45
BAB III BIOGRAFI KH. AHMAD DAMANHURI
A. Riwayat Hidup KH. Ahmad Damanhuri
KH. Ahmad Damanhuri dilahirkan pada tanggal 27 April 1959 di Sawangan-Depok, yang bertepatan dengan ulang tahun Kota Depok. Beliau
berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama NU yang sederhana. Ayah beliau bernama H.
„Abdul Karim bin H. Zainal „Abidin bin H. Maksum, ayah beliau berpendidikan di Pesantren serta bekerja sebagai pegawai KUA dan guru
ngaji. Ibu beliau bernama Hjh. Maryam sebagai guru ngaji. KH. Ahmad Damanhuri tergolong anak yang sangat disayangi oleh
kedua orang tuanya. Beliau merupakan anak pertama dari lima bersaudara yaitu KH. Ahmad Damanhuri, MA, Ustdzh. Hjh. Suharti, Hjh. Sumidah, H.
Badruddin AK, S.Pdi, dan H. Fu’ad El-Halimi, S. Pdi. Sejak kecil mereka semua dididik dalam keluarga yang taat pada Agama. Mereka berada di
lingkungan pendidikan Agama yang sangat kuat dan patuh dalam menjalankan Syari’at Allah. Oleh sebab itu ayah beliau selalu menekankan agar kelak
dewasa nanti menjadi anak yang berilmu dan mampu meneruskan perjuangan ayahnya.
Kemudian KH. Ahmad Damanhuri menikah dengan keluarga dari Muhammadiyah yang bernama Hjh. Prawati Ningsih, beliau mempunyai dua
anak perempuan dan tiga anak laki-laki. Pertama, Sayyidah Rifqoh, S.Sos, yang sudah mempunyai dua anak perempuan yang bernama Naswah dan
46
Yasmin dan sedang menyelesaikan pendidikan S2 di IBNU KHLALDUN. Kedua, Sayyidah Qonita, S. Pdi, yang sudah mempunyai satu anak yang
bernama Mulaiki Bilqis. Ketiga, Muhammad Fathi, yang sedang semester 2 di UIN dan semester 4 di STAISKA. Keempat, Muhammad Nabil Bahnesi,
yang baru lulus MA dan anak yang Kelima adalah Muhammad Nahdo, yang baru lulus SD.
1
KH. Ahmad Damanhuri adalah seorang Muballigh yang mempunyai Pondok Pesantren Al-Karimiyah, MTS, MA, STAISKA, KBIH dan Majlis
Ta’lim yang berlokasi di Jl. H. Maksum No 23 Sawangan Baru Kota Depok 16511 TlpFax. 0251 8617335. Latar belakang didirikannya Pondok Pesantren
Al-Karimiyah adalah: Pertama, ingin mencetak santri-santri yang unggul, berakhlak mulia dan berpengetahuan agama yang luas. Kedua, ingin mencetak
santri yang memiliki kemampuan orasi atau ahli dalam berpidato sehingga dapat berdakwah dan mengembangkan syi’ar Islam. Ketiga, untuk mencari
keridhaan Allah SWT. Keempat, untuk menyebarkan dakwah Islamiyah, Kelima, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah
SWT dan yang terakhir turut serta membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang bertaqwa, sehat jasmani
dan rohani dengan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, serta bertanggung jawab terhadap umat manusia dan bangsa untuk saat ini dan masa
1
Hasil Wawancara Pribadi dengan KH. Ahmad Damanhuri yang berlokasi di Jl. H. Maksum No 23 Sawangan Baru Kota Depok 16511 TlpFax. 0251 8617335 Kediaman Rumah
KH. Ahmad Damanhuri pada hari Jum’at, 29 April 2011 dan Rabu, 04 Mei 2011, jam 19.30 WIB sd Selesai.
47
depan dalam bidang pendidikan kebudayaan, keagamaan dan kegiatan soaial lainnya.
2
Sosok yang senantiasa menyeru ke jalan Allah serta mengamalkan sunnah-sunnah Nabi, akhlaknya yang mulia menjadi panutan bagi keluarga
dan masyarakat. KH. Ahmad Damanhuri merupakan salah satu kyai yang disegani di
mata masyarakat, karena ilmu dan wibawanya yang menjadi figure seorang ulama. Beliau dikenal di masyarakat sebagai panutan bagi para ustad-ustad
atau para kyai, khususnya yang berada di daerah Sawangan Baru Kota Depok dan sekitarnya. Karena kegigihan beliau dalam berdakwah, beliau berhasil
mendirikan Yayasan Pesantren Al-Karimiyah. KH. Ahmad Damanhuri merupakan figure seorang bapak yang sholeh.
Beliau dikenal dimasyarakat sebagai orang baik dan tekun melaksanakan ibadah, yang semangat berjuang mensyiarkan ajaran Islam dengan segala
kemampuannya. Beliau ingin apabila mempunyai seorang anak, ingin menjadikan anak-anaknya yang sholeh dan sholehah, dengan memberikan
sebuah pendidikan agama mengirimkannya ke Pondok Pesantren. Yang akhirnya berhasil meneruskan perjuangan dakwah beliau sebagai seorang da’i
yang menyiarkan dan menanamkan nilai-nilai keislaman di masyarakat serta pesantren yang beliau sudah kembangkan sampai saat ini.
2
Hasil Wawancara Pribadi dengan KH. Ahmad Damanhuri
48
Allah SWT berfirman di dalam Al- Qur’an Surah An-Nisa ayat 9 yang
berarti:
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
baik dan benar”. An-Nisa: 9 Dalam satu hadits Rasul dikatakan yang artinya sebagai berikut:
“Jika Anak Adam Meninggal Maka Terputuslah Amal Ibadahnya Kecuali Tiga. Yang Pertama. Shodaqoh Jariyah. Kedua. Ilmu Yang Bermanfaat Dan
Ketiga Anak Yang Selalu Mendoakan Kedua Orangtuanya ”.
3
B. Pendidikan dan Organisasi KH. Ahmad Damanhuri