15
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Ruang Lingkup Retorika
1. Pengertian Retorika
a. Pengertian Bahasa
Ditinjau dari segi bahasa, perkatan retorika berasal dari bahasa yunani, yaitu
”rhetor” yang mengandung arti seorang juru pidato, yang mempunyai sinonim Orator.
1
Dalam bahasa Inggris ”Rhetoric”
bersumber dari perkataan ”Rhetorica yang berarti ilmu bicara”
2
dan dalam bahasa arab disebut fannul khitabah.
3
b. Pengertian Istilah
Definisi retorika dari segi istilah, beberapa pendapat antara lain: 1.
Retorika menurut Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Fross, dalam
bukunya Theories
of Human
Communication, didefinisikan sebagai the art of constructing arguments and
speechmaking
4
seni membangun argumentasi dan seni bicara. 2.
Retorika menurut Donald C. Bryant adalah proses untuk
menyesuaikan ide dengan orang dan menyesuaikan orang
1
M.H. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, Jakarta: CV. Firdaus, 1993, Cet, Ke-1, hal 10.
2
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, h. 53.
3
T.A Lathief Rousydy, Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, Medan: PT. Firma Rimbow, 1989, h. 40.
4
Morissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, Cetakan Pertama, hal. 43.
dengan ide melalui berbagai macam pesan adjusting ideas to people to ideas in messages of all kinds.
5
3. Retorika menurut Morissan dan Andy Corry Wardhani adalah
segala hal bagaimana manusia menggunakan simbol untuk mempengaruhi siapa saja yang ada di dekatnya dan
membangun dunia di mana mereka tinggal.
6
4. Retorika menurut Jalaludin Rahmat adalah pemekaran bakat-
bakat tertinggi manusia, yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa selaku kemampuan untuk berkomunikasi dalam medan
pikiran.
7
5. Retorika menurut Gorys Kraf adalah suatu pemakaian bahasa
sebagai seni baik lisan maupun tertulis yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun rapi dan baik.
8
6. Retorika menurut I Gusti Ngurah Oka adalah ilmu yang
mengajarkan tindakan dan usaha efektif dalam persuasi penataan dan penampilan kultur untuk membina saling
pengertian, dan kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan masyarakat.
9
5
Morissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan, hlm. 43.
6
Morissan dan Andy Corry Wardhani, Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan, hlm. 44.
7
Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, Bandung: PT, Remaja Rosdakarya, 1998, hal. 5.
8
Gorys Kraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000, Cet. Ke-13, hlm. 3
9
I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Pengantar, Bandung: Terate, 1976, Cet, Ke-1, hal. 13.
7. Retorika menurut Wahidin Saputra adalah ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana bertutur kata di hadapan orang lain dengan sistematis, logis, untuk memberikan pemahaman
dan meyakinkan orang lain.
10
8. Retorika menurut ahli publisistik Jamaluddin Adinegoro,
seperti yang dikutip T.A Lathief Rousydiy adalah kepandaian mengarang atau pengetahuan teknik yang melahirkan fikiran
dan perasaan dengan lisan dan tulisan secara sempurna.
11
9. Retorika menurut encyclopedia britania adalah kesenian
menggunakan bahasa untuk menghasilkan kesan yang diinginkan terhadap pembaca dan pendengar.
12
10. Retorika menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
keterampilan berbahasa secara efektif dalam karang mengarang atau seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis.
13
Dengan demikian, penulis dapat memahami dan merangkum pengertian retorika dari berbagai pendapat adalah pemekaran bakat-
bakat tertinggi manusia, yaitu seni beribcara manusia melalui cita rasa lewat bahasa yang menggunakan simbol untuk membangun
kemampuan argumentasi berkomunikasi dalam medan pikiran dan
10
Wahidin Saputra, Retorika Dakwah Lisan, Teknik Khitabah, Buku Ajar Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Dakwah Pres 2006, hal. 2.
11
T.A Lathief Rousydy, Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, Medan: PT. Firma Rimbow, 1989, h. 7.
12
Datuk Tombak Alam, Kunci Sukses Penerangan dan Dakwah, Jakarta: PT, Rhineka Cipta, hal. 36.
13
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Edisi Ke-2, hal. 953.
menyesuaikan ide dengan orang dan menyesuaikan orang dengan ide dengan sistematis, logis dan efektif agar orang lain terpengaruh dan
mau membina saling pengertian, kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Unsur Dasar Retorika