini akan menghemat 140.000 ton air yang akan di daur ulang. Sistem kolam renang pada umumnya menggunakan pompa air menuju ke jaringan pembuangan air lokal sebagai sistem filtrasi. Stadion ini menggunakan skema yang berbeda, air buangan yang ada dialirkan menuju sistem filter dua tahap yang kemudian dialirkan lagi ke kolam renang. Sistem ini sangat efisien dalam penggunaan air di Beijing yang curah air hujan dan air tanah rendah. Bangunan ini memiliki kapasitas 17.000 pengunjung selama permainan. Luas tanah total 65.000 m2 dan luas bangunan 32.000 m2. Meskipun disebut kubus, namun bangunan ini sebenarnya berbentuk balok dengan panjang dan lebar 178 meter, tinggi 31 meter. Setelah olimpiade, bangunan ini dibuka untuk umum kepada masyarakat yang akan mengunjungi bangunan ini. Bangunan ini telah berfungsi sebagai taman air dengan fasilitas kolam renang, 13 slide, kolam ombak serta kolam spa. Renovasi ini dilakukan dalam rangka untuk membawa minat baru dari warisan olimpiade.

3.5.4 Tech-Linx Technology Park, Cyberjaya, Malaysia

Konsultan proyek ini adalah T.R. Hamzah dan Yeang Sdn Bhd. Bentuk utama yang diambil untuk bangunan ini adalah bentuk prisma segitiga. Struktur yang digunakan adalah struktur beton bertulang. Sirkulasi dalam lokasi yaitu sistem kluster. Gambar 3.10 Bentuk atap dari luar dan di dalam bangunan S b Universitas Sumatera Utara Tapak dari perkantoran ini berada dalam zona Cyberjaya. Dengan kapasitas enam massa bangunan mengelilingi sebuah area terbuka, semuanya menggunakan penghawaan alami, dikelilingi vegetasi hutan yang padat dan fitur air. Fitur desain unik lainnya adalah atap payung yang berada di atas bangunan, memberikan shading kepada bangunan di bawahnya, mengurangi intervensi panas matahari ke dalam. Semua fasad yang menghadap matahari diberikan kantilever atau teritisan. Dengan penekanan lingkungan ke dalam perancangan bangunan, maka diperoleh sebuah desain yang konteks terhadap lingkungan. Gambar 3.11 Perspektif Maket Tech-Linx Malaysia S b t hli Gambar 3.12 Detail Perspektif Sumber : www.techlinx.com Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Perbandingan bangunan untuk studi banding tema sejenis Nama Bangunan Lokasi Fungsi Konsep ACROS Fukuoka Jepang - Kantor - Retail - Museum - Teater - Penggunaan taman pada atap setiap lantai bangunan - Atrium di tengah bangunan sebagai pencipta kontras di antara taman atap - Taman sebagai penampung air hujan, menyaring udara dan habitat burung - Air hujan dialirkan dari atap sampai ke tanah untuk menyirami tanaman Alila Villas Uluwatu, Bali - Hotel - Komplek villa - Menggunakan prinsip ESD Environmental Sustainable Design - Menggunakan bahan lokal dari Bali untuk membangun bangunan - Konservasi air dan taman yang dapat menampung air hujan - Mendaur ulang air hujan - Menggunakan tanaman lokal dari Bali terutama ekosistem savanna Bali di Bukit Stadion Water Cube Beijing, China Pusat akuatik nasional - Kulit luar menggunakan bahan ETFE yang dapat menyerap radiasi matahari sehingga di dalam ruangan tetap sejuk dan air kolam hangat - Kulit luar dapat diganti - Penghematan energi listrik sampai dengan 30 - Mendaur ulang air hujan dan air kolam renang. Air tersebut difilter Universitas Sumatera Utara dua kali dan kemudian dipakai kembali. - Pengalihan fungsi dari kolam renang olimpiade menjadi kolam renang umum Tech Linx Technology Park Cyberjaya, Malaysia Areal perkantoran - Menggunakan penghawaan alami pada seluruh bangunan - Vegetasi hutan yang pada pada setiap areal kosong - Atap payung yang berada di atas bangunan memberikan shading kepada bangunan di bawahnya - Semua fasad yang menghadap matahari diberikan kantilever Sumber : Hasil Olah data Primer Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA

4.1 Analisa Fisik 4.1.1 Analisa Lokasi