Teori Heinz Frick 1999 Teori Ken Yeang 1995

3.2.2 Teori Heinz Frick 1999

Dalam teorinya Heinz Fick memberikan empat kriteria arah pembangunan secara Green Architecture, yaitu :  Pembangunan berwawasan lingkungan menuntut adanya proses yang melestarikan lingkungan alam dan peredarannya, sehingga menghemat energi.  Pembangunan biologis baubiologie yang memperhatikan kesehatan penghuni dan menganggap rumah sebagai kullit ketiga manusia.  Pembangunan psikospiritual, berkaitan dengan jiwa manusia, rasa dan karsa, serta susunan organisme manusia yang mengerti arsitektur sebagai pengalaman kesadaran.  Pembangunan organik yang bobot arsitekturalnya terletak pada fungsi pembentukan dan kesenian.

3.2.3 Teori Ken Yeang 1995

Menurut Ken Yeang, desain ekologis adalah sautu proses desain di mana seorang desain secara jelas meminimalisasi efek buruk yang datang dari suatu produk akibat proses desain yang dapat menganggu ekosistem dan sumber daya bumi, dan secara terus menerus memberikan prioritas kepada keberlanjutan pengurangan dan minimalisasi efek buruk ini. Beberapa teori yang dikemukakan oleh Ken Yeang yaitu :  Hemat Energi Pengurangan biaya sebagai hasil dari penurunan konsumsi energi dalam pengoperasian suatu bangunan. Pengurangan keseluruhan konsumsi energi dari bangunan dapat menggunakan fungsi struktur pasif.  Humanisme Memberikan kesempatan kepada pengguna bangunan untuk merasakan kenyamanan bangunan namun sekaligus membuat mereka menjadi tanggap terhadap pengalaman akan iklim luar pada lokasi tersebut.  Esetetika natural dan kebebasan berekspresi  Integrasi vegetasi horizontal dan vertikal  Penghawaan alami Menciptakan suatu zona yang berbeda untuk udara dalam fasad suatu bangunan, dapat berupa ruang transisi, ruang pemisah atau ruang akhir dari udara yang masuk ke dalam bangunan. Hasil desain dapat berupa bentuk yang besar ke arah langi dengan ventilasi atrium, membuat balkon atau lapangan atap yang besar. Universitas Sumatera Utara  Tanggap terhadap orientasi matahari Pengembangan terhadap lapisan dinding luar dari dalam ke luar lingkungan, menghadapkan kita kepada ruang transisi yang membawa udara sehingga menghasilkan berbagai jenis desain dinding. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menghasilkan berbagai dinding luar dengan kulit yang berbeda tergantung pada orientasi matahari. Dari berbagai prinsip di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai bahan acuan untuk perencanaan Green Architecture yaitu :  Manusia sebagai tokoh sentral dalam proses perencanaan bangunan sehingga diperlukan kajian terhadap aktifitas manusia sebagai pemakai bangunan tersebut. Hal ini meliputi berbagai macam aktifitas, sosial budaya serta tradisi yang akan berorientasi terhadap penyadaran lingkungan.  Potensi lingkungan alamiah yang berbeda di setiap daerah mengharuskan adanya penelitian sebelum pembangunan. Penelitian berupa iklm, kondisi tanah, vegetasi serta potensi sumber daya alam setempat, terutama sumber daya yang terbaharui yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan arsitektural.  Membuat bangunan yang hemat energi sehingga tidak adanya energi yang terbuang percuma, baik dalam proses pembangunan sampai kepada operasional bangunan itu sendiri.  Orientasi utama terhadap keselamatan lingkungan tidak menyebakan dalam proses desain akan kehilangan estetika dari bangunan itu sendiri. Penggabungan akan keindahan alam serta kebebasan berekspresi menjadi salah satu poin penting dalam penerapan prinsip ini.

3.3 Interpretasi Tema