Performance Measure Metode BSA Based Sorted Algorithm

5.2.6. Perbandingan Hasil Performance Measure Layout Usulan

Untuk melakukan pemilihan alternative dari pembentukan sel manufaktur terbaik diperlukan suatu perbandingan kualitas solusi. Oleh karena itu diperlukan suatu pengukuran yang disebut performance measure. Perhitungan untuk performance layout ini dapat dilihat dari matriks insiden. Performance ini dapat dilihat dari grouping efficiency , grouping efficacy dan grouping measure. Pengukuran hasil performansi ini digunakan untuk dua metode atau lebih tanpa ada batas kriteria tertentu. Dalam hal ini, akan dilihat kualitas yang lebih baik antara metode pengelompokan yang digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu BSA dan SCA. Oleh karena itu, akan akan dibandingkan performansi pengelompokan yang dilakukan dengan memperhatikan ketiga kriteria tersebut.

5.2.6.1. Performance Measure Metode BSA Based Sorted Algorithm

Untuk melakukan perbandingan terhadap layout, dibutuhkan beberapa data yang didapat dari matriks hasil pengelompokan komponen-mesin, pada Tabel 5.29: 1. Jumlah angka 1 yang terdapat pada matriks o berjumlah 89. 2. Jumlah angka 1 yang terdapat di luar sel e berjumlah 14. 3. Jumlah angka 0 di dalam sel v adalah 133. 4. Jumlah mesin adalah 25 unit. 5. Jumlah part 24 jenis 6. Jumlah masukan bernilai 1 dalam blok d adalah 75. Universitas Sumatera Utara 7. Faktor pembobot yang digunakan adalah 0,5. a. Grouping efficiency merupakan tingkat penggunaan mesin dalam sel dan pergerakan antar sel. n1 adalah rasio jumlah masukan nilai 1 dalam blok diagonal terhadap jumlah total elemen dalam blok. =0,36 n2 adalah rasio jumlah masukan nilai 0 dalam blok diagonal terhadap jumlah total elemen di luar blok. =0,964 = 0,662 b. Grouping efficacy r Digunakan untuk menunjukkan keberhasilan metode yang digunakan dalam mengelompokkan mesin dan komponen. =0,728 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.29. Matriks Mesin-Komponen dengan Metode BSA Mesin BP 101 BP 106 BP 109 BP 110 BP 206 BP 112 BP 201 BP 202 BP 203 BP2 04 BP 113 BP 104 BP 105 BP 108 BP 111 BP 205 BP 107 BP 304 BP 305 BP 102 BP 301 BP 302 BP 303 BP 103 DI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 SB1 1 1 1 1 1 1 SB1 1 1 1 1 1 GA1 1 1 GA2 1 1 1 GB1 1 GB2 1 1 1 1 BF1 1 1 BF2 1 1 1 S 1 O 1 1 1 1 1 SB3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 GA3 1 1 1 G4 1 1 1 BO1 1 1 BO2 1 BD1 1 1 1 BD2 1 1 SB 1 1 1 1 BA 1 1 BB 1 BC 1 BE1 1 BE2 1 PO 1 Universitas Sumatera Utara c. Grouping Measure merupakan keefektifan penggunaan algoritma yang digunakan untuk mengelompokkan mesin dan komponen. =0,361 =0,157 ng = nu – nm = 0,361 – 0,157 = 0,203 5.2.6.2. Performance Measure Metode SCA Similarity Coefficient Algorithm Untuk performance measure yang digunakan untuk metode SCA berdasarkan matriks komponen mesin pada Tabel 5.30 adalah sebagai berikut: 1. Jumlah angka 1 yang terdapat pada matriks o berjumlah 89. 2. Jumlah angka 1 yang terdapat di luar sel e berjumlah 12. 3. Jumlah angka 0 di dalam sel v adalah 169. 4. Jumlah mesin adalah 25 unit 5. Jumlah part 24 jenis 6. Jumlah masukan bernilai 1 dalam blok d adalah 77. 7. Faktor pembobot yang digunakan adalah 0,5. a. Grouping efficiency merupakan tingkat penggunaan mesin dalam sel dan pergerakan antar sel. n1 adalah rasio jumlah masukan nilai 1 dalam blok diagonal terhadap jumlah total elemen dalam blok. =0,313 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.30. Matriks Mesin-Komponen dengan Metode SCA Part Mesin BP 101 BP 106 BP 109 BP 110 BP 201 BP 202 BP 203 BP 204 BP 206 BP 102 BP 103 BP 104 BP 105 BP 107 BP 112 BP 113 BP 301 BP 302 BP 303 BP 304 BP 305 BP 108 BP 111 BP 205 SB1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 GA1 1 1 1 1 1 GA2 1 1 1 1 GB1 1 1 1 GB2 1 1 BF1 1 1 1 BF2 1 1 S 1 O 1 DI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 SB2 1 1 1 1 1 SB3 1 1 1 1 1 BA 1 1 BB 1 BC 1 BD 1 1 BE1 1 BE2 1 GA3 1 1 1 1 1 BO 1 1 1 BO 2 1 PO 1 SB4 1 1 1 GA4 1 1 1 BD 1 1 1 Universitas Sumatera Utara n2 adalah rasio jumlah masukan nilai 0 dalam blok diagonal terhadap jumlah total elemen di luar blok. =0,96 = 0,6396 b. Grouping efficacy Digunakan untuk mengatasi rendahnya kemampuan antara matriks terstruktur baik dengan matriks terstruktur kurang baik. =0,7624 c. Grouping Measure merupakan keefektifan penggunaan algoritma yang digunakan untuk mengelompokkan mesin dan komponen. =0,313 =0,1384 ng = abs nu – nm = 0,313 – 0,782= 0,1782 Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat bagaimana hasil performansi dari kedua metode pengelompokan yang digunakan, dapat dilihat pada Tabel 5.31. Tabel 5.31. Perbandingan Metode BSA dan SCA BSA SCA Group Efficiancy 0.662 0.6396 Group Efficacy 0.728 0.762 Group Measure 0.203 0.178 Universitas Sumatera Utara Dari kedua metode tersebut, dapat dilihat bahwa metode BSA lebih baik dilihat dari group efficiency dan group measure. Maka pengelompokan yang lebih baik adalah dengan menggunakan metode BSA. Hasil layout dengan metode BSA akan dibandingkan dengan layout awal ditinjau dari momen perpindahannya.

5.2.7. Perancangan Layout Usulan Berdasarkan Metode BSA