Struktur Bangunan Analisa Bangunan .1 Bentuk Bangunan

Dari analisa tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Taman Rekreasi Air ini akan menggunakan pola massa radial. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu inti sentral dari berbagai aktifitas rekreasi yang ada dengan tetap memperhatikan orientasi lingkungan ke berbagai arah dan segi estetika.

4.3.2 Struktur Bangunan

Dalam pemilihan struktur bangunan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu fungsi bangunan, kondisi tapak, ekonomi bangunan, beban serta bentang bangunan. a. Struktur Pondasi Struktur pondasi utama bangunan ini menggunakan pondasi telapak. Pondasi ini dipilih karena lokasi lahan yang berada di dekat sungai, tanah di sekitarnya rentan terhadap air, sehingga diperlukan pondasi yang kuat walaupun lantai bangunan hanya sekitar 1-2 lantai. b. Struktur Rangka Sistem struktur yang digunakan adalah sistem struktur rangka dengan bahan beton, modul struktur antar kolomnya 8m x 8m. Pemilihan modul kolom berdasarkan kebutuhan luas ruang yang cenderung membutuhkan ruang yang bebas kolom, seperti food court, wahana 3D, hall penerima, ruang seminar, dan sebagainya. c. Struktur Dinding Struktur dinding menggunakan batu bata merah yang diplester dengan semen, kemudian diakhiri dengan pembuatan tekstur maupun cat tembok. Pemilihan bahan- bahan tersebut dilakukan karena memperhatikan tingkat kemudahan dalam mendapatkan bahan- bahan tersebut di sekitar lokasi dan juga dalam hal biaya yang akan dikeluarkan. Selain itu juga terdapat bahan penutup dinding lainnya seperti kaca, kayu untuk menampilkan kesan alami dari suatu bangunan. d. Struktur Lantai Untuk bahan lantai, digunakan material yang bertekstur kasar dengan beberapa warna berbeda sehingga menghilangkan kesan monoton dari jalanan yang cukup panjang. Jalanan yang panjang disebabkan karena proyek merupakan area rekreasi sehingga dihindari pemakaian lantai yang bertingkat- tingkat agar pengunjung tidak terkena bahaya tersandung karena lantai rentan basah. Universitas Sumatera Utara Penggunaan batu alam sangat membantu dalam konservasi lingkungan karena sifatnya yang dapat dipakai kembali. e. Struktur Atap Untuk struktur atapnya dipakai rangka baja ringan karena ruang- ruang yang dipakai banyak, namun dalam ukuran yang tidak terlalu besar. Struktur atap ini dipilih karena pemasangan yang mudah dan murah dalam biaya. Selain itu dapat menghemat penggunaan kayu untuk bangunan, sehingga tidak merusak alam dengan pengunaan kayu yang berlebihan. Bentuk atap dipilih bentuk atap joglo, pelana atau perisai yang sesuai dengan arsitektural Indonesia sehingga tidak meninggalkan budaya yang ada dengan atap berbahan genteng. f. Sistem Sirkulasi Terdapat dua sistem sirkulasi yaitu sirkulasi vertikal dan horizontal. Sistem sirkulasi vertikal yang digunakan pada bangunan ini adalah tangga dan lift. Lift hanya dibuat sedikit untuk menampung pengunjung pada ruang seminar dan untuk mengangkat barang. Selebihnya pengunjung diharapkan menaiki tangga, karena selain lebih hemat energi, pengunjung juga dapat sambil berolahraga. g. Tekstur dan Warna bangunan Sebagai tempat rekreasi, diperlukan pemilihan tekstur dan warna yang tetap untuk mendukung penampilan bangunan. Tabel 4.11 Pemilihan tekstur pada bangunan Tekstur Kesan Pemakaian Kasar Membuat sebuah bidang terlihat lebih dekat, memperkecil skala dan menambah bobot visualnya, dapat menyembunyikan Jalur sirkulasi, dengan adanya perbedaan tekstur pola lantai dapat dipakai menunjukkan arah, membedakan ruang gerak Universitas Sumatera Utara noda namun sulit dalam pembersihan dan sirkulasi. Dinding, pada bagian yang mudah kotor Halus Membuat kotoran lebih mudah terlihat namun lebih mudah dibersihkan Interior bangunan Sumber : majalah Laras, 2002 Tabel 4.12 Kelompok warna pada Bangunan dan Kesan Kelompok warna Warna Kesan Warna hangat Merah muda, merah, jingga, kuning Membangkitkan semangat, membuat ruangan berkesan kecil dan bernuansa akrab, hangat, dekat Warna dingin Hijau, biru, ungu, tosca Lembut, sejuk, teduh, dingin, jauh, tenang Warna kontras Merah dengan hijau, biru dengan jingga Cerah, gembira Warna harmonis Paduan dua sampai empat warna yang saling berhubungan di lingkaran warna : merah muda, biru terang, biru hijau Harmonis, akrab Warna pastel Campuran warna asli dengan putih Lembut, cerah, segar, romantic, mudah dipadukan dengan warna pastel lainnya Warna natural Krem, coklat, hitam, put ih Lembut , kalem, tidak menarik perhatian, luas dan tenang, sesuai untuk ruangan yang memiliki sinar yang cukup Sumber : Majalah Laras, 2002 Universitas Sumatera Utara 4.4 Analisa Utilitas 4.4.1 Sistem Air Bersih