Dari analisa tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Taman Rekreasi Air ini akan menggunakan pola massa radial. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu inti
sentral dari berbagai aktifitas rekreasi yang ada dengan tetap memperhatikan orientasi lingkungan ke berbagai arah dan segi estetika.
4.3.2 Struktur Bangunan
Dalam pemilihan struktur bangunan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu fungsi bangunan, kondisi tapak, ekonomi bangunan, beban serta bentang
bangunan. a.
Struktur Pondasi Struktur pondasi utama bangunan ini menggunakan pondasi telapak. Pondasi
ini dipilih karena lokasi lahan yang berada di dekat sungai, tanah di sekitarnya rentan terhadap air, sehingga diperlukan pondasi yang kuat walaupun lantai
bangunan hanya sekitar 1-2 lantai. b.
Struktur Rangka Sistem struktur yang digunakan adalah sistem struktur rangka dengan bahan
beton, modul struktur antar kolomnya 8m x 8m. Pemilihan modul kolom berdasarkan kebutuhan luas ruang yang cenderung membutuhkan ruang yang
bebas kolom, seperti food court, wahana 3D, hall penerima, ruang seminar, dan sebagainya.
c. Struktur Dinding
Struktur dinding menggunakan batu bata merah yang diplester dengan semen, kemudian diakhiri dengan pembuatan tekstur maupun cat tembok. Pemilihan
bahan- bahan tersebut dilakukan karena memperhatikan tingkat kemudahan dalam mendapatkan bahan- bahan tersebut di sekitar lokasi dan juga dalam hal
biaya yang akan dikeluarkan. Selain itu juga terdapat bahan penutup dinding lainnya seperti kaca, kayu untuk menampilkan kesan alami dari suatu
bangunan. d.
Struktur Lantai Untuk bahan lantai, digunakan material yang bertekstur kasar dengan beberapa
warna berbeda sehingga menghilangkan kesan monoton dari jalanan yang cukup panjang. Jalanan yang panjang disebabkan karena proyek merupakan
area rekreasi sehingga dihindari pemakaian lantai yang bertingkat- tingkat agar pengunjung tidak terkena bahaya tersandung karena lantai rentan basah.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan batu alam sangat membantu dalam konservasi lingkungan karena sifatnya yang dapat dipakai kembali.
e. Struktur Atap
Untuk struktur atapnya dipakai rangka baja ringan karena ruang- ruang yang dipakai banyak, namun dalam ukuran yang tidak terlalu besar. Struktur atap ini
dipilih karena pemasangan yang mudah dan murah dalam biaya. Selain itu dapat menghemat penggunaan kayu untuk bangunan, sehingga tidak merusak
alam dengan pengunaan kayu yang berlebihan. Bentuk atap dipilih bentuk atap joglo, pelana atau perisai yang sesuai dengan arsitektural Indonesia sehingga
tidak meninggalkan budaya yang ada dengan atap berbahan genteng. f.
Sistem Sirkulasi Terdapat dua sistem sirkulasi yaitu sirkulasi vertikal dan horizontal. Sistem
sirkulasi vertikal yang digunakan pada bangunan ini adalah tangga dan lift. Lift hanya dibuat sedikit untuk menampung pengunjung pada ruang seminar dan
untuk mengangkat barang. Selebihnya pengunjung diharapkan menaiki tangga, karena selain lebih hemat energi, pengunjung juga dapat sambil berolahraga.
g. Tekstur dan Warna bangunan
Sebagai tempat rekreasi, diperlukan pemilihan tekstur dan warna yang tetap untuk mendukung penampilan bangunan.
Tabel 4.11 Pemilihan tekstur pada bangunan
Tekstur Kesan
Pemakaian
Kasar Membuat sebuah bidang
terlihat lebih dekat, memperkecil skala dan
menambah bobot visualnya, dapat menyembunyikan
Jalur sirkulasi, dengan adanya perbedaan tekstur
pola lantai dapat dipakai menunjukkan arah,
membedakan ruang gerak
Universitas Sumatera Utara
noda namun sulit dalam pembersihan
dan sirkulasi. Dinding, pada bagian yang
mudah kotor Halus
Membuat kotoran lebih mudah terlihat namun lebih
mudah dibersihkan Interior bangunan
Sumber : majalah Laras, 2002
Tabel 4.12 Kelompok warna pada Bangunan dan Kesan
Kelompok warna Warna
Kesan
Warna hangat Merah muda, merah,
jingga, kuning Membangkitkan semangat,
membuat ruangan berkesan kecil dan bernuansa akrab,
hangat, dekat Warna dingin
Hijau, biru, ungu, tosca Lembut, sejuk, teduh,
dingin, jauh, tenang Warna kontras
Merah dengan hijau, biru dengan jingga
Cerah, gembira
Warna harmonis Paduan dua sampai empat
warna yang saling berhubungan di lingkaran
warna : merah muda, biru terang, biru hijau
Harmonis, akrab
Warna pastel Campuran warna asli
dengan putih Lembut, cerah, segar,
romantic, mudah dipadukan dengan warna
pastel lainnya Warna natural
Krem, coklat, hitam, put ih Lembut , kalem, tidak
menarik perhatian, luas dan tenang, sesuai untuk
ruangan yang memiliki sinar yang cukup
Sumber : Majalah Laras, 2002
Universitas Sumatera Utara
4.4 Analisa Utilitas 4.4.1 Sistem Air Bersih