Materi Dakwah Penerapan Retorika Dakwah KH. Damanhuri di Depok

79 teratur dan sistamatis, membuat ceramah yang enak didengar dan di pahami, beliau bicara tanpa ada rasa takut, sebab apa yang beliau sampaikan adalah suatu kebenaran yang harus di ketahui dan di pahami. Penggunaan bahasa, mimik dan intonasi retorika dakwah KH. Ahmad Damanhuri mampu meyakinkan mad’unya dalam pelaksanaan dakwah bil-lisan, penerapan dan penggunaan gaya serta intonasi retorika dakwah beliau dapat dikatakan bagus, karena penyampaian sesuai dengan tingkat variasi keilmuannya. Banyak para da’i dalam berdakwah ketika membaca ayat al- Qur’an hanya setengah-setengah. Berikut ini da’i yang berceramah membaca penggalan ayat saja seperti Firman Allah Surat al-Ahzab ayat 21 yang disinggung dalam ceramah KH. Ahmad Damanhuri yaitu: “…Laqod Kaana Lakum Fii Rosulillahi Uswatun Hasanah”, jangan Cuma penggalan ayat sampe disitu aja, terusin lagi, buat siapa, “Limangkana Yarjullaha Walyaumal Akhir Wadzakarallaha Katsiiro” untuk orang-orang yang mengharapkan kembali kepada Allah, hari kemudian dan mengingat atau berdzikir kepada Allah …” 16 Berikut ini firman Allah surat al-Ahzab ayat 21:                  “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiama t dan Dia banyak menyebut Allah”. Q.S. al-Ahzab : 21

4. Materi Dakwah

16 Ceramah KH. Ahmad Damanhuri di Masjid Al-Aula pada pengajian Majlis Ta’lim Ummmahatul Aula. 80 Materi yang di angkat harus relevan dengan kondisi atau yang tengah menjadi perhatian masyarakat saat ini, agar masyarakat berantusias dalam mendengarkan dakwah yang di sampaikan. Penyampaian materi harus disampaikan secara mendalam agar mad’u dapat memahami masalah-masalah yang sedang di hadapinya. Dakwah adalah proses mengkomunikasikan materi dakwah kepada tujuan dakwah atau sasaran yang di maksud oleh da’i itu sendiri. Oleh karena itu seorang da’i harus mempersiapkan diri dalam melakukan aktifitas dakwah. Di samping penguasaan materi-materi dakwah, juga teknik dalam penyampaian dakwah yang dapat di terima oleh masyakat. Menurut KH.ahmad Damanhuri, selayaknya materi yang akan di sampaikan da’i harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Materi yang beliau sajikan bersumber dari al- Quran, hadist, fatwa „ulama dan lain sebagainya yang sesuai dengan materi yang akan di bahas. Serta materi yang diangkatpun harus yang sedang menjadi pembicaraan masyarakat, di kemas secara mendalam dengan gaya bahasa yang menarik, karena dengan ini maka dakwah yang di sampaikan akan mengenai kepada tujuan atau sasaran. Menurut KH. Ahmad Damanhuri salah satu penyebab kegagalan dakwah karena da’i kurang mempersiapkan tema atau materi yang akan di bahas, sebab jika kurang per siapan dalam berdakwah maka da’i akan bingung sendiri apa yang harus ia sampaikan, otomatis karena kurang 81 persiapan maka dakwah akan gagal. Oleh karena itu persiapan materi dalam berdakwah menjadi salah satu faktor yang utama dalam berdakwah. Setelah penulis menghadiri beberapa kali ceramah beliau, baik di lingkungan pesantren maupun di luar, seperti majelis-majelis yang beliau asuh. Beliau menggunakan topik atau materi dakwah sesuai dengan metode yang penulis gunakan pada bab dua yaitu: Pertama, masalah aqidah keimanan, masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah aqidah Islamiyah, aspek akidah ini yang akan membentuk moral manusia. Kedua, masalah syar ‟iah, hukum atau syariah di sebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Materi dakwah yang menyajikan unsur syar ‟iat harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas di bidang hukum dalam bentuk status hukum yang bersifat wajib, mubah, dan haram. Ketiga, masalah mu‟amalah, Islam merupakan agama yang melakukan urusan mu‟amalah lebih besar porsinya dari pada urusan ibadah. Ibadah dalam mu‟amalah di sini, di artikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan kepada manusia dalam rangka mengabdi kepada Allah. Beliau selalu menganjurkan agar kita selalu menjaga tali siraturahmi kepada siapapun, karena itu akan menyebabkan turunnya rahmat kepada kita, seperti di panjangkan umurnya dan di permudah rezekinya. Keempat, masalah akhlak Islam yang mengajarkan agar 82 manusia berbuat baik dengan ukuran yang bersumber kepada Allah. Sebagaiman telah di aktualisasikan oleh Rasulullah SAW. Materi dakwah yang beliau sampaikan dapat diketahui dari pembukaan yang beliau gunakan. Apakah materi itu tentang Maulid, Isra Miraj, ataupun acara lainnya. Dakwah ini ada beberapa contoh pembukaan yang beliau gumakan untuk menunjukan judul materi yang akan beliau sampaikan tentang akhlak manusia kepada Rasulullah SAW:                                            17 Berikut ini materi dakwah yang pernah KH. Ahmad Damanhuri sampaikan dalam ceramahnya yaitu: “….Kita harus berakhlak kepada diri kita, kalau kita tidak berakhlak kepada diri kita, maka hidup kita kacau, bablas, acak-acakan, kita harus mempunyai aturan hidup, akhlak kita kepada Allah, manusia dan alam sekitarnya. Ya bu ya? Jangan ayam lagi lewat maen tempong aja, bagaimana kita harus berakhlak kepada hewan, diri sendiri dan orang lain. Akhlak kepada diri kita itu kita harus mengetahui kejadian diri kita dan pembekalan kita buat hidup baik untuk ruh dan jasad, roh itu bukan nafas, gerak itu menunjukan roh ada, yang namanya roh, dibuat dari alam malakut, dari atas, sementara jasad dari alam nafsu yaitu alam hayawan dari bawah, alam syahwat tidak ada akal padanya, yang tidak bisa membedakan antara buruk dan baik, dia hanya makan, kawin, kemauan nafsu. Sedangkan alam malaikat itu ilmu pengetahuan, pemikiran, alam jauh, alam akal, tidak ada syahwat, kalau nafsu bisa mengalahkan akal, maka manusia kaya binatang, hidupnya cuma makan, minum, bersetubuh udah ga ada yang lain, zohirnya saja, sementara kosong ilmunya, akalnya, agamanya, namun manusia bisa jadi malaikat kalau tidak mengikuti hawa 17 Ceramah KH. Ahmad Damanhuri di Masjid Al-Aula pada pengajian Majlis Ta’lim Ummmahatul Aula. 83 nafsunya, manusia lebih mengutamakan ruhaniahnya, namun demikian kedua-duanya itu saling membutuhkan bantuan antara ruh dan jasad …” 18

5. Humor