Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan usaha waralaba franchise di Indonesia kini semakin berkembang. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak mungkin dihindari lagi. Waralaba merupakan strategi yang efektif untuk mengembangkan jaringan bisnis dengan tidak menghilangkan karakter perusahaan yang sudah menjadi ciri khas waralaba yang bersangkutan. Dalam lingkungan persaingan bisnis yang semakin ketat dan kondisi siklus produk yang pendek, pelaku usaha harus memiliki strategi untuk tetap berdaya saing. Waralaba memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia adalah jenis waralaba restoran makanan cepat saji, karena jumlah penduduk Indonesia dengan pertumbuhan perkapita yang tergolong tinggi, dan ketersediaan makanan cepat saji semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Didukung juga kecenderungan gaya hidup masyarakat yang ingin lebih praktis. Tidak terkecuali pada pola makan yang gemar menyantap sajian yang serba instant. Indonesia mempunyai sekitar 40.000 outlet dari 1000 lebih usaha waralaba dengan jumlah tenaga kerja 700.000 sampai 1 juta orang saat ini. Informasi tersebut diketahui dari hasil pameran nasional Roadshow Franchise and Business Concept 2009 yang diselenggarakan oleh AFI Asosiasi Franchise Indonesia. Waralaba asing dalam kategori restoran makanan cepat saji fast food yang menjadi pemimpin pasar yang meraih nilai merek tertinggi di Indonesia adalah KFC Kentucky Fried Chicken. www.franchise-indonesia.com. Oktober 2009. Universitas Sumatera Utara KFC adalah restoran makanan cepat saji yang berasal dari Amerika Serikat yang terus mengepakkan sayapnya di bawah payung PT. Fast Food Indonesia FFI sebagai pemegang master Franchise di Indonesia. Produk unggulan seperti Colonel’s Original Recipe dan Hot Crispy Chicken, merupakan ayam goreng paling lezat menurut berbagai survei konsumen di Indonesia. Produk unggulan KFC dapat diterima baik di Indonesia, karena konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi dari pada daging jenis lain. Selain ayam goreng, KFC juga menyediakan berbagai menu makanan yang dapat menjadi pilihan konsumen. Berbagai menu tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Daftar Menu dan Harga pada Restoran KFC No. Menu Harga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hot Crispy Chicken Twister Burger Spagethy Fish Fillet Kentang Goreng Sandwich Cream Soup Puding Perkedel Rp 9.091 Rp 15.909 Rp 12.727 Rp 11.818 Rp 12.273 Rp 11.250 Rp 10.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 2.500 Sumber: KFC Cabang Helvetia Medan, 2009. Pada tabel 1.1, dapat dilihat berbagai menu yang ditawarkan oleh KFC dengan harga yang bervariasi. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa KFC mampu memenuhi keinginan konsumen, dimana saat sekarang para pesaing konsep restoran sejenis sudah berinovasi dengan ciri khasnya masing-masing. Pasar restoran siap saji memang sangat kompetitif, munculnya pesaing baru yang bukan franchise asing mengharuskan KFC membuat strategi bauran pemasaran Universitas Sumatera Utara yang mampu mempertahankan posisinya dari persaingan franchise dalam negeri yang banyak bermunculan akhir-akhir ini. Melihat kondisi pasar yang seperti itu, strategi untuk memenangkan persaingan adalah menyediakan produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Bahkan pemasaran dewasa ini tidak hanya persaingan produk, tetapi sudah merambah ke persaingan persepsi konsumen. Beberapa restoran siap saji dengan model, features, dan kualitas yang relatif sama dapat memiliki kinerja berbeda-beda karena persepsi dari produk tersebut berbeda di benak konsumen. Persepsi yang positif akan mempengaruhi penilaian konsumen terhadap kualitas produk. Dengan demikian perusahaan yang ingin tetap bertahan dan melangkah lebih maju untuk memenangkan persaingan perlu mengetahui persepsi konsumen terhadap strategi bauran pemasaran yang diterapkan selama ini. Menurut Kotler dan Amstrong 2008:174 bahwa persepsi adalah proses di mana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. Proses tersebut yang ada dalam persepi dibentuk dari stimuli-stimuli. Dimana, stimuli merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu Setiadi, 2003 : 160. Karena itu, perusahaan harus menyediakan sesuatu yang khusus sebagai stimuli jika ingin menarik perhatian konsumen. Proses pembentukan inilah dapat dilakukan melalui strategi bauran pemasaran. KFC sudah menjalankan program pemasarannya dengan baik atau tidak, maka dibutuhkan analisis persepsi konsumen tentang produk yang ditawarkan. Persepsi konsumen inilah yang akan membentuk pandangan-pandangan tertentu atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Banyak hal yang dapat membentuk persepsi konsumen tentang suatu produk, baik dari karakteristik individu, Universitas Sumatera Utara lingkungan sekitarnya, maupun dari produk yang ditawarkan. Faktor tersebut berperan penting dalam pengambilan keputusan konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Adanya perilaku konsumen yang bersifat positif terhadap produk menunjukkan bahwa konsumen tersebut memperoleh kepuasan dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Produsen dalam memasarkan produknya saling bersaing untuk memperoleh bagian pasar yang optimal, oleh karena itu perusahaan berusaha menghasilkan produk yang dapat diterima pasar dengan membangun bauran pemasaran secara efektif dan mempelajari perilaku konsumen yang menjadi target market. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Bauran pemasaran marketing mix merupakan variabel-variabel terkendali controllable yang dapat digunakan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju. Menurut Anoraga 2004:220 bauran pemasaran marketing mix adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada 4P produk, harga, tempat dan promosi. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu, rumah tangga maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli maupun dimiliki. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Harga merupakan sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk. Biasanya harga dihitung dengan nilai uang. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lain yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau Universitas Sumatera Utara penggunaan suatu barang atau jasa. Sedangkan dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang maupun jasa. Strategi harga yang dilakukan oleh KFC yaitu menawarkan menu baru dengan harga yang terjangkau. Harga Rp 5.000 konsumen dapat menikmati menu makanan selingan. Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga. Aktivitas pemasaran berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. KFC sebagai restoran makanan cepat saji selalu melakukan inovasi dalam mempromosikan produknya. Seperti adanya bonus paket yang ditawarkan. Dengan membeli paket tertentu KFC memberikan bonus paket berupa VCD lagu-lagu terbaru yang dapat dinikmati oleh konsumen secara gratis. Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen di pasar sasaran. KFC cabang Helvetia Medan memiliki lokasi dan tempat yang strategis. Letaknya berada di persimpangan jalan besar yang ramai dan mudah terjangkau strategis serta buka selama 24 jam, maka KFC cabang Helvetia Medan selalu dikunjungi konsumen. Selain itu juga memiliki gerai yang besar dan luas. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Strategi Bauran Pemasaran pada Restoran Kentucky Fried Chicken KFC Cabang Helvetia Medan”. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah