Klasifikasi Model Simulasi Simulasi

sistem yang sebenarnya. Dengan simulasi, kita dapat melakukan berbagai kemungkinan percobaan tanpa takut mengalami kegagalan, dibandingkan jika percobaan dilakukan pada sistem nyata. Simulasi dapat dilakukan untuk memprediksikan performansi dari sebuah sistem baru dalam berbagai keadaan.

3.7.1. Klasifikasi Model Simulasi

Model simulasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga dimensi yang berbeda Law and Kelton, 2000, yaitu: 1. Statis vs dinamis. Model simulasi statis adalah representasi dari sistem yang keadaannya tidak dipengaruhi waktu. Model simulasi dinamis adalah model simulasi yang keadaannya berubah dipengaruhi oleh waktu. 2. Deterministik vs stokastik. Jika suatu model simulasi tidak mengandung suatu komponen probabilistic misalnya random, maka model simulasi tersebut dinamakan deterministik. Model stokastik beroperasi dengan masukan random, misalnya suatu bank dengan interval kedatangan pelanggan secara random. 3. Kontinu vs diskrit. Dalam model kontinu, keadaan sistem dapat berubah secara kontinu, sedangkan dalam model diskrit peubahan hanya pada point- point terpisah dari waktu. Universitas Sumatera Utara 3.7.2. Kelebihan dan Kekurangan Simulasi Adapun kelebihan menggunakan simulasi, di antaranya adalah: 1. Sekali model dibuat, maka model dapat digunakan berulang untuk menganalisa tujuan. 2. Analisa denga metode simulasi dapat dilakukan dengan masukan data yang bervariasi. 3. Tidak semua sistem terutama sistem yang kompleks dapat dipresentasikan dalam model matematik, sehingga simulasi merupakan alternatif yang mungkin. 4. Simulasi memungkinkan kita melakukan percobaan terhadap sistem nyata pada kondisi tertentu dan dapat memberikan alternatif perancangan yang terbaik berdasarkan spesifikasi yang diinginkan. 5. Dapat menghemat biaya dibanding menggunakan sistem aktualnya. 6. Simulasi memungkinkan untuk melakukan studi suatu sistem jangka panjang dalam waktu yang relatif singkat. Kekurangan simulasi di antaranya adalah: 1. Simulasi hanya menggunakan karakteristik sistem nyata berdasarkan masukan tertentu. 2. Model simulasi dengan menggunakan computer digital relatif mahal dan menyita banyak waktu pada saat konstruksi dan validasi. 3. Mengeksekusi model simulasi berulang-ulang dapat menambah biaya komputer. Universitas Sumatera Utara 4. Kebiasaan menggunakan model simulasi akan menagkibatkan peneliti lupa bahwa permasalahan dapat dipecahkan dengan menggunakan model matematik. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk kategori deskriptif, karena dari penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual. Penelitian ini akan meliputi proses pengumpulan, penyajian, pengolahan dan analisis terhadap masalah yang ada dalam perusahaan.

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Baja Pertiwi Industri yaitu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan alat-alat industri khususnya industri pengolahan kelapa sawit. Perusahaan berlokasi di Jalan SM. Raja, KM 7,5 no 62b, Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada lantai pabrik secara keseluruhan.

4.3. Kerangka Konseptual

Keanekaragaman dalam variasi produk dan volume produk menuntut penyusunan lantai pabrik yang lebih efektif dan efisien. Variasi produk yang cukup besar akan menuntut penggunaan mesin-mesin yang cukup besar, biaya tools yang lebih tinggi dan proses penjadwalan yang lebih tinggi. Hal ini tentunya akan membawa konsekuensi yang negatif kepada perusahaan yaitu melalui Universitas Sumatera Utara