Apabila hasil uji t dengan tingkat kepercayaan Confident Interval sebesar 95 atau
α = 0,05 nilai signifikan t lebih kecil dari α = 0,05 maka Ho ditolak.
3.9. Pengujian Asumsi Klasik
3.9.1 Uji Normalitas Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik non parametris karena data yang akan diuji berbentuk ordinal. Oleh sebab itu Santoso 2001,
menyatakan bahwa ”untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau mendekati normal dan atau bias dianggap normal, jika bias maka akan dilakukan uji
Normality Plot , yaitu suatu pengujian dengan menggunakan Grafik PP-Plot”.
Pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji Normality Plot dengan dasar pengambilan keputusan melihat grafik PP-Plot yaitu jika terlihat sebaran data
bergerombol disekitar garis uji yang mengarah kekanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut bias dikatakan normal.
3.9.2 Uji Multikolinearitas
Dalam permasalahan Regresi Linear Berganda selain dilakukan uji diatas juga perlu diadakan pengujian yang berkaitan Multikolinearitas, dikarenakan hal tersebut
dapat mempengaruhi bias atau tidaknya kesimpulan suatu analisis regresi berganda. Multikolinearitas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan
diantara variabel- variabel bebas dan hubungan yang terjadi adalah cukup besar. Hal ini akan menyebabkan perkiraan keberartian koefisien regresi yang diperoleh.
Pery Laili Khodri Nasution : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa…, 2007
USU e-Repository © 2008
3.9.3 Uji Heterokedastisitas
Masalah serius lain yang mungkin timbul dalam Analisa Regresi Berganda adalah heterokedastisitas. Ini timbul pada saat asumsi bahwa varian dari faktor alat
adalah konstan untuk semua variabel bebas yang tidak terpenuhi. Jika varian tidak sama, dikatakan terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dalam model regresi digunakan Analisis Residual yang berupa grafik dengan dasar pengambilan keputusan jika pola tertentu seperti titik- titik yang
ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadilah heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar dibawah angka 0 pada sumbu
Y tidak terjadi heterokedastisitas.
3.10. Pengujian Hipotesis