Penyusunan dan Penguasaan Materi

76

2. Penyusunan dan Penguasaan Materi

Penyusunan dan penguasaan materi dakwah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat merupakan suatu kewajiban bagi seorang da’i, sebab tanpa penguasaan materi yang mendalam maka akan sulit membangun kredibilitas seorang da’i, sehingga dakwah yang di sampaikan ngawur dan asal-asalan, dakwah seperti ini akan membingungkan yang menerimanya. Namun jika da’i mampu menguasai materi yang disajikan dengan bagus otomatis penyampa iannya pun akan bagus pula, da’i terlihat tenang dan santai, mad’u pun akan mudah menerima pesan yang disampaikan. Ucapan yang untuk disampaikan kepada orang lain harus sesuai dengan perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW, kecuali perkara yang dikhususkan untuk Nabi Muhammad. Oleh karena itu, beliau dalam menyusun materi dakwah dimulai dengan pembacaan “Bismillahirrahmaanirrahim”, karena segala aspek perbuatan mausia harus mengingatkan kepada Allah dan merupakan Sunnah Rasulullah SAW, karena al- Qur’an merupakan cerminan akhlak Rasulullah. Tidak ada seorang Rasulpun yang dipuji oleh Allah kecuali Nabi Muhammad sebagaimana firman Allah “Wa Innaka La‟ala Khuluqin „Adzim”, oleh karena itu, beliau memulai berdakwah dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah. 13 Berikut ini penerapan penyusunan dan 13 Ceramah KH. Ahmad Damanhuri di Masjid Al- Aula pada pengajian Majlis Ta’lim Ummmahatul Aula. 77 penguasaan materi KH. Ahmad Damanhuri pada Acara pengajian di Majlis Ta’lim Ummahatul Aula di Masjid Al-Aula. Beliau mengungkapkan dalam ceramahnya sebagai berikut: “Assalamu‟alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Bismillahir Rahmaanirrahim Robbisyrohlii Sodrii Wayassirlii Amrii Wahlul „Uqdatan Min Lisaanii Yafqohu Qowlii ”, berbicara tentang Adab kepada Nabi. Nabi adalah tauladan kita dalam perkataan dan perbuatan. Ucapan yang kita sampaikan kepada orang lain harus sesuai dengan Nabi, kecuali yang beliau khususkan, bagaimana tuh akhlak Rasulullah? Rosul itu akhlak Qur’an, cerminan yang ada di al-Qur’an, tidak ada seorang Rasul semua manusia yang dipuji oleh Allah kecuali Nabi Muhammad “Wa Innaka La‟ala Khuluqin „Adzim” Orang sama orang memuji biasa, ada batasnya, terkadang bosan, tapi Allah ga pernah bosan memuji, saya dinasehatin sama orang tua saya kalau dipuji jangan bangga, kalau dibenci jangan marah, dan manusia yang dipuji oleh Allah hanya nabi kita... ” 14

3. Pemilihan Bahasa