Tujuan Retorika Fungsi Retorika

d. Imbauan ganjaran menggunakan rujukan yang menjanjikan komunikate sesuatu yang mereka perlukan atau yang mereka inginkan. e. Imbauan motivasional menggunakan imbauan motif motive appeals yang menyentuh kondisi intern dalam diri manusia. 27

7. Tujuan dan Fungsi Retorika

a. Tujuan Retorika

Retorika sebagai ilmu yang berdiri sendiri yang berujuan menurut Aristoteles adalah persuasi. 28 Menurut Erwin P Bettinghaus 1973, persuasi merupakan usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau prilaku orang melalui transmisi pesan. 29 Aristoteles meyebutkan tiga cara untuk mempengaruhi orang lain: a. Ethos: anda harus bisa dan sanggup menunjukan pada khayalak bahwa anda memiliki pengetahuan yang luas dan status terhormat. b. Phatos: anda mampu meyentuh hati, khayalak perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang mereka. 27 Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi, hlm 299-301. 28 I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Sejarah Pengantar, hal. 63. 29 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industri Citra, Jakarta Barat: PT Lasswell Visitama, Cet Pertama,, April 2010, hal. 90. c. Logos: anda harus meyakinkan khayalak dengan mengajukan bukti. Pada situasi ini anda harus mendekati khayalak melalui otak atau pola pikir mereka. 30 Secara massa retorika bertujuan sebagai berikut: a to inform, yaitu memberikan penerangan dan pengertian kepada massa, guna memberikan penerangan yang mampu menanamkan pengertian dengan sebaik- baiknya. b to convine, yaitu meyakinkan atau menginsafkan. c to inspire, yaitu menimbulkan inspirasi dengan teknik dan sistem penyampaian yang baik dan bijaksana. d to entertain, yaitu menggembirakan, menghibur atau menyenangkan dan memuaskan. e to ectuate to put into action, yaitu menggerakkan dan mengarahkan mereka untuk bertindak merealisir dan melaksanakan ide yang telah dikomunikasikan oleh orator di hadapan massa. 31

b. Fungsi Retorika

Menurut Plato, retorika berfungsi untuk memberikan kemampuan dalam menggunakan bahasa yang sempurna, dan 30 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, t.t, hal. 156. 31 T,A Lathief Rosydy, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi Dan Informasi, Medan: PT. Firma Rinbow, 1939, hal. 234-235. merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas. 32 I Gusti Ngurah Oka menjelaskan bahwa retorika adalah untuk: a. Menyediakan gambaran yang jelas tentang manusia terutama dalam hubungan kegiatan bertutur kata, termasuk ke dalam gambaran ini antara lain gambaran proses kejiwaan ketika ia terdodong untuk bertutur ketika ia mengidantifikasi pokok persoalan dan retorika bertutur ditampilkan. b. Menampilkan gambaran yang jelas tentang bahasa atau benda yang bisa diangkat menjadi topik tutur, misalkan gambaran tentang hakikat, struktur dan fungsi topik tutur. c. Mengemukakan gambaran yang terperinci tentang masalah tutur misalkan dikemukakan tentang hakikat, struktur, bagian- bagian topik tutur. Bersama-sama dengan penampilan gambaran ketiga hal tersebut di atas disiapkan pula bimbingan tentang: a Cara memiliki topik. b Cara-cara memandang dan menganalisi topik tutur untuk menentukan sasaran ulasan yang persuasif dan objektif. c Pemilihan jenis tutur yang disesuaikan dan tujuan yang hendak dicapai. 32 Onong Uchana Effendi, Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditia Bakti, 2003, hal. 55. d Pemilihan materi bahasa serta peyusunan menjadi kalimat- kalimat yang padu, utuh, dan berfariasi. pemilihan gaya bahasa dan gaya tutur dalam penampilan tutur kata. 33 Jika kita memahami fungsi retorika, maka akan sejalan dengan empat fungsi komunukasi yakni: 1 Mass Information untuk memberi dan menerima informasi kepada khayalak. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang dengan pengetahuan yang dimiliki. Tanpa komunikasi informasi tidak dapat disampaikan dan diterima. 2 Mass Educatian, yaitu memberi pendidikan. Fungsi ini dilakukan oleh guru kepada murid untuk meningkatkan pengetahuan atau oleh siapa saja yang memiliki keinginan untuk memberi pendidikan. 3 Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang atau lembaga yang memberi dukungan. Dan ini biasa digunakan oleh orang yang bisnis, dengan cara mempengaruhi melalui iklan yang dibuat. 4 Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur. Hal ini biasa digunakan oleh radio, televisi atau orang yang memiliki profesional menghibur. 34 33 I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Pengantar, hal. 65. 34 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, Cet. Ke-1, hal. 52.

8. Tehnik Retorika